Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muh.

Jusrang
NIM: 1507045039
Tugas Rangkuman Seismik
Metode seismik merupakan metode geofisika yang sering digunakan dalam
mencitrakan kondisi bawah permukaan bumi, terutama dalam tahap eksplorasi
hidrokarbon dengan menggunakan prinsip perambatan gelombang mekanik. Prinsip
metode seismik yaitu pada tempat atau tanah yang akan diteliti dipasang geophone
yang berfungsi sebagai penerima getaran. Sumber getar antara lain bisa ditimbulkan
oleh ledakan dinamit atau suatu pemberat yang dijatuhkan ke tanah (Weight Drop)
Gelombang yang dihasilkan menyebar ke segala arah. Ada yang menjalar di udara,
merambat di permukaan tanah, dipantulkan lapisan tanah dan sebagian juga ada yang
dibiaskan, kemudian diteruskan ke geophone geophone yang terpasang dipermukaa.
Gelombang seismik merupakan gelombang elastik yang menjalar ke seluruh
bagian dalam bumi dan melalui permukaan bumi akibat adanya lapisan batuan yang
patah secara tiba -tiba atau adanya ledakan. Gelombang utama gempabumi terdiri dari
dua ti pe yaitu gelombang badan (body wave) dan gelombang permukaan (surface
wave).
1. Gelombang Badan (Body wave).
Gelombang badan merupakan gelombang menjalar melalui bagian dalam bumi dan
biasanya disebut free wave karena dapat menjalar ke segala arah di dalam bumi.
Gelombang badan terdiri dari gelombang primer dan gelombang sekunder.
a. Gelombang Primer
Gelombang primer Gelombang primer merupakan gelombang longitudinal atau
gelombang kompresional, gerakan partikel sejajar dengan arah
perambatannya.Sedangkan gelombang sekunder merupakan gelombang transversal
atau gelombang shear, gerakan partikel terletak pada suatu bidang yang tegak lurus
dengan arah penjalarannya.
Gelombang Primer (P Wave) ini menjalar akibat adanya penekanan dan
peregangan. Kalau dilihat di gambar terlihat bergetar menekan dan meregang. kalau
anda menghadap ke kiri maka goyangan tersebut berarah kiri-kanan atau maju-
mundur (tergantung dimana arah menghadapnya). Gelombang primer ini memiliki
kecepatan rambat sekitar 8 km/detik. Gelombang inilah yg akan dirasakan lebih
dahulu ketika gempa, karena dia akan datang lebih dulu dibanding penjalaran
gelombang yang lain.
b. Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran
yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah
berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui
lapisan cair. gelombang shear disebut gelombang sekunder (S) karena tiba setelah
gelombang P. Gelombang Sekunder (S Wave) ini menjalar seperti gelombang air
yang mengalun-alun. Menjalar naik-turun. Jadi gelombang ini melempar-lemparkan
keatas kebawah ketika anda merasakan adanya gempa. Gelombang Sekunder ini
memilki kecepatan penjalaran sekitar 4 Km/detik, tentunya akan dirasakan lebih
lambat dari Gelombang Primer. Namun gelombang sekunder ini memiliki lebar
goyangan (amplitudo) yg besar sehingga gelombang ini akan memilki kekuatan yg
sangat besar dalam merontokkan bangunan, juga mengakibatkan longsoran tebing-
tebing yang curam.
2. Gelombang Permukaan (Surface Wave)
Gelombang permukaan merupakan gelombang elastic yang menjalar melalui
permukaan bebas yang disebut sebagai Tide Waves. Gelombang permukaan terdiri
dari :
a. Gelombang Love
Gelombang love merupakan gelombang yang menjalar di permukaan bumi yang
karakteristiknya memiliki pergerakan yang mirip dengan gelombang S, yaitu arah
pergerakan partikel medan yang dilewati arahnya tegak lurus terhadap arah
perambatan gelombang. Yang membedakan adalah lokasi perambatan gelombang
cinta terdapat di permukaan bumi. Dan getarannya secara lateral (mendatar)
b. Gelombang Rayleigh
Gelombang Rayleigh gelombang permukaan juga yang arah pergerakan partikelnya
bergerak berputar di permukaan.
Penjalaran gelombang seismik yang melewati bawah permukaan akan
menggukanan beberapa prinsip fisika yaitu

a. Hukum snellius yaitu gelomban yang melewati suatu medium akan dipantulkan
dan dibiaskan. P merupakan gelombang datang yang melewati suatu medium yang
dipantul dan di biaskan, dari peristiwa tersebut dapat dibuat persamaan

Gelombang P yang melewati suatu medium

b. Prinsip Fermat yaitu penjalaran suatu gelombang dari suatu titik ke titik lain akan
mencari waktu minimumnya

c. Prinsip Huygens setiap titik yang dilalui gelombang maka akan menjadi sumber
gelombang baru.

1. Metode Seismik Refraksi


Metode seismik refraksi merupakan salah satu metode geofisika untuk
mengetahui penampang struktur bawah permukaan, merupakan salah satu metode
untuk memberikan tambahan informasi yang diharapkan dapat menunjang penelitian
lainnya. Metode ini mencoba menentukan kecepatan gelombang seismik yang
menjalar di bawah permukaan. Metode seismik refraksi didasarkan pada sifat
penjalaran gelombang yang mengalami refraksi dengan sudut kritis tertentu yaitu bila
dalam perambatannya, gelombang tersebut melalui bidang batas yang memisahkan
suatu lapisan dengan lapisan yang di bawahnya yang mempunyai kecepatan
gelombang lebih besar. Parameter yang diamati adalah karakteristik waktu tiba
gelombang pada masing-masing geophone.
Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh
gelombang untuk menjalar pada batuan dari posisi sumber seismik (seismic source)
menuju penerima (receiver) pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang
yang terjadi setelah usikan pertama (first break) diabaikan, sehingga data yang
dibutuhkan hanya data first break saja. Gelombang yang datang setelah first break
diabaikan karena gelombang seismik refraksi merambat paling cepat dibandingkan
dengan gelombang lainnya kecuali pada jarak offset yang relatif dekat sehingga yang
dibutuhkan adalah waktu pertama kali gelombang diterima oleh setiap geophone.
2. Motode Seismik Refleksi
Metode seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang
menggunakan gelombang akustik untuk mengetahui keadaan bawah permukaan
bumi. Gelombang seismik yang digunakan berasal dari sumber getaran ( berupa
dinamit,vibrator,palu hammer) yang melewati bawah permukaan kemudian di
pantulkan oleh bidang batas batuan sehingga dapat diterima oleh receiver (geophone
dan hydrophone).
Biasanya metode seismik refleksi ini dipadukan dengan metode geofisika
lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik, dan lain-lain. Namun metode seismik
refleksi adalah yang paling mudah memberikan informasi paling akurat terhadap
gambaran atau model geologi bawah permukaan dikarenakan data-data yang
diperoleh lebih akurat.
Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu:
1. Pengumpulan data seismik (akuisisi data seismik): semua kegiatan yang berkaitan
dengan pengumpulan data sejak survey pendahuluan dengan survey detail.
2. Pengolahan data seismik (processing data seismik): kegiatan untuk mengolah data
rekaman di lapangan (raw data) dan diubah ke bentuk penampang seismik migrasi.
3. Interpretasi data seismik: kegiatan yang dimulai dengan penelusuran horison,
pembacaan waktu, dan plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan atau
dipetakan pada peta dasar yang berguna untuk mengetahui struktur atau model
geologi bawah permukaan.
Metode seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara
untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan
kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horison
geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang.Metode seismik
refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penentuan
sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.
Komponen seismic refleksi menunjukkan komponen sebuah gelombang
(trasseismik) seperti amplitudo, puncak, palung, zero crossing , tinggi dan panjang
gelombang.
Kemudian dari parameter data dasar tersebut dapatd iturunkan beberapa
komponen lain seperti impedansi akustik, koefisien refleksi, polaritas, fasa, resolus
ivertikal, wavelet , dan sintetik seismogram.
Beberapa tahapan yang biasa dilalui didalam pengolahan data seismik:
1. Edit Geometri
Data sebelumnya di-demultiplex dan mungkin di-resampel kemudian di-sorting
didalam CDP (common depth point) atau CMP (common mid point). Informasi
mengenai lokasi sumber dan penerima, jumlah penerima, jarak antara penerima dan
jarak antara sumber di-entry didalam proses ini.
2. Koreksi Statik
Koreksi statik dilakukan untuk mengkoreksi waktu tempuh gelombang seismik
yang ter-delay akibat lapisan lapuk atau kolom air laut yang dalam.
3. Automatic Gain Control (AGC)
Kompensasi amplitudo gelombang seismik akibat adanya divergensi muka
gelombang dan sifat attenuasi bumi.
4. Dekonvolusi (Pre-Stack)
Dekonvolusi dilakukan untuk meningkatkan resolusi vertikal (temporal) dan
meminimalisir efek multiple.
5. Analisis Kecepatan (Velocity Analysis) dan Koreksi NMO
Analisis kecepatan melibatkan semblance, gather, dan kecepatan konstan stack.
Informasi kecepatan dari velocity analysis digunakan untuk koreksi NMO (Normal
Move Out)
6. Pembobotan tras (Trace Weighting)
Teknik ini dilakukan untuk meminimalisir multiple yang dilakukan dalam koridor
CMP sebelum stacking. Proses ini menguatkan perbedaan moveout antara gelombang
refleksi dengan multiplenya sehingga dapat mengurangi kontribusi multiple dalam
output stack.
7. Stack
Penjumlahan tras-tras seismik dalam suatu CMP tertentu yang bertujuan untuk
mengingkatkan rasio sinyal terhadap noise. Nilai amplitudo pada waktu tertentu
dijumlahkan kemudian dibagi dengan akar jumlah tras.
8. Post-Stack Deconvolution
Dekonvolusi mungkin dilakukan setelah stacing yang ditujukan untuk
mengurangi efek ringing atau multipel yang tersisa.
9. Migrasi F-K (F-K Migration)
Migrasi dilakukan untuk memindahkan energi difraksi ke titik asalnya. Atau
lapisan yang sangat miring ke posisi aslinya. Mingrasi memerlukan informasi
kecepatan yang mungkin memakai informasi kecepatan dari velocity analysis.
Gambar dibawah menunjukkan karakter rekaman seismik sebelum dan sesudah
migrasi. Bisakah anda melihat perbedaannya?
10. Data Output
Jenis noise yang bisadi edit adalah:
1. Trace mati, karena geophonenya sengaja tidak dipasang, sehingga kanalnya akan
berisi noise instrument atau kerusakan kanal.
2. Trace yang mengandung noise elektrostatik, biasanya frekuensinya tinggi.
3. Trace yang merekam getaran langkah orang yang berjalan dekat geophone pada
saat perekaman berlangsung.
4. Cross feed.
5. Polaritas terbalik( hal ini tidak perlu dimatikan, karena bisa dikoreksi pada
komputer)
6. Daerah first arrivial (gelombang bias, pakai initial muting ).
7. Noise dalam trace berkelompok ( pakai surgical muting)
Noise yang biasanya ditemui dalam trace gather antara lain sebagaiberikut.
1] Direct wave, yaitu gelombang yang langsung merambat dari sumber getar ke
receiver tanpa mengalami peristiwa refleksi.
2] Gelombang bias/refraksi, yaitu noise koheren di daerah first arrival.
3] Noise reflected refraction.
4] Ground-roll. Noise koheren berfrekuensi rendah sering dijumpai pada data darat.
5] Noise electro-static. Trace yang mengandung noise ini biasanya berfrekuensi
tinggi.
6] Noise cable. Linier dan rendah amplitudo dan frekuensinya.
7] Multipel. Multipel adalah noise koheren dimana event seismik mengalami lebih
dari satu kali refleksi dari posisi reflektor primernya. “Multples are secondary
reflections with interbed or intrabed raypaths”

Anda mungkin juga menyukai