PENYUSUN
PEMBAHAS
1
KATA PENGANTAR
الرحِ يْــم
َّ مـن
ِ ْالرح
َّ ِْــــم هللا
ِ ِبس
Penulis
2
PETA KEDUDUKAN MODUL
SASARAN BELAJAR
MODUL_4
MODUL_5
SIMULASI ASUHAN TERAPI MODALITAS
KEPERAWATAN PADA
KELOMPOK KHUSUS
PANDUAN
DOSEN
MODUL_3
SIMULASI ASUHAN
KEPERAWATAN JIWA PASIEN
DIAGNOSA GANGGUAN
MODUL_2
KONSEP RECOVERY DARI
GANGGUAN JIWA
MODUL_1
PROSES KEPERAWATAN
JIWA PADA PASIEN
GANGGUAN JIWA
3
Daftar Isi
Halaman Judul _
Kata Pengantar _
Peta Kedudukan Modul _
Daftar Isi _
Tugas dan Peran Tutor_
Deskripsi Mata Kuliah _
MODUL -1 PROSES KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN GANGGUAN JIWA
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -2 KONSEP RECOVERY DARI GANGGUAN JIWA
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -3 SIMULASI ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -4 SIMULASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KHUSUS
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
MODUL -5 TERAPI MODALITAS
I. Pendahuluan
II. Materi Pembelajaran
III. Tugas & Indikator Penilaian
IV. Pustaka
4
TUGAS DAN PERAN DOSEN/TUTOR
Dengan sistem pembelajaran STILeS, diharapkan terjadi integrasi pembelajaran dalam beberapa aspek
yaitu:
1. Integrasi pembelajaran Teacher Centered Learning (TCL) dan Student Centered Learning (SCL)
2. Integrasi penggunaan model-model pembelajaran dalam satu siklus pencapaian kompetensi matakuliah
3. Integrasi Islam dalam pembahasan keilmuan
4. Integasi hard skill dan soft skill
5. Integrasi hasil-hasil penelitian ke dalam sistem pembelajaran
6. Integrasi pembelajaran ke dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat
Tugas dosen sebagai tutor dalam pembelajaran ini dibagi dalam 3 tugas utama, yaitu tugas prainteraksi,
tugas interaksi, dan tugas pascainteraksi.
1. Tugas prainteraksi adalah peran tutor dalam memotivasi dan mengembangkan proses belajar, yang
meliputi:
a. Tutor mengetahui struktur dan latar belakang model pembelajaran yang akan diterapkan dalam
pembelajaran. Jika menggunakan contoh kasus, maka pastikan kasus tersebut diketahui dengan pasti
latar belakang kejadiannya.
b. Tutor paham tentang referensi yang telah disiapkan di dalam modul masing-masing materi.
c. Tutor berusaha memperoleh gambaran yang jelas tentang pengetahuan awal mahasiswa.
d. Tutor menjaga proses diskusi tetap konsisten terhadap tujuan pembelajaran.
e. Tutor perlu mengetahui proses kognitif mahasiswa, yaitu konsep yang berkembang di anggota
kelompok termasuk kemungkinan terjadinya konflik di dalamnya.
f. Tutor memberi fasilitas belajar mahasiswa, antara lain dengan mengajukan pertanyaan,
menggunakan pertanyaan,menggunakan analogi dan metafora atau melakukan klarifikasi konsep.
g. Tutor mengajukan pertanyaan dan “menantang” mahasiswa dalam penalaran, evaluasi kritis
terhadap ide dan hipotesis yang muncul.
h. Tutor mendiagnosis proses belajar dan mendorong perubahan konseptual.
i. Tutor mendiagnosis adanya miskonsepsi, mendorong elaborasi gagasan
j. Tutor mengamati alasan-alasan yang diajukan mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem
solving (dalam kerangka PBL)
k. Tutor mencegah terjadinya analisis masalah dan sintesis temuan-temuan yang bersifat supervisial
l. Tutor mendorong mahasiswa untuk melaksanakan student directed learning
m. Tutor menyadari diri sendiri, apakah dia menghambat atau mendorong proses kognitif mahasiswa
n. Tutor mengevaluasi secara teratur apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang
berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan
2. Tugas interaksi, yaitu mengembangkan dan menjaga kerjasama mahasiswa dan dinamika kelompok yang
meliputi:
a. Tutor mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan diantara mereka dalam hal prosedur kerja,
partisipasi dan peran anggota kelompok
b. Tutor mendorong anggota kelompok untuk aktif
c. Tutor membina kepemimpinan kelompok
d. Tutor mengamati adanya masalah perilaku mahasiswa (dominan, pasif, mengganggu temannya, dll)
sekaligus memecahkannya.
e. Tutor mengevaluasi proses diskusi
f. Tutor memperhatikan evisiensi waktu
g. Tutor mencatat kehadiran mahasiswa
h. Tutor memberikan tanggapan dan menciptakan iklim belajar yang nyaman
i. Tutor memberi dorongan kepada ketua dan sekretaris kelompok
j. Tutor mendorong kelompok untuk membuat evaluasi terhadap kerjasama yang sedang berlangsung
k. Tutor menjaga proses diskusi tetap berlangsung secara dinamis
l. Tutor memberi umpan balik dan mengevaluasi perkembangan/kemajuan kelompok
3. Tugas pascainteraksi, yaitu sebagai penghubung antara mahasiswa dengan dosen/institusi yang meliputi:
a. Tutor membantu mahasiswa untuk mencari narasumber dan konsultan
b. Tutor memberi umpan balik kepada mahasiswa tentang mutu tugas yang dilaksanakannya sesuai
dengan bahan diskusi
c. Tutor menghadiri pertemuan tutor selama periode bahan diskusi yang bersangkutan
Peran tutor meliputi:
1. Tutor sebagai fasilitator
5
2. Tutor sebagai pendengar
3. Tutor sebagai profesional
4. Tutor sebagai pencatat
5. Tutor sebagai evaluator
6
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada klien yang mengalami ganguan jiwa. Recovery dari
gangguan jiwa dengan pendekatan holistik dan person-centered care merupakan fokus dalam mata kuliah ini
termasuk hubungan terapeutik secara individu dan dalam koteks keluarga dan penerapan terapi modalitas
keperawatan
Waktu Pelaksanaan
Materi Pembelajaran:
Terapi modalitas
6 Diskusi, Role play& Evaluasi Tim
Praktikum Lapangan (Klinik)
7 Diskusi, Role play& Evaluasi Tim
Asuhan Keperawatan Jiwa
8 Tugas kelompok Evaluasi & Diskusi Tim
9 Ujian Ujian Tengah dan Ujian Akhir Semester Tim
10 Ujian perbaikan Tulisan/Lisan Tim
Pustaka :
1. American Psychological Association. (2010). Publication manual of the american psychological association.
(6thed). Washington, DC: Author.
2. Boyd, M.A., Nihart, M.A. (1998). Psychiatric nursing: contemporary practice. Philadlephia: Lippincott
3. Fontaine, K.L. (2009). Mental health nursing. (6thed ). New Jersey: Pearson Prentice Hall
4. Guyton & Hall.(2014). Buku Ajar Fisiologi kedokteran (12 thed). Amerika : Elsevier
5. Keliat, B. A., Wiyono, A. P. (2007). Manajemen kasus gangguan jiwa: CMHN (Intermediate course). Jakarta:
EGC
6. Maramis, S.F. (1994). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Cetakan Keenam, Surabaya : Airlangga University
Press.
7
7. Price, S.A. (2007). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC
8. Stuart, G.W. (2013). Principles and practice of psychiatric nursing. (10thed). St. Louis: Mosby Elsevier
9. Stuart, G.W., and Laraia, M.T. (2009) Principles and practice of Psychiatric nursing. (9thed.). St Louis:
Mosby Year Book
10. Syisnawati. (2011). Keperawatan Jiwa. Makassar: Alauddin Press.
11. Townsend, M.C. (2009). Psychiatric mental health nursing. (6thed). Philadelphia: F.A. Davis Company
12. Varcarolis, E. M. (1998). Foundations of Psychiatric Mental Health Nursing. (3rd ed). Philadelphia: W.B.
Saunders Company.
13. Videbeck, S.L. (2008). Buku ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
B. Standar Kompetensi
C. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu: :
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien yang mengalami perilaku kekerasan dan resiko bunuh diri
2. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien yang mengalami waham dan halusinasi
3. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien yang mengalami harga diri rendah dan isolasi sosial
4. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien yang mengalami defisit perawatan diri
5. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien kelompok khusus: anak, remaja, ibu hamil, dan lansia
6. Menganalisis konsep recovery dan supportive environment dalam perawatan klien gangguan jiwa
7. Mengaplikasikan manajemen pelayanan keperawatan jiwa profesional klinik dan komunitas
8. Mensimulasikan terapi modalitas
D. Indikator Kompetensi
Mahasiswa mampu :
1. Memahami proses pengkajian keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
2. Memahami proses penentuan diagnosa keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
3. Memahami proses intervensi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
4. Memahami proses implementasi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
5. Memahami proses Evaluasi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
6. Menganalisis proses pengkajian keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
7. Menganalisis proses penentuan diagnosa keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
8. Menganalisis proses intervensi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
9. Menganalisis proses implementasi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
10. Memahami konsep recovery dari gangguan jiwa dengan pendekatan holistik dan person-centered care
11. Memahami konsep recovery dari gangguan jiwa dengan person-centered care
12. Menganalisis konsep recovery dari gangguan jiwa dengan pendekatan holistik dan person-centered care
13. Menganalisis konsep recovery dari gangguan jiwa dengan pendekatan person-centered care
14. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien Halusinasi
15. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien Waham
16. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien HDR
17. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien Isolasi Sosial
18. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien Defisit Perawatan Diri
19. Melakukan simulasi asuhan keperawatan klien Perilaku Kekerasan
20. Melakukan simulasi asuhan keperawatan pada kelompok khusus : anak
21. Melakukan simulasi asuhan keperawatan pada kelompok khusus : remaja
22. Melakukan simulasi asuhan keperawatan pada kelompok khusus : ibu hamil
23. Melakukan simulasi asuhan keperawatan pada kelompok khusus : lansia
24. Memahami terapi modalitas : terapi individual
25. Memahami terapi modalitas : terapi lingkungan
26. Memahami terapi modalitas : terapi biologis
27. Memahami terapi modalitas : terapi somatic
28. Memahami terapi modalitas : terapi kognitif
8
29. Memahami terapi modalitas : terapi keluarga
30. Memahami terapi modalitas : terapi kelompok
31. Memahami terapi modalitas : terapi perilaku
32. Memahami terapi modalitas : terapi bermain
33. Memahami praktik asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa
34. Melakukan praktik asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa
9
Perte
MATERI Sub Materi Nomor Kompetensi Bobot Sumber
muan STILeS Unit Tugas Mahasiswa Indikator Penilaian Teknik penilaian
PEMBELAJARAN Pembelajaran MK Nilai Pustaka
ke-
1,2 Deskripsi Mata Kuliah 1. Deskripsi Matakuliah Memahami persiapan
dan Kontrak 2. Proses pembelajaran sebelum kuliah tatap muka Modul
3. Evaluasi Pembelajaran - Ceramah - - -
Perkuliahan serta kewajiban laporan STILeS
hasil kuliah tatap muka
proses keperawatan 1. Pengkajian Indikator Capaian 1. Baca Modul dan pustaka 1. Ketepatan 1. Penilaian dari 1
jiwa pada klien yang Keperawatan Jiwa 1-9 yang disarankan. dalam tugas terstruktur
mengalami gangguan 2. Penentuan Diagnosa 2. Jawab dan pahami soal- menjelaskan (tugas baca
jiwa Keperawatan Jiwa soal dalam modul pengkajian pustaka dan
3. Intervensi keperawatan 3. Lakukan penelusuran keperawatan penelusuran
jiwa literature artikel terkait jiwa artikel)
4. Implementasi 4. Diskusi hasil belajar 2. Ketepatan
10
3,4 konsep recovery dari 1. Menjelaskan tentang Indikator Capaian 1. Baca Modul dan pustaka 1. Ketepatan dalam 1. Kuis dari tugas 2
Group Discussion,
Ceramah, Discovery Learning,
gangguan jiwa dengan konsep gangguan jiwa 10-13 yang disarankan. menjelaskan terstruktur (tugas
pendekatan holistik dan dengan pendekatan 2. Jawab dan pahami soal- konsep gangguan baca pustaka)
person-centered care holistik soal dalam modul jiwa dengan 2. lisan (diskusi
2. Menjelaskan tentang 3. Lakukan penelusuran pendekatan teori dan jurnal)
konsep gangguan jiwa literature artikel terkait holistik 3. Kuis (pra &post
4. Diskusi hasil belajar 2. Ketepatan dalam
dengan pendekatan kuliah)
5. Presentasi dan diskusi menjelaskan
person-centered care konsep gangguan
jiwa dengan
pendekatan
person-centered
care
5,6,7, Simulasi asuhan 1. Menjelaskan tentang Indikator Capaian 1. Baca Modul dan pustaka 3
11
11,12, Terapi Modalitas Terapi individual Indikator Capaian 1. Baca Modul dan 1. Ketepatan dalam 1. Penilaian tugas 4
Ceramah,
Learning, jigsaw, learning discovery
13 Terapi lingkungan 24-32 pustaka yang disarankan. Menjelaskan terstruktur (tugas
(milleu therapy) 2. Jawab dan pahami soal- konsep recovery baca pustaka)
Terapi biologis atau soal dalam modul 2. Ketepatan dalam 2. lisan (diskusi
terapi somatic 3. Lakukan penelusuran Menjelaskan teori dan jurnal)
Terapi kognitif literature artikel konsep supportif 3. Tulisan ( Resume
Terapi keluarga keperawatan 3. Ketepatan dalam
pra &post kuliah)
Terapi kelompok 4. Diskusi hasil belajar Menjelaskan
Terapi perilaku 5. Presentasi dan diskusi konsep
Terapi bermain formula environment
TAK 4. Ketepatan
Menjelaskan
peran perawat
jiwa
5. Ketepatan
menjelaskan
interdisiplinery
approach dalam
keperawatan jiwa
14 Praktikum klinik 1. Menjelaskan praktik Indikator Capaian 1. Baca Modul dan pustaka Ketepatan dalam : 1. Penilaian dari 1,2,3,4,5
Asuhan Keperawatan asuhan keperawatan pada 33-34 yang disarankan. 1. Mendemostrasika Kuis sebelum
jiwa pada pasien pasien gangguan jiwa 2. Pahami Prosedur n Menerapkan mengikuti
gangguan jiwa tindakan pemeriksaan teknik komunikasi praktikum
2. Melakukan praktik 3. Praktikkan terapeutik 2. Kemampuan
kembali/redemonstrasi 2. Mendemostrasika Keterampilan
asuhan keperawatan pada
n Pengkajian
pasien gangguan jiwa Tindakan
keperawatan jiwa
Praktikum
3. Mendemostrasika
n Fase-fase
hubungan
terapeutik
Perawat–Klien
4. Mendemostrasika
n SP untuk
diagnosa sehat,
Resiko dan
Gangguan
5. Mendemostrasika
n Terapi Aktifitas
12
Kelompok
6. Mendemostrasika
n terapi Elektro
Konvulsi Terapi
(ECT) sesuai
program
15 UTS Asuhan keperawatan Standar kompetensi Menjawab soal-soal tentang Ketepatan dalam
pada klien yang 1 Asuhan keperaaawatan melakukan
mengalami ganguan pada klien gangguan jiwa Pengkajian
jiwa. Keperawatan Jiwa,
Penentuan
Diagnosa 30%
Keperawatan Jiwa,
dari
Intervensi
keperawatan jiwa, 75%
Implementasi
Keperawatan jiwa,
Evaluasi
Keperawatan jiwa
16 UAS konsep recovery dari Standar kompetensi Menjawab soal-soal tentang Ketepatan dalam
gangguan jiwa dengan 2 konsep recovery dari menjelaskan
pendekatan holistik dan gangguan jiwa dengan konsep recovery 50%
person-centered care pendekatan holistik dan dari gangguan jiwa
dari
person-centered care dengan pendekatan
holistik dan person- 75%
centered care
13
E. Rekapitulasi Penilaian (RP)
Terapi modalitas
5
Praktikum Asuhan Keperawatan jiwa
UTS I 40% x 75 40% x 75 30
UAS J 40%x 75 40% x 75 30
Total 100
Catatan:
1. Tugas mandiri = a
2. Tugas terstruktur = b
3. Kuis = c
4. Kehadiran + diskusi =d
5. Nilai tertinggi untuk tiap komponen pada Xn) adalah 100.
6. Setiap Modul terdapat 1 komponen keaktivan, tugas dan karya mandiri, kuis, dan kehadiran.
7. Setiap Modul akan menghasilkan total skor a/b/c/d/dst dihitung berdasarkan cara penghitungan nilai
8. Nilai dari setiap modul kemudian dihitung kembali sesuai bobot penilaian tiap modul
9. Nilai ujian mid dan final merupakan bagian dari bobot penilaian dalam Rekapitulasi Penilaian (RP).
10. Jumlah skor maksimal RP adalah 100.
11. Nilai akhir RP berupa huruf dengan komponen konversi(sumber pedoman edukasi UINAM):
A = 4 (90 – 100)
B = 3 (80 – 89)
C = 2 (66 – 79)
D = 1 (46 – 65)
E = 0 (0 – 45)
14
MODUL -1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selanjutnya memulai modul 1 yang menjadi dasar pemahaman sebelum memasuki bagian utama
pada mata kuliah ini. mahasiswa perlu kembali diingatkan tentang perlunya mempelajari Proses
keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
Sebelum semua ini dikemukakan oleh dosen, maka sebaiknya dosen terlebih dahulu menggali
pemahaman mahasiswa terhadap pentingnya materi ini sebagai dasar dalam memahami peran dan
praktik perawat dalam pelayanan kesehatan.
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut yang tentunya dibangun dari pemahaman mahasiswa yang
menjadi kesimpulan diskusi diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk
bersungguh-sungguh mempelajari materi ini mengingat pentingnya dalam praktik keperawatan.
Poin-poin penting atas jawaban pertanyaan di atas terdapat pada bagian II modul ini (materi
pembelajaran).
B. Ruang Lingkup
Isi dari Modul-2 ini secara garis besar meliputi pembahasan proses keperawatan jiwa pada
pasien gangguan jiwa
15
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Peraturan Pembelajaran
1. Setelah pemaparan kontrak perkuliahan, mahasiswa memahami tentang persiapan
sebelum kuliah tatap muka, tugas baca dan tugas modul serta kewajiban laporan hasil
kuliah tatap muka.
2. Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul masing-
masing, maka dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa Proses keperawatan
jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa adalah kemampuannya dalam hal:
Memahami proses pengkajian keperawatan jiwa pada klien yang mengalami
gangguan jiwa
Memahami proses penentuan diagnosa keperawatan jiwa pada klien yang
mengalami gangguan jiwa
Memahami proses intervensi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami
gangguan jiwa
Memahami proses implementasi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami
gangguan jiwa
Memahami proses Evaluasi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan
jiwa
Menganalisis proses pengkajian keperawatan jiwa pada klien yang mengalami
gangguan jiwa
Menganalisis proses penentuan diagnosa keperawatan jiwa pada klien yang
mengalami gangguan jiwa
Menganalisis proses intervensi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami
gangguan jiw
Menganalisis proses implementasi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami
gangguan jiwa
16
Tugas Modul :
Lakukan penelusuran literature kemudian susun sebuah makalah dengan jumlah halaman minimal 20, Makalah
mencakup materi :
1. Jelaskan Tahapan Proses keperawatan pada gangguan Jiwa
2. Jelaskan Proses asuhan keperawatan jiwa pada gangguan dengan diagnosa : Halusinasi, Waham, HDR, Isolasi
Sosial, Defisit Perawatan Diri dan Perilaku Kekerasan
Materi modul-1 ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu memenuhi indikator kompetensi dalam
hal-hal sebagai berikut :
1. Memahami proses pengkajian keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
2. Memahami proses penentuan diagnosa keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
3. Memahami proses intervensi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
4. Memahami proses implementasi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
5. Memahami proses Evaluasi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
6. Menganalisis proses pengkajian keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
7. Menganalisis proses penentuan diagnosa keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
8. Menganalisis proses intervensi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
9. Menganalisis proses implementasi keperawatan jiwa pada klien yang mengalami gangguan jiwa
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni ketepatan “Keperawatan Kesehatan
Jiwa II” yang diberikan dengan bobot nilai maksimum sebesar 100 dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera
pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat penyelenggaraan kuliah maupun melalui
hasil tugas mandiri mahasiswa baik yang dibua
17
PENILAIAN MAKALAH
No Jenis Penilaian Skor Deskripsi Skor
Aspek yang dijelaskan lengkap, integratif dan 30%
4
terintegrasi dengan nilai-nilai Islam
Aspek yang dijelaskan lengkap, terintegratif dan tidak
3 15%
1 Kelengkapan konsep 30% terintegrasi dengan nilai-nilai Islami
18
PENILAIAN NHT (NUMBER HEART TOGETHER)
NO JENIS PENILAIAN DESKRIPSI SKOR
I Kehadiran (10%) Hadir tepat waktu 10
Terlambat < 5 menit 7
Terlambat 5-10 menit 5
Terlambat > 15 menit 0
III Sikap dalam interaksi (20%) Menghargai sikap dan mampu berinteraksi pada 20
proses diskusi
Tingkatan sikap dan interaksi agak kuat 15
Tingkatan sikap dan interaksi agak lemah 10
Tidak serius dan menghambat proses diskusi 5
IV. PENUTUP
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan pembelajaran baik dalam penelusuran
sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian, evaluasi hasil pengabdian masyarakat serta kearifan lokal
wilayah dan UIN Alauddin terkait keperawatan kesehatan jiwa maupun dalam melaksanakan proses
pembelajaran untuk materi dalam modul ini. Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran melalui
peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.
19