Oleh :
I PENDAHULUAN
CH3
CH3
CH3 C
Senyawa komplek
(CH2)3 - CH - CH3 + Alkohol absolut + HNO3 warna jingga hingga
CH3
merah
(CH2)3
CH3 CH3 - C - H
(CH2)3
CH3 - C - H
CH3
II METODE PERCOBAAN
2 ml Alkohol 1 ml Sample
Absolute +
HNO3 Pekat
Panaskan selama
15 menit dengan
suhu 75°C
Warna
Hasil Hasil
Sampel Pereaksi Setelah
Sampel 1 2
Pemanasan
B Kuning Kuning
- -
(Apel) Alcohol Bening Bening
E absolute Coklat
Bening - -
(Tomat) + HNO3 Bening
F pekat Merah Coklat +
+ +
(Natur-E) Bata Endapan
Sumber : Hasil I : Imam dan Nevi, Kelompok H, Meja 12,
2015
Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015.
Keterangan : (+) Mengandung Vitamin E
(-) Tidak mengandung Vitamin E
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan vitamin E, pada sampel B
(Apel) tidak mengandung vitamin E, sampel E (Tomat) tidak
mengandung vitamin E, dan sampel F (Natur-E) positif
mengandung vitamin E karena terjadi perubahan warna dari
jingga hingga merah.
Pada percobaan ini pereaksi yang digunakan adalah
alcohol absolute dan HNO3 pekat yang berfungsi untuk
membentuk senyawa α-kuinon yang dapat direduksi
menghasilkan kuinol. Dengan adanya HNO3 pekat maka α-
tokofenol dapat menghasilkan α-kuinon.
Fungsi alkohol dan HNO3 pekat adalah untuk mmbentuk
α-kuinon yang dapat direduksi menjadi kuinol dan HNO 3
kemudian α-tokoferol menjadi menjadi α-kuinon. Dimana
tokoferol mengubah kunol yang berwarna jingga menjadi
kuinon berwarna merah.
Mekanisme terjadinya hasil yang positif adalah sebagai
berikut. Larutan sampel yang di indikasi mengandung vitamin
E ditambahkan dengan alkohol. Alkohol akan mengakibatkan
struktur dari vitamin E berubah menjadi thiol. Thiol yang
terbentuk ini kemudian berikatan dengan HNO 3 yang
ditambahkan pada tabung reaksi. Sehingga terbentuklah
senyawa kompleks dengan warna jingga ke merah.
Larutan seperti sebelumnya dipanaskan selama 15 menit
pada suhu 75o C. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan
kecepatan reaksi yang terjadi terhadap pembentukan
senyawa kompleks jingga ke merah tersebut. Walaupun
dipanaskan hingga suhu tinggi, vitamin E tidak akan mudah
rusak, sebab sifat vitamin E itu sendiri tahan terhadap
pemanasan dan tahan terhadap asam.
Faktor kesalahan yang mempengaruhi hasil akhir tersebut
diantaranya alat yang digunakan saat melakukan pengujian
kurang bersih, dan saat menambahkan larutan tidak sesuai
prosedur yang seharusnya.
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Vitamin E)
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan vitamin E, pada sampel F
(Natur-E) positif mengandung vitamin E, sedangkan pada
sampel B (Apel) dan sampel E (Tomat) tidak mengandung
vitamin E.
4.2. Saran
Sebelum melakukan percobaan, praktikan harus lebih hati-
hati dalam menentukan pengamatan. Terutama pengamatan
terhadap warna dari hasil percobaan. Kadangkala setiap
praktikan berbeda persepsi dalam menentukan warna yang
terbentuk pada hasil percobaan yang dilakukan di
laboratorium.
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Vitamin E)
DAFTAR PUSTAKA