Anda di halaman 1dari 4

MAPPING JURNAL

NO JUDUL PENELITIAN AUTHOR TAHUN METODE PENELITIAN HASIL KESIMPULAN


1. PENERAPAN TERAPI Syisnawati 2017 Metode yang digunakan dalam Berdasarkan hasil dapat diihat Terapi relaksasi progressif
RELAKSASI OTOT , Budi tulisan ini dilakukan dengan terjadi peningkatan pada semua berpengaruh terhadap
PROGRESSIF PADA Anna melaporkan hasil penerapan kemampuan generalis klien penurunan tanda dan gejala
KLIEN ANSIETAS DI Keliat dan tindakan keperawatan terapi untuk diagnosa ansietas antara ansietas dan peningkatan
KELURAHAN Yossie relaksasi otot progressif pada sebelum diberikan terapi (pre) kemampuan klien ansietas
yang di rawat. Relaksasi otot
CIWARINGIN, BOGOR Susanti 16 orang klien ansietas dengan dengan setelah diberikan terapi
progressif merupakan salah
Eka Putri penyakit kronik. Dilakukan (post). satu terapi spesialis yang
pengukuran tanda dan gejala kemampuan spesialis klien sangat dianjurkan untuk
serta kemampuan sebelum dan sebelum dan sesudah terapi menurunkan kecemasan
setelah pemberian terapi. mengalami peningkatan. pada klien dengan penyakit
Setelah diberikan terapi (post) kronik karena terapi ini
semua klien dengan diagnosa memiliki efek yang besar
ansietas memiliki kemampuan terhadap penurunan tanda
spesialis untuk mengatasi dan gejala pada aspek
masalah ansietasnya. Rata-rata fisiologis.
peningkatan kemampuan
tersebut sebanyak 16 orang

2. GAMBARAN Ridwan 2014 Alat pengumpulan data berupa Hasil penelitian menunjukan Saran untuk rumah sakit
TINGKAT Kustiawan kuesioner dengan pertanyaan bahwa dari 39 responden memberikan porsi yang sama
KECEMASAN PADA Rani tertutup berupa wawancara dan pasien stroke yang mengalami terhadap pemenuhan
PASIEN STROKE Hasriani observasi. tingkat kecemasan sedang kebutuhan aspek fisik dan
ISKEMIK DI RUANG V dengan jumlah 28 responden aspek psikososial serta
RUMAH SAKIT (71,8 %), tingkat kecemasan menciptakan lingkungan yang
UMUMKOTA berat dengan jumlah 7 nyaman dan kondusif.
TASIKMALAYA responden (17,9 % ),
kecemasan ringan dengan
jumlah 4 responden (10,3%).
3. KUALITAS HIDUP Ulfa 2016 Penelitian ini merupakan Hasil penelitian ini sejalan Proporsi terbesar dari
BERDASARKAN Bariroh), penelitian kuantitatif dengan dengan penelitian sebelumnya responden yang mempunyai
KARAKTERISTIK Henry jenis yang nilai kualitas hidup buruk
PASIEN PASCA Setyawan penelitian observasional menunjukkan bahwa rerata adalah kelompok umur
STROKE S), Mateus analitik usia lansia (_55tahun) yaitu
(Studi di RSUD Tugurejo Sakundarn melalui pendekatan cross pasien stroke adalah 62,1 tahun sebesar 67,7%. Proporsi
Kota Semarang) o A) sectional. dengan usia termuda 18,5 terbesar dari responden yang
Teknik pengambilan sampel tahun dan mempunyai nilai kualitas
adalah tertua 89,9 tahun.(8) Penelitian hidup buruk adalah kelompok
simple random sampling. lain lai-laki yaitu sebesar 52,1%.
Sampel yang dilakukan di Mesir Proporsi terbesar dari
berjumlah 100 pasien pasca terhadap 50 responden yang mempunyai
stroke pasien stroke didapatkan hasil nilai kualitas hidup buruk
yang termasuk dalam kriteria rerata adalah responden yang tidak
inklusi usia pasien adalah 55,3 dengan sekolah yaitu sebesar 100%.
dan eksklusi. pasien yang berusia termuda Proporsi terbesar dari
adalah responden yang mempunyai
35 tahun dan tertua adalah 71 nilai kualitas hidup buruk
tahun.(9) adalah responden yang tidak
Merujuk pada hasil penelitian bekerja yaitu sebesar 58,5%.
diatas penyakit stroke lebih Proporsi terbesar dari
banyak responden yang mempunyai
ditemukan pada lansia dengan nilai kualitas hidup buruk
rerata usia >55 tahun karena adalah responden yang
secara memiliki penghasilan
fisiologis terjadi perubahan
fisik yang
berhubungan dengan umur
meliputi
perubahan pembuluh darah
secara
umum termasuk pembuluh
darah
otak yang menjadi kurang
elastis
dan adanya penumpukan plak
pada
percabangan pembuluh darah
otak
yang berlangsung bertahun-
tahun.
Adanya plak yang terjadi pada
pembuluh darah otak akan
mengganggu sirkulasi darah ke
otak
sehingga otak akan mengalami
gangguan metabolisme, jika
terjadi
secara terus menerus akan
terjafi
iskemia dan akhirnya infark
serebral.
4. GAMBARAN Ridwan 2014 Jenis penelitian yang Hasil penelitian ini memberi Didapatkan hasil dari
TINGKAT Kustiawan digunakan gambaran bahwa dari 39 penelitian ini bahwa kejadian
KECEMASAN PADA Rani adalah deskriptif yang responden pasien stroke yang kecemasan pada pasien stroke
PASIEN STROKE Hasriani dilakukan mengalami tingkat kecemasan iskemik dengan kategori
ISKEMIK terhadap sekumpulan objek sedang yaitu 28 responden sebagai berikut. Hasil
DI RUANG V RUMAH yang (71,8 %), tingkat kecemasan terbanyak menunjukan pasien
SAKIT UMUMKOTA biasanya bertujuan untuk berat 7 responden (17,9 %) dan stroke iskemik di Ruang V
TASIKMALAYA melihat kecemasan ringan 4 responden Rumah Sakit Umum Kota
gambaran fenomena (termasuk (10,3%). Tasikmalaya mengalami
kesehatan) yang terjadi di kecemasan sedang. Terjadi
dalam suatu pada responden dengan
populasi tertentu karakteristik laki- laki , usia
(Notoatmodjo, 56-65 tahun, pendidikan SD
2010). dan pekerjaan sebagai buruh.
5. DEPRESI DAN Cha-Nam 2016 Kami melakukan cross- Hasil penelitian ini depresi dan kecemasan dapat
KECEMASAN Shina sectional, deskriptif menunjukkan, prevalensi bermanifestasi pada tahap apa
BULAN SETELAH , Mo- studi dalam sampel 231 pasien depresi pasca stroke atau pun
STROKE Kyung yang dirawat di rumah sakit Kecemasan dalam penelitian pemulihan. Konsisten dengan
Sinb gejala neurologis stroke dan ini lebih tinggi dari prevalensi laporan penelitian di
, Eunice stroke iskemik. pada studi sebelumnya: 71,4% populasi umum dan pasien
Leec Yang terakhir ditentukan berbanding 13,7-31,1% untuk stroke, pasien yang adalah
, Jongwon sebagai diagnosis utama oleh depresi dan 45,9% berbanding wanita dan mengalami
Leed tomografi yang dikomputasi 20,0-38,3% untuk kecemasan gangguan
, Kyungeh otak atau resonansi magnetik Prevalensi depresi dalam dalam fungsi fisik atau
An pencitraan. Rumah sakit penelitian kami jauh kognitif lebih mungkin terjadi
e diperlengkapi untuk merawat lebih besar dari pada pasien menunjukkan depresi,
, and stroke stroke Korea lainnya: 13.7- kecemasan, atau depresi
Jeongha pasien dan terletak di sebuah 29.4 Itu prevalensi depresi dan bersamaan
Sim kota di barat daya Korea. Kami kecemasan bersamaan setelah dan kecemasan dalam
memperoleh persetujuan stroke (43,7%) jauh lebih penelitian ini.
dewan peninjau kelembagaan tinggi dalam penelitian kami
dari rumah sakit studi dan dibandingkan pada 3
pasien yang terdaftar bulan setelah stroke (12,3%;
dievaluasi dan dirujuk oleh ahli menunjukkan bahwa hasil
saraf di stroke kesehatan negatif disebabkan
klinik atau unit neurologi depresi dan kecemasan setelah
rumah sakit (lihat Gambar 1). stroke bisa
berlanjut melintasi tahap
pemulihan dan bahkan lebih
signifikan pada tahap
selanjutnya. Temuan ini
menunjukkan hal itu
pemutaran untuk depresi dan
kecemasan harus dilakukan
termasuk dalam pemeriksaan
rutin dari tahap awal di a
rumah sakit (mis., pada 1
bulan) hingga bertahun-tahun
setelah stroke pada a
masyarakat. Ini akan
memberikan peluang yang
lebih baik untuk
identifikasi awal pasien yang
berisiko karena

Anda mungkin juga menyukai