Anda di halaman 1dari 29

Cara Mengenali Tanda dan Gejala

Tuberkulosis
3 Bagian:Mengetahui Faktor RisikoMengenali Tanda dan Gejala TB ParuMenjalani
Pemeriksaan TB

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri


Mycobacterium tuberculosis dan menular dari satu orang ke orang lain melalui udara.
Walaupun dapat memengaruhi organ lain dalam tubuh, TB umumnya berdampak
pada paru-paru (yang biasanya merupakan lokasi utama pertumbuhan bakteri). [1]
Dalam fase laten, bakteri akan hidup dorman tanpa disertai tanda ataupun gejala,
sementara dalam fase aktif, tanda dan gejala TB akan tampak. Sebagian besar infeksi
TB bersifat laten. Namun, jika dibiarkan atau tidak mendapat perawatan yang tepat,
TB menyebabkan kematian, jadi Anda harus mampu mengenali tanda-tanda TB
paru.[2]

Bagian 1

Mengetahui Faktor Risiko

1.

2.
3.

4.

Waspadai wilayah yang membuat Anda rentan terhadap TB. [3] Anda
berisiko jika tinggal atau pernah bepergian ke wilayah di bawah ini,
atau bahkan melakukan kontak dengan penderita TB. Di banyak belahan
dunia, pencegahan, diagnosis, dan perawatan TB sulit dilakukan
akibat kebijakan pelayanan kesehatan, keterbatasan biaya/sarana,
atau kelebihan populasi. Hal ini mengakibatkan TB tidak terdeteksi
dan tidak tertangani, sehingga penyebarannya meluas. Bepergian
dengan pesawat terbang menuju atau dari wilayah ini juga berisiko
menularkan TB akibat tertutupnya saluran udara.
5.
1. Sub-Sahara di Afrika
2. India
3. Tiongkok
4. Rusia
5. Pakistan
6. Asia Tenggara
7. Amerika Selatan
6.

7.

8.
9.

Periksa kondisi lingkungan kerja dan tempat tinggal Anda.[4]


Ruangan yang terlalu sesak dengan aliran udara yang tidak lancar
memungkinkan bakteri mudah menular dari satu orang ke orang lain.
Situasi yang sudah buruk ini dapat diperparah jika penghuninya
memiliki riwayat atau hasil pemeriksaan kesehatan yang
mengkhawatirkan. Lingkungan yang harus diperhatikan antara lain:

10.

1. Penjara
2. Kantor imigrasi
3. Panti jompo
4. Rumah sakit/puskesmas
5. Penampungan pengungsi
6. Rumah singgah
11.

12.
13.

14.

Pertimbangkan daya tahan tubuh Anda sendiri. [5] Gangguan kesehatan


yang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh membuat Anda semakin
berisiko. Anda rentan terhadap semua jenis infeksi, termasuk TB
jika sistem kekebalan tubuh tidak dapat berfungsi normal. Kondisi
penyebabnya meliputi:

15.

1. HIV/AIDS
2. Diabetes
3. Penyakit ginjal stadium akhir
4. Kanker
5. Gizi buruk
6. Usia (sistem kekebalan tubuh bayi belum sempurna, sementara sistem kekebalan
tubuh manula tidak lagi berfungsi optimal)
16.

17.

18.

19.

4
Pertimbangkan penggunaan obat yang memengaruhi fungsi sistem
kekebalan tubuh. [6] Penyalahgunaan obat, termasuk juga alkohol,
rokok, dan obat suntik dapat menurunkan daya tahan tubuh. Sementara
itu, sebagian jenis kanker dan perawatan kemoterapinya membuat Anda
lebih berisiko terhadap TB. Penggunaan steroid jangka panjang,
termasuk juga obat yang bertujuan untuk mencegah penolakan organ
transplan juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Begitu
pula obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi penyakit autoimun
seperti rheumatoid artritis, lupus, inflammatory bowel disease
(penyakit Crohn dan kolitis ulserativa), sertas psoriasis.

20.

Bagian 2

Mengenali Tanda dan Gejala TB Paru

1.

2.
3.

4.

Perhatikan adanya batuk yang tidak biasa. [7] TB biasanya


menginfeksi paru-paru dan menghancurkan jaringannya. Respons alami
tubuh adalah mengeluarkan bakteri pengganggu ini melalui batuk.
Perhatikan jangka waktu Anda batuk. Batuk akibat TB biasanya
berlangsung lebih dari 3 minggu dan mungkin disertai dengan
tanda-tanda yang mengkhawatirkan seperti dahak berdarah.

5.
1. Pertimbangkan seberapa lama Anda telah menggunakan obat pereda flu atau
antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, namun tidak membaik. TB
membutuhkan obat antibakteri khusus, dan sebelumnya Anda harus menjalani
pemeriksaan untuk menegaskan diagnosisnya.

6.

7.

8.

9.

2
Perhatikan dahak yang keluar saat batuk. [8] Apakah ada dahak
lengket yang keluar saat Anda batuk? Jika dahak yang keluar berbau
dan berwarna gelap, penyebabnya bisa infeksi bakteri apa saja. Jika
warnanya jernih dan tidak berbau, kemungkinan penyebabnya adalah
infeksi virus. Perhatikan apakah ada darah yang tertinggal di
tangan atau saputangan penutup mulut Anda setelah batuk. Saat nodul
dan rongga akibat TB terbentuk, pembuluh darah di sekitarnya akan
hancur dan menyebabkan hemoptisis (batuk darah).

10.

1. Anda harus selalu mencari pertolongan medis profesional bila mengalami batuk
darah. Dokter akan memberikan saran mengenai langkah selanjutnya. [9]

11.

12.
13.

14.

Perhatikan nyeri pada dada. [10] Nyeri dada dapat menandakan


beragam masalah kesehatan, namun mungkin menandakan TB jika
disertai gejala lainnya. Jika Anda merasakan nyeri menusuk di
bagian tertentu, perhatikan apakah bagian itu terasa sakit saat
ditekan, atau selama menarik dan mengembuskan napas, atau saat
batuk.

15.
1. TB membentuk rongga dan nodul keras di dinding paru-paru/dada. Saat kita
bernapas, massa keras ini dapat merusak bagian tersebut dan memicu peradangan.
Nyeri yang dirasakan umumnya tajam di bagian tertentu, dan terasa kembali saat
ditekan.

16.

17.

18.

19.

4
Perhatikan penurunan berat badan dan nafsu makan tanpa disengaja.
Tubuh akan memberikan respons yang kompleks terhadap infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Respons ini mengakibatkan
penyerapan nutrisi yang buruk dan gangguan metabolisme protein. [11]
Perubahan ini dapat berlangsung berbulan-bulan tanpa Anda sadari.

20.

1. Bercerminlah dan perhatikan perubahan pada tubuh Anda. Jika kerangka tulang
sampai terlihat, berarti massa otot dalam tubuh Anda tidak cukup akibat
kekurangan protein dan lemak.
2. Timbang berat badan Anda. Bandingkan dengan pengukuran berat badan
sebelumnya yang dilakukan saat Anda merasa sehat. Berat badan mungkin sering
berubah-ubah, namun Anda harus mengonsultasikan perubahan drastis dengan
dokter.
3. Perhatikan apakah pakaian Anda terasa longgar.
4. Perhatikan frekuensi makan Anda dan bandingkan dengan saat Anda merasa sehat.

21.

22.
23.

24.

Jangan abaikan demam, menggigil, dan keringat di malam hari.


Bakteri biasanya berkembang biak di suhu normal tubuh (37 derajat
C). Untuk mencegahnya, otak dan sistem kekebalan tubuh merespons
dengan meningkatkan suhu tubuh. Bagian tubuh lainnya mendeteksi
perubahan ini, kemudian berusaha menyesuaikan diri terhadap
peningkatan suhu melalui kontraksi otot (menggigil), yang membuat
Anda merasa kedinginan. TB juga menyebabkan produksi protein khusus
pemicu demam. [12]
25.
26.

27.

28.

29.

Waspadai infeksi laten TB. Infeksi laten TB bersifat dorman dan


tidak menular. Bakteri hanya hidup di dalam tubuh dan tidak
menimbulkan masalah. Bakteri akan kembali aktif jika daya tahan
tubuh melemah seperti akibat masalah yang dijelaskan di atas.
Bakteri juga dapat kembali aktif akibat penuaan dan melemahnya
sistem kekebalan tubuh. Walaupun begitu, bakteri juga mungkin
kembali aktif akibat hal lain yang tidak diketahui. [13]

30.
31.

32.

33.

34.
7

Bedakan TB dengan infeksi saluran pernapasan lainnya.[14][15]


Banyak masalah kesehatan lain yang menyerupai TB. Jangan biarkan
penyakit yang Anda kira tidak berbahaya padahal sebenarnya serius.
Untuk membedakan TB dengan penyakit lainnya, pertimbangkan hal
berikut ini:

35.

1. Apakah ada ingus yang keluar dari hidung? Flu akan menyebabkan hidung
tersumbat atau peradangan pada hidung dan paru-paru yang mengakibatkan
keluarnya ingus. Namun, TB tidak disertai dengan gejala ini.
2. Bagaimana tampilan dahak yang keluar saat batuk? Infeksi virus dan flu cenderung
menyebabkan batuk kering atau keluarnya dahak berwarna putih. Infeksi bakteri
pada saluran pernapasan bawah akan mengeluarkan dahak berwarna kecokelatan.
Sementara TB, biasanya akan menyebabkan batuk lebih dari 3 minggu yang disertai
dengan dahak berdarah.
3. Apakah Anda bersin-bersin? TB tidak menyebabkan bersin. Gejala ini biasanya
menyertai flu.
4. Apakah Anda demam? TB dapat menyebabkan demam rendah maupun tinggi,
namun penderita flu umumnya mengalami demam lebih dari 38 derajat C.
5. Apakah mata Anda tampak berair atau gatal? Gejala ini umumnya menyertai flu,
namun tidak menyertai TB.
6. Apakah Anda mengalami sakit kepala? Flu umumnya disertai dengan sakit kepala.
7. Apakah Anda mengalami nyeri sendi atau nyeri pada tubuh? Flu dan pilek dapat
menyebabkan gejala ini.
8. Apakah tenggorokan Anda sakit? Perhatikan bagian dalam tenggorokan Anda,
apakah berwarna merah, tampak bengkak, dan terasa sakit saat menelan? Gejala ini
umumnya menyertai pilek, namun juga dapat menyertai flu.

Bagian 3

Menjalani Pemeriksaan TB

1.

2.
3.

4.

Ketahui saatnya memeriksakan diri ke dokter.[16] Tanda dan gejala


tertentu harus segera ditangani. Sekalipun setelah diperiksa Anda
tidak menderita TB, mungkin saja gejala tersebut menandakan
penyakit serius lainnya. Nyeri dada dapat disebabkan oleh beragam
kondisi, baik yang berbahaya maupun tidak. Namun, Anda harus selalu
memberitahukan gejala ini ke dokter dan menjalani pemeriksaan EKG,
karena:

5.
1. mungkin menandakan gizi buruk atau kanker jika disertai dengan penurunan berat
badan.
2. mungkin menandakan kanker paru-paru jika disertai dengan batuk berdarah dan
penurunan berat badan.
3. demam tinggi dan menggigil juga dapat disebabkan oleh infeksi darah atau sepsis,
walaupun biasanya juga menyebabkan penurunan tekanan darah, pusing, delirium,
dan peningkatan denyut jantung. [17] Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat
menyebabkan kematian, atau gagal organ.
4. dokter akan meresepkan antibiotik intravena dan meminta pemeriksaan darah
untuk mengetahui jumlah sel darah putih (sel darah yang melawan infeksi).

6.

7.

8.
9.

Jadwalkan pemeriksaan infeksi TB laten jika diperlukan. [18]


Sekalipun tidak dicurigai menderita TB, Anda mungkin tetap akan
diminta menjalani pemeriksaan TB laten. Tenaga kesehatan harus
menjalani pemeriksaan ini setiap tahunnya. Anda juga sebaiknya
diperiksa setelah bepergian atau baru kembali dari negara yang
berisiko tinggi, mengalami penurunan daya tahan tubuh, atau
bekerja/tinggal di ruangan yang sesak dengan aliran udara yang
tidak lancar. Anda hanya perlu menjadwalkan pemeriksaan TB dengan
dokter umum.

10.

1. Infeksi laten TB tidak akan menyebabkan gejala penyakit apa pun dan tidak dapat
menular ke orang lain. Namun, infeksi laten ini pada akhirnya akan aktif pada 5-10%
penderitanya. [19]

11.

12.
13.

14.

Minta pemeriksaan purified protein derivative (PPD).[20]


Pemeriksaan ini juga disebut sebagai tuberculin skin test (TST)
atau tes Mantoux. Dokter akan membersihkan permukaan kulit dengan
kapas dan air, kemudian menyuntikkan PPD di dekat permukaan kulit.
Benjolan kecil akan muncul akibat suntikan tersebut. Jangan tutup
benjolan yang timbul dengan perban karena dapat mengubah bentuknya.
Jadi, cukup biarkan cairan tersebut terserap seluruhnya selama
beberapa jam.
15.

1. Jika tubuh Anda mempunyai antibodi terhadap TB, bagian yang disuntik PPD akan
menebal atau membengkak (membentuk indurasi).
2. Perhatikan bahwa yang diukur dalam tes ini bukanlah kemerahan pada kulit, namun
ukuran indurasi. Setelah 48-72 jam, kembalilah ke klinik dan biarkan dokter
mengukur indurasi yang terbentuk.

16.

17.

18.

19.
4

Pahami cara mengartikan hasil pemeriksaan. [21] Ada ukuran indurasi


maksimal yang menandakan hasil negatif. Indurasi melebihi ukuran
tersebut menandakan pasien menderita TB. Jika Anda tidak mempunyai
faktor risiko TB, ukuran indurasi maksimal 15 mm masih dianggap
sebagai hasil negatif. Namun, jika ada faktor risiko seperti yang
dijelaskan sebelumnya, ukuran indurasi negatif maksimalnya adalah
10 mm. Jika Anda mengalami salah satu kondisi ini, ukuran indurasi
negatif maksimalnya adalah 5 mm:

20.

1. Menggunakan obat penekan sistem kekebalan tubuh seperti kemoterapi


2. Menggunakan steroid jangka panjang
3. Terinfeksi HIV
4. Berhubungan erat dengan penderita TB
5. Merupakan pasien transplantasi organ
6. Menunjukkan perubahan fibrosis pada foto sinar-X dada

21.

22.
23.

24.

Minta pemeriksaan IGRA sebagai pengganti PPD.[22] IGRA adalah


interferon gamma release assay, yang lebih akurat dan lebih cepat
dibandingkan PPD. Hanya saja, biaya yang dibutuhkan lebih mahal.
Jika dokter menganjurkan pemeriksaan ini, sampel darah Anda akan
diambil dan diperiksa di laboratorium. Hasilnya seharusnya dapat
diketahui dalam waktu 24 jam, dan pemeriksaan lanjutan mungkin
diperlukan setelahnya. Hasil positif TB ditandai dengan kadar
interferon yang tinggi (ditentukan melalui perbandingan dengan
rentang normal di laboratorium).
25.
26.

27.

28.

29.

Tindak lanjuti hasil pemeriksaan. [23] Hasil positif pada


pemeriksaan kulit maupun darah paling tidak menandakan adanya
infeksi TB laten. Untuk menentukan apakah Anda menderita TB aktif,
dokter membutuhkan foto sinar-X dada. Pasien dengan hasil foto
normal akan didiagnosis menderita TB laten, dan diberikan perawatan
pencegahan. Hasi foto abnormal disertai dengan hasil positif pada
pemeriksaan darah atau kulit menandakan TB aktif.

30.

1. Dokter juga akan meminta pemeriksaan kultur dahak. Hasil negatif menandakan TB
laten, sementara hasil positif menandakan TB aktif.
2. Perhatikan bahwa dahak mungkin sulit diambil dari bayi dan anak-anak, dan
diagnosis TB ditegakkan tanpa pemeriksaan dahak pada anak-anak.[24]

31.

32.
33.

34.

Ikuti anjuran dokter setelah Anda didiagnosis. Jika hasil foto


sinar-X dan kultur dahak menegaskan TB aktif, dokter akan
meresepkan beberapa obat untuk mengatasinya. [25] Namun, jika hasil
foto sinar-X negatif, pasien dianggap menderita TB laten. Ikuti
anjuran dokter secara saksama untuk mencegah TB laten berkembang
menjadi TB aktif. TB adalah infeksi berbahaya dan pengobatannya
diawasi oleh pemantau minum obat, yang akan memastikan pasien
meminum setiap dosis obatnya.

35.
36.

37.
38.

39.

Pertimbangkan untuk menjalani vaksinasi Bacillus Calmette–Guérin


(BCG). Vaksin BCG dapat menurunkan risiko infeksi, namun bukan
berarti meniadakannya sama sekali. Vaksinasi BCG dapat memberikan
hasil positif palsu pada pemeriksaan PPD, jadi orang yang telah
divaksin BCG harus diperiksa dengan tes IGRA.

40.
1. Vaksin BCG tidak dianjurkan di AS, karena insiden TB yang rendah di sana dan dapat
mengganggu hasil pemeriksaan PPD. Namun, di wilayah lain seperti negara
berkembang, vaksin ini digunakan secara luas.

Tips
 TB Milier memiliki gejala yang sama seperti TB paru, namun disertai dengan tanda dan gejala
khusus di organ tertentu.
 Tidak semua orang yang terinfeksi TB akan tampak sakit. Sebagian orang menderita TB laten,
yang sekalipun tidak menular dapat menimbulkan penyakit bila sistem kekebalan tubuhnya
melemah. Anda mungkin saja menderita TB laten yang tidak berkembang menjadi aktif
seumur hidup.
 TB menular melalui batuk dan bersin.
 TB mungkin kambuh kembali, dan CDC (pusat pengendalian penyakit AS) telah mengubah
panduan orang yang harus mendapat perawatan. Batas atas usia penderita yang harus
diobati dengan isoniazid, yang sebelumnya adalah 34 tahun telah diubah. Semua orang yang
terbukti positif akan diresepkan obat ini sebagai pencegahan baik bagi diri mereka sendiri
maupun bagi orang lain. Demi kesehatan Anda dan orang di sekitar, gunakan obat sesuai
resep.
 Vaksin BCG (bacille calmette-guerin) dapat menimbulkan hasil positif palsu pada
pemeriksaan PPD. Hasil positif palsu ini harus ditegaskan dengan pemeriksaan foto sinar-X.
 Walaupun masih diperdebatkan, Anda perlu mengetahui bahwa penderita TB laten yang
telah menjalani pengobatan mungkin masih terbukti positif TB. Hasil pemeriksaan ini harus
dibicarakan lebih lanjut dan ditegaskan kembali oleh dokter.
 Penderita TB Milier harus diperiksa lebih lanjut, termasuk melalui pemindaian MRI dan biopsi
pada organ yang diduga terinfeksi.
 Tes IGRA dianjurkan bagi orang yang pernah divaksin BCG dan mendapatkan hasil positif
palsu pada pemeriksaan PPD. Namun, dokter mungkin masih memilih tes PPD karena biaya
dan ketersediaannya.
 PPD lebih dianjurkan bagi anak-anak di bawah 5 tahun ketimbang IGRA karena kurangnya
bukti penelitian yang mendukung. [26]

Sumber
1. ↑ http://emedicine.medscape.com/article/221777-overview#aw2aab6b2
2. ↑ http://www.cdc.gov/tb/topic/populations/tbinchildren/default.htm
3. ↑
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/basics/risk-factors/con-200217
61

(diunduh tgl 23112017 dari : https://id.wikihow.com/Mengenali-Tanda-dan-Gejala-Tuberkulosis)

Anda mungkin juga menyukai