Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Desain Fungsional


Pada pendekatan ini, rancang bangun alat perajang singkong terdiri dari
beberapa komponen dengan fungsi masing-masing, yaitu:
1. Motor Penggerak
Rancangan perajang ini menggunakan motor listrik tiga fasa dengan
merek SIEMENS seri VDE 0530 sebagai tenaga penggerak. Motor
memiliki daya sebesar 0,25 KW dengan putaran motor 1325 rpm.
2. Kerangka
Berfungsi untuk menopang seluruh komponen alat perajang singkong.
Kerangka ini terbuat dari besi siku 3x3 dengan ketebalan 3 mm. Pemilihan
besi siku dengan ukuran tersebut karena alasan teknis harus dapat
menopang sistem penggerak (motor listrik) dan sistem transmisi (pulley)
serta alasan ketersediaan di pasaran.
3. Sistem Transmisi
Sistem transmisi yang digunakan pada alat perajang ini adalah sistem
transmisi sabuk dan puli.
4. Pisau Pemotong
Pisau pemotong berfungsi untuk memotong ubi kayu menjadi bentuk bulat
(chip). Pisau pemotong ini terbuat dari bahan baja yang diasah sehingga
salah satu sisinya tajam. Penyangga dari pelat besi dengan ketebalan 2 cm
dan menggunakan rel dari besi poros sebagai lintasan.
20

3.2 Pendekatan Desain Struktural


3.2.1 Desain Mesin Perajang Singkong
2
1

5 4

Gambar 1. Desain Mesin Perajang Singkong.


Keterangan :
1. Inlet ( Tempat memasukan ubi / Bahan baku )
2. Pisau Pemotong
3. Motor Penggerak
4. V-Belt ( Sabuk untuk transmisi )
5. Pulley ( Puli untuk menempatkan sabuk )
3.2.2 Spesifikasi Pisau Pemotong
Pisau pemotong dirancang berbentuk piringan yang dibuat dari bahan
stainless steel dengan tebal pelat 1 mm, dengan Diameter BELUM DIKETAHUI
cm.
21

Gambar 2. Pisau Pemotong

3.3.2 Spesifikasi Motor Penggerak

Gambar 11. Motor Penggerak

- Merk : COSMEC
- Type : COSMEC 0.25 HP
- Daya Elektrik Motor : 1/4 HP
- Pole Elektrik Motor : 4 Pole
- Phase Elektrik Motor : 1 PHASE
- Input Voltase : 220 V
- Proteksi Ip : IP55
- Kelas Insulasi Elektrik Motor : F - IP 55
- Rpm Elektrik Motor : 1.500 RPM
- Dimensi (Pxlxt) : 29 x 21.5 x 21.5 cm
- Frekuensi : 50 Hz
3.3.3 Spesifikasi V-Belt

Gambar 12. V-Belt.

- Merk
3.3.4 Spesifikasi Pulley Di Pisau Pemotong
22

Gambar 13. Pulley di Pisau Pemotong

- Merk :-

3.3.5 Spesifikasi Pulley Di Motor Penggerak

Gambar 13. Heating Element

- Merk :-

3.3 Pertimbangan dan Percobaan


3.3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan persiapan bahan baku dilakukan pada bulan Februari 2018.
Pelaksanaan pembuatan alat dilakukan pada bulan April 2018, sedangkan
penelitian dilakukan pada bulan April 2018 sampai dengan bulan Mei
2018 di Laboratorium Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

3.3.2 Bahan dan Alat yang Digunakan


3.3.2.1 Bahan yang Digunakan
Biji pepaya, biji kopi, aquades, kalsium karbonat (CaCO3) dan kloroform
3.3.2.2 Alat yang Digunakan
Alat sangrai tipe fluidisasi, Blower, Gelas Kimia 100 ml , 250 ml, Kaca
Arloji, Gelas Ukur 100 ml, Cawan Porselen, Corong Pisah, Corong Gelas, Kertas
23

Saring, Neraca Analitik, Penangas Listrik, Oven, Furnace, Alat Penggiling,


Spatula dan Batang Pengaduk
3.3.3 Blok Diagram Penelitian
Dalam penelitian rancang bangun alat roasting tipe fluidisasi, variabel
penelitian yang akan diambil terdiri dari variabel tetap dan tak tetap. Variabel
tetap diantaranya adalah arus suplai listrik, kecepatan udara dan bahan baku (biji
pepaya), sedangkan variabel tak tetapnya adalah waktu sangrai dan suhu sangrai
(operasi).

Start
Studi Literatur
- Jurnal
Alat roasting - Text Book
- Survei lapangan

Rancang Alat

Pembuatan Alat

Siap

Pengujian Alat Biji Kopi 200 gr

Layak No
Yes

Persiapan Alat untuk Pembuatan


Kopi Biji Pepaya

Selesai

Gambar 14. Diagram Alir Pembuatan dan Pengujian Alat


24

Biji Pepaya

Dibersihkan
Data
- Waktu
Dikeringkan menggunakan sangrai
sinar matahari (± 3 hari) (5,10,15,20,
25menit)
- Suhu
Disangrai dengan Sangrai
Fluidized Roaster (180, 200
o
C)
- Berat awal
Data umpan
- Berat akhir
umpan
Data Digiling - Suhu umpan
- Massa masuk dan
hilang umpan
- Analisis Data keluar
mutu - Suhu udara
bubuk masuk dan
Menganalisis data
kopi udara keluar

Selesai

Gambar 15. Diagram Alir Pembuatan Kopi Bubuk Biji Pepaya

3.4 Prosedur Percobaan


3.4.1 Prosedur Pengujian Rancang Bangun Alat Roasting Kopi Tipe
Fluidisasi
- Menyiapkan biji kopi sebanyak 100 gram dan memasukkannya ke
dalam tangki sangrai.
- Mengatur kecepatan udara, suhu operasi (200 oC) dan waktu sangrai 10
menit.
25

- Melihat kondisi biji kopi jika mengalami perubahan warna menjadi


coklat atau hitam artinya alat layak digunakan.

3.4.2 Prosedur Persiapan Bahan Baku


- Menyiapkan biji pepaya yang telah dipisahkan dari buahnya.
- Mencuci biji pepaya hingga bersih.
- Meniriskan biji pepaya.
- Mengeringkan biji pepaya dengan sinar matahari (± 3 hari).

3.4.3 Prosedur Pembuatan Bubuk Kopi Biji Pepaya


- Menimbang biji pepaya sebanyak 100 gram.
- Menyangrai biji kopi menggunakan alat sangrai sistem fluidisasi
dengan variasi waktu (5,10,15,20 dan 25 menit) dan suhu operasi atau
suhu tangki sangrai (180 oC dan 200 oC)
- Mencatat data-data yang diperlukan seperti suhu umpan, berat umpan
dan bentuk fisik umpan.
- Menghaluskan biji kopi hasil penyangraian menjadi dalam bentuk
bubuk menggunakan mesin penggiling.
- Mencatat data berupa massa hilang.

3.4.4 Prosedur Pengujian Mutu Bubuk Kopi Biji Pepaya


3.4.4.1 Uji Organoleptik
- Menyeduh bubuk kopi biji pepaya sebanyak 2 gr dengan 50 ml air
panas didalam gelas
- Menambahkan 1 gr gula.
- Memberikan kopi dan form kepada panelis (Kriteria penilaian pada
form meliputi rasa, warna, dan aroma).
- Mengumpulkan data.
3.4.4.2 Uji Kadar Air
- Menimbang 1-2 gr bubuk kopi biji papaya pada sebuah botol timbang
tertutup yang telah diketahui bobotnya.
- Mengeringkan pada oven dengan suhu 105oC selama 3 jam.
26

- Mendinginkan hasil pengeringan kedalam desikator.


- Menimbang hasil akhir sampai diperoleh bobot tetap.

3.4.4.3 Uji Kadar Abu


- Menimbang 2 gr bubuk kopi kedalam cawan porselen yang telah
diketahui bobotnya.
- Mengarangkan diatas nyala pembakar, lalu mengabukan dalam tanur
listrik pada suhu maksimum 550oC sampai pengabuan sempurna.
- Mendinginkan hasil pengarangan kedalam desikator.
- Menimbang hasil akhir sampai diperoleh bobot tetap.
3.4.4.4 Uji Kadar Kafein
- Menimbang 7,5 gr bubuk kopi biji pepaya.
- Memasukkan bubuk kedalam gelas kimia dan menambahkan aquades
sebanyak 75 ml.
- Menambahkan 5 gr CaCO3 kemudian mendidihkannya.
- Menyaring larutan agar larutan terpisah dari endapannya.
- Memanaskan filtrat sampai 1/3 volume dan mendinginkannya pada
suhu ruang.
- Memasukkan larutan ke dalam corong pemisah dan menambahkan
15 ml kloroform kemudian mengocoknya.
- Memisahkan larutan bawah dan memasukkannya ke dalam gelas kimia.
- Menambahkan 2 ml kloroform pada larutan atas yang ada di corong
pisah dan mengocoknya.
- Masukkan larutan atas ke dalam gelas kimia yang sama dan dilakukan
evaporasi sampai kering
- Menimbang crude kafein.

3.5 Pengamatan
3.5.1 Data Hasil Pengamatan pada Temperatur operasi 180oC
Tabel 4. Data Pengamatan pada Temperatur operasi 180oC
Waktu Berat Kecepatan udara Humidity (%) Suhu (oC)
Warna
(menit) (gram) (m/s) in out in Out
5
27

10
15
20
25

3.5.2 Data Hasil Pengamatan pada Temperatur Operasi 200oC


Tabel 5. Data Pengamatan pada Temperatur operasi 200oC
Waktu Berat Kecepatan udara Humidity (%) Suhu (oC)
Warna
(menit) (gram) (m/s) in out in Out
5
10
15
20
25

3.5.3 Data Hasil Penggilingan Biji Pepaya Setelah Disangrai


Tabel 6. Data Hasil Penggilingan Biji Pepaya Setelah Disangrai
Berat awal Berat akhir
No. Sampel
(gram) (gram)
1 1,1
2 1,2
3 1,3
4 1,4
5 1,5
6 2,1
7 2,2
8 2,3
9 2,4
10 2,5
Catatan : Sampel 1,1 menunjukkan keadaan pada suhu 180 oC dengan waktu proses 5 menit.

3.5.4 Data Hasil Uji Organoleptik


Tabel 7. Data Hasil Uji Organoleptik
Skor
Sampel
Warna Aroma Rasa
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
2,1
2,2
2,3
28

2,4
2,5

3.5.5 Data Hasil Pengamatan Uji Kadar Air


Tabel 8. Data Pengamatan Uji Kadar Air
Berat Cawan Berat sampel Berat sampel + cawan Berat air Kadar air
Sampel
(gram) (gram) (gram) (gram) (%)
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5

3.5.6 Data Hasil Pengamatan Uji Kadar Abu


Tabel 8. Data Pengamatan Uji Kadar Abu
Berat Cawan Berat sampel Berat sampel + cawan Berat abu Kadar
Sampel
(gram) (gram) (gram) (gram) abu (%)
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
29

3.5.7 Data Hasil Pengamatan Uji Kafein


Tabel 9. Data Pengamatan Uji Kafein
Berat Kadar
Berat Cawan Berat sampel Berat sampel + cawan
Sampel kafein kafein
(gram) (gram) (gram)
(gram) (%)
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5

3.5.8 Data Hasil Pengamatan Uji Cemaran Logam


Tabel 9. Data Pengamatan Uji Cemaran Logam
Cemaran Logam
Sampel
Tembaga (Cu) Timbal (Pb) Seng (Zn) Arsen (As)
kode sampel
Catatan: Sampel yang diuji diambil dari hasil uji kadar air, abu dan kafein yang mendekati SNI.

Anda mungkin juga menyukai