PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa mengerti tentang sistem penanggulangan bencana dan menambah
wawasan sehingga turut dalam upaya penanggulangan bencana.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Banjir
Banjir adalah bencana alam yang diakibatkan oleh curah hujan yang cukup tinggi dengan
tidak diimbangi dengan saluran-saluran pembuangan air yang memadai, sehingga banjir
dapat merendam berbagai wilayah-wilayah yang cukup luas. Pada umumnya banjir terjadi
karena luapan sungai yang tidak mampu menghadang derasnya air yang datang sehingga
menyebabkan jebolnya sistem perairan disuatu daerah.Banjir juga diakibatkan oleh manusia
itu sendiri karena membuang sampah sembarangan ke saluran-saluran pembuangan air dan
menebang pohong-pohon secara liar, pohon bermanfaat sebagai penyerap air dikala
datangnyahujan.
2
B.Tanah Longsor
Longsor atau disebut juga gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum longsor bisa terjadi disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material
itu sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material
tersebut. Bencana longsor terjadi karena setelah hujan yang cukup lebat dan tanah tersebut
tidak sama sekali ditumbuhi tanaman maka terjadilah longsor itu.Tanaman berguna untuk
menahan tanah-tanah agar tidak mudah longsor atau terseret. Ada juga bencana longsor yang
terjadi secara alami, karena memang tanah yang kurang padat, curah hujan yang cukup tinggi
dan kemiringan yang cukup curam.
C. Gunung Meletus
Gunung meletus bisa terjadi karena endapan magma di dalam perut bumi yang didorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti itulah gunung berapi bisa
terbentuk. Letusan gunung berapi bisa merenggut korban jiwa dan menghabiskan harta benda
3
yang besar.Gunung meletus merupakan salah satu bencana alam yang sangat dahsyat karena
diakibatkan meningkatnya aktivitas magma yang ada dalam perut bumi.Jika gunung akan
meletus maka dapat dideteksi dengan cara melihat aktivitas perkembangannya, mulai dari
siaga, waspada, awas dan hingga puncaknya yaitu meletus.Ketika suatu gunung meletus
maka akan mengeluarkan berbagai macam material-material yang ada di dalam bumi, mulai
dari debu, batu, kerikil, awan panas, kerikil hingga magmanya.Karena waktu terjadinya
gunung meletus dapat diprediksi, maka bisa diberi peringatan kepada warga agar segera
mengungsi ke tempat yang lebih aman.Magma adalah cairan panas yang keluar dari dalam
perut bumi dengan suhu yang sangat tinggi, diperkirakan lebih dari 1000 derajat celcius.
Magma yang sudah keluar dalam perut bumi disebut lava.
D. Puting Beliung
Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang
bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut
angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin Bohorok dan
masih ada sebutan lainnya. Angin jenis lain dengan ukuran lebih besar yang ada di Amerika
yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin
puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini
dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang
terlewati terangkat dan terlempar.
4
Pengendalian penyakit
Bila terdapat laporan diketahui terdapat peningkatan kasus penyakit, terutama yang
berpotensi KLB, maka harus dilakukan pengendalian melalui intensifikasi penatalaksanaan
kasus serta penanggulangan faktor resikonya umumnya penyakit yang memerlukan perhatian
adalah diare dan ISPA.
Surveillances epidemiologi
Survey epidemiologi yang harus diperoleh dalam hal ini adalah
Reaksi sosial
Penyakit menular
Perpindahan penduduk
Pengaruh cuaca
Makanan dan gizi
Persediaan air dan sanitasi
Kesehatan jiwa
Kerusakan infrastruktur kesehatan
5
2. Bantuan Pelayanan Gizi
o Promotif yaitu dengan cara menurunkan tim konselor, seperti memberikan
dukungan kepada para ibu agar tetap care pada anaknya, dengan tetap
memberikan ASI sebagai sebagai sumber gizi paling optimal bagi bayi dan
BADUTA (Bawah Dua Tahun).
o Kuratif yaitu dengan memberikan bantuan pangan terhadap korban bencana
umumnya populasi berisiko yaitu pada bayi dan Balita, dengan memberikan
MP.ASI.
3. Upaya Kesehatan Lingkungan
o Penyediaan, pengawasan dan perbaikan kualitas air.
o Tempat penampungan pengungsi
o Pembuangan kotoran
o Pembuangan sampah
o Pembuangan limbah
o Pengendalian Vektor
o Sanitasi makanan.
4. Upaya Surveilans Epidemiologi
5. Upaya Imunisasi
o Tetap melaksanakan program imunisasi di lokasi bencana.
o melaksanakan imunisasi terhadap penyakit yang berisiko terjadinya KLB.
seperti Tetanus Toxoid dan Campak.
6. Bantuan pelayanan Obat dan Alat Kesehatan.
o Memegang prinsip cepat, tepat dan sesuai kebutuhan.
6
3. Keputusan MenKes RI No.448/Menkes/SK/VI/1993Tentang PembentukanTim
4. Kesehatan Penanggulangan Korban Bencana di Setiap Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 28/Menkes/S K/I/I 99 Tentang Petunjuk
PelaksanaanUmum Penanggulangan Medik Korban Bencana.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 594/Menkes/SK/VI/1995 Tentang
Pembentukan Pusat penanggulangan krisis akibat bencana (crisis center ) di
lingkungan departement kesehatan
7. Undang – undang No. 24 Tahun 2007 Tentang penanggulangan bencana
2. Tahap Terjadinya Bencana. Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan adalah:
7
3.Tahap Pasca Bencana. Kegiatan yang dilaksanakan :
8
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Bencana adalah peristiwa atau kejadian pada suatu yang mengakibatkan
ekologi,kerugian kehidupan manusia,serta memburuknya kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar
( Depkes RI ,2001 )serta, penanggulangan bencana di bidang kesehatan terdiri dari:
sanitasi darurat, pengendalian darurat,pengendalian penyakit dan surveillances
epidemiologi.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk penanggulangan bencana bidang kesehatan :
3.2 Saran
Makalah ini masih belum sempurna , maka disarankan kepada pembaca kiranya
dapat mempelajari dan mengetahui upaya dalam penanggulangan bencana. Dengan
demikian dapat turut dalam pengendalian dini bencana yang akan terjadi.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://bpbd.jakarta.go.id/education/detail/87
https://www.researchgate.net/publication/309755820_manajemen_penanggulangan_bencana_
banjir_puting_beliung_dan_tanah_longsor_di_kabupaten_jombang
https://www.bnpb.go.id/evaluasi-penanganan-bencana-banjir-bandang-sentani
https://www.liputan6.com/news/read/3870671/11-macam-macam-bencana-alam-dan-
penjelasannya-yang-terjadi-di-indonesia
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-bencana-alam.html
10