Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PRAKTIKUM BINTIK BUTA

Dosen Pembimbing:

Dra. Lina Listiana, M.Kes.

Kelompok :

Irma Sulis Tiowati (20161113016)

Aisyahtur Rodiyah (201611130 )

Dewi Atikah (20161113013)

Vinda Nurulita D. (20161113019)

Ririn Widiana (20161113007 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2019
I. Judul : Bintik Buta
II. Tujuan : Untuk mengetahui adanya bintik buta dan posisi bintik buta pada
retina.
III. Alat dan Bahan :
1. Karton atau kertas manila
2. Penggaris
3. Spidol

IV. Prosedur
1. Buatlah tanda silang dan bulatan pada sebuah karton dengan jarak kurang
lebih 6cm.
2. Letakkan karton pada jarak 30cm dari mata. Dengan mata kiri anda tertutup,
fokuskan mata kanan pada tanda silang (mata kanan lurus dengan tanda
silang). Apakah tanda kedua tersebut nampak?
3. Dengan mata kanan tetap terfokus pada tanda silang perlahan-lahan gerakan
karton kearah mata. Pada jarak tertentu tanda bulatan hilang (tidak nampak)
berarti bayangan jatuh pada bintik retina.
4. Gerakan karton lebih dekat ke mata, bagaimana hasilnya?
5. Ulangi perlakuan diatas untuk mata kiri (mata kanan ditutup) dengan posisi
tanda silang dan bulatan berbeda.

V. Dasar Teori

Kemampuan sistem penglihatan untuk mengetahui susunan ruang pandang


penglihatan, yaitu, untuk mendeteksi bentuk obyek, kecemerlangan masing-masing
bagian obyek, pembuatan bayangan, dan sebagainya tergantung pada fungsi korteks
penglihatan primer. Daerah ini terutama terletak pada fisurakalkarina yang secara
bilateral terdapat pada permukaan medial masing-masing korteks oksipitalis. Pada
setiap titik pada pandangan penglihatan, tempat terdapat perubahan dari gelap
keterang atau dari terang kegelap, daerah korteks primer penglihatan yang sesuai
terangsang. Intensitas perangsangan ditentukan oleh selisih kontras. Yaitu, makin
nyata batas kontras dan makin besar selisih intensitas antara daerah terang dan gelap,
makin besar. Jadi, bentuk kontras pada pandangan penglihatan dikesankan pada
neuron korteks penglihatan, dan bentuk ini mempunyai orientasi ruang yang secara
kasar sama seperti bayangan retina (Guyton, 1988).

Mata manusia berbentuk agak bulat. Mata tersebut dibalut oleh tiga lapis
jaringan yang berlainan. Lapisan luar, yaitu lapisan sklera, sangat kuat. Lapisan
tengah mata, yaitu lapisan koroid, amat berpigmen dan melanin dan sangat banyak
berpembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk menghentikan refleksi berkas cahaya
yang menyimpang di dalam mata. Lapisan dalam mata ialah retina. Retina terdiri
atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu batang dan kerucut (Kimbal, 1983).

Retina adalah lapisan saraf pada mata, yang terdiri dari sejumlah lapisan
serabut, yaitu sel-sel saraf, batang dan kerucut. Semuanya termaksuk dalam kontraksi
retina, yang merupakan jaringan saraf halus yang menghantarkan impuls saraf dari
luar menuju diskus optik, yang merupakan titik dimana saraf optik meninggalkan biji
mata. Titik ini disebut titik buta, oleh karena tidak mempunyai retina. Bagian yang
paling peka adalah maluka yang terletak tepat eksternal terhadap diskus optik persis
berhadapan dengan pusat pupil (Pearce, 1999).
VI. Hasil Pengamatan
Pengulangan Mata kiri ditutup Mata kanan ditutup
Jarak pada Jarak pada Jarak pada jarak pada
waktu tanda waktu tanda waktu tanda waktu tanda
(×) hilang (×) tampak (o) hilang (o) tampak
1 20cm 18cm 28cm 19,5

VII. Pembahasan
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa ketika mata kiri ditutup jarak
tanda (×) hilang adalah 20cm dan jarak tanda (×) tampak adalah 18cm. Ketika
mata kkanan ditutup jarak tanda (o) hilang adalah 28cm dan jarak (o) tampak
adalah 19,5 cm.
Pada percobaan yang telah dilakukan posisi bintik buta mata kanan dan kiri
berbeda. Pada jarak tertentu, benda dapat terlihat dan pada jarak tertentu pula
benda tidak dapat terlihat. Saat kita tidak dapat melihat suatu obyek pada jarak
tertentu, maka itulah jarak titik buta. Setiap individu mempunyai jarak bintik buta
yang berbeda dengan individu lainnya saat melihat obyek. Sebagaimana kita
ketahui bersama bahwa semua impuls saraf dibangkitkan oleh sel batang dan sel
kerucut. Sel batang dan kerucut merupakan bagiandari retina, sel batang yaitu sel
yang mampu menerima rangsang sinar tak berwarna dan sel kerucut yaitu sel
yang mampu menerima rangsang sinar kuat serta berwarna. Sel batang dan
kerucut ini berjalan kembali ke otak melalui neuron dalam saraf optik, oleh karena
itu obyek dapat ditebak bentuknya. Tidak terlihatnya obyek dengan jarak tertentu
disebabkan karena pada bagian retina terdapat suatu titik tempat kira-kira satu juta
neuron bertemu pada saraf optik, tidak terdapat sel batang dan kerucut. Titik
inilah yang disebut titik buta, dimana seseorang tidak dapat melihat obyek pada
jarak tertentu. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda jatuh dibagian
bintik kuning pada retina, maka benda dapat terlihat.
VIII. Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bintik buta?
Bintik buta adalah bagian pada retina dimana tidak terdapat sel-sel fotoreseptor
yang berfungsi menerima rangsang cahaya. Sel-sel fotoreseptor (sel konus dan sel
batang) akan menerima cahaya yang datang dan menghantarkan rangsang cahaya
tersebut menuju serabut saraf untuk di interpretasikan di otak. Namun pada bagian
bintik buta tidak terdapat sel-sel ini, sehingga ketika cahaya jatuh di tempat
tersebut tidak akan terjadi penghantaran rangsang menuju otak. Bintik buta
manusia terdapat pada bagian belakang mata. Tepat di belakang bintik buta
merupakan saluran untuk pembuluh darah dan saraf yang masuk jaringan mata.
Bagian bintik buta dikonsentrasikan sebagai pintu gerbang bagi pembuluh darah
dan saraf sehingga bagian ini tidak memiliki sel fotoreseptor untuk menangkap
cahaya. Bintik buta ditemukan oleh Edme Moriette sekitar tahun 1660 yang
awalnya menganggap bagian ini paling sensitif terhadap cahaya.

2. Buat diagram untuk menjelaskan jawaban saudara!

Melewati pupil yang


Sumber Masuk ke mata
lebarnya diatur oleh
cahaya melalui kornea
iris

Terbentuk
Sel-sel batang dan
bayangan di
sel kerucut
retina yang Dibiaskan
meneruskan sinyal
bersifat nyata, oleh lensa
cahaya melalui
terbalik,
saraf optik
diperkecil

Otak membalikkan Obyek terlihat


lagi bayangan yang sesuai dengan
terlihat di retina aslinya

3. Syaraf apa saja yang berhubungan dengan mekanisme penglihatan?


 Saraf parasimpatis
 Saraf kranial

4. Apa yang dimaksud dengan bintik kuning?


Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena
merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk cerucut dan
batang.
IX. Kesimpulan

Jarak bintik buta pada mata kanan kiri manusia rata-rata adalah sama. Bayangan
benda tidak terlihat pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari benda tersebut
jatuh di bagian bintik buta pada retina karena cahaya yang jatuh pada bagian ini tidak
mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang diteruskan ke
saraf optik yang akhirnya menyebabkan tidak terjadinya kesan melihat. Sebaliknya,
jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada
retina, maka bayangan benda akan terlihat.

X. Daftar Pustaka
Tim Pembina Mata Kuliah Fisiologi Hewan. 2008. Pedoman praktikum fisiologi
hewan. Surabaya: Universitas Muhammadiyah Surabaya.
https://dokumen.tips/documents/praktikum-biologi-bintik-buta.html

Anda mungkin juga menyukai