Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ilmu komputer, Permasalahan dalam pencarian rute terpendek adalah mencari
jarak terdekat untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar algoritma yang dipelajari oleh
ilmuwan komputer adalah algoritma pencarian. Himpunan semua kemungkinan solusi dari
sebuah masalah disebut ruang pencarian. Akan tetapi, hal ini bisa dikembangkan untuk
mencari biaya minimum dan waktu tempuh tersingkat. Intinya adalah untuk mendapatkan
penyelesaian yang efektif dari suatu persolan yang dihadapi.
Adapun dalam metode pencarian blind atau buta digunakan karena memang tidak ada
informasi awal yang digunakan dalam proses pencarian. Algoritma Pencarian ini
menggunakan Metode BFS, DFS, dll. Algoritma Depth-First Search merupakan salah satu
algoritma yang sering digunakan untuk melakukan pencarian rute terpendek. Algoritma ini
akan mencari atau mengunjungi anak dari suatu simpul sebelum simpul tetangganya.
Breadth-First Search (BFS) atau dikenal juga dengan nama algoritma pencarian melebar
adalah algoritma yang melakukan pencarian secara melebar yang mengunjungi simpul secara
preorder.

1.2 Batasan Masalah


Makalah ini membahas Mengenai Algoritma Pencarian hanya pada Metode Pemecahan
Masalah yaitu Breadth-first Search (BFS) dan Depth-first Search (DFS).

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah Makalah ini Sebagai Berikut :
1. Apa pengertian BFS dan DFS ?
2. Bagaimana algoritma BFS dan DFS S?
3. Kelemahan Kelebihan BFS dan DFS ?

1.4 Tujuan
Tujuan dari Pembuatan Makalah ini :
1. Mahasiswa mampu memahami apa itu DFS dan BFS
2. Mahasiswa mampu membedakan DFS dan BFS

1.5 Metode
Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan Makalah ini adalah dengan mencari
referensi di internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Breadth-First Search (BFS)


Algoritma Breadth-First Search (BFS) atau dikenal juga dengan nama algoritma
pencarian melebar adalah algoritma yang melakukan pencarian secara melebar yang
mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu simpul kemudian mengunjungi
semua simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul
yang belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpulsimpul yang tadi dikunjungi , demikian
seterusnya. Jika graf berbentuk pohon berakar, maka semua simpul pada aras d dikunjungi
lebih dahulu sebelum simpul-simpul pad aras d+1.
Algoritma ini memerlukan sebuah antrian q untuk menyimpan simpul yang telah
dikunjungi. Simpul-simpul ini diperlukan sebagai acuan untuk mengunjungi simpul-simpul
yang bertetanggaan dengannya. Tiap simpul yang telah dikunjungi masuk ke dalam antrian
hanya satu kali. Algoritma ini juga membutuhkan table Boolean untuk menyimpan simpul yang
telah dikunjungi sehingga tidak ada simpul yang dikunjungi lebih dari satu kali.Breadth-first
search (BFS) melakukan proses searching pada semua node yang berada pada level atau hirarki
yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses searching pada node di level
berikutnya. Urutan proses searching BFS ditunjukkan dalam Gambar 2.1 adalah: A,B,C,D,E,F,
...

Gambar 1.1
2.1.1. Cara Kerja Algoritma BFS
Dalam algoritma BFS, simpul anak yang telah dikunjungi disimpan dalam suatu
antrian. Antrian ini digunakan untuk mengacu simpul-simpul yang bertetangga dengannya
yang akan dikunjungi kemudian sesuai urutan pengantrian.Untuk memperjelas cara kerja
algoritma BFS beserta antrian yang digunakannya, berikut langkah-langkah algoritma BFS:

1. Masukkan simpul ujung (akar) ke dalam antrian.


2. Ambil simpul dari awal antrian, lalu cek apakah simpul merupakan solusi.
3. Jika simpul merupakan solusi, pencarian selesai dan hasil dikembalikan.
4. Jika simpul bukan solusi, masukkan seluruh simpul yang bertetangga dengan simpul
tersebut (simpul anak) ke dalam antrian.
5. Jika antrian kosong dan setiap simpul sudah dicek, pencarian selesai dan mengembalikan
hasil solusi tidak ditemukan.
6. Ulangi pencarian dari langkah kedua.
Contohnya terlihat dibawah ini:

Gambar 1.2

Maka penyelesaiannya adalah:Gambar (a) BFS(1): 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 1.Gambar (b) BFS(1): 1,


2, 3, 4, 5, 6, 7, 1Gambar (c) BFS(1): 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

2.1.2. Kelebihan dan Kelemahan DFS


Keuntungan dari BFS adalah :
 Tidak akan menemukan jalan buntu.
 Tidak ada satu solusi, maka BFS search akan menemuknnya. Dan jika ada lebih dari
satu solusi, maka solusi minimum akan ditemukan.
Kelemahan dari BFS adalah :
 Membutuhkan memori yang cukup banyak, karena menyimpan semua node dalam
satu pohon.
 Membutuhkan waktu yang cukup lama, karena akan menguji n level untuk
mendapatkan solusi pada level yang ke –(n+1).
2.2. Depth-First search (DFS)
Depth-first search (DFS) melakukan pencarian secara preorder. Mengunjungi anak
suatu simpul sebelum simpul tetangganya.
Berikut gambar yang mengiilustrasikan urutan simpul yang dikunjungi pada algoritma
DFS:

Gambar 1.3

Dari gambar, dapat dilihat bahwa dengan algoritma DFS, setiap anak simpul pertama
yang bertetangga dengan simpul akar dikunjungi sampai tingkat terdalamnya lebih dahulu, lalu
seluruh simpul pada subpohon tersebut, sebelum simpul lain yang juga bertetangga dengan
simpul akar.

2.2.1. Cara Kerja Alogaritma DFS


Pencarian rute terpendek dilakukan dengan cara membuat simpul-simpul yang menjadi
titik awal, titik-titik yang akan dilalui dan juga titik akhir sebagai akhir dari tujuan atau
sebagai simpul yang dicari.
Dalam algoritma DFS, simpul yang telah dikunjungi disimpan dalam suatu tumpukan
(stack). Antrian ini digunakan untuk mengacu simpul-simpul yang akan dikunjungi sesuai
urutan tumpukan (masuk terakhir, keluar pertama) dan mempermudah proses runut-balik jika
simpul sudah tidak mempunyai anak (simpul pada kedalaman maksimal).
Untuk memperjelas cara kerja algoritma DFS beserta tumpukan yang digunakannya,
berikut langkah-langkah algoritma DFS:
1. Masukkan simpul ujung (akar) ke dalam tumpukan
2. Ambil simpul dari tumpukan teratas, lalu cek apakah simpul merupakan solusi
3. Jika simpul merupakan solusi, pencarian selesai dan hasil dikembalikan.
4. Jika simpul bukan solusi, masukkan seluruh simpul yang bertetangga dengan simpul
tersebut (simpul anak) ke dalam tumpukan
5. Jika tumpukan kosong dan setiap simpul sudah dicek, pencarian selesai dan
mengembalikan hasil solusi tidak ditemukan
6. Ulangi pencarian dari langkah kedua
2.2.2. Kelebihan dan Kelemahan DFS
Keuntungan Dari DFS adalah :
 Membutuhkan memori yang relative kecil, karena hanya node-node pada lintasan
yang aktif saja.
 Secara kebetulan, metode depth-first search akan menemukan solusi tanpa harus
menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan.

Kelemahan Dari DFS adalah :


 Memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang diharapkan.
 Hanya akan menemukan satu solusi pada setiap pencarian.
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Breadth-first search (BFS) melakukan proses searching pada semua node yang berada pada level
atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses searching pada node di level
berikutnya.
Metode BFS membutuhkan memori yang cukup banyak namun dengan menggunakan metode
ini solusinya tidak akan menemukan jalan buntu.

2. Depth-first search (DFS) adalah proses searching sistematis buta yang melakukan ekpansi sebuah
path (jalur) menuju penyelesaian masalah sebelum melakukan ekplorasi terhadap path yang lain.
Algoritma Depth-First Search bisa digunakan untuk melakukan pencarian rute terpendek. Dengan
memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari algoritma tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa
algoritma ini bisa membantu pencarian rute terpendek, sehingga bisa mendapatkan penyelesaian
yang efektif.
Algoritma Depth-First Search akan berhenti melakukan pencarian jika sudah ditemukan tujuan
akhir.
DAFTAR PUSTAKA

http://solikhaton.blogspot.com/2014/08/makalah-membahas-tentang-algoritma.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Breadth-first_search·
http://ww3.algorithmdesign.net/handouts/BFS.pdf·
https://zeromin0.blogspot.com/2011/07/analisa-algoritma-depth-first-search.html
http://rahmanhidayat3.blogspot.com/2012/08/metode-pencarian-dfs-bfs.html
http://call-lonk.blogspot.com/penjelasan-metode-bfs-dan-dfs.html
http://coretanrissa.blogspot.com/2012/04/penerapan-metode-bfs-dan-dfs-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai