Tugas - Modal Ventura
Tugas - Modal Ventura
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian Modal Ventura
2. Landasan Hukum untuk Mendirikan Modal Ventura
3. Tujuan Pendirian Modal Ventura
4. Keuntungan yang diperoleh
5. Jenis-Pembiayaan Modal Ventura
6. Sumber-sumber Dana Modal Ventura
i
BAB II
PEMBAHASAN
1
Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Yokyakarta: Ekonisia, 2002), h. 127
i
produksi dan pemasaran. Keterlibatan penyerta modal dalam manajemen
perusahaan pasangan usaha inilah yang membedakan dengan pembiayaan
lain seperti kredit bank konvensional, kredit bank syariah, dan leasing.
3. Jangka waktu pembiayaan modal ventura lebihdari satu tahun biasanya 5-
10 tahun. Setelah jangka waktu tertentu dan perusahaan pasangan usaha
telah mapan dan sudah dapat mandiri dalam pengelolaan bisnisnya, maka
penyertaan modal akan ditarik oleh penjerta modal (pemilik modal).
Walaupun dasar pembiayaan modal ventura adalah “penyertaan”
namun hal tersebut tidak berarti bahwa bentuk formal dari pembiayaannya
selalu penyertaan. Bentuk pembiayaan tersebut dapat berupa obligasi atau
kredit biasa dengan syarat pengembalian dan bunga yang lebih lunak.
Persyaratan yang lebih lunak misalnya imbalannya berupa bagi hasil,
pengembalian pinjaman sesuai dengan kemampuan perusahaan pasangan
usaha, dan pinjaman dapat dikonversi dengan saham.2
2
Ibid h. 128
i
kegiatan modal ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal
kedalam suatu perusahaan.
3. UU No 10 tahun 1998 Tentang Perbankan
Pada prinsipnya kegiatan modal ventura tidak termasuk dalam bisnis bank.
Tetapi secara insidentil dan dalam hal tertentu, yakni dalam hal adanya
kredit macet, bank dibenarkan untuk menyertakan modalnya ke
dalamperusahaan debitur dengan ketentuan sampai masanya bank tersebut
harus menarik kembali penyertaan modalnya. Jadi memang mirip kegiatan
modal ventura.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973
Yang merupakan dasar berdirinya perusahaan modal ventura yang pertama
di Indonesia, yakni PT. Bahana Pembina Usaha Indonesia (BAHANA),
yang saham-sahamnya dipegang oleh Departemen Keuangan dan Bank
Indonesia. Dengan demikian Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973
juga merupakan dasar hukum dan tonggak sejarah mengenai berdirinya
perusahaan modal ventura di Indonesia.
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
Karena perusahaan modal ventura adalah badan hukum yang dapat
berbentuk Perseroan Terbatas atau Perusahaan Perseroan yang modalnya
terbagi dalam bentuk saham, maka bentuk penyertaan modal pada
perusahaan pasangan usaha dilakukan dengan investasi pembelian saham.
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria
dan Peraturan Pelaksanaannya
Berlaku undang-undang ini apabila perusahaan modal ventura
mengadakan perjanjian mengenai dan berurusan dengan hak-hak atas
tanah.
7. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
dan Peraturan Pelaksanaanya.
Berlakunya undang-undang ini apabila perusahaan modal ventura
berurusan dengan pendaftaran, pendaftaran ulang, dan pendaftaran
likuidasi perusahaan.
i
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995, Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1991, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1991 dan Peraturan Pelaksanaanya,
semua tentang Perpajakan.
Berlakunya undang-undang ini karena perusahaan modal ventura wajib
membayar pajak bumi dan bangunan, penghasilan, pertambahan nilai serta
3
pajak jenis lainnya.
3
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya (edisi Revisi 2001). (Jakarta: PT. Radja
Grafindo Persada),h. 281-283.
i
7. Membantu pendirian perusahaan baru, di mana tingkat risiko kerugiannya
sangat besar.
4
Ibid, h. 288
i
E. Jenis Pembiayaan Moval Ventura
Jenis pembiayaan modal ventura juga dapat dibagi beberapa jenis,
yaitu: 5
1. Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan
a. Pendekatan satu tingkat (single tier approach)
Pendekatkan ini menempatkan sebuah Perusahaan Modal Ventura
(PMV) dalam dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai pemberi bantuan
pembiayaan (fund company) dan juga sebagai pemberi bantuan
manajemen atau pengelolaan dana (management company) .
b. Pendekatan dua tingkat (two tier approach)
Pendekatan ini memungkinkan sebuah Perusahaan Pasangan Usaha
untuk menerima bantuan pembiayaan dan bantuan manajemen dari
Perusahaan Modal Ventura yang berbeda.
Berdasarkan pengertian tersebut, pihak-pihak yang terkait meliputi tiga
pihak,yaitu (1) Perusahaan Modal Ventura yang memberikan bantuan
pembiayaan, (2) Perusahaan Modal Ventura yang memberikan bantuan
manajemen, dan (3) Perusahaan Pasangan Usaha.
2. Berdasarkan cara penghimpunan dana
a. Leverage Venture Capital
Perusahaan ini memperoleh dana dengan cara meminjam kepada
pemerintah atau perusahaan swasta lainnya. Selanjutnya dana tersebut
dialokaikan kepada nasabah-nasabah yaitu perusahaan-perusahaan
binaan.
b. Modal Ventura Ekuitas
Perusahaan ini memenuhi kebutuhan dananya secara mandiri yaitu dari
setoran para pemegang saham. Selanjutnya, sama dengan leverage
Venture Capital, dana tersebut dialokasikan kepada para nasabah.
Perusahaan yang mereka tangani adalah perusahaan atau usaha-usaha
relatif kecil.
5
Andri soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010),
hlm.318-321
i
3. Berdasarkan Kepemilikan
a. Perusahaan Modal Ventura Publik (Public venture Company)
Perusahaan ini adalah perusahaan modal ventura yang telah menjual
sahamnya kepada publik. Keuntungan dari kerja sama dengan modal
ventura publik adalah reputasi perusahaan tersebut lebih mudah
diketahui dan penilaiannya lebih selektif karena yang menilai adalah
para pembeli saham di pasaar bursa.
b. Modal Ventura Privat ( Privat Venture Company)
Perusahaan ini belum menjual sahamnya kepada publik. Di negara-
negara maju pemiliknya adalah keluarga-keluarga kaya, yang selalu
tertarik untuk mengembangkan usaha-usaha yang baru dan atau penuh
tantangan, namun sangat potensial untuk menghasilkan keuntungan.
c. Modal Ventura Afiliasi Bank (Bank Related Venture Company)
Perusahaan ini didirikan oleh bank namun manajemennya terpisah dari
manajemen bank sebagai perusahaan induk. Motivasi pendirian modal
ventura oleh bank adalah untuk diversifikasi usaha atau misi khusus
mengembangkan usaha-usaha skala kecil-menengah. Dengan
mendirikan perusahaan modal ventura, bank-bank dapat menjalankan
misi ekonomi membangun UKM tanpa terlalu khawatir dana yang
dana yang disalurkannya menjadi sia-sia.
6
Manurung, Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter, (Jakarta: FEUI, 2004), hlm. 325-
328
i
perseorangan lebih menyukai dan cenderung melakukan investasi pada
usaha yang telah berjalan lancar dan bersifat jangka pendek. Bagi investor
individu dibutuhkan orang yang memiliki kesabaran dan kesiapan
menrima dan menanggung resiko tinggi dalam suatu usaha.
2. Saham
Modal ventura di Indonesia masuk ke dalam suatu entitas usaha melalui
instrument pembiayaan saham dengan harapan memperoleh keuntungan
dari dividen, benefit lain atas kepemilikan entitas tersebut, dancapital
gain pada saat melakukan exit untuk sebagian atau seluruh kepemilikan
melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO) yang dilanjutkan dengan
pasar sekunder dan private selling ke investor potensial lainnya.
3. Obligasi Konversi
Modal ventura masuk ke dalam suatu entitas usaha melalui instrument
pembiayaan obliges konversi dalam upaya memberikan wakatu yang lebih
banyak sebelum benar-benar memiliki suatu entitas usaha dan untuk
berjaga-jaga agar pembiayaannya masih mempunyai alternative
mekanisme exit melui pelunasan pinjaman.
4. Bagi Hasil
Instrument pembiayaan bagi hasil murni sesungguhnya sangat dekat
dengan pembiayaan berbasis syariah. Namun, pada kenyataannya yang
terjadi di Indonesia adalah penerapan bagi hasil atau bagi hasil minimum
dari outstanding pembiayaan yang mengadopsi pola perbankan dengan flat
rate atau effective ratenya karena berbagai kendala yang dihadapi. Oleh
karena itu, perusahaan modal ventura syariah harus mampu menerapkan
pola bagi hasil yang murni syariah, yaitu berbasis profit and loss
sharing yang memungkinkan adanya fluktuasi.
5. Investor Institusi
Biasanya bagi perusahaan-perusahaan besar terutama di negara-negara
industri memiliki suatu divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis
modal ventura. Tugas divisi khusus ini adalah menampug dan
mengevaluasi suatu ide-ide terutama dalam bidang teknologi yang dapat
i
dikembangkan menjadi suatu produk teknologi baru yang dapat
dipasarkan. Keikutsertaan investor institusi ini merupakan salah satu
sumber dana modal ventura.
6. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
Lembaga keuangan nonbank ini merupakan sumber dana modal ventura
yang cukup besar, potensi lembaga imi sebagai investor dalam usaha
modal ventura di dukung oleh sumber dananya yang berjangka panjang.
7. Perbankan
Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang tertarik
melakukan bisnis moda ventura. Namun perlu di pertimbnagkan mengenai
sifat dana bank yang berjangka pendek sementara modal ventura berjangka
panjang. Dana-dana yang berasal dari bank sebaiknya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pembianyaan dengan pola bagi hasil yang berjangka
waktu pendek.
8. Pemerintah Daerah
Sumber dana modal ini perlu dipertimbangkan oleh daerah yang disisihkan
dari APBD (khususnya dari PAD) sehingga dapat memacu pembangunan
di daerah. Dalam konteks ini pemda dapat berperan sebagai PMV.
9. Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan intenasional dapat menjadi sumber dana modal
ventura terutama yang berkaitan dengan upaya membantu pengembangan
sektor-sektor tertentu. Kelebihan sumber dana ini di samping berbiaya
murah juga biasanya memiliki jangka waktu panjang dengan massa
tenggang waktu. Untuk mendapatkan sumber dana ini umumnya melalui
pinjaman dua tahap dari pemerintah.
i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Modal ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian
modal yang mengandung resiko dimana penyedia dana (venture
capitalist) terutama mengharapkan capital gain disamping mendapat
bunga dan dividen.
2. Landasan Hukum untuk Mendirikan Modal Ventura adalah: (a) Keppres
Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan. (b) Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 sebagaimana diubah oleh
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468 Tahun 1995 tentang Ketentuan
dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. (c) UU No 10 tahun
1998 Tentang Perbankan, (d) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1973, (e) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas (f) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan
Pokok Agraria dan Peraturan Pelaksanaannya (g) Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan Peraturan
Pelaksanaanya dan (h) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995, Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1991, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1991 dan
Peraturan Pelaksanaanya, semua tentang Perpajakan.
3. Tujuan pendirian modal vetura antara lain sebagai berikut. (a) Untuk
pengembangan suatu proyek tertentu, (b) Pengembangan suatu teknologi
baru, (c) Pengambilalihan kepemilkikan suatu perusahaan, (d) Kemitraan
dalam rangka pengentasan kemiskinan, (e) Alih teknologi yang dilakukan
ke perusahaan yang masih menggunakan teknologi lama, (f) Membantu
perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas dan (g) Membantu
pendirian perusahaan baru
4. Keuntungan bagi masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan modal
ventura meliputi bagi pasangan Modal ventura dan bagi Perusahaan
Pasangan Usaha (PPU)
i
5. Jenis pembiayaan modal ventura juga dapat dibagi beberapa jenis, yaitu
(a) Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan, (b) Berdasarkan cara
penghimpunan dana dan (c) Berdasarkan Kepemilikan.
6. Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, antara
lain (a) Investor Perseorangan, (b) Saham, (c) Obligasi Konversi, (d) Bagi
Hasil, (e) Investor Institusi, (f) Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun, (g)
Perbankan, (h) Pemerintah Daerah, dan (i) Lembaga Keuangan
Internasional
B. Saran
Kami dari Kelompok menyadari bahwa masih kurang sempurnanya
makalah yang kami sajikan ini, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun untuk memperbaiki dan kesempurnaan dari makalah
kami ini.
i
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya (edisi Revisi 2001). Jakarta: PT.
Radja Grafindo Persada
Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2010
i
KATA PENGANTAR
Kelompok VIII
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Modal Ventura ...................................................... 2
B. Landasan Hukum untuk Mendirikan Modal Ventura ............. 3
C. Tujuan Pendirian Modal Ventura ............................................ 5
D. Keuntungan yang diperoleh .................................................... 6
E. Jenis Pembiayaan Moval Ventura ........................................... 7
F. Sumber-sumber Dana Modal Ventura .................................... 8
DAFTAR PUSTAKA