Anda di halaman 1dari 2

STANDAR

EMERGENCY GANGGUAN AIR


PROSEDUR
OPERASIONAL No. Dokumen No. Revisi Halaman
…………………… 00 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan di Semarang
Direktur Utama

………………….

Dr. Bambang Wibowo, SpOG


NIP. 196108201988121001
PENGERTIAN Emergensi gangguan air bersih adalah kejadian dimana air bersih
regular tidak mengalir ke Rumah Sakit dan atau terjadi gangguan baik
direncanakan maupun akibat gangguan yang terjadi tiba-tiba tanpa
direncanakan, sehingga ketersediaan air tidak mencukupi kebutuhan.
TUJUAN Emergency air bersih, merupakan langkah-langkah mengatasi
masalah ketersedian air bersih di Rumah sakit dan bertujuan
mencukupi ketersediaan air bersih selama 24 jam dalam sehari agar
pelayanan Rumah Sakit tetap berjalan, dengan mengatur, menertibkan
serta memetakan kebutuhan aliran air bersih pada Instalasi / Bagian /
Bidang / Unit yang pelayanannya harus tetap berjalan, seperti mandi,
cuci, dan memasak.
KEBIJAKAN Keputusan direktur Nomor HK.00.01/I.IV.494.6/2012 tentang ketersediaan
air bersih selama 24 jam dalam sehari
PROSEDUR 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana & Sanitasi, melakukan pemeriksaan
minimal 2 minggu sekali peralatan pompa artetis serta panel
kontrol listrik, serta dilakukan spoolling paling lama maksimal 3
tahun sekali dan atau debit air sudah berkurang dari normal.
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana & Sanitasi, melakukan pemeriksaan
setiap hari kondisi ketersediaan air pada semua tandon air bersih
bawah tanah dan tandon air bersih di atap gedung, serta
peralatan pompa tekan dan pompa pendorong air bersih yang
dimiliki rumah sakit serta perlengkapan pendukung lainnya,
seperti panel kontrol listrik, kontrol level air, stop kran pengatur
dan jaringan pemipaan air bersih. Pemeliharaan rutin dilakukan
bertujuan agar ketersediaan air bersih di semua unit pelayanan
tercukupi selama 24 jam.
3. Bila ada surat pemberitahuan dari PDAM bahwa pasokan air bersih
akan dimatikan beberapa saat oleh karena adanya rencana
perbaikan / pemeliharaan jaringan air bersih, dan atau adanya
kerusakan pada pompa artetis rumah sakit, maka instalasi
pemeliharaan sarana & sanitasi membuat surat pemberitahuan ke
Direktur terkait dengan rencana pemeliharaan / perbaikan tersebut
dan tembusan ke bagian umum, dilengkapi peta unit pelayanan
terkait ketersediaan air bersih yang kemungkinan dapat terganggu
pemenuhan kebutuhannya.
4. Bagian umum atau sub bagian tata usaha mengedaran surat
pemberitahuan ke pihak terkait di rumah sakit, antara lain Instalasi /
Bagian / Bidang / Unit, dan surat tersebut di tanda tangani oleh
Direktur Umum & Operasional. Dan atau instalasi pemeliharaan
sarana & sanitasi dapat memberitahukan secara lisan kepada unit
pelayanan terkait mengenai kemungkinan terjadinya kekurangan
pasokan air bersih, untuk alasan kecepatan informasi bila memang
diperlukan.
5. Unit pelayanan terutama yang terkait langsung dengan pasokan
air PDAM mempersiapkan pelayanan kedaruratan penanganan
pasien terkait kebutuhan air bersih dan melakukan penghematan
pemakaian air bersih.
6. Apabila kebutuhan pasokan air pada tandon air bawah tanah
kurang dari kebutuhan, maka Instalasi pemeliharaan sarana &
sanitasi melakukan pengaliran darurat dari jaringan interkoneksi
sumber air bersih sesuai prosedur emergency dan atau
berkoordinasi dengan bagian umum cq. Sub bagian rumah
tangga, dan atas persetujuan direktur melakukan pemenuhan
kebutuhan pasokan air bersih dengan jasa pihak ke tiga
(penyedia air bersih) untuk menambah pasokan air bersih di
tandon air bawah tanah.
UNIT TERKAIT 1. Kepala Instalasi
2. Kepala Bagian
3. Kepala Bidang
4. Sub Bagian RT

2
Rev.00

Anda mungkin juga menyukai