Anda di halaman 1dari 13

HARTA DAN JABATAN

Oleh :

1. Siti Hatijah 20161113004


2. Salimatu Zuhdiyyah 20161113008
3. Firmansyah 20161113045
Hakekat harta dan jabatan
Istilah HARTA atau al-maal menurut wahbah zuhaili didefinisikan sebagai segala
sesuatu yang dapat mendatangkan ketenangan dan dapat dimiliki manusia
dengaan sebuah upaya baik berupa zat maupun manfaat.
Dalam Al-Qur’an bahwa harta adalah perluasan hidup.

Artinya : “ harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal
kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik di sisi Tuhan-mu serta lebih
baik untuk menjadi harapan
Istilah JABATAN menurut bahasa artinya suatu yang dipegang, sesuatu
tugas yang diemban. Semua orang punya tugas tertentu, kedudukan tertentu
atau terhormat dalam setiap lembaga atau institusi lazim

Hakikat harta dan dan jabatan adalah merupakan amanah dan karunia Allah
karena harta dan jabatan tersebut didapat bukan semata-mata karena
kehebatan seseorang, tetapi karena berkah dan karunia dari Allah. Karena
harta dan jabatan adalah amanah, maka harus dijaga dan dijalankan atau
dipelihara dan dilaksanakan dengan benar, sebab suatu saat akan
dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah SWT.
Harta dan jabatan sebagai amanah
karunia dari Allah swt
Harta kekayaan merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah
SWT. Salah satu diantara surat Al-Qur’an yang langsung menyebut bahwa
harta merupakan amanat, sesuatu yang harus dijaga dan dipertanggung
jawabkan.

Harta dan jabatan yang halal serta digunakan dengan baik akan membawa
manfaat dan barokah, sedangkan harta dan jabatan yang disalahgunakan
atau diperoleh dengan tidak halal akan menjadi fitnah bahkan musibah.
Sehubungan dengan hal ini Rasulullah SAW bersabda:
Sehubungan dengan hal ini Rasulullah SAW bersabda:

‫) من حديث‬17763( " ‫سلَّ َُم فيما رواه اإلمام أحمد في "مسنده‬ ُ ‫صلَّى‬
َ ‫للاه َعلَيْهُ َو‬ َ ‫فقد قال‬
‫صحيح عمرو بن العاص رفعه "نعم المال الصالح للرجل الصالح" وإسناده‬.

Rasul bersabda : Sebaik baik harta yang soleh adalah yang


dimilikioleh orang yang soleh. HR Ahmad dan IbnuHibban. (Musnah
Ahmad 29/16 hadits 17763 dan sohihIbnuHibban 8/6) .
Kewajiban mencari harta

harta sangat berguna buat manusia, bahkan bukan hanya untuk


kehidupannya di dunia, tetapi juga untuk kepentingan di akhirat.
Kepentingan di dunia maksudnya seperti untuk makan, minum, pakaian,
rumah tempat tinggal, biaya pengobatan, pendidikan dan sebagainya.
Sedangkan kepentingan akhirat maksudnya seperti untuk bisa kita berinfak,
berzakat, berwakaf, menunaikan ibadah haji dan sebagainya.

Oleh sebab itu manusia diperintahkan untuk bekerja keras atau berusaha
dalam rangka mencari harta buat kebahagiaannya dunia akhirat
Sikap harta dan jabatan
Disebabkan harta dan jabatan itu adalah merupakan Amanah dari allah
SWT, maka kita harus bersikap hati-hati terhadapnya. Bila terhadap harta
kita wajib berupaya dan berusaha mencarinya karena harta merupakan
kebutuhan kita sebagai bahagian dari modal hidup, namun bukan demikian
halnya tentang jabatan. Jabatan itu merupakan amanah, oleh karena itu kita
tidak harus ambisius untuk memperolehnya.
Bagi yang mempunyai kompetensi atau keahlian dan mempunyai visi misi
yang maslahat kelak dalam jabatannya, maka boleh meminta jabatan, dengan
ketentuan bahwa ia juga tidak boleh terlalu percaya akan keahliannya,
sebaliknya jabatan atau menjaga amanah bagi yabg tidak punya kompetensi
atau keahlian, oleh Allah disebut sebagai perilaku zhalim dan bodoh,
sebagaimana Firman allah pada Surat Yusuf ayat 54

Artinya:
Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaKu, agar aku memilih Dia
sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap
dengan Dia, Dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi
seorang yang berkedudukan Tinggi lagi dipercayai pada sisi kami".
(QS. Yusuf : 54)
Pendayahgunaan harta dan jabatan di
jalan Allah
Sehubungan dengan itu, maka harta dan jabatan hendaklah digunakan
bahkan didayagunakan di Jalan allah, yakni dengan sebaik-baiknya, penuh
tanggung jawab dan sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya.
Sebagaimana Firman Allah pada Surat Al-Munafiqun ayat 10 :
Artinya :
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia
berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan
aku termasuk orang-orang yang saleh?"
Jabatan juga harus digunakan secara baik dan penuh amanah, sebab di
hari akhirat kelak jabatan itu akan dipertanggung-jawabkan, sebagaimana
firman Allah SWT dalam Surat Al-Israa’ ayat 13 yang berbunyi:

Artinya :
Dan tiap-tiap manusia itutelah Kami tetapkan amal perbuatannya
(sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. dan Kami keluarkan
baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. (QS. Al-
isra’ : 13)
Harta dalam konsep islam
 Dalam mengolah harta maka konsep islam menekankan bahwa harta tidak
melahirkan harta, akan tetapi kerja yang menciptakan harta. Oleh
karenanya, untuk mendapatkan dan memiliki harta orang harus bekerja atau
berkarya untuk menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi.
Selain itu, pemilikan manusia hanya bersifat mandat atau amanah, karena
pemilik sesungguhnya adalah Allah SWT.

 Dalam pandangan ekonomi islam, kerja adalah setiap tenaga jasmani


maupun kemampuan akal yang dikeluarkan manusia dalam kegiatan
perekonomian. Sesuai dengan syari’ah, bertujuan mendapatkan penghasilan
dan penghidupan.
.....TERIMA KASIH.....

Wassalamu’alaikum....

Anda mungkin juga menyukai