Anda di halaman 1dari 7

Fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidur( live birth), yaitu terlepasnya bayi dari Rahim seorang

perempuan yang ada tanda-tanda kehidupan , misalnya : berteriak,bernafas,jantung berdenyut dan


sebagainya. Apabila waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati( still birth) yang
didalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran.

Fertilitas (Inggris: Fertility) sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata
dari seorang wanita dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain, fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fekunditas, sebaliknya, merupakan potensi fisik untuk
melahirkan anak. Kedua hal ini berkaitan erat, dimana fekunditas merupakan modal awal dari
seorang perempuan untuk mengalami fertilitas dalam hidupnya dan seorang yang telah mengalami
fertilitas pasti fekunditasnya baik.

Ada satu kata yang memiliki makna yang menyerupai fertilitas, yaitu natalitas. Perbedaan keduanya
hanya pada ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk,
sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi
manusia.

Konsep-konsep Fertilitas

Dalam buku Dasar-dasar Demografi terbitan FE UI, dijelaskan konsep-konsep penting yang harus
dipegang dalam mengkaji fenomena fertilitas, diantaranya:

1. Lahir hidup (Life Birth), menurut WHO, adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa
memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda
kehidupan, misal : bernafas, ada denyut jantungnya atau tali pusat atau gerakan-gerakan
otot.
2. Lahir mati (Still Birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling
sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
3. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kurang dari 28 minggu. Ada
dua macam abortus : disengaja (induced) dan tidak disengaja (spontaneus). Abortus yang
disengaja mungkin lebih sering kita kenal dengan istilah aborsi dan yang tidak disengaja
lebih sering kita kenal dengan istilah keguguran.
4. Masa reproduksi (Childbearing age) adalah masa dimana perempuan melahirkan, yang
disebut juga usia subur (15-49 tahun).

Namun, Tim Kompre Angkatan 51 memiliki konsep yang agak berbeda terkait kematian bayi, yakni :

 Kematian bayi intra uterin (di dalam kandungan ibu), terdiri dari:
1. Abortus : kematian janin menjelang dan sampai pada kandungan berumur 16
minggu.
2. Immatur : kematian janin antara umur kandungan di atas 16 minggu sampai 28
minggu.
3. Prematur : kematian janin di dalam kandungan pada umur kandungan di atas 28
minggu sampai waktu lahir
 Kematian bayi extra uterin (di luar kandungan ibu), terdiri dari:
1. Lahir mati (still birth) : jika bayi yang lahir setelah cukup masanya, tetapi tidak ada
tanda-tanda kehidupan
2. Kematian baru lahir (neonatal death) atau kematian endogen : kematian sebelum
bayi berumur 1 bulan yang biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa bayi
sejak lahir.
3. Kematian lepas baru lahir (post neonatal death) : kematian bayi setelah berumur 1
bulan tetapi kurang dari 1 tahun yang biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang
berkaitan dengan lingkungan luar.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fertilitas

Menurut Kingsley Davis & Judith Blake

Faktor-faktor sosial, ekonomi dan budaya yang memengaruhi fertilitas akan melalui faktor-faktor
yang langsung ada kaitannya dengan ketiga tahap reproduksi, yaitu tahap intercourse (hubungan
seksual),conseption (pembuahan sel telur oleh sel sperma) dan gestation (kehamilan). Faktor-faktor
yang mempunyai kaitan antara ketiga variabel tersebut disebut VARIABEL ANTARA, yang terdiri
dari:

 6 variabel yang memengaruhi intercouse, yaitu:


1. Umur mulai berhubungan kelamin/kawin pertama.
2. Selibat permanen : proporsi wanita yang tak pernah melakukan hubungan kelamin.
3. Lamanya berstatus kawin/lamanya masa melajang.
4. Abstinensi (absen dalam melakukan hubungan seksual) secara sukarela.
5. Abstinensi terpaksa (misal: sakit, berpisah ranjang sementara).
6. Frekuensi senggama.
 3 variabel yang memengaruhi conception, yaitu:
1. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak disengaja.
2. Pemakaian kontrasepsi.
3. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan oleh hal-hal yang disengaja.
 2 variabel yang memengaruhi gestation, yaitu:
1. Mortalitas janin karena hal-hal yang tidak disengaja
2. Mortalitas janin karena hal-hal yang disengaja

Parameter Fertilitas Pengukuran fertilitas hasilnya berlaku untuk periode waktu tertentu sebagai contoh
perhitungan tingkat kelahiran kasar di Indonesia tahun 1975 sebesar 42,9 kelahiran per penduduk
pertengahan tahun. Angka ml terjadi pada periode tahun 1970/1980. Jadi selama periode ini tiap tahun
ada kelahiran sebesar 42,9 per I 000 penduduk. Pengukuran fertilitas hampir sama dengan pengukuran
mortalitas.

Ukuran fertilitas tahunan akan dibicarakan di bawah ini meliputi

a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate)

b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)

c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Spesific Fertility Rate)


d. Tingkat fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Spesific Fertility Rate) Tingkat Fertilitas Kasar
(Crude Birth Rate)

Tingkat fertilitas kasar didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada sautu tahun tertentu tiap I
000 penduduk pada pertengahan tahun.

Atau dengan rumus dapat ditulis sebagal berikut:

Dimana : CBR = B P m x k CBR = Crude Birth Rate atau

Tingkat Kelahiran Kasar Pm = Penduduk pertengahan tahun K = Bilangan konstan yang biasanya 1000
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu

Contoh: Pada tahun 1975 jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan tahun sebesar orang,
sedangkan jumlah kelahiran pada tahun tersebut sebesar Tingkat fertilitas kasar untuk Indonesia pada
tahun 1975 dapat dihitung seperti di bawah ini:

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin pada reproduksi:

1. Umur mulai hubungan kelamin

2. Selibat permanen, yaltu proporsi perempuan yang tidak pernah mengadakan hubungan kelamin

3. Lamanya masa reproduksi yang hilang karena perceralan, perpisahan atau ditinggal pergi oleh suami
atau suami meninggal dunia

4. Abstinensi suka rela

5. Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara) Frekuensi hubungan kelamin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi

6. Kesuburan dan kemandulan biologis

7. Menggunakan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi

8. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi faktor-faktor disengaja Faktor-faktor yang


mempengaruhi selama kehamilan dan kelahiran

9. Kematian janin karena faktor -faktor yang tidak disengaja

10. Kematian janin karena faktor-faktor yang disengaja Kesebelas faktor diatas masing-masing dapat
mempunyal akibat negatif positif terhadap fertilitas.

PENGUKURAN FERTILITAS KUMULATIF


Pengukuran fertilitas kumulatif merupakan pengukuran rata-rata jumlah anak laki-laki
dan perempuan yang jumlah kelahiran (lahir hidup) per 1.000 wanita usia produktif (15-49
tahun) pada tahun tertentu.
Pengukuran ferttilisasi kumulatif yang dibahas meliputi :
1. Tingkat Fertilisasi Total ( Total Fertilisasi Rates = TRF )
2. Gross Reproduction Rates ( GRR )
3. Net Reproduction Rates ( NRR )

1. Tingkat Fertilisasi Total


TFR adalah jumlah anak yang akan dipunyai seorang wanita selama masa
reproduksinya per 1000 wanita. Asumsi yang digunakan yaitu tidak ada seorang
perempuan pun yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat
fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu pengukuran
Rumus TFR :

TFR = ∑ 𝐴𝑆𝐹𝑅𝑖
Dimana :
TFR : Total Fertility Rate
à : penjumlahan tingkat fertilisasi menurut umur
ASFRi : tingkat fertilitas menurut umur ke I dari kelompok berjenjang 5 tahunan

2. Gross Reproduction Rate/ GRR


Angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anak perempuan yang dilahirkan oleh seorang
wanita selama masa hidupnya, dengan mengikuti pola fertilitas dan mortalitas yang sama seperti
ibunya. Dalam reit reproduksi kasar (GRR) tidak memperhitungkan unsur kematian. Rumus
perhitungan GRR yakni sebagai berikut.

GRR = 5ASFRfx

atau

GRR = rasio jenis kelamin saat lahirx TFR

Keterangan :
GRR = Angka Reproduksi Bruto
ASFR = Angka Fertilitas menurut Kelompok Umur
X = Kelompok umur
F = Penduduk perempuan
Kelemahannya :
Tidak memperhitungkan kemungkinan mati bayi wanita tersebut sebelum masa reproduksinya.

3. Net Reproduction Rate/ NRR


Angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anak perempuan yang dilahirkan oleh seorang
wanita selama hidupnya dan akan tetap hidup sampai dapat menggantikan kedudukan ibunya,
dengan mengikuti pola fertilitas dan mortalitas yang sama seperti ibunya. Ukuran reit reproduksi
neto memperhitungkan pula unsur kematian. Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut.
NRR=5x:15-1945-49ASFRnLxlx
Keterangan :
NRR = Angka Reproduksi Neto
ASFR = Angka Fertilitas menurut kelompok umur
X = kelompok umur
F = penduduk perempuan
nLxlx = rasio masih hidup sejak lahir hingga umur x

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi


menjadi dua faktor yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi
diantaranya adalah: struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas,
disrupsi perkawinan dan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non demografi antara
lain, keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan stasus perempuan,
urbanisasi dan industrialisasi. Variabel-variabel di atas dapat berbengaruh secara
langsung terhadap fertilitas, ada juga berpengaruh tidak langsung.[2]

Pengaruh Fertilitas
Menurut Ida Bagus Mantra (1985), terdapat sejumlah faktor yang dapat
mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas faktor-faktor demografi dan faktor-faktor
non demografi. Faktor-faktor demografi antara lain: struktur atau komposisi umur, status
perkawinan, umur kawin pertama, keperidian atau fekunditas, dan proporsi penduduk
yang kawin. Factor-faktor non demografi antaranya keadaan ekonomi penduduk, tingkat
pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrialisasi. Factor-faktor tersebut
dapat berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap fertilitas.

Faktor Demografi, antara lain :


Struktur umur,
struktur perkawinan,
umur kawin pertama,
Paritas/keseimbangan,
disrupsi/gangguan perkawinan
,dan proporsi yang kawin.

Faktor non-Demografi, antara lain :

Keadaan ekonomi penduduk,


tingkat pendidikan
,perbaikan status perempuan,
urbanisasi dan industrialisasi
.Davis & Blake dlm “The Social Structure of Fertility: An Analitical Framework”)

reproduksi perempuan melalui tiga tahap, yaitu

hubungan kelamin,
konsepsi,
kehamilan dan
kelahiran.

Faktor yg mempengaruhi kemungkinan konsepsi :

Kesuburan dan kemandulan biologis (fekunditas & infekunditas) yang


disengajaMenggunakan atau tidak menggunakan alat- alat kontrasepsi :
Cara kimiawi dan cara mekanis
Cara-cara lain (seperti metode ritma, dan senggama terputus)
Kesuburan atau kemandulan yg dipengaruhi oleh faktor disengaja, seperti stertilisasi

Anda mungkin juga menyukai