Anda di halaman 1dari 7

UPAYA MEMPERTAHANKAN ERGONOMIK PADA

POSISI BERBARING, DUDUK, BERDIRI, DAN


BERJALAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

NAMA : ANDI RISKA ROSWATI


RINA NUR INSANI
ALMASARI KANITA
RESKY AULIYAH INSANI B
MEGAWATI YUNUS

KELAS : KEPERAWATAN A

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2017/2018
A. Definisi

Kata Ergonomik berasal dari bahasa yunani: “Ergoni”(kerja) dan “Nomos” atau

peraturan (hukum). Jadi Ergonomik adalah penerapan ilmu-ilmu biologis tentang

manusia bersama sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai

penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya, yang

manfaat daripadanya diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja. (suma’mur,2009)

B. Tujuan

Tujuan ergonimik yaitu pelaksanaan dan penerapan di tempat kerja dimulai dari yang

sederhana pada tingkat individual. Adapun tujuan penerapan ergonomik sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan meniadaka beban kerja

tambahan ( fisik dan mental ) mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan

kepuasan kerja.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesama

pekerja, pengorganisasian yang lebih baik, den menghidupkan sistem kebersamaan

dalam tempat kerja.

3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi,

antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkatkan


efisiensi sistem manusia-mesin.

C. Prosedur

a. Humpty dumpty

Pengertian Merupakan proses penilaian dan mengevaluasi serta mengambil tindakan pada

pasien anak yang mempunyai resiko jatuh di bansal rawat inap maupun rawat

jalan di UGD atau poliklinik

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkag-langkah untuk mencegah kejadian pasien anak

jatuh di RSIY PDHI

Kebijakan 1.Peraturan mentri kesehatan RI no.1691/MANKES/PER/VIII/2011 tentang


keselamatan pasien di rumah sakit.

2.Surat keputusan Direktur No. ¼.. Tentang kebijakan pedoman dan penanganan

resiko pasen jatuh di rumah sakit

Prosedur 1. Dokter dan perawat menlakukan sklining pada setiap pasien dengan

resiko jatuh dan gejalah sebagai berikut: pasien anak, penurunan

kesadaran, kejang, riwayat pengguna alkhol, riwayat penggunaan obat

psikoterapi.

2. Perawat atau dokter melakukan asesment resiko jatuh pada pasien anak

Humpty Dumpety.

3. Pada kategiri pasien anak denga resiko tinggi, dilakukan pencegahan

dengan:

a).memastikan tempat tidur atau brankar dalam posisi roda terkunci

b) Pagar sisi tempat tidut atau brankar tempat tidur dalam posisi berdiri

atau terpasang.

c). Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak digunakan

d). Berikan penjelasan kepada orang tua tentang pencegahan jatuh.

e). Pastikan pasien memiliki stiker penunda resiko tinggi jatuh pada

gelang identifikasi dan tanda kewaspadaan dan panel informasi pasien.

indikasi Humpty Dumpety scale untuk pasien anak yang berusia > 12 – 18 tahun

b. Prosedur pada pasien morse fall scale

Pengertian Pengkajian pasien risiko adalah sebuah proses untuk menilai dan

mengevaluasi pasien yang mempunyai risiko

Tujuan Untuk meminimalisasi kejadian pasien jatuh di ruang rawat

indikasi Morse fall scale untuk pasien yang berusia >18-60 tahun

Prosedur pelaksanaan 1. Perawat melakukan screening pada setiap pasien yang masuk
rawat inap dengan risiko jatuh dengan gejala sebagai berikut :

penurunan kesadaran, kelemahan anggota gerak, penggunaan

alat bantu jalan, kejang, riwayat penggunaan alkoalcoholwayat

penggunaan obat psikotropika

2. Beri tanda resiko jatuh pada rekan medis pasien

3. Pastikan tempat tidur/brankard dalam posisi rendah dan terkunci

4. Pastikan pagar tempat tidur tertutup/berdiri

5. Pastikan bahwa bel pemanggil perawat berfungsi dengan baik

dan dapat dijangkau pasien

6. Lakukan pemasngan fiksasi fisik apabila diperlukan dengan

persetujuan keluarga

7. Beri penanda resiko jatuh berupa gelang identifikasi (gelang

warna kuning)

8. Berikan edukasi kepada keluarga dan pasien dengan resiko

jatuh untuk tidak mengubah posisi pengaman tanpa seijin

perawat

9. Melakukan pemantauan terhadap pasien dengan resiko jatuh

secara berkala sesuai kondisi pasien.

c. Senam ergonomic

Pengertian Latihan ergonomik (Ergonomic exercieses) didesain untuk digunakan

dalam masa istirahat kerja di tempat kerja (wordstation area) dan dapat

membantu untuk mengurangi rasa kurang nyaman pada seseorang

kariawan, karena melalui desain ini dapat memfasilitasi berkurangnya

sakit kepala, strain pada mata, leher, pungggung dan pinggang, bahu dan
nyeri pada pergelangan tangan.
Tujuan 1. Membebaskan iritasi saraf dan perbaikan feksibilitas syaraf

2. Mencegah pembebanan statik

3. Normalisasi mikrosirkulasi syaraf

4. Koreksi postural

5. Mobilisasi sendi, jaringan lunak

Indikasi 1. Migran

2. Vertogo

3. Sakit kepala

4. Strein pada mata, leher, punggung dan pinggang, bahu

5. Nyeri pada pergelangan tangan

kontraindikasi -

Persiapan pasien 1. Memberikan salam, perkenalkan diri anda dan identifikasi klien

dengan memeriksa identitas klien dengan cermat

2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan

kesempatan kepada klien untuk bertanya dan menjawab seluruh

pertanyaan klien

3. Siapkan peralatan yang akan diperlukan

4. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman

Persiapan alat -

Cara bekerja 1. Petunjuk latihan Ergonomic exercieses

2. Kontraksi otot dengan kuat dan rasakan kontraksi tersebut

3. Tahan kontaksi otot tersebut selama 5-10 detik

4. Lemaskan otot tersebut sampai terasa rileks

D. Hal-hal yang harus di perhatikan


a. Umur
b. Jenis kelamin

c. Riwayat jatuh

d. Penggunaan alat bantu jalan

e. Kebiasaan berjalan

f. Penyakit dan obat yang dikonsumsi


Referensi

Repository Universitas Jember

Repository Universitas sumatra utara.

Anda mungkin juga menyukai