Anda di halaman 1dari 13

PENGENDALI KEMACETAN DALAM JARINGAN DATA

MAKALAH KOMUNIKASI DATA

Disusun oleh:

1. Yosep Robert (H1051151040)


2. Agung Jati Swiknyo (H1051151013)
3. Nugra Zurus Pratama (H1051161002)
4. Muhammad Azmi Aulia Amin (H1051171020)
5. Fahri Ramadhan (H1051181048)

PRODI REKAYASA SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan internet telah mengubah pola hidup manusia dalam bertukar
informasi sehingga menggiring adanya revolusi komunikasi secara signifikan.
Pertumbuhan jumlah pengguna dan layanan pada jaringan berbasis IP berdampak
kepada peningkatan kualitas provider jaringan untuk memenuhi permintaan
pengguna. Untuk merespon hal ini, diperlukan adanya optimasi kinerja jaringan
melalui adanya rekayasa lalu lintas dengan memanfaatkan sumber daya jaringan
secara efisien dan handal.
Kemacetan terjadi ketika jumlah paket yang ditransmisikan melalui jaringan
telah mendekati kapasitas penanganan paket yang dapat dilakukan. Penentuan nilai
metrik akan mempengaruhi hasil komputasi jalur. Sedangkan penggunaan jalur
tunggal dalam proses transmisi data pada siklus trafik yang cenderung tinggi akan
menyebabkan terjadinya kemacetan yang berdampak kepada pemborosan sumber
daya jaringan.
Multipath routing (MP) merupakan pendekatan alternatif yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan dari penggunaan
single-path routing (SP). Peningkatan performa jaringan dengan MP dicapai
melalui penggunaan beberapa jalur secara bersama selama proses transmisi data
berlangsung. Pendekatan ini membuat penggunaan sumber daya jauh lebih efektif
dan meningkatkan throughput jaringan.
Penggabungan antara teknik multipath routing dan pengendalian kemacetan
jaringan merupakan salah satu contoh optimasi cross-layer.
Salah satu metode rekayasa lalu lintas melalui MP adalah Equal Cost Multi
Path (ECMP). ECMP memungkinkan adanya penggunaan jalur dengan nilai metrik
yang sama dari node sumber ke node tujuan. Trafik akan dibagi secara merata ke
seluruh jalur yang terdefinisi oleh ECMP, dengan tujuan menghindari kemacetan
dan meningkatkan kecepatan dalam proses pengiriman data. Makalah ini dibuat
untuk mengetahui informasi terkait pengendalian kemacetan jaringan data
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana dampak Kemacetan Data?
2. Bagaimana pengendali Kemacetan : Backpressure, Choke Packet,
Pensinyalan?
3. Bagaimana kemacetan Implisit, Pensinyalan Kemacetan Eksplisit?
4. Bagaimana manajeman Lalu Lintas (Traffic Management)?
5. Bagaimana pengendali Kemacetan dalam Packet Switching?
6. Apa faktor penyebab dan akibat dari kemacetan jaringan data?
7. Bagaimana pengendali Kemacetan dalam Frame Relay?
8. Bagaimana manajemen lalu lintas ATM?
9. Bagaimana Manajemen Lalu Lintas ATM GFR?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Congestion (kemacetan)


Congestion bisa diartikan macet atau perlambatan. Maksudnya, congestion
merupakan perlambatan yang terjadi pada jalu paket-paket data. Kondisi ini di
akibatkan ketika sebuah network yang besar mempunyai beban yang banyak dan
mengakibatkan performansi menurun/lambat dengan kata lain jumlah pengiriman
data melebihi kapasitas router yang ada. Hal ini dapat di analogikan seperti berikut,
ketika kecepatan data dari suatu pengirim lebih tinggi dari pada yang lain maka
pengirim yang mempunyai kecepatan lebih rendah mengalami kongesti.

Gambar 1. Queues pada Node

Congestion pada lalulintas jaringan disebabkan oleh:


a. Terlalu banyak host dalam sebuah broadcast domain
Host artinya alat yang terhubung ke jaringan yang bisa menerima dan
mengirimkan informasi dari dan ke alat lainnya dalam jaringan tersebut. Broadcast
domain adalah kumpulan dari alat-alat di sebuah segmen jaringan yang ( harus )
menerima paket broadcast yang dikirim oleh alat-alat yang lain dalam segmen
jaringan tersebut.
b. Broadcast Storm
Terjadi karena semua alat mengirimkan paket broadcast ke seluruh alat-alat
yang lain melalui jaringan. Semakin banyak host maka semakin besar broadcat
storm.
c. Multicasting
Jika dalam satu jaringan terdapat banyak komputer di mana setiap komputer
mengakses beberapa halaman web bervolume tinggi dalam satu waktu yang sama
maka besar kemungkinan akan terjadi Congesti*Bandwith yang kecil. Jalur yang
kecil akan membuat lalu lintas jaringan akan mudah padat jika di lewati oleh banyak
data dalam satu periode.
d. Data Collision
yaitu tabrakan data. Collision Domain, yaitu suatu kondisi network dimana
sebuah alat mengirimkan paket data ke sebuah segmen network, yang kemudian
memaksa semua alat lain yang ada di segmen jaringan tersebut untuk
memperhatikan paketnya. Pada saat yang bersamaan alat yang berbeda mencoba
untuk mengirimkan paket yang lain, yang mengakibatkan tabrakan (collision),
paket yang dikirim menjadi rusak akibatnya semua alat harus melakukan
pengiriman ulang paket. Sebuah kondisi yang tidak efisien.
e. Bandwith yang kecil
Media jaringan yang mempunya bandwith kecil sehingga tidak seimbang
dengan banyaknya lalulintas data yang terjadi sehingga mengakibatkan overload.

2.2 Faktor penyebab kemacetan


a. Aliran paket data yang datang pada tiga atau empat saluran input dan
semuanya memerlukan saluran output yang sama, maka antrian mulai
membesar. Bila tidak terdapat memori yang cukup untuk menampung
seluruh antrian, maka paket hilang.
b. Prosesor yang lambat juga menimbulkan kemacetan. Bila CPU router
lambat dalam melakukan tugas yang diperlukan, antrian akan semakin
panjang
2.3 Dampak dan Akibat kemacetan data
Adapun dampak yang dihasilkan dari kemacetan data adalah sebagai berikut:
1) Paket data yang tiba langsung disimpan pada buffer masukan.
2) Terbentuk routing.
3) Mampu membuang paket.
4) Paket bergerak ke buffer keluaran
5) paket paket antri untuk dipancarkan keluar.
6) Mampu menyebarkan congestion melalui jaringan
7) Paket-paket data tersebut mengkondisikan seperti antrian yang siap untuk
menjadi output.

Gambar 2. Efek Dari Congestion Yang Tidak Dikontrol

Permasalahan serius yang diakibatkan efek congestion (kemacetan) adalah


deadlock, yaitu suatu di mana sekelompok node tidak bisa meneruskan pengiriman
paket karena tidak ada buffer yang tersedia. Teknik deadlock avoidance digunakan
untuk merancang jaringan hingga deadlock tidak terjadi.
a. Macam-macam deadlock
1) Store and forward
Situasi antara node A dan node B berinteraksi penuh dan deadlock terjadi.
2) Indirect store and forward deadlock
indirect store-and-forward deadlock. Hal ini terjadi tidak pada sebuah link
tunggal seperti bentuk deadlock di muka. Pada tiap node, antrian yang ditujukan
untuk node terdekatnya bersifat searah dan menjadi penuh
3) reassembly deadlock.
Situasi di mana node C memiliki 4 paket terdiri dari paket 1 tiga buah dan sebuah
paket 3. Seluruh buffer penuh dan tidak mungkin lagi menerima paket baru.

2.4 Pengendali Kemacetan


Congestion control digunakan untuk menangani terjadinya kemacetan.
Terjadinya kemacetan bisa diterangkan lewat uraian berikut. Pada dasarnya, sebuah
jaringan packet-switched adalah jaringan antrian. Pada masing-masing node,
terdapat sebuah antrian paket yang akan dikirimkan ke kanal tertentu. Apabila
kecepatan datangnya suatu paket dalam sebuah antrian lebih besar dibandingkan
kecepatan pentransferan paket,maka akan muncul efek bottleneck. Apabila antrian
makin panjang dan jumlah node yang menggunakan kanal juga bertambah, maka
kemungkinan terjadi kemacetan sangat besar. Permasalahan yang serius yang
diakibatkan efek congestion adalah deadlock, yaitu suatu kondisi di mana
sekelompok node tidak bisa meneruskan pengiriman paket karena tidak ada buffer
yang tersedia.

a. Backpressure
1) Jika node menjadi terlampau banyak itu dapat melambatkan atau
menghentikan arus paket dari node lain
2) dapat berarti bahwa node lain harus menerapkan kendali pada tarip paket
yang datang/yang berikutnya
3) Menyebarkan kembali ke sumber
4) Mampu membatasi ke koneksi logis yang membangitkan kebanyakan lalu
lintas
5) Digunakan di koneksi yang mengorientasikan itu dapat meloncati kendali
congestion ( e.g. X.25)
6) Tidak digunakan di ATM maupun pembingkai penyiaran ulang
7) Hanya baru-baru ini mengembang;kan untuk IP

b. Choke Paket
1) kendali Paket
2) Menghasilkan congestion node terlampau banyak
3) dikirim kepada node sumber
4) e.g. ICMP sumber memuaskan
 Dari tujuan atau penerus
 Sumber memotong belakang sampai tidak ada lagi pesan
 Meminta setiap paket yang dibuang, atau mengantisipasi
5) Melainkan mekanisme kasar

c. Pensinyalan Kemacetan Secara Implisit


1) Transmisi delay meningkat dengan congestion
2) Paket mungkin dibuang
3) Sumber dapat mendeteksi ini sebagai indikasi yang dikandung congestion
4) bermanfaat pada jaringan-jaringan connectionless ( datagram)
 e.g. dasar IP
– (TCP memasukkan congestion dan mengendalikan aliran)
5) Digunakan dalam bingkai relai LAPF

d. Pensinyalan Kemacetan Explisit


1) Biner
 Sedikit yang ditetapkan dalam suatu paket menandai adanya congestion
2) Dasar kredit
 Menandai adanya paket-paket sumber yang mungkin dikirim
 common untuk mengendalikan aliran dari ujung ke ujung
3) Dasar Nilai
4) Menyediakan batas nilai data eksplisit
5) e.g. ATM
2.5 Cara Alternatif Mengatasi Congestion / Kemacetan
Salah satu yang menyebabkan congestion adalah kelebihan beban dalam
jaringan, dan cara mengatasinya dapat dilakukan dengan dua kemungkinan yaitu:
a. Melakukan segmentasi jaringan.
Karena kita tidak mungkin mengurangi komputer yang harus terkoneksi ke
jaringan jadi langkah rasional yang bisa dilakukan adalah membagi beberapa host-
host ke dalam beberapa segmen jaringan tersendiri.
b. Menyesuaikan dengan situasi jaringan.
c. Router disisipkan diantara segmen–segmen network
Router digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih network dan
bertugas sebagai perantara dalam menyampaikan data antar network. Kita bisa
menggunakan jenis router yang dedicated seperti router buatan perusahaan Cisco
atau router jenis nondedicated seperti Pc Router (jenis komputer lama yang
difungsikan sebagai router dengan menambah interface padanya menjadi dua
interface).

2.6 Cara Lainnya dalam Mengatasi Congestion / Kemacetan


Beberapa teknik berikut dapat digunakan untuk mengatasi Congestion:
a. End-system flow control
Ini bukan skema kontrol kongesti tetapi cara untuk menjaga agar sender
tidak mengirimkan paket berlebih kepada receiver.
b. Network congestion control
Mekanisme ini hampir sama dengan end-to-end flowcontrol tetapi
difokuskanuntuk mengurangi kongesti pada jaringan, bukan pada receiver.
c. Network-based congestion avoidance
Pada skema ini, router mendeteksi kemungkinan terjadinya kongesti
sehingga router memperkecil paket yang dikirim sebelum antrian menjadi penuh.

2.7 Manajemen Lalu-Lintas (Trafik Manajement)


1) Harus membuang bingkai untuk mengatasi congestion
 Arbitrarily, tidak memperhatikan sumber
2) Tidak ada penghargaan untuk pengekangan maka sistem transmisi akhir
mungkin
3) Committed information rate( CIR)
 Data lebih dibuang
 Tidak dijamin
 Mengumpulkan CIR mestinya tidak dapat melebihi tingkat tarip data
phisik
4) Ukuran burst yang dilakukan
5) Ukuran excess burst

2.8 Pengendali Kemacetan / Conggestion Control Pada Packet Switching


1) Mengirimkan paket kendali untuk beberapa atau semua node sumber
 Memerlukan lalu lintas tambahan selama congestion
2) Bersandar pada informasi routing
 dapat bereaksi dengan cepat
3) Ujung ke ujung paket-paket probe
 Menambah ongkos exploitasi
4) Menambah info congestion ke paket sebagai pemotong node
 Salah satu backwards atau forwards

2.9 Pengendalian Kemacetan Dalam Frame Relay


Pengendalian kemacetan di Frame Relay Kemacetan dalam jaringan Frame
Relay menurun kelambatan dan kesiapan meningkat. Tinggi yang kesiapan dan
kelambatan rendah adalah tujuan utama dari protokol Frame Relay. Frame Relay
tidak memiliki pengaturan aliran. Selain itu, Frame Relay memungkinkan pengguna
untuk mengirimkan pecahan data. Ini berarti bahwa jaringan Frame Relay memiliki
potensi untuk benar-benar sesak dengan lalu lintas, sehingga membutuhkan
pengendalian kemacetan.

2.10 Manajemen Lalu-Lintas ATM


1) Kecepatan tinggi, ukuran sel kecil, bit-bit ongkos exploitasi terbatas
2) Masih mengembangkan
3) Kebutuhan
 Mayoritas jalur tidak bersedia menerima nasehat mengendalikan
nasehat
 Umpan balik melambat dalam kaitan dengan waktu transmisi dikurangi
penundaan propagasi
 Cakupan luas permintaan aplikasi
4) Pola jalur berbeda
5) Jasa jaringan berbeda
6) switching dan transmisi kecepatan tinggi meningkatkan vitality

2.11 Manajemen Lalu-Lintas ATM GFR


1) Bingkai yang dijamin menilai sesederhana UBR dari sudut pandang sistem
akhir
2) Menempatkan kebutuhan pada unsur-unsur jaringan ATM
3) Mengakhiri sistem pengerjaan tanpa menjaga ketertiban atau membentuk
jalur
4) memancarkan pada garis tingkat ATM adaptor
5) Tidak ada jaminan penyerahan
 Lapisan yang lebih tinggi (e.g. TCP) harus melakukan kendali congestion
6) Pemakai dapat cadangan kapaisitas untuk masing-masing VC
 Meyakinkan aplikasi mungkin memancarkan pada tingkat tarip
minimum tanpa kerugian
 Jika tidak ada congestion, tingkat yang lebih tinggi barangkali digunakan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Congestion atau perlambatan atau kemacetan merupakan perlambatan yang
terjadi pada jalu paket-paket data. Kondisi ini di akibatkan ketika sebuah network
yang besar mempunyai beban yang banyak dan mengakibatkan performansi
menurun/lambat dengan kata lain jumlah pengiriman data melebihi kapasitas router
yang ada. Hal ini dapat di analogikan seperti berikut, ketika kecepatan data dari
suatu pengirim lebih tinggi dari pada yang lain maka pengirim yang mempunyai
kecepatan lebih rendah mengalami kongesti.

3.2 PENUTUP
Demikianlah akhir dari sebuah makalah yang kami buat ini dan terima kasih
kepada pihak yang terkait dalam membantu kami menyelesaikan makalah ini, dan
semoga makalah ini bisa bermanfaat dan berkembang untuk kedepannya serta
semoga makalah ini bisa menambah wawasan bagi penulis juga pembaca lain
yang baru saja memasuki dunia kerja atau sebagai pelajar untuk bisa
mengembangkan ilmunya kedepan dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnaleeccis.ub.ac.id/index.php/eeccis/article/view/465/313
http://nurlinaamik.blogspot.com/2014/06/congestion-pada-jaringan-data.html
http://dhoto.lecturer.pens.ac.id/lecture_notes/komdat/komdat-indonesia/bab13.ppt

Anda mungkin juga menyukai