Dosen Pengampu;
Drs. Harun Kusaijin M.Fil.I
Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HASANUDIN
(STAIH) KEDIRI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini peradaban dunia secara keseluruhan berada dalam tatanan global
yang secara mendasar di topang oleh perkembangan teknologi komunikasi.Kiprah islam
di era globalisasi sangat diperlukan karena islam yang bersifat toleran terhadap manusia
karena islam sangat fleksibel dalam menanggapi suatu zaman global, fundamentalisme
adalah penegakan aktifitas agama tertentu yang mendefinisikan agama secara mutlak
dan harfiyah. Islam tidak tinggal diam sehingga islam mempunyai kiprah tersendiri di
era globalisasi dengan cara islam menampilkan sikap yang lebih ramah dan sejuk
sehingga menjadi pelipur lara bagi kegerahan hidup manusia modern, islam yang
toleran terhadap manusia secara keseluruhan agama yang dianut sehingga
mendatangkan kebaikan dan kedamaian untuk semua, islam pun menampilkan visi yang
dinamis,kreatif,dan inovatif.
Sehingga islam yang fleksibel seperti yang di terangkan di atas dapat membawa
dampak yang baik di masyarakat dan penyebaran islam sendiri di khalayak ramai.
Namun dengan adanya gerakan fundamentalisme yang mempunyai arti penegakan
aktifitas agama tertentu yang mendefinisikan agama secara mutlak dan harfiyah.
menimbulkan penekanan pokok pandangan supernatural yang menyebut tuhan
memanifestasikan diri-Nya dalam alam dan sejarah melalui perbuatan-perrbuatan luar
biasa yang melampaui hukum alam,kedua mereka bertekad menjadikan ajaran agama
sebagai ukuran untuk membatasi kebebasan mengajar.
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah diarahkan pada pembahasan hal-hal
yang berhubungan dengan ke Islaman atau pokok-pokok ajaran islam dalam realitas
keberagamaan Idonesia zaman kekinian.
Tujuan dari makalah ini adalah memberikan suatu pengertian tentang agama Islam dan
pokok-pokok ajaran islam, Semoga makalah ini mengena pada sasaran dan dapat
menjadi suatau hal yang bermanfaat, amin.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
adalah agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna
semua agama wahyu sebelumnya dan penutup para Nabi.
C. Aspek-aspek Ajaran Islam
Agama Islam adalah agama yang sesuai denga fitrah manusia. Aspek ajaran Islam
dalam hal ini meliputi :
1) Ibadah (segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk
mendapatkan ridlo Allah SWT semata).
2) Aqidah (perkara yang wajib dibenarkan oleh hati, dan jiwa menjadi tenteram
karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak
tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan).
3) Akhlak (perilaku yang dimiliki manusia, baik akhlak yang terpuji/mamdudah
maupun akhlak yang tercela/madzmumah).
4) Tasawuf/Sufi (menyucikan diri dari apa saja selain Allah SWT).
5) Fiqh (salah satu disiplin ilmu islam yang bisa menjadi teropong keindahan dan
kesempurnaan Islam).
6) Politik (pengaturan urusan-urusan/kepentingan umat baik dalam negeri maupun
luar negeri berdasarkan hukum-hukum Islam).
7) Sosial kemasyarakatan.
D. Karakteristik Ajaran Islam
Islam memilki karakter dalam setiap dimensi ajarannya. Karakter ajaran Islam yang
berorientasi pada kemaslahatan umat, yakni :
Universal (rahmatan lil’alamin)
Tasamuh (tenggang rasa)
Tawassuth (tidak ekstrim kiri ataupun kanan)
Tawazun (sikap seimbang dal;am segala hal termasuk penggunaan dalil ‘Aqli
dan Naqli)
Ta’adul (keadilan)
E. Fakta Agama Dan Fenomena Keberagamaan
Kenyataan agama memang berhubungan erat dengan kondisi lingkungan wilayah
tersebut maka dari itu kita harus mengetahuinya agar kita dapat mengetahui saudara
sesama muslim kita secara utuh.
Fenomena agama adalah fenomena universal manusia. Pernyataan bahwa agama
adalah suatu fenomena abadi di sisi lain juga memberikan gambaran bahwa keberadaan
agama tidak lepas dari pengaruh realitas di sekelilingnya. Dari singgungan agama dan
realitas ini maka muncullah aneka keberagamaan bagi setiap manusia, yaitu :
Eksklusivisme Eklektivisme dan
Inklusivisme Universalisme
Pluralisme/Paralelisme
4
b. Al-Hadits
Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan serta
persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang di jadikan ketetapan atau hukum
dalam agama islam setelah al-Qur’an. Banyak sekali macam dari pada hadits
dilihat dari segi matan, perawi maupun sanadnya dan itu semua berpengaruh
pada bisa tidaknya dijadikan suatu hujjah/ ketetapan hukum.
Ada bermacam-macam hadits seperti uraian di bawah ini ;
1. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi
c. Ijtihad
Secara etimologi berarti pencurahan segenap kemampuan untuk
mendapatkan sesuatu. Sedangkan secara terminologi yaitu penggunaan akal
sekuat mungkin untuk menemukan suatu keputusan hukum tertentu yang tidak
ditetapkan secara eksplisit dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Dalam hal ini
Rasulullah SAW bersabda kepada Sahabat Abdullah bin Mas’ud “ berhukumlah
engkau dengan al-Qur’an dan as-Sunnah, apabila sesuatu persoalan itu engkau
temukan pada dua sumber tersebut, tapi apabila engkau tidak menemukannnya
pada dua sumber itu, maka Ijtihadlah”.
Macam-macam ijtihad yang dikenal dalam syariat Islam, yaitu :
1) Ijma’ 2) Qiyas
3) Istishab 4) Istihsan
5) Mushalat Mursalah 6) Sududz Dzariah
7) Urf
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Chalik, M.Ag, Ali Hasan Siswanto, M.Fil.I, Pengantar Studi Islam, Kopertais IV
Press: Surabaya, 2011
Asy’ari, dkk., Pengantar Studi Islam, IAIN AMPEL PRESS: Surabaya, 2011