Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok Bahasan : Glaokoma

Sasaran : Kader Posyandu Desa Rama Agung Kec Kota


Arga Makmur Kab. Bengkulu Utara

Hari/ Tanggal : Sabtu 29 Juli 2017

Tempat : Kantor Kepala Desa Rama Agung

Waktu : 20 menit (jam 09.00 – 09.20)

A. TUJUAN
I. Setelah diberikan Penyuluhan diharapkan dapat mengetahui dan mengerti tentang
Glaokoma.
II. Tujuan Instruksional khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit Ibu-ibu kader posyandu dapat
menyebutkan kembali :
1. Menyebutkan pengertian Glaokoma
2. Menyebutkan cara mendiagnosis Glaokoma
3. Menyebutkan penyebab Glaokoma
4. Menyebutkan gejala Glaokoma
5. Menyebutkan siapa saja yang beresiko terkena Glaokoma
6. Menyebutkan jenis-jenis Glaokoma
7. Menyebutkan cara perawatan Glaokoma

B. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian Glaokoma
2. Cara mendiagnosis Glaokoma
3. Penyebab Glaokoma
4. Gejala Glaokoma
5. Yang beresiko terkena Glaokoma
6. Jenis-jenis Glaokoma
7. Cara perawatan Glaokoma
C. Strategi Pembelajaran
1. Kegiatan pembelajaran :

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pembukaan 5 menit
Pembukaan
 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan penyuluhan
 Apresiasi
2. Inti 10 menit
 Menjelaskan Tentang Glaokoma
 Pengertian Glaokoma
 Cara mendiagnosis Glaokoma
 Penyebab Glaokoma
 Gejala Glaokoma
 Yang beresiko terkena Glaokoma
 Jenis-jenis Glaokoma
 Cara perawatan Glaokoma
 Memberikan kesempatan untuk bertanya
3. Penutup 5 menit
 Evaluasi
 Kader dapat menyebutkan pengertian Glaokoma
 Kader dapat menyebutkan cara mendiagnosis
Glaokoma
 Kader dapat menyebutkan penyebab Glaokoma
 Kader dapat menyebutkan gejala Glaokoma
 Kader dapat menyebutkan yang beresiko terkena
Glaokoma
 Kader dapat menyebutkan jenis-jenis Glaokoma
 Kader dapat menyebutkan cara perawatan
Glaokoma

2. Metode :
 Ceramah
 Tanya jawab
3. Media
 Leaflet
4. Materi : Terlampir
5. Sumber : 1. Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata, FKUI, 2000.
2. Brunner & Suddart. Keperawatan Medical Bedah EGC. Jakarta 2002
6. Evaluasi :
a. Prosedur
Dilakukan evaluasi setelah proses penyuluhan berlangsung
b. Alat evaluasi
 Apakah pengertian Glaokoma?
 Sebutkan cara mendiagnosis Glaokoma?
 Sebutkan penyebab Glaokoma?
 Sebutkan gejala Glaokoma?
 Sebutkan siapa saja yang beresiko terkena Glaokoma?
 Sebutkan jenis-jenis Glaokoma?
 Sebutkan cara perawatan Glaokoma?
c. Teknik evaluasi :
 Secara Lisan
Glaokoma
A. Pengertian
Glaokoma merupakan kelompok penyakit syaraf mata yang kronis dan progresif
yang disebabkan peningkatan tekanan bola mata sebagai salah satu factor resiko
utamanya. Glaukoma bisa mengenai satu atau dua mata dan dapat terjadi pada segala
umur, baik laki-laki maupun perempuan. Di Indonesia glaokoma adalah penyebab
kebutaan nmr 2 setelah katarak.

B. Cara mendiagnosis Glaokoma


Pemeriksaan mata teratur dan deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah
perkembangan glaokoma, meliputi :
 Mengukur tekanan bola mata dengan tonometer non kontak/ kontak.
 Melihat sudut bilik mata depan dengan gonioskopi.
 Memeriksa lapang pandang dengan perimeter Humphery/Goldmann.

C. Penyebab Glaokoma
Penyebab ini multifaktorial. Tekanan bola mata meninggi paling sering disebabkan
hambatan pengeluaran cairan bola mata( aqueos humor).

D. Gejala Glaokoma
Glaokoma disebut “Pencuri Penglihatan” karena berkembang tanpa ditandai
dengan gejala yang nyata. Penderita Glaokoma sering kali tidak menyadari penyakit
sampai terjadi kerusakan penglihatan yang sudah lanjut. Oleh sebab itu deteksi,
diagnose dan penanganan harus dilakukan sedini mungkin oleh dokter Spesialis mata.
E. Yang beresiko terkena glaokoma

Glaokoma bisa menyerang siapa saja. Beberapa factor resiko terjadinya


glaokoma adalah :

 Berusia diatas 40 tahun.


 Memiliki riwayat keluarga penderita glaokoma.
 Memiliki tekanan bola mata tinggi.
 Penderita myopia (kaca mata minus) dan hipermetropi (kaca mata plus) yang
tinggi.
 Memiliki riwayat penyakit diabetes, hipertensi, migraine, jantung.
 Pemakaian obat steroid dalam jangka waktu lama.
 Pernah mengalami trauma mata.

F. Jenis- jenis Glaokoma


1. Glaokoma primer sudut terbuka dan tertutup.
Glaokoma jenis ini paling banyak dijumpai dan biasanya terjadi pada usia
lanjut. Jenis glaokoma ini akan merusak fungsi penglihata secara perlahan
tanpa rasa sakit sehingga penderita tidak menyadari keadaan matanya dan
akhirnya terjadi kebutaan. Perawatan seumur hidup bisanya diperlukan untuk
menurunkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
2. Glaokoma primer sudut tertutup acut.
Jenis ini disebabkan tekanan bola mata mendadak tinggi sehingga
menyebabkan:
 Tajam penglihatan menurun.
 Tampak pelangi melihat cahaya.
 Mata merah, sakit kepala.
 Mual sampai muntah.
3. Glaokoma sekunder
Glaokoma yang terjadi akibat komplikasi atau efek samping dari kondisi :
 Kecelakaan / trauma mata
 Diabetes yang tidak terkontrol
 Pemakaian obat yang mengandung steroid dalam jangka waktu lama
 Reaksi peradangan mata dll.
4. Glaokoma Kongenital
Tipe ini terjadi akibat sudut bilik mata depan terbentuk sempurna sejak lahir.
Gejala yang sering dijumpai yaitu :
 Bola mata lebih besar dibanding normal.
 Kornea mata terlihat tidak jernih.

G. perawatan glaokoma
Perawatan glaokoma disarankan kontrol secara teratur ke dokter mata selama
hidupnya. Penanganan dilakukan untuk mengontrol tekanan saraf mata pada taraf
aman. Tindakan dilakukan dapat berupa pemberian tetes mata, laser, tindakan
operasi atau kombinasi beberapa tindakan.

Anda mungkin juga menyukai