2. Pedoman Re-kredensial
a. Surat Penugasan Klinis untuk setiap staf medis memiliki masa berlaku untuk periode tertentu. Pada
akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut, maka harus dilakukan rekredensial terhadap staf
medis yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih sederhana dibandingkan dengan proses
kredensial awal sebagaimana diuraikan di atas karena RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado
telah memiliki informasi setiap staf medis yang melakukan pelayanan medis di rumah sakit tersebut.
b. Subkomite kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf medis yang mengajukan permohonan
pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis (clinical appointment), dengan
rekomendasi berupa:
1) kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan
2) kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah
3) kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi
4) kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk masa waktu tertentu
5) kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri
Sub-Komite Mutu Profesi
1. Pedoman Audit Medik
Penatalaksanaan audit medik dilaksanakan sebagai implementasi fungsi management klinis dalam
rangka penerapan tata kelola klinis yang baik di Rumah Sakit. Audit medik tidak digunakan untuk
mencari ada atau tidaknya kesalahan pada seorang staff medis dalam suatu kasus. Audit medik dilakukan
dengan mengedepankan respek terhadap semua staff medis dengan cara tidak menyebutkan nama, tidak
mempersalahkan dan tidak mempermalukan. Pelaksanaan audit medik harus memenuhi 4 peran penting:
a. Sebagai sarana untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi masing-masing staff medis
pemberi pelayanan di Rumah Sakit.
b. Sebagai dasar untuk pemberian kewenangan klinis sesuai kompetensi yang dimiliki
c. Sebagai dasar bagi komite medik dalam merekomendasikan pencabutan atau penangguhan
kewenangan klinis, dan
d. Sebagai dasar bagi komite medis dalam merekomendasikan/modifikasi rincian kewenangan klinis
seorang staff medis.
Prosedur pembahasan kasus kematian/kasus sulit pada kelompok Staf Medis yang mempunyai
kasus:
a. Untuk kasus kematian pasien yang bermasalah harus melaporkan ke Komite Medik paling
lambat 1 minggi setelah pasien tersebut meninggal.
b. Sedangkan untuk kasus sulit dengan kemungkinan yang bermasalah harus melapor ke Komite
Medik
c. Komite Medik mendisposisikan ke Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan untuk
mengadakan pertemuan ilmiah
d. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan membuat surat pemberitahuan kepadaKSM terkait
untuk menghadiri acara ilmiah
e. Hasil pembahasan kasus dan kesimpulan dibuat oleh Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan
& Litbang yang ditandatangani oleh Ketua Peningkatan Mutu Pelayanan & Litbang dan
diketahui oleh Ketua Komite Medik.
f. Dari ketua Komite Medik hasil pembahasan kasus tersebut dibuat rekomendasinya untuk
diserahkan kepada Direktur RSJ untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
4. Pedoman Pembahasan Journal Reading
Journal Reading adalah kegiatan ilmiah yang berupa diskusi dan pembahasan Journal
ilmiah dan dilakukan secara bergilir. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan
keilmuan staf medis. Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medik-Penelitian dan
Pengembangan menjadwalkan acara journal reading secara bergilir antar SMF pada minggu ke 5
yang diikuti oleh seluruh dokter SMF.
5. Pedoman Penilaian Kinerja Anggota Staf Medik
Setiap jangka waktu tertentu (6 bulan), sub komite mutu profesi akan melakukan penilaian terhadap
kinerja anggota staf medikm yang meliputi:
1. Kinerja di piliklinik
2. Kinerja di ruangan rawat inap
3. Keterlibatan dalam kegiatan ilmiah
Dari hasil penilaian ini sub komite mutu profesi akan mengeluarkan rekomendasi berupa:
1. Jika terdapat penurunan kinerja menurun maka akan mengeluarkan teguran lisan maka akan
mengeluarkan teguran lisan
2. Jika tidak terdapat perbaikan pada kinerja setelah diberikan teguran lisan maka selanjutnya
akan diberi peringatan tertulis
3. Jika tidak terdapat perbaikan pada kinerja setelah diberikan peringatan tertulis maka
selanjutnya adalah pembatasan kewenangan klinis (clinical privilege)
4. Jika tidak terdapat perbaikan pada kinerja setelah poin 2 di atas maka selanjutnya dilakukan
pencabutan kewenangan klinis (clinical privilege) sementara atau selamanya
Rekomendasi diberikan kepada ketua Komite Medik untuk diteruskan kepada Direktur RSJ
Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado. Pengambilan dan pelaksana keputusan adalah Direktur RSJ
Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado.