Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam melakukan suatu kegiatan investasi tidak semua investasi dapat
dilakukan dengan mudah, karena hampir semua investasi mengandung suatu
resiko kerugian. Bagi investasi yang mempunyai resiko rendah hampir semua
investor ingin melakukannya. Akan tetapi jika investasi tersebut memiliki
resiko tinggi, maka tidak mudah untuk mencari investor yang mau
melakukannya.
Adalah perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi di
mana investasi tersebut mengandung suatu resiko tinggi. Keputusan ini dibuat
dengan berbagai pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula dengan
maksud dan tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu melakukan
penanaman modal dalam suatu usaha yang mengandung resiko tinggi.
Kegiatan investasi yang dibiayai oleh modal ventura biasanya dalam
jangka waktu panjang dan memiliki resiko tinggi, seperti membentuk atau
pengembngan usaha baru dibidang tertentu. Meskipun resiko yang dihadapi
tinggi, pihak modal ventura mengharapkan suatu keuntungan yang tinggi pula
dari penyertaan modalnya berupa capital gain atau deviden. Perusahaan yang
pembiayaannya dari modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)
atau investee company.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian Modal Ventura
2. Landasan Hukum untuk Mendirikan Modal Ventura
3. Tujuan Pendirian Modal Ventura
4. Keuntungan yang diperoleh
5. Jenis-Pembiayaan Modal Ventura
6. Sumber-sumber Dana Modal Ventura

i
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal Ventura


Kata ventura berasal dari bahasa Inggris venture yang berarti sesuatu
yang mengandung resiko atau dapat pila diartikan sebagai usaha. Secara
sempit modal ventura dapat diartikan sebagai modal yang ditanamkan pada
usha yang mengandung resiko dengan tujuan memperoleh
pendapatan (return) berupa bunga atau dividen.
Beberapa pengertian modal ventura menurut para ahli: 1
1. Tony Lorenz
Modal ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian
modal yang mengandung resiko dimana penyedia dana (venture
capitalist) terutama mengharapkan capital gain disamping mendapat
bunga dan dividen.
2. Clinton Richardson
Modal ventura adalah dana diinvestasikan pada perusahaan atau individu
yang memiliki resiko tinggi.
3. Menurut Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988: Perusahaan modal
ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima
bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
Dari berbagai pengertian modal ventura tersebut dapat dikemukakan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Perusahaan penyerta modal (venture capitalist) selain memberikan
bantuan dana juga terlibat dalam manajemen perusahaan yang menerima
pembiayaan. Sebagai imbalannya perusahaan penyerta modal memperoleh
pendapatan berupa dividen atau bunga.
2. Perusahaan pasangan usaha (investee company) selain menerima bantuan
dana juga menerima bantuan manajemen seperti pengelolaan keuangan,

1
Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Yokyakarta: Ekonisia, 2002), h. 127

i
produksi dan pemasaran. Keterlibatan penyerta modal dalam manajemen
perusahaan pasangan usaha inilah yang membedakan dengan pembiayaan
lain seperti kredit bank konvensional, kredit bank syariah, dan leasing.
3. Jangka waktu pembiayaan modal ventura lebihdari satu tahun biasanya 5-
10 tahun. Setelah jangka waktu tertentu dan perusahaan pasangan usaha
telah mapan dan sudah dapat mandiri dalam pengelolaan bisnisnya, maka
penyertaan modal akan ditarik oleh penjerta modal (pemilik modal).
Walaupun dasar pembiayaan modal ventura adalah “penyertaan”
namun hal tersebut tidak berarti bahwa bentuk formal dari pembiayaannya
selalu penyertaan. Bentuk pembiayaan tersebut dapat berupa obligasi atau
kredit biasa dengan syarat pengembalian dan bunga yang lebih lunak.
Persyaratan yang lebih lunak misalnya imbalannya berupa bagi hasil,
pengembalian pinjaman sesuai dengan kemampuan perusahaan pasangan
usaha, dan pinjaman dapat dikonversi dengan saham.2

B. Landasan Hukum untuk Mendirikan Modal Ventura


1. Keppres Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan.
Dalam ketentuan ini disebutkan bahwa modal ventura diakui sebagai salah
satu model penyaluran pembiayaan. Dalam keputusan tersebut ditentukan
bahwa perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan
usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu
perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu
tertentu. Bentuk hukum perusahaan modal ventura adalah Perseroan
Terbatas atau Koperasi.
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 sebagaimana
diubah oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468 Tahun 1995 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Dalam Keputusan Menteri Keuangan dinyatakan, lembaga pembiayaan
melakukan kegiatan yang antara lain meliputi usaha modal ventura,

2
Ibid h. 128

i
kegiatan modal ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal
kedalam suatu perusahaan.
3. UU No 10 tahun 1998 Tentang Perbankan
Pada prinsipnya kegiatan modal ventura tidak termasuk dalam bisnis bank.
Tetapi secara insidentil dan dalam hal tertentu, yakni dalam hal adanya
kredit macet, bank dibenarkan untuk menyertakan modalnya ke
dalamperusahaan debitur dengan ketentuan sampai masanya bank tersebut
harus menarik kembali penyertaan modalnya. Jadi memang mirip kegiatan
modal ventura.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973
Yang merupakan dasar berdirinya perusahaan modal ventura yang pertama
di Indonesia, yakni PT. Bahana Pembina Usaha Indonesia (BAHANA),
yang saham-sahamnya dipegang oleh Departemen Keuangan dan Bank
Indonesia. Dengan demikian Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973
juga merupakan dasar hukum dan tonggak sejarah mengenai berdirinya
perusahaan modal ventura di Indonesia.
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
Karena perusahaan modal ventura adalah badan hukum yang dapat
berbentuk Perseroan Terbatas atau Perusahaan Perseroan yang modalnya
terbagi dalam bentuk saham, maka bentuk penyertaan modal pada
perusahaan pasangan usaha dilakukan dengan investasi pembelian saham.
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria
dan Peraturan Pelaksanaannya
Berlaku undang-undang ini apabila perusahaan modal ventura
mengadakan perjanjian mengenai dan berurusan dengan hak-hak atas
tanah.
7. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
dan Peraturan Pelaksanaanya.
Berlakunya undang-undang ini apabila perusahaan modal ventura
berurusan dengan pendaftaran, pendaftaran ulang, dan pendaftaran
likuidasi perusahaan.

i
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995, Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1991, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1991 dan Peraturan Pelaksanaanya,
semua tentang Perpajakan.
Berlakunya undang-undang ini karena perusahaan modal ventura wajib
membayar pajak bumi dan bangunan, penghasilan, pertambahan nilai serta
3
pajak jenis lainnya.

C. Tujuan Pendirian Modal Ventura


Secara garis besar maksud dan tujuan pendirian modal vetura antara
lain sebagai berikut.
1. Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian,
di mana proyek ini biasanya tanpa memikirkan keuntungan semata, akan
tetapi lebih bersifat pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Pengembangan suatu teknologi baru, atau pengembangan produk baru.
Pembiayaan untuk usaha ini baru memperoleh keuntungan dalam jangka
panjang.
3. Pengambilalihan kepemilkikan suatu perusahaan. Tujuan pembiayaan
dengan mengambilalihan kepemilikan usaha perusahaan lain lebih banyak
diarahkan untuk mencari keuntungan.
4. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dengan tujuan untuk
membantu para pengusaha lemah yang kekurangan modal, tetapi tidak
punya jaminan materil sehingga sulit memperoleh pinjaman. Dengan
adanya penyertaan modal dari modal ventura akan dapat membantu
menghadapi kesulitan keuangannya.
5. Alih teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan
teknologi lama sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mutu
produknya.
6. Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.

3
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya (edisi Revisi 2001). (Jakarta: PT. Radja
Grafindo Persada),h. 281-283.

i
7. Membantu pendirian perusahaan baru, di mana tingkat risiko kerugiannya
sangat besar.

D. Keuntungan yang diperoleh


Keikutsertaan perusahaan modal ventura dalam bisnis yang
mengandung resiko tinggi adalah ntuk memperoleh keuntungan. Begitu pula
bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dengan bantuan penyertaan modal
dari perusahaan modal ventura diharapkan akan memperoleh berbagai
manfaat.
Adapun keuntungan bagi masing-masing pihak yang terlibat dalam
kegiatan modal ventura adalah sebagai berikut:4
1. Bagi pasangan Modal ventura
a. Memperoleh keuntungan berupa deviden dari penyertaan modalnya
dalam bentuk saham.
b. Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih dari
transaksi penjualan dan pembelian surat-surat berharga (saham)
c. Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil untuk usaha tertentu sesuai
dengan perjanjian yang sudah dibuatnya.
2. Bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)
a. Membantu penambahan modal usaha bagi perusahaan yang
sedang mengalami kekurangan modal (likuiditas).
b. Memperbaiki teknologi melalui pengalihan dari teknologi lama ke
teknologi baru sehingga dapat membantu peningkatan kapasitass
produksi dan peningkatan mutu produknya.
c. Membantu pengembangan usaha melalui perluasan pasar an
pengembangan usaha baru, seperti melalui deversifikasi usaha.
d. Mengalami reiko kerugian. Maksudnya jika perusahaan beroperasi
dengan modal sendiri, maka resiko kerugianpun ditanggung sendiri,
namun apabila dijalankan bersama dengan modal ventura maka resiko
dapat disebarkan antara keduanya.

4
Ibid, h. 288

i
E. Jenis Pembiayaan Moval Ventura
Jenis pembiayaan modal ventura juga dapat dibagi beberapa jenis,
yaitu: 5
1. Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan
a. Pendekatan satu tingkat (single tier approach)
Pendekatkan ini menempatkan sebuah Perusahaan Modal Ventura
(PMV) dalam dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai pemberi bantuan
pembiayaan (fund company) dan juga sebagai pemberi bantuan
manajemen atau pengelolaan dana (management company) .
b. Pendekatan dua tingkat (two tier approach)
Pendekatan ini memungkinkan sebuah Perusahaan Pasangan Usaha
untuk menerima bantuan pembiayaan dan bantuan manajemen dari
Perusahaan Modal Ventura yang berbeda.
Berdasarkan pengertian tersebut, pihak-pihak yang terkait meliputi tiga
pihak,yaitu (1) Perusahaan Modal Ventura yang memberikan bantuan
pembiayaan, (2) Perusahaan Modal Ventura yang memberikan bantuan
manajemen, dan (3) Perusahaan Pasangan Usaha.
2. Berdasarkan cara penghimpunan dana
a. Leverage Venture Capital
Perusahaan ini memperoleh dana dengan cara meminjam kepada
pemerintah atau perusahaan swasta lainnya. Selanjutnya dana tersebut
dialokaikan kepada nasabah-nasabah yaitu perusahaan-perusahaan
binaan.
b. Modal Ventura Ekuitas
Perusahaan ini memenuhi kebutuhan dananya secara mandiri yaitu dari
setoran para pemegang saham. Selanjutnya, sama dengan leverage
Venture Capital, dana tersebut dialokasikan kepada para nasabah.
Perusahaan yang mereka tangani adalah perusahaan atau usaha-usaha
relatif kecil.

5
Andri soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010),
hlm.318-321

i
3. Berdasarkan Kepemilikan
a. Perusahaan Modal Ventura Publik (Public venture Company)
Perusahaan ini adalah perusahaan modal ventura yang telah menjual
sahamnya kepada publik. Keuntungan dari kerja sama dengan modal
ventura publik adalah reputasi perusahaan tersebut lebih mudah
diketahui dan penilaiannya lebih selektif karena yang menilai adalah
para pembeli saham di pasaar bursa.
b. Modal Ventura Privat ( Privat Venture Company)
Perusahaan ini belum menjual sahamnya kepada publik. Di negara-
negara maju pemiliknya adalah keluarga-keluarga kaya, yang selalu
tertarik untuk mengembangkan usaha-usaha yang baru dan atau penuh
tantangan, namun sangat potensial untuk menghasilkan keuntungan.
c. Modal Ventura Afiliasi Bank (Bank Related Venture Company)
Perusahaan ini didirikan oleh bank namun manajemennya terpisah dari
manajemen bank sebagai perusahaan induk. Motivasi pendirian modal
ventura oleh bank adalah untuk diversifikasi usaha atau misi khusus
mengembangkan usaha-usaha skala kecil-menengah. Dengan
mendirikan perusahaan modal ventura, bank-bank dapat menjalankan
misi ekonomi membangun UKM tanpa terlalu khawatir dana yang
dana yang disalurkannya menjadi sia-sia.

F. Sumber-sumber Dana Modal Ventura


Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, antara
lain: 6
1. Investor Perseorangan
Alternatif sumber modal ventura adalah dari investor individu. Hanya saja
menarik investor perseorangan untuk mengikutsertakan dananya ke dalam
suatu usaha modal ventura memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Umumnya investor

6
Manurung, Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter, (Jakarta: FEUI, 2004), hlm. 325-
328

i
perseorangan lebih menyukai dan cenderung melakukan investasi pada
usaha yang telah berjalan lancar dan bersifat jangka pendek. Bagi investor
individu dibutuhkan orang yang memiliki kesabaran dan kesiapan
menrima dan menanggung resiko tinggi dalam suatu usaha.
2. Saham
Modal ventura di Indonesia masuk ke dalam suatu entitas usaha melalui
instrument pembiayaan saham dengan harapan memperoleh keuntungan
dari dividen, benefit lain atas kepemilikan entitas tersebut, dancapital
gain pada saat melakukan exit untuk sebagian atau seluruh kepemilikan
melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO) yang dilanjutkan dengan
pasar sekunder dan private selling ke investor potensial lainnya.
3. Obligasi Konversi
Modal ventura masuk ke dalam suatu entitas usaha melalui instrument
pembiayaan obliges konversi dalam upaya memberikan wakatu yang lebih
banyak sebelum benar-benar memiliki suatu entitas usaha dan untuk
berjaga-jaga agar pembiayaannya masih mempunyai alternative
mekanisme exit melui pelunasan pinjaman.
4. Bagi Hasil
Instrument pembiayaan bagi hasil murni sesungguhnya sangat dekat
dengan pembiayaan berbasis syariah. Namun, pada kenyataannya yang
terjadi di Indonesia adalah penerapan bagi hasil atau bagi hasil minimum
dari outstanding pembiayaan yang mengadopsi pola perbankan dengan flat
rate atau effective ratenya karena berbagai kendala yang dihadapi. Oleh
karena itu, perusahaan modal ventura syariah harus mampu menerapkan
pola bagi hasil yang murni syariah, yaitu berbasis profit and loss
sharing yang memungkinkan adanya fluktuasi.
5. Investor Institusi
Biasanya bagi perusahaan-perusahaan besar terutama di negara-negara
industri memiliki suatu divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis
modal ventura. Tugas divisi khusus ini adalah menampug dan
mengevaluasi suatu ide-ide terutama dalam bidang teknologi yang dapat

i
dikembangkan menjadi suatu produk teknologi baru yang dapat
dipasarkan. Keikutsertaan investor institusi ini merupakan salah satu
sumber dana modal ventura.
6. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
Lembaga keuangan nonbank ini merupakan sumber dana modal ventura
yang cukup besar, potensi lembaga imi sebagai investor dalam usaha
modal ventura di dukung oleh sumber dananya yang berjangka panjang.
7. Perbankan
Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang tertarik
melakukan bisnis moda ventura. Namun perlu di pertimbnagkan mengenai
sifat dana bank yang berjangka pendek sementara modal ventura berjangka
panjang. Dana-dana yang berasal dari bank sebaiknya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pembianyaan dengan pola bagi hasil yang berjangka
waktu pendek.
8. Pemerintah Daerah
Sumber dana modal ini perlu dipertimbangkan oleh daerah yang disisihkan
dari APBD (khususnya dari PAD) sehingga dapat memacu pembangunan
di daerah. Dalam konteks ini pemda dapat berperan sebagai PMV.
9. Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan intenasional dapat menjadi sumber dana modal
ventura terutama yang berkaitan dengan upaya membantu pengembangan
sektor-sektor tertentu. Kelebihan sumber dana ini di samping berbiaya
murah juga biasanya memiliki jangka waktu panjang dengan massa
tenggang waktu. Untuk mendapatkan sumber dana ini umumnya melalui
pinjaman dua tahap dari pemerintah.

i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Modal ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian
modal yang mengandung resiko dimana penyedia dana (venture
capitalist) terutama mengharapkan capital gain disamping mendapat
bunga dan dividen.
2. Landasan Hukum untuk Mendirikan Modal Ventura adalah: (a) Keppres
Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan. (b) Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 sebagaimana diubah oleh
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468 Tahun 1995 tentang Ketentuan
dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. (c) UU No 10 tahun
1998 Tentang Perbankan, (d) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1973, (e) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas (f) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan
Pokok Agraria dan Peraturan Pelaksanaannya (g) Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan Peraturan
Pelaksanaanya dan (h) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995, Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1991, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1991 dan
Peraturan Pelaksanaanya, semua tentang Perpajakan.
3. Tujuan pendirian modal vetura antara lain sebagai berikut. (a) Untuk
pengembangan suatu proyek tertentu, (b) Pengembangan suatu teknologi
baru, (c) Pengambilalihan kepemilkikan suatu perusahaan, (d) Kemitraan
dalam rangka pengentasan kemiskinan, (e) Alih teknologi yang dilakukan
ke perusahaan yang masih menggunakan teknologi lama, (f) Membantu
perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas dan (g) Membantu
pendirian perusahaan baru
4. Keuntungan bagi masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan modal
ventura meliputi bagi pasangan Modal ventura dan bagi Perusahaan
Pasangan Usaha (PPU)

i
5. Jenis pembiayaan modal ventura juga dapat dibagi beberapa jenis, yaitu
(a) Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan, (b) Berdasarkan cara
penghimpunan dana dan (c) Berdasarkan Kepemilikan.
6. Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, antara
lain (a) Investor Perseorangan, (b) Saham, (c) Obligasi Konversi, (d) Bagi
Hasil, (e) Investor Institusi, (f) Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun, (g)
Perbankan, (h) Pemerintah Daerah, dan (i) Lembaga Keuangan
Internasional

B. Saran
Kami dari Kelompok menyadari bahwa masih kurang sempurnanya
makalah yang kami sajikan ini, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun untuk memperbaiki dan kesempurnaan dari makalah
kami ini.

i
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya (edisi Revisi 2001). Jakarta: PT.
Radja Grafindo Persada

Manurung, Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter, Jakarta: FEUI, 2004

Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Yokyakarta: Ekonisia, 2002

Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2010

i
KATA PENGANTAR

  



Puji sukur penulis aturkan kepada Allah SWT atas segala hidayah dan
rahmat-Nya sehingga penulis diberikan kemampuan dan kekuatan untuk dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan judul : “Venture (Venture Capital)”.
Penulis menemukan banyak kesulitan dalam penulisan dan penyelesaian
Makalah ini. Dengan adanya bantuan, arahan dari berbagai pihak akhirnya penulis
dapat mengatasi segala kesulitan yang ditemukan dalam penyusunan Makalah ini.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Dalam penulisan Makalah ini penulis menyadari bahwa penulisan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan krtik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan ini

Ujung Gading, Desember 2018


Penulis

Kelompok VIII

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Modal Ventura ...................................................... 2
B. Landasan Hukum untuk Mendirikan Modal Ventura ............. 3
C. Tujuan Pendirian Modal Ventura ............................................ 5
D. Keuntungan yang diperoleh .................................................... 6
E. Jenis Pembiayaan Moval Ventura ........................................... 7
F. Sumber-sumber Dana Modal Ventura .................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai