Anda di halaman 1dari 1

C.

Karakteristik Ajaran Islam

Berikut ini beberapa karakteristik ajaran Islam yang perlu kita semua ketahui, seperti yang
dijabarkan M. Quraish Shihab dalam Membumikan Al-Qur’an Jilid 2:

1. Rabbânîyah/ Ketuhanan – Ajarannya bersumber dari Allah swt., bukan manusia. Maka dari
itu ia disebut al-Islam, yang selain menggambarkan kedamaian sebagai ciri utama (as-Salâm),
juga bermakna penyerahan diri kepada Allah swt.
2. Insânîyyah/ Kemanusian – Semua tuntunannya sesuai dengan fitrah manusia. Pengaturan
yang dilakukan bertujuan untuk menjaga agar fitrah tidak membawa pada runtuhnya nilai
kemanusiaan, namun tidak berlawanan dengannya.
3. Asy-Syumûl/ Ketercakupan semua aspek – Ajarannya menyangkut segala aspek kehidupan.
Mulai dari aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, tidur, hingga berbagai hubungan
manusia dengan Tuhan, manusia lain, juga alam.
4. Al-Waqi’îyyah/ Realistis – Ajarannya bisa diamalkan oleh semua manusia, terlepas dari
status sosial, ekonomi, ras, lokasi, atau masanya.
5. Al-Wasathîyyah/ Moderasi – Tuntunannya bersifat pertengahan. Tidak hanya fokus pada
dunia, tapi juga tidak mengabaikannya, justru memanfaatkannya untuk kebahagiaan akhirat.
6. Al-Wudhûh/ Kejelasan – Ajarannya jelas dan logis. Tidak ada yang bertentangan dengan
akal. Walau ada hal-hal yang tidak mampu diterjemahkan dengan nalar manusia, namun bisa
dijelaskan dengan pendekatan lain.
7. Qillat At-Taklîf/ Sedikitnya tugas-tugas keagamaan – Islam tidak membebani manusia
dengan tugas yang berat dan banyak. Semua disesuaikan dengan kemampuan manusia itu
sendiri.
8. At-Tadarruj/ Penahapan dan Keberangsuran – Ajaran Islam diturunkan secara bertahap.
Diawali dengan hal yang berkaitan dengan akidah kemudian persoalan hukum. Perlahan-
lahan, mengikuti manusia yang berproses.
9. ‘Adam Al-Haraj/ Tidak memberatkan – Islam bertujuan menyelamatkan manusia, bukan
memberatkannya. Jika ada kondisi tertentu yang menyulitkan seseorang dalam menjalankan
ajarannya, maka ada keringanan yang dapat diperolehnya. Misalnya, menjamak salat dan
mengganti puasa Ramadan.
10. Sesuai dengan semua tempat dan situasi – Adanya Al-Khair, nilai-nilai universal, yaitu
prinsip dan ketentuan berkaitan dengan fitrah dan keperluan tetap manusia, misalnya kasih
sayang orangtua, kebutuhan akan makanan, dan pakaian. Juga mengenal Al-Ma’ruf,
kebaikan yang boleh jadi berbeda bentuk sesuai perkembangan zaman. Sehingga, ajarannya
fleksibel selama tidak bertentangan dengan prinsip dasarnya.

Anda mungkin juga menyukai