Oleh :
I PENDAHULUAN
H H
I I
H – C – C – C – C – N = C – C – COOH + PbAc
I I I I I I
OH CH3 H H H H Coklat
II METODE PERCOBAAN
1 ml Pb 1 ml Sample
Asetat + 1 ml
NaOH 1:10
Panaskan
selama 15- 20
menit
Warna
Hasil Hasil
Sampel Pereaksi Setelah
Sampel 1 2
Pemanasan
A
Kuning Kuning
(IPI Vit. - -
NaOH Bening Bening
C)
(1:10)
D
+ Coklat
(IPI Vit. Bening + +
Pb Bening
B)
Asetat
E Merah Coklat +
+ +
(Tomat) Bata Endapan
Sumber : Hasil I : Imam dan Nevi, Kelompok H, Meja 12,
2015
Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015.
Keterangan : (+) Mengandung Vitamin B
(-) Tidak mengandung Vitamin B
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan vitamin B, pada sampel A
(IPI Vitamin C) tidak mengandung vitamin B, karena tidak
terdapt warna coklat kehitaman. Sedangkan pada sampel D
(IPI Vitamin B) dan sampel E (Tomat) positif mengandung
vitamin B karena terdapat warna coklat kehitaman.
Faktor kesalahan yang mempengaruhi hasil akhir tersebut
diantaranya alat yang digunakan saat melakukan pengujian
kurang bersih, dan saat menambahkan larutan tidak sesuai
prosedur yang seharusnya.
Pada percobaan ini pereaksi yang digunakan adalah
NaOH (1:10) dan Pb asetat yang berfungsi untuk mengubah
vitamin B menjadi bentuk tiol karena pereaksi tersebut
menjadikan kondisi larutan sampel bersifat basa. Sedangkan
pemansan yang dilakukan selama 15-20 menit pada
percobaan ini berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi.
Adanya vitamin B ditunjukkan dengan terbentuknya
endapan berwarna coklat kehitaman yang merupakan hasil
reaksi dari Pb-asetat dan NaOH dengan bahan, dan dengan
pemanasan dihasilkan endapan dari Pb. Saat vitamin B
ditambah dengan NaOH akan terbentuk tiol yang mempunyai
gugus –S dan –H. setelah itu ditambahkan Pb asetat,
kemudian gugus –S pada tiol akan bergabung dengan Pb
sehingga timbul warna coklat kehitaman.
Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu yang
diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi
esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk
melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara
kesehatan. (Poedjiadi, Hal 397, 2005)
Vitamin pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam
dua golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak
yang meliputi vitamin A, D, E, dan K. Dan vitamin yang larut
dalam air yang terdiri dari vitamin C dan vitamin B. (Winarno,
Hal 119, 1992)
Kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok vitamin
yang disebut vitamin B kompleks yang meliputi (a) Tiamin
(vitamin B1), dalam makanan tiamin dapat ditemukan dalam
benuk bebas atau dalam bentuk kompleks dengan protein
atau kompleks protein-fosfat. Tiamin tidak dapat disimpan
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Vitamin B)
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan vitamin B, pada sampel D
(IPI Vitamin B) dan sampel E (Tomat) positif mengandung
vitamin B karena terdapat warna coklat kehitaman.
4.2. Saran
Sebelum melakukan percobaan, praktikan harus lebih hati-
hati dalam menentukan pengamatan. Terutama pengamatan
terhadap warna dari hasil percobaan. Kadangkala setiap
praktikan berbeda persepsi dalam menentukan warna yang
terbentuk pada hasil percobaan yang dilakukan di
laboratorium.
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Vitamin B)
DAFTAR PUSTAKA
Makfoeld, dkk. 2002. Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi. :
Yogyakarta: Penerbit KANINUS
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar - dasar Biokimia. Jakarta: UI-
Press.
Sudarmadji, Slamet. 2007. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
LAMPIRAN