Anda di halaman 1dari 2

Tahapan perkembangan gigi

Menurut Harshanur (1991), perkembangan dan pertumbuhan gigi terbagi kedalam tiga
tahap, yaitu:

1. Tahap pertumbuhan

Tahap pertumbuhan meliputi:

1. Tahap Inisiasi (bud stage)

Merupakan tahap pembentukan kuntum gigi dari jaringan epitel mulut. Pada waktu
embrio berusia 6 minggu, epitel rongga mulut tersusun oleh lamina superficialis dengan
sel-sel pipih, lamina basalis dengan sel-sel lebih tinggi yang berasal dari lapisan
ektodermal, dan membrana basalis. Lamina basalis ini yang mengalami proliferasi lebih
cepat dan membentuk tonjolan pada lengkung rahang meluas pada maksila dan
mandibula yang menjadi kuntum gigi.

Apabial terjadi gangguan pada tahap ini dapa mengakibatkan anomali pada jumlah gigi,
yaitu bisa berupa anodontia, hyperdontia atau supernumerary tooth

1. Tahap Proliferasi (cap stage)

Pada tahap ini terjadi:

1) Lapisan mesenkhim atau mesodermal yang disekitar lamina dentalis membiak dan
selanjutnya akan membentuk dentinum dan pulpa dentalis.

2) Sel-sel permukaan papilla dentalis membesar membentuk odontoblastus atau


dentinoblastus.

3) Bagian luar organum enameleum dan papilla dentalis dikitari oleh jaringan
mesenchyma lebih padat sebagai sacculum dentalis.

4) Primordium gigi, papilla dentalis dan sacculus dentalis merupakan jaringan


pembentuk seluruh gigi beserta ligamentum dento-alveolare, sehingga dinamakan bibit
gigi: germen dentis.

1. Histodiferensiasi (bel stage)

Terjadi histodiferensiasi seluler, yaitu sel-sel epitel email dalam (inner email epithelium)
menjadi semakin panjang dan silindris, yang disebut dengan ameloblas yang akan
berdiferensiasi menjadi email dan sel-sel bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblas
yang akan berdiferensiasi menjadi dentin.

Bila terjadi gangguan pada tahap ini akan mengakibatkan anomali pada struktur gigi,
misalnya dentinogenesis imperfecta dan amelogenesis imperfecta.

1. Morfodiferensiasi

Pada tahap ini terjadi pembentukan pola morfologi dan ukuran relatif dari gigi.
Ameloblas, odontoblas dan sementoblas mengendapkan enamel, dentin dan semnetum
serta memberi bentuk dan ukuran yang khas pada gigi. Di ujung lamina dentis terbentuk
lagi tonjolan kedua yang nantinya akan menjadi gigi permanen.

Apabila terjadi gangguan pada tahapin akan mengakibatkan anomali pada bentuk dan
ukuran gigi seperti peg shape, hutchinson’s tooth, Mulberry molar, makrodontia dan
mikrodontia.

1. Tahap intra oseous

Terbagi kedalam dua tahap yaitu:

1. Tahap aposisi

Pengendapan dari matriks enamel dan dentin pada lapisan tambahan.

1. Tahap kalsifikasi

Pengerasan dari matriks karena pengendapan garam-garam kalsium anorganik.


Dimulai selama pengendapan matriks oleh endapan nidus kecil dan selanjutnya nidus-
nidus garam kalsium anorganik bertambah besar.

1. Tahap erupsi

Tahap ini ialah pergerakan gigi ke arah rongga mulut dimulai ketika gigi masih dalam
tulang rahang.

Anda mungkin juga menyukai