PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang pemimpin organisasi memiliki andil yang sangat besar dalam
pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Pemimpinlah yang
menentukan kemana organisasi mau dibawa dan bagaimana pergerakan
semua elemen yang ada dalam organisasi agar dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan itu tentu bukan perkara mudah,
karena ada faktor manusia yang ada dalam organisasi yang seringkali
memunculkan masalah yang rumit dan sulit dipecahkan dibanding masalah-
masalah teknis.
Memahami perilaku individu-individu dalam organisasi bukan pekerjaan
yang mudah bagi seorang pemimpin. Setiap individu adalah unik (berbeda).
Setiap individu menuntut perlakuan, sikap dan tindakan yang berbeda dari
yang lainnya. Di samping individu, di dalam organisasi juga ada kelompok.
Untuk memahami perilaku kelompok jauh lebih sulit lagi karena di dalam
kelompok itu terdapat banyak individu yang mana masing-masing individu
adalah berbeda. Lalu bagaimana dengan memahami perilaku organisasi ?.
Tentu saja bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang pemimpin untuk
memahami perilaku organisasi. Meski tidak mudah namun hal itu dapat
menjadi pekerjaan yang menantang bagi seorang pemimpin. Untuk lebih
memahami hal ini maka pada bab pembahasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi perilaku?
2. Apa definisi organisasi?
3. Apa definisi dari perilaku organisasi?
4. Bagaimana komunikasi dalam organisasi ?
5. Komponen dari perilaku organisasi?
6. Faktor –faktor yang berpengeruh dalam perilaku organisasi?
7. Bagaimana pengorganisasian dalam keperawatan ?
8. Apa saja cara pengembangan perilaku organisasi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah selain untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah “Manajemen Keperawatan“. Ada juga
tujuan lain diantaranya yaitu :
1. Agar pembaca mengetahui lebih dalam tentang pengertian prilaku.
2. Agar pembaca mengetahui lebih dalam tentang perilaku organisasi.
3. Agar pembaca mengetahui bagaimana komunikasi dalam organisasi.
4. Pembaca akan mengetahui faktor-faktor penyebab prilaku komunikasi.
5. Perawat tahu akan cara pengorganisasian dalam keperawatan.
6. Dan perawat tahu bagaimana cara pengembangan organisasi tersebut.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini ialah untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan tentang Perilaku
Organisasi.
2. Agar perawat tahu bagaimana cara pengorganisasian dalam keperawatan.
3. Untuk menambah jumlah karya tulis di kampus.
4. Agar lebih mengenal tentang perilaku organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perilaku
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk
berpendapat, berfikir, bersikap, bertindak dan lain sebagainya, yang
merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap
lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni dalam
bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit), dan dalam bentuk aktif
(dengan tindakan konkrit), Sedangkan dalam pengertian umum
perilaku adalahsegala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk
hidup (Soekidjo Notoatmodjo, 1987:1). Menurut Ensiklopedi Amerika,
perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap
lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut
rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan
menghasilkan perilaku tertentu pula. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan
bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat
diamati dan bahkan dipelajari.
Teori perilaku menurut Douglas McGregor adalah teori yang
menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan
bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh
Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para
manajer atau pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan
terhadap para pegawai atau karyawan yaitu teori x atau teori y. Berikut ini
merupaka penjelasan mengenai teori X dan Y.
1. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah
makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari
pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja
memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun
menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja
para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat
bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Lebih lanjut menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa
orang-orang ini pada hakekatnya, yaitu:
a. Tidak menyukai bekerja
b. Tidak menyukai kemauan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih
menyukai diarahkan atau diperintah.
c. Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi
masalah-masalah organisasi.
d. Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
e. Harus diawasi secar ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia
seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu
diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian
serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja
memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami
tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga
tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, Mc Gregor
menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi
menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan
desempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing
individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai
tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan
usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
Faktor-faktor yang membentuk perilaku :
a. Faktor genetik
b. Faktor lingkungan
c. Faktor pengalaman
d. Faktor pendidikan
Faktor pendidikan dalam organisasi sangat menentukan dalam
membentuk perilaku organisasi.
B. Definisi Organisasi
Istilah organisasi bukanlah hal yang asing bagi kita, karena dari pertama
kita menimbah ilmu pada tingkat pertama kita sudah dikenalkan dengan salah
satu organisasi kesiswaan seperti osis. Dalam masyarakatpun sering kita
jumpai yang namai organisasi. baik organisasi kepemudaan maupun
organisasi pemerintahan. tetapi tahukah anda akan pengertian organisasi itu
sendiri ?. banyak para pakar dunia yang memaparkan pengertian organisasi
organisasi, berikut ini pengertian organisasi yang dipaparkan oleh beberapa
ahli :
1. James D mooney berpendapat bahwa“Organization is the form of every
human, association for the assignment of common purpose” atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
2. Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem
perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang
bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya
merupakan alat dan wadah saja.”
3. Lubis dan Husaini (1987) bahwa yang dimaksud dengan organisasi adalah
sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia, yang berinteraksi
menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki
fungsi dan tugasnya masing-masing, yang sebagai satu kesatuan
mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas,
sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.
4. Robins,S.P.,(1986), yang menyatakan bahwa, “Organization is a
conscionly coordinated social units, composed of two or more people, that
function on a relatively continuous basis to achieve a common goal or set
of goals.” ( Organi-sasi satuan sosial yang terkordinasi secara sadar,
terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar yang relatif
kontinu untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersa-ma).
Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktifitas
kerjasama yang di lakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan.(Gitosudarmo,I.,1997).
5. Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system
kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system
of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan
misi yang sama.
6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa “Organisasi
adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-
kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.”
(Organization is a collection people, arranged into groups, working
together to achieve some common objectives).
7. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-
sama mencapai tujuan tertentu.
8. Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap
bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa
orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
Dalam beberapa pengertian organisasi disebutkan haruslah memiliki
tujuan yang akan dicapai, dalam mencapai tujuan tersebut maka sebuah
organisasi akan membentuk karakteristik anggotanya agar sesuai dengan
tujuannya tersebut.
Berdasarkan tersebut dapat disimpulkan bahwa sekumpulan orang yang
dapat dikatakan organisasi jika memenuhi empat unsur pokok, yaitu : (1).
organisasi merupakan suatu sistem, (2). adanya suatu pola aktivitas, (3).
adanya sekelompok orang, (4). adanya tujuan yang telah ditetapkan.
f) Motivasi kehadiran
h) Kehadiran karyawan.
1. Menurut spesialisasi
a. Medical Bedah
c. Psikiatri
2. Menurut fungsi
Keuntungan :
2. Mudah diatur
5. Spesialisasi berkembang
Kekurangan :
1. Spesialisasi :
a. Pemisahan tugas
b. Pekerjaan monoton
c. Komunikasi sulit
2. Struktur Kaku
Prinsip :
Dasar penilaian :
1. Kepuasan pasien
2. Kepuasan keluarga
3. Kepuasan staf
7. Kepuasan manager
9. Organisasi sehat
a. Biaya meningkat
c. Kebijakan
e. Kompleksitas pelayanan
f. Tuntutan masyarakat
g. Globalisasi
c. Strategi baru
PENUTUP
A. kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA