Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan
konsentrasi hemoglobin atau sel darah merah
dibawah kisaran orang yang sehat. (Stanton,
Schor. 2016)
Anemia juga bisa didefiniskan sebagai
penurunan konsentrasi hemoglobin, hematocrit
atau jumlah sel darah merah per millimeter
kubik. (Lanzkowsky, 2016).
Anemia menurut Hb (WHO)
NORMAL MEAN AND LOWER LIMITES OF NORMAL
FOR HEMOGLOBIN, HEMATOCRIT, AND MEAN
CORPUSCULAR VOLUME
Age (yr) HEMOGLOBIN HEMATOCRIT (%) MEAN CORPUSCULAR
(G/DL) VOLUME (µm3)
Mean Lower mean Lower Mean Lower
llimit limit limit
0,5-1,9 12,5 11.0 37 33 77 70
2-4 12,5 11.0 38 34 79 73
5-7 13.0 11.5 39 35 81 75
8-11 13.5 12.0 40 36 83 76
12-14 femle 13.5 12.0 41 36 85 78
12-14 male 14.0 12.5 43 37 84 77
15-17 female 14.0 12.0 41 36 87 79
15-17 male 15.0 13.0 46 38 86 78
18-49 female 14.0 12.0 42 37 90 80
18-49 male 16.0 14.0 47 40 90 80
Gejala klinis
• Pucat
• Lemah
• Takipnu
• Takikardi
• Gagal jantung
Klasifikasi Anemia
Diagnostic Approach to Anemia in Newborn Infants
Hemoglobin concentration
Reticulocyte count
Low
Normal or high
Normal
2. Kehilangan darah
a. Perdarahan perinatal
Faktor Risiko
3. Faktor makanan
a. Asupan susu sapi dini
b. Asupan makanan padat dini
c. Tingkat kenaikan berat badan lebih besar dari rata-rata
d. Formula dengan zat besi rendah
e. Seringnya asupan teh
f. Vitamin C rendah
g. Asupan daging rendah
h. Menyusui, 6 bulan tanpa suplemen zat besi
i. Status sosioekonomi rendah (infeksi sering terjadi)
(Lanzkowsky, 2016).
Patogenesis
a. Tahap Pertama; disebut iron depletion atau
storage iron deficiency, ditandai dengan
berkurangnya cadangan besi atau tidak adanya
cadangan besi.
b. Tahap Kedua; disebut iron deficient
erythropoietin atau iron limited erythopoiesis,
suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang
eritropoiesis.
c. Tahap Ketiga; disebut iron deficiency anemia;
terjadi bila besi yang menuju eritroid sumsum
tulang tidak cukup sehingga Hb menurun.
(Permono, Sutryo. 2012)
Patogenesis
Tahap 2 Tahap 3
Tahap 1
Hemoglobin Sedikit Menurun jelas
Normal
menurun (mikrositik/hipokromik
( Gargani, 2014 )
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis
Kriteria diagnosis menurut WHO :
WHO :
Rekomendasi 4
Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dilakukan mulai usia 2 tahun dan
selanjutnya setiap tahun sampai usia remaja. Bila dari hasil
pemeriksaan ditemukan anemia, dicari penyebab dan bila perlu
dirujuk.
Rekomendasi 5
Pemerintah harus membuat kebijakan mengenai penyediaan preparat
besi dan alat laboratorium untuk pemeriksaan status besi.
( IDAI, 2011)
Prognosis
Prognosis baik bila penyebab anemianya hanya
karena kekurangan besi saja dan diketahui
penyebabnya serta kemudian dilakukan
penanganan yang adekuat. Gejala anemia dan
manifestasi lainnya akan membaik dengan
pemberian preparat besi.
(Permono, Sutryo. 2012)