Anda di halaman 1dari 44

KEGIATAN BELAJAR 2

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang Komputer
dan Jaringan Dasar

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


1. Melakukan perakitan komputer
2. Melakukan pengujian perakitan komputer
3. Melakukan konfigurasi BIOS pada komputer
4. Melakukan instalasi sistem operasi
5. Melakukan instalasi driver perangkat keras komputer
6. Melakukan instalasi software aplikasi
7. Melakukan perawatan perangkat keras komputer
8. Menganalisis permasalahan pada perangkat keras

Poko-pokok Materi :
1. Perakitan Komputer
2. Pengujian Perakitan Komputer
3. Konfigurasi BIOS pada Komputer
4. Instalasi Sistem Operasi
5. Instalasi Driver Perangkan Keras komputer
6. Instalasi software aplikasi
7. Perawatan perangkat keras komputer
8. Permasalahan pada perangkat keras

Uraian Materi

A. Perakitan Komputer

Sistem Komputer terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat


lunak (software). Kedua perangkat ini merupakan kesatuan yang tak terpisahkan
dalam sistem komputer. Perangkat keras (hardware ) sebagian bagian dari sistem
komputer dibentuk oleh komponen-komponen tertentu, yakni komponen masukan

1
(input device), komponen alat pemroses (processing device), komponen alat
keluaran (output device), dan komponen alat simpanan luar (storage). Sistem
operasi (Operating Sistem = OS) merupakan perangkat lunak (software) untuk
mengendalikan dan mengkoordinasikan aktifitas operasi komputer. OS berfungsi
sebagai pemimpin dalam sebuah organisasi sistem komputer berikut komponen-
komponen komputer.

1. Komponen-komponen Komputer
a. Prosesor
Bagian terpenting dari prosesor adalah Aritcmatics Logical Unit (ALU),
Control Unit (CU) dan Memory Unit (MU) adalah alat penyimpanan kecil yang
mempunyai kecepatan akses cukup tinggi. Gambar dibawah ini merupakan
prosesor.

Gambar 2. 1. Prosessor

b. Memori
1. Memori Utama
a) RAM (Random Access Memory)
Terdapat dua jenis RAM, statik dan dinamik. RAM bersifat volatile, yaitu
jika tidak ada listrik, maka isi memori hilang.
b) ROM (Read-Only Memory)
ROM adalah tempat penyimpanan data permanen pada komputer, artinya
program / data yang disimpan di dalam ROM ini tidak mudah hilang atau
berubah walau aliran listrik di matikan.
2. Memori Pembantu
Memori pembantu bersifat non-volatile, yaitu jika tidak ada listrik, maka
isi memori tidak hilang, Tidak mempengaruhi langsung fungsi CPU. Memori
ini adalah: (1) Pita Magnetik (Tape), dan (2) Disk Magnetik

2
3. Motherboard
Motherboard adalah bagian utama sebuah komputer. Fungsi
motherboard sangat vital, yaitu sebagai penghubung dan tempat
bertemunya koneksi semua hardware komputer, mulai dari power supply,
prosesor, RAM, harddisk, mouse, keyboard dan yang lainnya. Prinsip kerja
motherboard ini sebetulnya cukup sederhana, yaitu menyediakan jalur
komunikasi antar bagian komputer.
4. Chasing
Agar semuanya terjaga kebersihannya dan tidak terlihat berantakan
maka “dibungkus” oleh suatu perangkat bernama casing. Di dalam casing
biasanya di tambahkan suatu FAN agar suhu di dalam komputer terjaga.
5. Power Suplay
Merupakan bagian terpenting karena tugasnya adalah mengalirkan
listrik. Apabila bagian ini rusak maka komputer akan mati. Power suplay
biasanya dibedakan berdasarkan daya dalam satuan watt, ada yang
350watt dan 450watt.
6. Hardisk Drive
Sebuah media penyimpanan data bisa berupa teks, lagu, gambar,
video, dan program. Harddisk dibedakan dari jenis port/colokannya
(IDE/ATA, SATA, dan SATA 2). untuk kapasitas penyimpanan, harddisk
sangat beragam, mulai dari 20 gigabyte hingga hitungan terbyte/1000giga.
Label terkenal pembuat harddisk adalah Seagate, Maxtor, WDC, dan
Samsung.
7. VGA Card
VGA (Video graphic Adapter) adalah perangkat output yang bertugas
untuk mengolah data menjadi tampilan grafis atau teks di layar monitor.
VGA berfungsi menghubungkan sistem komputer dengan monitor. VGA
card membutuhkan aplikasi pendukung yaitu driver. Driver ini berfungsi
sebagai perantara sistem operasi dan kartu grafis.
8. Heatsink
Heatsink ini merupakan logam dengan desain yang khusus terbuat
dari alumuniun dan juga tembaga yang berfungsi untuk memperluas
proses transfer panas dari sebuah prosesor.

3
9. NIC
NIC (Network Interface Card) adalah sebuah peralatan elektroik
yang dibuah dari sebuah papan PCB yang akan melakukan konversi sinyal
sehingga workstation dapat mengirim atau menerima data dalam sebuah
jaringan.
10. Kabel IDE
Perangkat IDE menggunakan kabel pita untuk menghubungkan satu
sama lain. Semua kabel digabung pada kabel pita dan diletakkan datar di
samping satu sama lain, bukan berkumpul atau dibungkus bersamasama
dalam sebuah kemasan. kabel pita IDE memiliki 40 atau 80 kabel
11. Sound Card
Soundcard adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk
mengolah data berupa audio atau suara.
Gambar dibawah ini merupakan perangkat memori dari komputer.

Gambar 2. 2. RAM Gambar 2. 3. ROM

Gambar 2. 4. Motherboard Gambar 2. 5. Chasing


Komputer

Gambar 2. 6. Power Suplay Gambar 2. 7.Hardisk

4
Gambar 2. 8. VGA Card Gambar 2. 9. Heatsink

Gambar 2. 10. NIC Gambar 2. 11. Kabel IDE

Gambar 2. 12. Sound Card

12. Input dan Output


Input adalah hardware yang digunakan untuk mentranser data atau
perintah ke dalam komputer untuk diproses lebih lanjut. Output adalah
proses dari suatu data diubah dan dibaca oleh mesin lain yang dapat di
mengerti oleh mesin.
Contoh peralatannya sebagai berikut:

Gambar 2. 13. Keyboard Gambar 2. 14. Mouse

Gambar 2. 15. Monitor Gambar 2. 16. Speaker

5
Gambar 2. 17. Printer

b. Perakitan
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
1) Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper. Untuk
pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke
motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur
jumper tegangan dapat merusak prosesor.
2) Memasang Prosessor
a) Tentukan posisi pin 1 pada prosesor dan socket prosesor di
motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik,
segitiga atau lekukan.
b) Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
c) Masukkan prosesor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan
posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. Rapatkan hingga
tidak terdapat celah anara prosesor dengan socket.
d) Jika anda melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka
prosesor akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan
benar (Jika processor belum terpasang dengan benar JANGAN
DIPAKSA ATAU DITEKAN).
e) Turunkan kembali tuas pengunci.
3) Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor
lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink. Bila heatsink dilengkapi
dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada
motherboard.
a. Heatsink dan kipas angin biasanya sudah dirangkai menjadi satu,
sehingga anda tinggal memasangnya.

6
b. Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk kipas
dengan lokasi connector dayanya. Cari jarak terpendek agar kabel
daya itu tidak bersinggungan dengan kipas.
c. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di
atas processor dan sesuaikan dudukan pendingin pada motherboard
yang ada.
d. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar
searah dengan jarum jam menggunakan obeng plus (+)
4) Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil.
Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard. Terdapat jenis
RAM yakni DDRAM (double data rate random access memory) dan SDRAM
(synchronous dynamic random access memory). Cara memasang untuk tiap
jenis modul memori sebagai berikut.
a. Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot memory di
kedua sisinya pada motherboard.
b. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap
slot
c. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi
“klik”, dan penguncinya akan menutup dengan sendirinya.
5) Memasang motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan
(standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
a. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam.
Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin
pada tepi lubang.
b. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan
posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
c. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan
keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekrup pengunci pada
setiap dudukan logam.
d. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
e. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing
dan kunci dengan sekerup.

7
6) Memasang Power supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply
belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
a. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang
ke empat buah sekerup pengunci.
b. Hubungkan konektor power dari power supply ke motherboard.
Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan
sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua
konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus
ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari
konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika
memakai fan untuk pendingin CPU.
7) Memasang kabel motherboard dan casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah
memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
a. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy
di motherboard
b. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary
pada motherboard.
c. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel
pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk
memasang.
d. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port
tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang
port lalu masukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang
sekerup kembali.
e. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor
mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse
pada motherboard.
f. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED,
speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke
motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi
konektor yang tepat.

8
8) Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD
adalah sama sebagai berikut:
a. Lepas penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
b. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting
jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
c. Sesuaikan posisi lubang sekrup di drive dan casing lalu pasang sekrup
penahan drive.
d. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard
(konektor primary dipakai lebih dulu)
e. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk setiap pemasangan drive.
f. Bila kabel IDE terhubung ke drive pastikan perbedaan setting jumper
keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai
slave.
g. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk
menghubungkan dua drive tambahan.
h. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive

9) Memasang Card Adapter


a. Card adapter yang umum dipasang adalah VGA card, sound card,
network dan modem. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall
sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:
b. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau
rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot
ekspansi di motherboard
c. Pasang sekrup penahan card ke casing
d. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

B. Pengujian Perakitan Komputer

1. Pengenalan jenis beep code


Beep code merupakan hasil dari tes awal hardware yang dilakukan oleh
BIOS komputer yang disebut POST. Power-on self-test (POST) adalah tes yang
di lakukan oleh BIOS komputer pada waktu pertama kali menyala untuk

9
memastikan semua perangkat keras berfungsi dengan benar. Jika komputer
berhasil melakukan POST akan mengeluarkan suara beep tunggal (beberapa
produsen komputer BIOS mungkin berbunyi beep dua kali) sebagai tanda
komputer mulai menyala dengan normal. Namun, jika komputer gagal
melakukan POST, komputer tidak berbunyi beep sama sekali atau
menghasilkan bunyi beep dengan kode tertentu, yang bisa memberitahu
sumber masalah kepada penguna komputer.

Tabel 2. 1. Pengujian AWARD BIOS

No. Kondisi Gejala


1 1 beep pendek PC dalam keadaan baik
2 1 beep panjang Problem di memori
3 1 beep panjang 2 beep pendek Kerusakan di modul DRAM parity
4 1 beep panjang 3 beep pendek Kerusakan di bagian VGA
5 Beep terus menerus Kerusakan di modul memori atau
memori Video

Tabel 2. 2.Pengujian AMI BIOS


No. Kondisi Gejala
1 1 beep pendek DRAM gagal merefresh
2 2 beep pendek Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM
Parity (sistem memori)
3 3 beep pendek BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama
4 4 beep pendek Timer pada sistem gagal bekerja
5 5 beep pendek Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor
6 6 beep pendek Controller pada keyboard tidak dapat berjalan
dengan baik
7 7 beep pendek Video Mode error
8 8 beep pendek Tes memori VGA gagal
9 9 beep pendek Checksum error ROM BIOS bermasalah
10 10 beep pendek CMOS shutdown read/write mengalami error
11 11 beep pendek Chache memori error
12 1 beep panjang 3 beep pendek Conventional/Extended memori
13 1 beep panjang 8 beep pendek Tes tampilan gambar gagal

10
Tabel 2. 3. Pengujian IBM BIOS
No. Kondisi Gejala
1 Tidak ada beep Power supply rusak, card
monitor/RAM tidak terpasang
2 1 beep pendek Normal POST dan PC dalam
keadaan baik
3 3 beep pendek Power supply rusak, card
monitor/RAM tidak terpasang
4 beep terus menerus Power supply rusak, card
monitor/RAM tidak terpasang
5 Beep pendek berulang-ulang Power supply rusak, card
monitor/RAM tidak terpasang
6 1 beep panjang 1 beep pendek Masalah Motherboard
7 1 beep panjang 2 beep pendek Masalah bagian VGA Card
(mono)
8 1 beep panjang 3 beep pendek Masalah bagian VGA Ccard
(EGA).
9 3 beep panjang Keyboard error
10 1 beep, blank monitor VGA card sirkuit

Tabel 2. 4. Pengujian PHOENIX BIOS

No. Bunyi beep Gejala


1 1-1-4-1 Kesalahan Cache (Level 2)
2 1-2-2-3 ROM BIOS Checksum
3 1-3-1-1 DRAM Segarkan Uji
4 1-3-1-3 Keyboard kontroler uji
5 1-3-4-1 RAM Kegagalan pada baris alamat xxxx (cek
memori)
6 1-4-1-1 RAM Kegagalan pada xxxx bit data byte tinggi
dari bus
7 1-3-4-3 RAM Kegagalan pada xxxx bit data byte rendah
dari bus memori
7 2-1-2-3 ROM pemberitahuan hak cipta
8 2-2-3-1 Test untuk interupsi tak terduga
9 1-1-4 BIOS rusak
10 1-2-1 Motherboard rusak
11 1-3-1 Masalah RAM, RAM tidak terpasang dengan
baik
12 3-1-1 Motherboard Rusak
13 3-3-4 Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan
baik

11
Kode beep pada Phoenix BIOS sedikit berbeda dengan bunyi beep pada
type BIOS lainnya. Pada PHOENIX serangkaian beep akan dipisahkan oleh jeda,
jadi tidak menurut panjang atau pendeknya, misalnya : beep - beep beep - beep -
beep beep akan menjadi 1-2-1-2

2. Pengecekan Perangkat Input, Proses, Output dan Media Penyimpan pada


BIOS
Langkah-langkah pengecekan perangkat input, proses dan output serta
media penyimpanan BIOS seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2. 18. Langkah-langkah pengecekan BIOS


a) Pada saat pertama kali motherboard/ PC dinyalakan, maka pertama kali
BIOS akan melakukan post cek / self cek pada IC-BIOS itu sendiri, Self
Cek yang dilakukan oleh bios adalah sesuai konstruksi program yang
tertanam dalam EEPROM itu sendiri, mulai dari header/bootblock/loader
sampai dengan MCU (Main Control Unit), Cek yang dilakukan mulai dari
sintaks hubungan bit per bit code program dan korelasi map addressing
pada BIOS dengan external addressing (peripheral yang terpasang pada
motherboard)
b) Jika self cek pada chips/ic-bios itu berhasil maka proses selanjutnya adalah
yang sering anda ketahui dan dengar adalah proses BOOTING / Bootstart.
Pada saat booting BIOS akan melakukan cek terhadap validitas kinerja
peripheral, mulai dari Motherboard, Processor, RAM, VGA, Sound Card,
Harddisk, Floppy Disk, CD/DVDR/RW, Keyboard, Mouse, Monitor, dan
accecories lainnya.
c) Jika booting berhasil, maka langkah selanjutnya adalah BIOS akan
melakukan proses yang disebut Start-Up, Jika proses booting gagal karena

12
ada salah satu peripheral yang tidak valid kinerjanya/trouble, maka proses
booting akan berhenti dan bahkan HANG.
d) Pada saat start-up yang sebenarnya di cek oleh bios adalah spesifikasi
perangkat/peripheral yang tertanam/terpasang dalam CPU/PC seperti
storeage, mulai dari IRQ, Spesifikasi Firmware, Kapasitas, Fungsionalitas
(Contoh : Hard Drive, Floppy Drive, CD/DVD/R/RW, dan perangkat store-
age lain yang terpasang)
e) Jika validasi dan verifikasi peripheral pada saat proses startup berhasil
maka proses selanjutnya adalah membaca OS yang berada pada store-
age, OS berbagai platform seperti DOS (Disk Operating Sistem), Windows
16-64Bit, Solaris, Linux, Xenix, Unix, Aple, Etc.
f) Jika CPU/PC sudah berhasil masuk pada salah satu platform system
operasi tersebut, maka proses selanjutnya adalah KERNEL CHECK atau
cek pada file KERNEL, File kernel adalah file yang berisi rutin program
yang berfungsi sebagai jembatan/gate/komunikator antara hardaware
dengan software. File ini biasanya banyak ditemukan pada OS dari
berbagai platform khususnya yang memiliki mode GUI (Graphical User
Interface).

C. Konfigurasi BIOS pada Komputer

1. Pengertian BIOS
BIOS (Basic Input Output System) merupakan perangkat lunak komputer
yang berfungsi mengatur seluruh konfigurasi sistem komputer saat pertamakali
dijalankan. Kinerja BIOS antara lain:
a) Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras
b) Memuat dan menjalankan sistem operasi
c) Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu,
konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja,
serta kestabilan komputer)
d) Membantu SO dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras
dengan menggunakan BIOS Runtime Service.
Saat pertamakali komputer dinyalakan sebenarnya komputer melakukan
pengecekan terlebih dahulu yang biasa disebut POST BIOS (Power On Self
Test), Proses ini berjalan singkat, sesaat sebelum komputer booting memuat

13
(load) sistem operasi Windows. Proses POST (umumnya) akan muncul dilayar
seperti gambar ini.

Gambar 2. 19. Post BIOS


BIOS tersusun dari komponen, yaitu BIOS Setup, Driver, dan Bootstraper.
Program BIOS disimpan di dalam chip ROM (Read Only Memmory), untuk
komputer modern sekarang rata-rata menggunakan FlashROM yang dapat di
Update menggunakan software Flash BIOS Programmer.

2. Setting BIOS

a. Layar Menu BIOS


Menu BIOS terdiri dari beberapa macam yang memiliki fungsi yang
berbeda-beda, adapun bentuk tampilan menu BIOS dapat berbentuk vertikal
maupun horisontal. Untuk melakukan setting BIOS dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu secara manual dan otomatis: (1) melakukan setting konfigurasi
BIOS mode Auto, BIOS akan memberikan setting paling standar untuk
motherboard. (2) setting konfigurasi BIOS mode manual.

Gambar 2. 20. Menu Vertikal Gambar 2. 21. Menu Horisontal

14
BIOS akan (berusaha) mengikuti setting sesuai kehendak user. Biasanya
user memasukkan parameter-nilai setting secara manual untuk mendapatkan
kualitas kinerja yang optimal dari semua hardware yang terpasang pada
motherboard.

3. Fitur BIOS

Beberapa Fitur yang ada dalam menu BIOS diantaranya:


a. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan
oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada
kinerja komputer secara keseluruhan.
b. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga
memungkinkan untuk menghemat energi Komputer, yaitu HDD Power
Down dan VGA Active Monitor.
c. PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi
IRQ.
d. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan
dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk
controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi
konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk
membebaskan IRQ.
e. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila
komputer berjalan stabil dengan setting ini, dapat melakukan
konfigurasi setting tambahan.
f. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku
untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS.

15
g. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku
untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah
konfigurasi setup BIOS.
h. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali
komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya.
Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No”
untuk port yang tidak digunakan.
i. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua
komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
j. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi
setup dan keluar dari setup BIOS.
k. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan
konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.

4. Update BIOS

a. Update BIOS dilakukan dalam situasi sebagai berikut:


1) Berusaha memperbaiki problem sistem hardware komputer
2) Meningkatkan performa kinerja sistem terutama dalam kaitannya
menangani hardware baru
3) Mengganti sistem operasi, processor, modul RAM dimana BIOS-lama
tidak mendukung suatu konfigurasi (hardware) baru yang akan
diterapkan.
b. Sebelum meng Update BIOS, perlu diperhatikan:
1) Cek versi BIOS pada Laptop
2) Langkah pertama yang dilakukan sebelum proses update BIOS
adalah cek versi BIOS Laptop. Masukkah perintah “msinfo32”
tanpa tanda kutip pada search bar di Windows 7/Vista atau pada
menu RUN di Windows XP.

16
3) Cek versi BIOS terbaru di vendor Motherboard
Vendor Motherboard biasanya selalu menyediakan update untuk
BIOS-nya langkah selanjutnya adalah cek versi terbaru BIOS di
vendor motherbard yang Anda pakai
4) Jangan lupa untuk membaca File Read Me
Setiap vendor mempunyai cara dan teknik berbeda dalam proses
update BIOS, karena itu baca secara teliti file Read Me yang
disediakan oleh vendor motherboard tersebut.
5) Proses Update BIOS
Saat ini proses Update BIOS dilakukan dengan cara yang lebih
mudah, Anda tinggal download Update BIOS terbaru dalam bentuk
file .exe, close/ tutup semua program yang sedang berjalan kemudian
double klik file .exe tersebut, reboot dan tunggulah sampai proses
update berjalan.

D. Instalasi Sistem Operasi


1. Fungsi Dasar

Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan


perangkat keras oleh berbagai program aplikasi serta para pengguna. Sistem
operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat
kondisi komputer agar dapat menjalankan program secara benar. Untuk
menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna menggunakan sumber daya
yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses
suatu sumber daya.
Sistem operasi juga sering disebut resource allocator. Satu lagi fungsi
penting sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untuk
menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu.

2. Sasaran Sistem Operasi


Sistem operasi mempunyai tiga sasaran utama yaitu kenyamanan artinya
membuat penggunaan komputer menjadi lebih nyaman, efisien artinya
penggunaan sumber daya sistem komputer secara efisien), serta
mampu berevolusi artinya sistem operasi harus dibangun sehingga

17
memungkinkan dan memudahkan pengembangan, pengujian serta pengajuan
sistem yang baru.

3. Langkah-langkah Penginstalan Debian 6


Setelah memilih ISO debian secara otomatis akan muncul tampilan seperti
dibawah. Pilih menu “Graphic Install” untuk memulai penginstalan Linux Debian 6
dengan versi GUI.

Gambar 2. 22. Tampilan awal proses penginstalan Linux


a. Pemilihan bahasa yang digunakan untuk menginstall Debian. Pilih Indonesia
kemudian klik Continue.

Gambar 2. 23. Tampilan pemilihan bahasa


b. Pemilih lokasi, bebas memilih lokasi dimana berada. Dalam tutorial ini lokasi
yang dipilih adalah Indonesia kemudian klik Lanjutkan.

18
Gambar 2. 24. Tampilan pemilihan lokasi
c. Berikutnya memilih bahasa inputan keyboard, pilih Inggris Amerika dan klik
Lanjutkan.

Gambar 2. 25. Tampilan pemilihan bahasa inputan keyboard


d. Setelah itu akan secara otomatis berjalan proses load installer seperti dibawah

Gambar 2. 26. Tampilan proses load isntaller


e. Kemudian akan dialihkan ke pengisian alamat server DNS, disini dikosongkan
saja kemudian klik Lanjutkan.

19
Gambar 2. 27. Tampilan pengisian alamat server DND
f. Berikutnya akan dialihkan ke penamaan host, secara default nama hostnya
adalah debian, biarkan saja menggunakan default name kemudian klik
Lanjutkan.

Gambar 2. 28. Tampilan pengisian nama host


g. Berikutnya dialihkan ke penamaan domain, isi saja debian.com sebagai nama
domainnya kemudian klik Lanjutkan.

Gambar 2. 29. Tampilan penamaan domain


h. Langkah selanjutnya pengisian password root, dapat mengisinya jika mau
dengan mengisi root password dengan password yang unik dan mudah diingat
selanjutnya verifikasi password-nya. Tetapi jika tidak ingin memberi password
root kosongkan saja. Kemudian klik Lanjutkan.

20
Gambar 2. 30. Tampilan pengisian password root
i. Kemudian akan dialihkan ke jendela pengisian nama USER/Pengguna, isi
nama penggunanya seperti dibawah kemudian klik Lanjutkan.

Gambar 2. 31. Tampilan pengisian nama user


j. Berikutnya pengisian username account, secara default saat jendela ini muncul
username account yang diambil dari username yang diisi sebelumnya. Disini
di pakai yang defaultnya saja, kemudian klik Lanjutkan.

Gambar 2. 32. Tampilan pengisian user account


k. Kemudian akan dialihkan ke jendela password untuk user baru. Jika ingin
mengisinya, isi dengan password yang unik dan mudah di ingat kemudian
password di verifikasi kembali. Jika tidak ingin memasangkan password
kosongkan saja. Kemudian mengklik Lanjutkan.

21
Gambar 2. 33. Tampilan pengisian password user
l. Berikutnya memilih zona waktu, pilih Makassar kemudian klik Lanjutkan.

Gambar 2. 34. Tampilan pemilihan zona waktu


m. Berikutnya akan dilakukan partisi disk.

Gambar 2. 35. Tampilan persiapan pemartisian disk


n. Setalah muncul tampilan seperti dibawah, silahkan pilih menu yang paling
bawah yaitu “manual” untuk mempartisi harddisk secara manual dan silahkan
klik Lanjutkan.

22
Gambar 2. 36. Tampilan pemilihan jenis pemartisian harddisk
o. Selanjutnya akan muncul jendela seperti dibawah, Pilih menu ke 3 yaitu yang
berisikan ukuran harddisk dan bertuliskan HARDDISK seperti dibawah dan klik
Lanjutkan.

Gambar 2. 37. Tampilan pemilihan harddisk yang dipartisi


p. Kemudian akan muncul konfirmasi apakah ingin membuat tabel partisi baru
pada harddisk atau tidak. Silahkan pilih Ya kemudian kilik lanjutkan seperti
gambar dibawah.

Gambar 2. 38. Tampilan konfirmasi pemartisian harddisk


q. Berikutnya akan muncul jendela hasil partisi seperti gambar dibawah. Silahkan
pilih “RUANG KOSONG” kemudian tekan Enter untuk membuat partisi
logikalnya.

23
Gambar 2. 39. Tampilan susunan harddisk sebelum partisi
r. Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah, silahkan klik “Buat partisi
baru” kemudian klik Lanjutkan.

Gambar 2. 40. Tampilan awal pembuatan partisi


s. Kemudian ketika muncul jendela partisi harddisk silahkan isi partisi untuk
harddisk logical sebanyak 3.44 GB atau 20% dari total keseluruhan harddisk
kita, kemudian klik lanjutkan.

Gambar 2. 41. Tampilan penentuan ukuran partisi harddisk logical


t. Kemudian pemilihan jenis partisi, pilih logical kemudian klik Lanjutkan seperti
gambar dibawah.

Gambar 2. 42. Tampilan pemilihan jenis harddisk logical


u. Kemudian akan muncul tampilan pemilihan lokasi partisi, silahkan pilih akhir
dan klik Lanjutkan.

24
Gambar 2. 43. Tampilan pengalokasian partisi
v. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah, silahkan pilih bagian
“Gunakan Sebagai” dan tekan Enter.

Gambar 2. 44. Tampilan penentuan kegunaan harddisk


w. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah, silahkan pilih ruang swap
kemudian klik Lanjutkan.

Gambar 2. 45. Proses menjadikan harddisk sebagai ruang swap


x. Kemudian pilih menu selesai meyusun partisi dan tekan enter seperti gambar
dibawah untuk masuk kembali ke daftar partisi.

Gambar 2. 46. Tampilan penyelesaian penyusunan partisi

25
y. Setelah masuk ke jendela daftar partisi harddisk seperti dibawah, silahkan
kembali memilih “RUANG KOSONG” kemudian tekan Enter untuk kembali
membuat pertisi harddisk primernya.

Gambar 2. 47. Tampilan jendela daftar partisi


z. Kemudian silahkan kembali klik “buat partisi baru” seperti gambar dibawah dan
klik Lanjutkan.

Gambar 2. 48. Tampilan pembuatan partisi baru untuk primary


aa. Kemudian ukuran partisinya biarkan saja default yaitu 13,7 GB, kemudian klik
lanjutkan.

Gambar 2. 49. Tampilan penentuan ukuran partisi primer


bb. Setelah itu pilih jenis partisi primer pada jendela pemilihan jenis partisi seperti
gambar dibawah, kemudian klik lanjut.

26
Gambar 2. 50. Tampilan pemilihan jenis partisi primer
cc. Setelah muncul tampilan seperti dibawah, silahkan pilih menu “Penanda bisa-
boot” kemudian tekan enter untuk untuk membuat statusnya yang mati menjadi
hidup.

Gambar 2. 51.. Menghidupkan status penanda bisa-boot


dd. Setelah statusnya sudah hidup kemudian pilih menu selesai menyusun partisi
untuk kembali ke daftar partisi

Gambar 2. 52. Proses penyelesaian menyusun partisi primer


ee. Setelah muncul tampilan seperti dibawah silahkan pilih menu “selesai
mempartisi dan tulis perubahan-perubahnnya ke harddisk” kemudian tekan
Enter.

27
Gambar 2. 53. Tampilan penyelesaian pemartisian harddisk
ff. Berikutnya akan dialihkan ke jendela konfirmasi untuk memformat harddisk
yang telah partisi tadi. Silahkan pilih Ya, kemudian klik Lanjutkan.

Gambar 2. 54. Tampilan konfirmasi format harddisk

gg. Selanjutnya proses Installing akan berjalan

Gambar 2. 55. Proses installing


hh. Setelah proses selesai, maka akan muncul jendela seperti dibawah. Jika ingin
melakukan scan ke CD atau DVD lain silahkan masukkan CD atau DVDnya
kemudian pilih Yes. Karena dalam debian 6 hanya menggunakan 1 disk maka
silahkan pilih Tidak dan klik Lanjutkan.

28
Gambar 2. 56. Tampilan konfirmasi pemindaian CD
ii. Berikutnya muncul jendela seperti dibawah, jika ingin men-download packages
yang kurang dari linux debian silahkan pilih Ya jika tidak pilih Tidak saja dan
klik Lanjutkan.

Gambar 2. 57. Tampilan konfirmasi pen-download dan packages linux


jj. Setelah proses di atas selesai maka akan dilakukan proses memilih dan
memasang software seperti dibawah.

Gambar 2. 58. Proses persiapan pemasangan software


kk. Berikutnya akan dialihkan ke pilihan untuk ikut berpartisipasi dalam survei
pengguna paket debian atau tidak. Pilih saja Tidak kemudian klik Lanjutkan.

29
Gambar 2. 59. Tampilan konfirmasi kesediaan ikut survei pengguna
ll. Berikutnya akan dialihkan ke jendela untuk memilih software apa yang ingin
diinstall. Silahkan pilih semua sesuai gambar dibawah kemudian klik
Lanjutkan.

Gambar 2. 60. Tampilan pemilihan software yang ingin diisntall


mm. Berikutnya proses Install software akan dilakukan dan memakan
waktu cukup lama.

Gambar 2. 61. Tampilan proses install sfotware yang dipilih


nn. Setelah itu akan muncul jendela samba server seperti di bawah, biarkan saja
default-nya kemudian klik Lanjutkan.

Gambar 2. 62. Tampilan pengisian workgroup name

30
oo. Setelah muncul jendela seperti dibawah pilih Ya untuk memasang GRUB boot
Loader di master boot record. Kemudian klik Lanjutkan.

Gambar 2. 63. Tampilan konfirmasi pemasangan GRUB boot Loader


pp. Setelah itu akan muncul jendela pernyataan bahwa instalasi telah selesai, klik
Lanjutkan dan tunggu prosesnya hingga akan dialihkan ke jendela user Linux
Debian 6.

Gambar 2. 64. Tampilan pemberitahuan instalasi selesai


qq. Setelah proses selesai maka akan muncul tampilan seperti dibawah yaitu
jendela user, silahkan klik nama use-rnya.

Gambar 2. 65. Tampilan jendela user


rr. Silahkan masukkan password yang anda buat tadi kemudian klik Log Masuk,
jika tidak memasangkan password maka akan langsung masuk ke dalam
linux.

31
Gambar 2. 66. Tampilan pengisisan password user
ss. Selanjutnya sudah masuk ke dalam OS Linux Debian dan penginstalan
telah selesai.

Gambar 2. 67. Tampilan desktop Linux Debian 6

E. Instalasi Driver Perangkat Keras komputer

1. Pengertian driver
Driver adalah perangkat lunak yang mengizinkan sebuah sistem
komputer untuk berkomunikasi dengan sebuah perangkat keras. Sebagian
besar perangkat keras, tidak akan dapat berjalan atau sama sekali tidak dapat
berjalan tanpa driver yang cocok yang terinstal di dalam sistem operasi. Driver
komputer bertugas mengontrol setiap perangkat keras yang terpasang di
komputer, agar setiap perangkat keras yang terpasang bisa berinteraksi
dengan Sistem Operasi (SO.

2. Fungsi driver komputer


Dalam dunia komputer driver bertugas sebagai penerjemah
komunikasi antara perangkat keras itu sendiri dengan SO, setiap perangkat
keras di komputer berbicara /bekerja dengan cara dan bahasanya sendiri

32
(tindak menggunakan command yang distandarkan). Fungsi utama driver
komputer adalah menyediakan transparansi dan bertindak sebagai
penerjemah perintah antara hardware dengan sistem operasi atau aplikasi.

3. Macam-macam driver komputer


Berdasarkan kegunaannya, driver dibedakan menjadi 9 macam yaitu ;
a. Driver audio (Sound Card): Komponen ini berhubungan dengan audio atau
suara pada komputer.
b. Driver BIOS: Komponen ini berhubungan dengan motherboard didalam
komputer.
c. Driver Chipset: Komponen ini berhubungan dengan komponen
chip/processor pada motherboard
d. Driver Graphics (VGA): Komponen ini berhubungan dengan visual atau
grapich (GPU) pada tampilan monitor komputer.
e. Driver Keyboard: Komponen ini berhubungan dengan kinerja keyboard.
f. Driver Mouse: Komponen ini berhubungan dengan mouse atau track pad.
g. Driver Storage: Komponen ini berhubungan dengan alat penyimpan data
seperti harddisk
h. Driver Webcam: Komponen ini berhubungan dengan kamera web.
i. Driver Network: Komponen ini berhubungan dengan koneksi ke internet.
4. Cara instalasi driver pada komputer
a. Menginstal driver secara manual
Pertama buka Device Manager lalu pilihlah device yang ingin di
update. Misalnya, disini mengupdate driver Camera bawaan laptop, klik
kanan lalu pilih Update Drive Software.

Gambar 2. 68. Device Manager

33
Kemudian akan diberikan pilihan dengan cara apa ingin meng-update
driver. Men-download dan menginstal driver secara online, cara
menginstalnya secara manual, maka pilih opsi kedua yaitu Browse my
computer for driver software.

Pilih opsi Let me pick a list of device drivers on my computer untuk


mencari driver yang build-in dengan Windows dan sudah kompatibel
dengan perangkat.

Pastikan opsi Show compatible devie sudah tercentang. Dengan


begitu akan muncul pilihan driver yang build-in dengan Windows dan
direkomendasikan, yang ditandai dengan digitaly signed, artinya driver
tersebut original dan tidak menimbulkan masalah pada device. Jika sudah
klik Next.

34
Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi driver selesai. Jika
sudah maka bisa menutup jendela wizard dan device manager.

b. Menggunakan Driver Pack


Driver pack merupakan kumpulan beberapa driver berbagai tipe jenis
motherboard atau main board yang di paketkan menjadi satu.
Langkah pertama, jika driver pack berupa file ISO, maka ekstrak
dahulu, kemudian setelah di ekstrak klik kanan pilih "Run as
administrator". Langkah selanjutnya, akan muncul tab jendela update jika
driver pack yang anda punya sudah tidak update lagi, maka klik "Cancel".

35
Tunggu beberapa saat Kemudian, klik "Expert Mode" untuk
memberikan tanda setuju (centang) seperti gambar dibawah ini.

Setelah estrak mode di conteng, maka akan muncul semua driver


yang akan di instal pada komputer, ditampilkan driver yang tidak
ditemukan. Selanjutnya, klik "Select All" untuk memulai pemilihan semua
driver yang dapat dibaca oleh sistem aplikasi driverpack solutions ini.

36
Pada langkah selanjutnya, pilih "Install" untuk memulai instalasi.

Setelah semua driver terbaca dan terinstal, maka akan muncul tab
jendela baru, kemudian Anda dimintai untuk me-restart komputer, maka
restart komputer dengan cara klik "Ok". Selesai tahap pengintalan,
sebaiknya digunakan software original.

37
F. Instalasi software aplikasi

1. Microsoft Office
Microsoft Office adalah perangkat lunak paket aplikasi komputer buatan
Microsoft dan dirancang untuk dijalankan di bawah sisitem operasi Microsoft
Office Windows dan Mac Os X. Beberapa aplikasi di dalam Microsoft Office
yang terkenal adalah Excel, Word, dan Powerpoint. Bagian ini menjelaskan
salah satu cara menginstal aplikasi.
2. Cara Menginstal Microsoft Office 2016
a. Download file ISO Microsoft Office 2016 di situs Microsoft. Anda bisa
langsung download di situs berikut ini.
b. Setelah berhasil men-download ISO, langsung double click untuk
membuka file ISO tersebut.
c. Buka Office Setup di dalam ISO Microsoft Office 2016

Gambar 2. 69. Membuat Device


d. Lakukan langkah-langkah install Microsoft Office yang muncul di tampilan
layar PC
e. Tunggu hingga proses install selesai.

Gambar 2. 70. Proses Penginstalan Microsoft Office

38
f. Jendela selesai akan muncul ketika proses install Microsoft Office 2016
sudah selesai.

Gambar 2. 71. Pemberitahuan Microsoft Office telah terinstal


g. Buka Start dan mencari software Office seperti Word, Excel, dan
PowerPoint sudah terinstal.

Gambar 2. 72. Microsoft Office telah terinstall


Proses install Office 2016 tersebut sangat bervariasi tergantung dari
spesifikasi komputer, sisa memori storage yang masih kosong, dan lain
sebagainya. Setelah proses install Office selesai, kemudian membuka
software Office seperti Microsoft Word 2016.

39
G. Perawatan perangkat keras komputer

Hardware adalah perangkat yang nyata terlihat dan dapat di sentuh bagian
atau bentuknya. Sebagian besar komponen yang ada di hardware dialiri energi
listrik. Umumnya komponen yang ada di dalam perangkat hardware di komputer
rentan sekali terhadap kerusakan akibat benda-benda cair seperti air, minyak atau
sejenisnya.
Cara merawat perangkat keras komputer dengan memperhatikan hal tersebut.
a) Jauhkan dari sinar matahari langsung.
b) Jauhkan dari jangkauan Anak-Anak.
c) Antisipasi Kecelakaan kerja.
d) Bersihkan dengan cermat.
e) Membersihkan hardware komputer
f) Jauhkan dari benda-benda tajam.
g) Gunakan pendingin.
h) Gunakan lapisan datar dan keras pada alas Notebook.
i) Gunakanlah software secukupnya.
Perawatan perangkat keras komputer adalah materi yang wajib dikuasai
karena perawatan sangatlah penting, dengan melakukan perawatan yang baik dan
benar serta dilakukan secara rutin/berkala akan memberikan efek baik pada
komputer. Perawatan perangkat keras kompuer dapat di bagi menjadi dua, yaitu:
(1) Perawatan pasif, dan (2) Perawatan aktif.

Langkah-langkah dalam perawatan perangkat keras komputer, yaitu:


1) Pastikan bahwa komputer dalam kondisi mati dan tidak terhubung ke arus
listrik.
2) Persiapkan peralatan bantu dan gunakan sesuai fungsinya dalam hal ini
kita harus menggunakan peralatan bantu seperti kuas, kain lap, dan
cairan pembersih.
3) Hindarkan benda-benda cair dari dekat komputer.
4) Hindarkan peralatan yang memilidi daya magnet tinggi.
5) Lakukan bongkar CPU dan pisahkan semua komponen dari cassing.
6) Bersihkan cassing dengan kain lap dan kas untuk sudut-sudut yang susah
untuk di jangkau.

40
7) Bersihkan motherboard menggunakan kompresor bila ada, jika tidak
gunakan kuas untuk membersihkan. Bersihkan semua slot ekspanci dan
slot ram, serta port usb,
8) Bersihkan heatsink dan fan prosesor
9) Bersihkan semua komponen lain seperti, RAM, HDD, CD ROOM, PSU,
dll.
10) Bersihkan semua perangkat eksternal lainya seperti, keyboard, mouse,
dan monitor.
11) Setelah semua bersih rakit kembali komputer sesuai prosedur yang
benar.
12) Lakukan pengecekan hasil perawatan, dengan cara menghidupkan
komputer setelah melakukan pembersihan.
13) Setelah perawatan secara hardware selesai lakukan perawatan secara
software
14) Lakukan disk defrag untuk melakukan perawatan hardisk secara
software.
15) Lakukan scanning virus untuk mencegah virus komputer akan menyebar.
16) Lakukan pengamanan pada komputer dengan memasang antivirus dan
firewal.
17) selesai

H. Permasalahan pada perangkat keras

1. Masalah pada Motherboard


a. Gejala
Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (Led) di
panel depan menyala, lampu Led monitor berkedip-kedip, kipas power
supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.
b. Solusi
Langkah pertama, lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik,
kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang
terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing.
Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-
komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung
ke motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan

41
terburu-buru. Begitu juga dengan card yang menempel pada motherboard
(VGA, Sound atau Card lainnya).
2. Masalah pada Harddisk
a. Gejala :
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu
proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke
operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan "harddisk
error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan "press F1 to continou"
setelah menekan tombol F1 tidak masuk Operating System dan muncul
pesan "Operating system not found".
b. Solusi :
Periksa kabel tegangan

3. Mengatasi Masalah pada CD/DVD/ROM/RW


a. Gejala :
Jenis kerusakan yang biasa ditemui :
1) Tidak terdeteksi di windows
2) Tidak bisa keluar masuk CD
3) Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
4) Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
b. Solusi :
1) Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy,
periksa di setup BIOS apakah sudah dideteksi? sebaiknya di set auto.
Periksa apakah Led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
2) Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3) Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa
diperbaiki dengan cara men-set ulang optik tersebut.
4) Head kotor, bisa dibersihkan menggunakan cutenbud

4. Masalah BIOS
a. Gejala :
Hati-hati dalam Update BIOS, ketika meng-update anda keliru memilih
versi BIOS, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.

42
b. Solusi :
Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis motherboard tertentu
yang memiliki backup BIOS pada chip-nya, disitu tersimpan jenis asli BIOS
yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal
memindahkan posisi jumper. Kemudian hidupkan PC dan tunggu 10 detik,
BIOS yang asli telah di restore, kembalikan posisi jumper pada posisi
semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika motherboard tidak memiliki
fasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke produsen, Jenis BIOS dapat
anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan
sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.
5. AMI BIOS
Beep 1x :
RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x :
Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate
A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang
dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios,
dan ganti dengan yang baru.
6. AWARD BIOS
Beep 1x Panjang :
RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang
2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga
Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x
Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep tidak terputus / bunyi
terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.
7. Batere CMOS Rusak / Lemah
a. Gejala :
1) Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batere Low, diakibatkan
tegagan yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal
dikarenakan baterei lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke
Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware
harus di set ulang.
2) CPU yang sering hang
3) Komputer sering tampil blue screen

43
4) Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya
tidak begitu lambat
b. Solusi :
1) Segera Ganti Batere CMOS
2) Ada beberapa faktor terjadi hang diantaranya : ada badsector di
harddisk, ada virus, ada masalah di hardware seperti memory
kotor/rusak, motherboard kotor/rusak, cooling Fan perputarannya
sudah lemah, power supply tidak stabil.
3) Pesan blue screen bisa disebabkan system windows ada yang
rusak, kerusakan bisa dari memori, harddisk, komponen lainnya,
tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.
4) Penyebab komputer prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu:
space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software
yang memakan space harddisk dan memori, ada virus, harddisk
badsector.

Rangkuman
Merakit komputer merupakan keahlian dalam menyatukan beberapa
komponen penting dalam sistem komputer. Pengenalan konfigulasi dari BIOS
untuk memahami permasalahan dalam hardware komputer, instalisasi sistem
operasi agar komputer bisa melakukan tugasnya dalam memproses informasi dari
input yang akhirnya dapat di komunikasikan di dunia maya. SO ini dapat
menjalankan tugas dengan mengisntal driver dan software aplikasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan memahami permasalahan kerusakan
yang sering terjadi dalam sistem komputer maka kinerja komputer dapat
dioptimalkan.

44

Anda mungkin juga menyukai