Anda di halaman 1dari 2

Penyakit akibat vector

Beberapa penyakit yang disebabkan karna adanya peran dari vector penyakit adalah
sebagai berikut.

a. Demam Berdarah Dengue


Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dimana
vektor dari virus tersebut adalah nyamyuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Dari
beberapa cara penularan virus dengue, yang paling tinggi adalah penularan me-lalui
gigitan nyamuk Ae. aegypti. Masa inkubasi ekstrinsik (di dalam tubuh nya-muk)
berlangsung sekitar 8-10 hari, se-dangkan inkubasi intrinsik (dalam tubuh manusia)
berkisar antara 4-6 hari dan dii-kuti dengan respon imun (Candra, 2010). Factor
lingkungan yang mendukung teradinya penyakit demam berdarah dengue adalah
lingkungan dengan penampungan air yang berjentik sehingga nyamuk dapat
berkembangbiak di lingkungan tersebut(Muslim, 2004).

b. Filariasis

Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Wucheria Bancrofti dimana


vector dari virus ini adalah nyamuk Culex, Anopheles, dan Aedes. Dalam hal lain
disebutjuga bahwa filariasis Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit rnenular
menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dengan vektor penyebaran oleh nyamuk
Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres. Cacing filariasis hidup di saluran dan kelenjar
getah bening dengan manifestasi klinik akut berupa demam berulang, peradangan saluran
dan saluran kelenjar getah bening. Pada stadium lanjut dapat menimbulkan cacat menetap
berupa pembengkakan di bagian kaki, lengan,payudara dan alat kelamin (Masrizal,
2013).
c. Demam Tifoid
Demam tifoid merupakan penyakit akut pada usus halus dimana penyakit ini
disebabkan oleh agent bakteri Salmonella typhi yang masuk melewati mulut dari
makanan yang tercemar. Hal tersebut disebabkan karena sanitasi makanan yang buruk.
Vector dari bakteri salmonella typhi ini adalah lalat. Dimana lalat merupakan serangga
yang sering hinggap dimakanan sehingga makanan tersebut dapat terceemar Penularan
demam tifoid dapat terjadi melalui berbagai cara, biasanya dikenal dengan 5F yaitu food
atau makanan, finger atau jari tangan yang kotor, fomitus atau muntahan dari penderita,
fly atau lalat, feses atau tinja dan urin penderita. Feses dan muntahan dari penderita
demam tifoid dapat menularkan bakteri Salmonella typhi kepada orang lain (Nuruzzaman
and Syahrul, 2016).
d. Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh agent bakteri leptospera Sp.
Dalam penyebaranya, mamalia merupakan vector dari penyakit ini. Diantara banyak
mamalia yang menjadi reservoir penyebaran penyakit leptospirosis, tikus merupakan
vector utama dalam peranannya (Mulyono et al., 2016). Leptospira dapat ditularkan
melalui urin yang mamalia terinfeksi, melalui invasi mukosa atau kulit yang tidak utuh.
Infeksi dapat terjadi dengan kontak langsung atau melalui kontak dengan air atau tanah
yang tercemar. Pada keadaan menguntungkan, leptospira dapat bertahan selama 16 hari
di air dan 24 hari di tanah. Petani, pegawai kebersihan (pembuang samapah), pemelihara
binatang, orang yang berolah raga air, dan nelayan merupakan kelompok risiko tinggi
terkena leptospirosis (Bobby Setadi, Andi Setiawan, Daniel Effendi, & Sri Rezeki S
Hadinegoro, 2001).

Anda mungkin juga menyukai