RATUMBUYSANG
PROVINSI SULAWESI UTARA
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG
PROVINSI SULAWESI UTARA
TENTANG
DIREKTUR
RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG,
Menimbang :
a. bahwa Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan sesuai
dengan standar yang ditentukan oleh peraturan perundang -
undanganyang berlaku dan harapan masyrakat ;
b. bahwa dalam rangka memantau dan memotivasi upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Jiwa
Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang dipandang perlu dibentuk Tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien yang di dalamnya
terdiri dari Unit Penjaminan Mutu, Unit Keselamatan Pasien
dan Unit Manajemen Risiko ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf
a dan b tersebut, maka perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
tentang Pembentukan Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
Mengingat :
1. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3465);
2. Undang - Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431) ;
3. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan kedua atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844) ;
4. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038) ;
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tanggal 17 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072) ;
6. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072) ;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001
tanggal 27 Maret 2001 Tentang Pedoman Kelembagaan dan
Pengelolaan Rumah Sakit Daerah ;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 / Menkes / Per / III /
2008 tentang Rekam Medis ;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 / Menkes / Per / III /
2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran ;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik dengan Partisipasi Masyarakat ;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 /
Menkes / Per / VIII / 2011 Tentang Keselamatan Pasien ;
12. Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 51 Tahun 2017
Tentang Pembentukan UPTD RSJ. Prof. Dr. V. L.
Ratumbuysang Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi
Utara;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 /
Menkes / SK / II / 2008 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit;
14. Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 8 Tahun 2008 tanggal
24 Desember 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kota Denpasar (Lembaran Daerah Kota Denpasar
Tahun 2008 Nomor 8) ;
15. Peraturan Walikota Denpasar Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Walikota Denpasar Nomor 34 Tahun
2008 tentang Uraian Tugas Jabatan Pafa Organisasi Lembaga
Teknis Daerah Kota Denpasar (Berita Daerah Kota Denpasar
Tahun 2012 Nomor 5) ;
16. Peraturan Walikota Denpasar Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota
Denpasar (Berita Daerah Kota Denpasar Tahun 2012 Nomor
33);
17. Keputusan Walikota Denpasar Nomor 96 Tahun 2008 Tanggal
23 Juli 2008 tentang Penetapan Badan Pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar sebagai Badan Layanan
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Ditetapkan di : Manado
Pada tanggal : 15 Januari 2018
Direktur,
Direktur
Ketua Tim
Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Sekretaris
Koordinator
Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Risiko di
Mutu Mutu Klinik Investigasi Pelaporan Diklat Patient safety Masing-
Manajemen officer masing
Instalasi/Unit/
Bagian/Bidang
Ditetapkan di : Manado
Pada tanggal : 15 Januari 2018
Direktur,
Ketua :
Sekretaris :
1. Unit Penjaminan Mutu
Kepala Unit Penjaminan Mutu :
Koordinator Mutu Klinik :
Koordinator Mutu Manajemen :
Ditetapkan di : Manado
Pada tanggal : 15 Januari 2018
Direktur,
1. Ketua Tim Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Memastikan keandalan perencanaan mutu dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien berikut teknik dan alat dalam melaksanakan kegiatan tersebut;
b. Memastikan terlaksananya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
kegiatan-kegiatan sosialisasi, fasilitasi dan audit yang melibatkan partisipasi
pihak-pihak sesuai akuntabilitas masing-masing;
c. Memastikan terlaksananya efektivitas manajemen resiko khususnya kegiatan
pelayanan dan manajemen sehingga terwujud penurunan angka resiko dan
berdampak kepada peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
d. Memastikan terciptanya komunikasi dan hubungan yang baik dengan partner –
partner terkait dengan akreditasi mutu dan keselamatan pasien;
e. Melakukan validasi data untuk memastikan keandalan informasi pencapaian
indikator mutu dan keselamatan pasien;
f. Melaksanakan pendampingan dan koordinasi dengan pembimbing akreditasi dan
pelaksana surveilance dalam mewujudkan pemenuhan standar mutu dan
keselamatan pasien yang telah ditetapkan;
g. Menyusun kebijakan, strategi dan prosedur di bidang manajemen mutu;
h. Menyusun indikator mutu dan keselamatan pasien;
i. Menyusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
j. Memantau dan mengevaluasi seluruh program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien;
k. Mensosialisasikan hasil pencapaian program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien;
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan audit mutu internal;
m. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan jadwal kegiatan terkait dengan
akreditasi mutu;
n. Memfasilitasi pembimbingan internal dan eksternal terkait dengan pelaksanaan
akreditasi mutu;
o. Memfasilitasi kegiatan yang terkait dengan inovasi mutu baik dari internal maupun
eksternal;
p. Melaksanakan pengumpulan dan analisis data terkait dengan pencapaian indikator
mutu keselamatan pasien;
q. Melaksanakan kegiatan konsultasi terhadap seluruh unit kerja terkait dengan
pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
2. Sekretaris tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Melaksanakan kegiatan administrasi pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
b. Mengumpulkan dan menyimpan dengan baik laporan data indikator mutu dan
keselamatan pasien di seluruh unit;
c. Membuat jadwal pertemuan/ rapat, baik yang rutin maupun insidentil;
d. Menyusun jadwal rondek keselamatan pasien ke unit – unit;
e. Menyusun jadwal validasi data mutu klinik;
f. Menyusun laporan insiden eksternal dan internal serta laporan berkala kegiatan Tim
KPRS;
g. Menyusun laporan triwulan dan tahunan sesuai program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
h. Mewakili ketua Tim KPRS bila ketua berhalangan;
i. Mengkoordinir kegiatan seluruh koordinator di unit keselamatan pasien dan unit
penjaminan mutu;
j. Mengkoordinir kegiatan komite/tim terkait dengan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
k. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan dan program di komite/tim/unit
terkait dengan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
Ditetapkan di : Manado
Pada tanggal : 15 Januari 2018
Direktur,