VULGARIS
• Komedo
Terdiri atas 2 jenis:
1. Komedo yang terbuka (blookhead) terlihat seperti pori-pori yang membesar dan
menghitam (yang berwarna hitam tersebut adalah penyumbatan pori-pori yang
berubah warna karena akumulasi lipid, bakteri serta debris epitel ).
2. Komedo yang tertutup (whitehead) : adanya penumpukan sebum dibawah kulit
sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil.
Agne dibagi menjadi beberapa derajat :
Derajat I: memiliki komedo , papula atau pustula yang kurang dari 10 buah pada
salah satu sisi wajah.
Derajat II: 10 hingga 20 buah komedo, papula atau pustula.
Derajat III: 25 hingga 50
Derajat IV: lebih dari 50
PATOFISIOLOGI
Selama usia kanak –kanak, kelenjar sebasea berukuran kecil dan pada hakekatnya
tidak berfungsi, kelenjar ini berada dibawah kendali endokrin, khususnya hormon
- hormon androgen. Dalam usia pubertas, hormon androgen menstimulasi kelenjar
sebasea dan menyebabkan kelenjar tersebut membesar serta mensekresikan suatu
minyak alami ,yaitu sebum yang merembas naik hingga puncak folikel rambut
dan mengalir keluar pada permukaan kulit.
Pada remaja yang berjerawat, stimulasi androgen akan meningkatkan daya
responsive kelenjar sebasea sehingga akne terjadi ketika duktus pilosebaseus
tersumbat oleh tumpukan sebum. Bahan bertumpuk ini akan membentuk komedo.
MANIFESTASI
KLINIS
Manifestasi klinik dari akne fulgaris ditandai dengan empat tipe dasar
lesi : Komedo terbuka dan tertutup, papula, pustule dan lesi nodulo
kistik. Tempat predileksi akne vulgaris yaitu pada muka, bahu, dada
bagian atas, punggung bagian atas, leher, dan lengan atas, kadang terkena
erupsi kulit polimorfi. akne vulgaris dapat disertai gatal dan nyeri.
Komedo merupakan gejala patognomonik bagi akne berupa papul miliar
yang ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna hitam
mengandung unsur melanin sehingga disebut komedo hitam, sedang bila
berwarna putih karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengadung
unsur melanin disebut sebagai komedo putih atau komedo tertutup.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan akne vulgaris dapat dilakukan dengan cara memberikan obat topical, sistemik,
dan pembedahan.
Pengobatan topical
Untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan dan mempercepat
penyembuhan lesi
Pengobatan sistemik
Pengobatan sistemik ditujukan terutama untuk menekan aktifitas jasad renik disamping
juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum dan keseimbangan hormonal.
Bedah kulit
Tindakan bedah kulit kadang diperlukan terutama untuk memperbaiki jaringan parut
akibat akne vulgaris yang berat. Tindakan ini dilakukan setelah akne vulgarisnya sembuh.
PENCEGAHAN
1. Aktivitas istirahat
Tanda: perasaan klien gelisah akan keadaan kulitnya
2. Integritas ego
Gejala: ansietas, emosi, kesal
Tanda: menolak perhatian terhadap sekitarnya, Depresi karena memikirkan akan
proses penyembuhan
3. Neurosensori
Gejala: dapat meningkatkan emosional seperti rasa tidak nyaman ,dan gatal
Tanda: perubahan diri, orientasi dan prilaku.
4. Nyeri
Gejala : klien mengeluh nyeri pada akne
Tanda: adanya lesi pada kulit, kemerahan dan edema
5. Interaksi social
Gejala: hubungan dengan orang lain kurang terbina
DIAGNOSA KEPERAWATAN