5.1 Pembibitan
Pembibitan dilakukan dengan persiapan bibit terlebih dahulu. Bibit yang
digunakan adalah berupa stek pucuk yang berasal dari tunas indukan kalanchoe.
Ada 6 jenis bunga kalanchoe yang ditanam sebagai bunga pot di PT. Condido Agro.
Stek pucuk kalanchoe yang digunakan berasal dari cabang yang sudah mempunyai
daun sekitar 4-5 pasang daun. Pemilihan bahan tanam ini dilakukan dengan
memotong batang tunas secara miring dengan menggunakan cutter.
Bagian cabang yang diambil yaitu pucuk batang yang memiliki daun minimal
4-5 pasang daun. pegambilan pucuk batang dari indukan tersebut dilakukan dengan
cara dipotong dengan cutter dengan menyisahkan 1-2 (bahasa.e rubah.en) pasang
daun yang bagian bawah agar dapat muncul tunas kembali untuk penyiapan bibit
selanjutnya. Setelah pencarian bibit, daun pada bibit tersebut diambil 1 pasang daun
bagian bawah sehingga batang bagian bawah calon bibit ini memiliki bagian dapat
ditancapkan kemedia tanam saat dakan disemaikan. Bibit yang akan disemaikan
didiamkan selama 1 hari untuk menghilangkan getahnya. Hasil dari perompesan
daun bagian bawah dapat dilihat pada (Gambar 5.1).
17
18
Selain dengan stek pucuk, perbanyakan kalanchoe juga dapat berasal dari stek
daun dan kultur jaringan. Namun di PT. Condido Agro stek daun sekarang ini
masih dilakukan percobaan. pelaksanaanstek daun hampir sama dengan stek batang
namun pengakaran dari stek daun relatif lama. Sedangkan untuk bibit kultur hanya
digunakan untuk indukan yang kemuidian akan distek dan selanjutnya baru akan
diproduksi sebagai bunga pot. Hal ini karena bibit dari kultur digunakan untuk
meregenerasi indukan dari tanaman kalanchoe yang akan distek. Bibit yang berasa
dari kultur jaringan siap dipindahkan ke wadah pot ketika berumur 2 minggu setelah
aklimatisasi.
5.2.1 Persemaian
Persemaian merupakan kegitan penumbuhan akar pada stek kalanchoe
melalui media tanam arang sekam steril. Sebelum ditanami media terlebih dahulu
disiram untuk menjaga kelembabannya dan memudahkan untuk penanaman. Bibit
diberi fungisida yang berbahan aktif Propinep 70% sekitar 3 g yang telah dilarutkan
dalam 5 ml air. Cara pemberian fungisida tersebut yaitu dengan mencelupkan
bagain pucuk batang bawah bibit yang akan disemai seperti yang terlihat pada
(Gambar 5.2). Fungisisda ini bersifat protektif terhadap penyakit dan mencegah
pembusukan pada batang bagian bawah. Penanaman dilakukan dengan
menancapkan batang bawah ke dalam media yang telah disiapkan. Jarak antar bibit
yang digunakan yaitu 3-4 cm.
a b
. .
Pemeliharaan benih yaitu hanya dilakukan penyiraman setiap dua kali dalam
satu minggu. Kelembaban media harus benar-benar dijaga agar benih tidak
kekeringan maupun busuk. Penyiraman dilakukan pada waktu pagi dan sore.
20
5.2.2 Transplanting
Pemindahan benih ke pot atau yang biasanya disebut transplanting dilakukan
ketika perakaran bibit dianggap sudah cukup kuat. Perakaran dapat dianggap cukup
kuat sekitar umur 1 bulan setelah tanam. Bentuk perakaran yang siap tanam yaitu
telah memilki akar yang kuat dan lebat seperti pada (Gambar 5.4 (a)). Setelah benih
kalanchoe dipindahkan ke pot seperti kegiatan pada (Gambar 5.4 (b)) akan
diletakkan pada green house untuk penyinaran yang telah dipasang lampu kuning
yang memiliki tegangan sebsar 20 watt. Tanaman yang telah dipindahkan ke dalam
pot tersebut diletakkan ke meja berukuran 3 m x 80 cm dengan ketinggian meja dari
dasar lantai adalah 1 m dimana setiap meja berisi 25 x 4 pot. Sehingga total pot
dalam setiap meja adalah 100 pot seperti yang terlihat pada (Gambar 5.4 (c))
a b
. .
c
.
Gambar 5.4 Proses Transplanting : (a.) Perakaran Bibit yang Siap untuk
Ditransplanting (b.) Penanaman Kedalam Pot (c.) Peletakkan
di Green House Penyinaran
21
a b
. .
5.3.1 Penggelapan
Setelah berumur 1 setengah bulan setelah tanam kalanchoe memasuki masa
long day yang harus dipindahkan pada green house untuk penggelapan. Perbedaan
green house penyinaran dan penggelapan yaitu terletak pada pemasangan lampu
green house. Pada green house penggelapan tidak dipasang lampu. Pada green
house ini juga akan dilakukan penyungkupan (Black Out) dengan mengugnakan
mulsa hitam. Penggelapan ini dilakukan selama 1 bulan setelah transplanting unutk
memicu perkembangan generatif bunga.
setelah 15 jam (pukul 15.00 – 06.00 WIB). Penyungkupan dilakukan selama 1 bulan
untuk memicu pembungaan agar bunga muncul secara serempak.
5.4 Pemeliharaan
5.4.1 Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2-3 kali dalam seminggu tergantung cuaca dan
kelembaban media yang dilakukan pada waktu pagi dan siang bersamaan dengan
pemberian nutrisi. Pada bulan pertama setelah tanam peyiraman hanya
menggunakan air biasa sedangkan bulan –bulan setelahnya menggunakan air yang
telah dicampur nutrisi A sampai 1 bulan. Sedangkan penyiraman pada saat bunga
pot kalanchoe memasuki masa penyinaran menggunkan air yang dicampur dengan
nutrisi A dan B. Pemberian nutrisi ini dilakukan 2 kali dalam 1 minggu. Nutrisi
yang diberikan berupa stok A dan stok B dengan 7 jenis pupuk dan takaran tertentu
yang dapat dilihat pada (Tabel 1). Nutrisi diberikan dalam dosis kecil sehingga
dibuat larutan stok seperti pada (Gambar 5.7 (a)). Pembutana larutan stok ini yaitu
agar memudahkan dallam pemberian nutrisi dan juga dapat mempersingkat waktu
karena larutan stok A dan B ini memilki rincian pupuk yang berbeda-beda. Nutrisi
A yang terdiri dari pupuk : Grow more, Gandasil D, MerokeMAG-S, NPK
MUTIARA yang dilarutkan dalan 10 liter air. Nutrisi B yang terdiri dari
pupuk :Microlex, Atonik, Dolomite yang dilarutkan dalam 70 liter air.
23
Setiap nutrisi akan diambil 1 liter untuk dilarutkan kembalikedalam 1100 liter
air untuk digunakan penyiraman. Proses pencapuran nutrisi dengan air dilakukan
seperti pada (Gambar 5.7 (b)). Penyiraman dilakuakan dengan secara manual
menggunakan selang panjangyang dihubungkan setiapagreen house. Penyiraman
diakukan dengan menyiram bagian bawah tanaman atau medianya seperti pada
(Gambar 5.9(c)).
b
.
a
.
c
. Proses Penyiraman dan pemberian Nutrisi : (a.) Nutrisi A dan B
Gambar 5.7
(b.) Pencampuran Nutrisi dan Air (c.) Penyiraman
5.4.2 Pemupukan
(beri pendahuluan tentang pemupukan itu bagaimana)
Pupuk yang diberikan yaitu pupuk daun berupa grow more hijau dan grow
more merah. Grow more hijau diberikan pada masa penyinaran dengan sedangkan
pada masa penggelapan diberikan grow more merah dengan takaran 50 gr
24
dilarutkan dalam 14 L air. Pemeberian pupuk ini dilakukan mulali 14 hari setelah
tanam selama 1 minggu sekali. Pupuk ini diberikan dengan cara disemprotkan
bagian seluruh tanaman seperti pada (Gambar 5.8). Pemberian pupuk daun ini tidak
bisa dicampur dengan fungisida. Sedangkan pupuk untuk memicu pembungaan
menggunkan pupuk greentonik dengan dosis 2 ml dicairkan dalam 1 liter air.
5.4.4 Perompesan
Perompesan daun dan bunga bertujuan untuk membuang daun tua dan bunga
yang kering, layu, dan terkena hama penyakit agar tidak menyebar ke tanaman yang
lainnya. Perompesan dilakukan dengan mencabut atau menggunting daun yang
terletak paling bawah dan yang terserang hama penyakit seperti pada (Gambar 5.10).
Perompesan dilakukan bersamaan dengan penyiangan gulma. Kegiatan
perompesan di PT. Condido Agro ini kurang terjadwal sehingga banyak tanaman
kalanchoe yang tidak layak dipanen karena banyak yang busuk tertular dari bagian
tanaman yang terkena penyakit
mengakibatkan bagian daun tanaman habis dimakan oleh ulat grayak seperti
pada (Gambar 5.11 (b)). Ulat yang besar memakan sampai tulang daun dan
dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul jika terjadi seranagn berat.
c. Kutu kebul (Bemisia tabaci) : Gejala yang timbul yang disebabkan hama
kutu kebul adalah bentuk daun menjadi tidak normal. Disamping itu, kutu
juga menghasilkan toksin melalui salivanya sehingga timbul gejala kerdil
sehingga daun menjadi tumbuh terlalu rapat seperti pada (Gambar 5.11 (c)).
d. Lalat Buah (Bactrocera dorsalis) : Gejala serangan lalat buah ditandai
dengan ditemukannya titik hitam pada pangkal daun seperti pada (Gambar
5.11 (d)). Jika serangan berat akan menyebabkan daun menjadi kering.
b a
. .
d c
. .
Gambar 5.11 Hama penyakit tanaman kalanchoe : (a.) Kutu daun hitam (T.
aurantii Boy.) (b.) Ulat Grayak (Spodoptera litura) (c.) Kutu
kebul (Bemisia tabaci) (d.) Lalat Buah (Bactrocera dorsalis)
27
2. Penyakit
a. Embun jelaga : Gejala yang tibul pada penyakit ini yaitu Pada permukaan
daun terdapat lapisan berwarna hitam seperti pada (Gambar 5.12 (a)), dan
daun akan cepat layu dan gugur.
b. Busuk Batang : Gejala awal tampak berupa bercak yang berwarna gelap
pada kulit batang seperti yang terlihat pada (Gambar 5.12 (b). Jaringan kulit
kayu yang terserang mengalami perubahan warna. Kulit batang yang
terserang, permukaannya cekung dan mengeluarkan blendok, dan pada
tanaman terserang sering berbentuk kalus.
c. Busuk Akar : Gejala awal tampak berupa bercak basah yang berwarna gelap
pada akar. Busuk akar ini sering terjadi pada persemaian yang menyebabkan
akar tidak muncul dan gagal untuk ditransplanting.
a b
. .
Pengendalian hama dan penyakit pada lahan produksi bunga pot kalanchoe
dilakukan berdasarkan hasil pengecekan. Pemberian pestisida dilakukan tergantung
hama dan penyakit yang menyerang. Lahan kalanchoe di PT. Condido Agro
menerapkan pengendalian mekanis berupa Insect trap untuk mengendalikan lalat
buah dan serangga kecil lainnya. Insect trap merupakan plastik berwarna kuning
yang dijadikan sebagai perangkap hama terutama kutu dan lalat buah. sedangkan
Pengendalian di lahan kalanchoe secara manual dilakukan melalui pencabut
28
tanaman rusak akibat hama dan penyakit yang bertujuan untuk mengendalikan
penyebaran hama dan penyakit tersebut.
Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan pengaplikasian pestisida
dengan bahan aktif Abamektin, Klorpirifos, Piridaben. Sedangkan untuk mengatasi
penyakit pada daun digunakan fungisida berbahan aktif Propineb dan Tebukonazol.
Pengaplikasian pestisida pada lahan produksi bunga pot kalanchoe dilakukan
satu kali seminggu. Pengaplikasian pestisida dilakukan dengan pencampuran bahan
kimia tambahan lainnya seperti bahan perekat dan perata. Bahan perekat dan perata
yang digunkan yaitu bahan aktif Alkilaril poliglikol eter.
b a
. .
Gambar 5.13 Proses Panen dan Pasca Panen (a.) Bunga Kalanachoe yang Dianggap
Sudah Bisa Dipanen (b.) penyusunan di alat transportasi
pendistribusian