Anda di halaman 1dari 11

PENGAMATAN PENGAMALAN PANCASILA

DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI


IGD RSU GUNUNG SAWO TEMANGGUNG

MAKALAH INI DISUSUN SEBAGAI TUGAS KULIAH

PANCASILA

Disusun oleh :
ASEP AWALUDIN
NIM : G2A218115

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN


KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai warga negara yang baik, setia kepada nusa dan bangsa, seharusnyalah
mempelajari dan menghayati pandangan hidup bangsa yang sekaligus sebagai dasar filsafat
negara, seterusnya untuk diamalkan dan dipertahankan. Pancasila selalu menjadi pegangan
bersama bangsa Indonesia, baik ketika negara dalam kondisi yang aman maupun dalam
kondisi negara yang terancam. Hal itu tebukti dalam sejarah dimana pancasila selalu
menjadi pegangan ketika terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa
indonesia.

Pancasila merupakan cerminan dari karakter bangsa dan negara indonesia yang
beragam. Semua itu dapat dilihat dari fungsi dan kedudukan pancasila, yakni sebagai; jiwa
bangsa indonesia, keribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, sarana tujuan hidup bangsa
indonesia, dan pedoman hidup bangsa indonesia.

Oleh karena itu, penerapan pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara
sangat penting dan mendasar oleh setiap warga negara, dalam segala aspek kenegaraan dan
hukum di Indonesia. Pengamalan pancasila yang baik akan mempermudah terwujudnya
tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia
Pelayanan kesehatan merupakan bagian dari upaya pemeritah meningkatkan
kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan juga merupakan keterkaitan dengan peningkatan
kesehatan masyarakat. Pembukaan Undang – undang Dasar 1945 juga mengamanatkan
untuk melakukan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di dalam pancasila terdapat
nilai - nilai dan makna – makna yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari -
hari dalam konteks upaya pelayanan kesehatan itu sendiri.

Di Indonesia banyak sekali terjadi permasalahan – permasalahan terkait dengan nilai


– nilai pancasila. Salah satunya adalah permasalahan didalam bidang kesehatan dalam
profesi keperawatan. Dalam hal ini perawat dituntut pada tingkat kemampuan professional
agar ia mampu memberikan pelayanan berkualitas dan memuaskan. Sebagaimana
dikemukakan bahwa keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan atas ilmu dan kiat keperawatan. Karena objeknya adalah manusia dalam segala
tingkatannya, dan manusia adalah makhluk hidup yang sampai saat ini belum semua
aspeknya terungkap melalui ilmu pengetahuan, berarti pula perawat senantiasa dihadapkan
pada kondisi yang penuh dengan resiko.
Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila mutlak
harus dihayati dan diamalkan oleh masyarakat indonesia, terlebih dalam hal ini sebagai
tenaga kesehatan agar kita dapat terhindar dari akibat-akibat buruk yang dibawa oleh zaman

2
ini dan dapat menjadi pelayan kesehatan masayarakat yang berkualitas dan profesional
dengan mengutamakan nilai pancasila.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila.

2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memahami nilai-nilai pancasila dan mampu menerapkan nilai-nilai
pancasila dalam praktek keperawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan di tempat
mereka bekerja.

3
BAB II
GAMBARAN PROFIL RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Ibu dan Anak Gunung Sawo Temanggung dibangun pada tahun 1973 diatas
lahan seluas 2500 m2 dengan kondisi bangunan tiga lantai yang terletak di Jalan Gatot Subroto
Km 2, Manding, Temanggung Nomor Telepon / Faximili 0293-4903003, e
Mail rsgsgunungsawo@yahoo.co.id
Pada tanggal 29 November 2011 Rumah Sakit Bersalin Gunung Sawo berubah menjadi
Rumah Sakit Umum dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung
No. 445.8/9774. Dengan adanya keputusan tersebut,Rumah Umum Gunung Sawo menambah
sarana dan prasarana sesuai dengan ketentuan. Penambahan fasilitas dan renovasi pada
pelayanan :
- Instalasi Gawat Darurat (IGD)
- Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Rawat Inap
- Kamar Operasi
- Kamar Bersalin
- High Care Unit (HCU)
- Poli Klinik

RSIA Gunung Sawo telah memiliki sertifikat akreditasi yang dikeluarkan oleh Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS)pada tanggal 29 Juni tahun 2016 dengan Nomor Keputusan : KARS-Sert
/606/VI/2016 yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Umum Gunung Sawo telah memenuhi 5
Standart Pelayanan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK 02.03/ I /0059 2015, RSU Gunung
Sawo memperoleh ketetapan sebagai Rumah Sakit tipe D dari Kementrian Kesehatan.

RSU Gunung Sawo Kab. Temanggung merupakan satu dari sekian Rumah Sakit milik Organisasi
Sosial Temanggung yang berupa RSU, dikelola oleh Yayasan Mardi Mulya.

A. Visi
Menjadikan Rumah Sakit Umum Gunung Sawo Temanggung sebagai Rumah sakit terpilih
dan mempunyai jiwa pelayanan Kekelurgaan.
B. Misi
 Menyediakan jasa pelayanan dan fasilitas kesehatan yang memadai, berkualitas, dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
 Pelayanan yang mudah , murah, cepat serta memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dengan mengutamakan mutu, Keselamatan dan Kepuasan pasien.
C. Tujuan :
Tujuan Rumah Sakit adalah usaha mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tinginya
bagi semua lapisan masyarakat melalui pendekatan peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), pemulihan kesehatan

4
(rehabilitatif), dan paliatif yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, dengan tidak memandang agama, golongan dan kedudukan.

Pelayanan pasien di RSGS Temanggung di mulai dari depan yaitu dari IGD dan poliklinik

IGD atau Instalasi Gawat Darurat adalah salah satu bagian dari rumah sakit yang di
dalam terdapat pelayanan pasien dengan gawat darurat. Adapun petugas yang berada di
ruang IGD adalah dokter perawat dan bidan dengan pelatihan kegawadaruratan

1 Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat


2 Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat

3 Pengertian :

Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan di Instalasi


Gawat Darurat.

4 Persayaratan Dan Kualifikasi


a. Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disyahkan oleh pemerintah
atau yang berwenang.

b. Pendidikan Non Formal :


Memiliki sertifikat kursus perawatan khusus.

c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman di Instalasi Gawat Darurat

d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.

e. Usia :
Usia antara 22 - 35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani.

5 Tanggung Jawab :

a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala ruang


unit gawat darurat.
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter IGD / Ka
Instalasi Gawat Darurat.
6 Tugas Pokok :

Melaksanakan Asuhan Keperawatan di IGD.

5
7 Uraian Tugas
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran pelayanan
b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan cepat
c. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat dan
melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
serta melaksanakan orientasi kepada pasien
e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai
dengan jadwal dinas
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan.
h. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan yang tepat dan
benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan /
tertulis pada saat pergantian dinas
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya
l. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
m. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu
n. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil pemantauan.
o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,

keluarga, dokter serta sesama perawat

8 Uraian Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
b. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.

6
BAB III
METODE DAN JADWAL PENGAMATAN
A. Metode
Dalam karya semi ilmiah ini penulis menggunakan metode Observation Participaton
(Penulis sebagai pengamat sekaligus sebagai pelaku) dalam melakukan pengamatan
penerapan nilai-nilai pancasila dalam pelayanan kesehatan di ruang IGD RSGS
Temanggung.

B. Jadwal Pengamatan
Hari / Tanggal Sila I Sila II Sila III Sila IV Sila V
Kamis 1 Nov 2018 √ √ √
Jumat 2 Nov 2018 √ √
Sabtu 3 Nov 2018 √ √
Senin 5 Nov 2018 √ √ √
Selasa 6 Nov 2018 √ √ √
Rabu 7 Nov 2018 √ √ √
Kamis 8 Nov 2018 √ √
Jumat 9 Nov 2018 √ √ √
Sabtu 10 Nov 2018 √ √ √
Senin 12 Nov 2018 √ √ √
Selasa 13 Nov 2018 √ √ √
Rabu 14 Nov 2018 √ √ √
Kamis 15 Nov 2018 √ √ √
Jumat 16 Nov 2018 √ √ √
Sabtu 17 Nov 2018 √ √ √
Senin 19 Nov 2018 √ √ √ √
Selasa 20 Nov 2018 √ √ √
Rabu 21 Nov 2018 √ √ √
Table 1.0 Tabel Jadwal Pengamatan

7
BAB IV
PENUTUP

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila
juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia, maka
warga Negara Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam
kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu, pengamalannya harus
dimulai setiap warga negara Indonesia, setiap penyelengara negara yang secara meluas
akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah. Dalam menjalankan profesi sebagai
perawat, memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk klien dalam hal ini pasien
merupakan sebuah kewajiban. Bukan semata-mata hanya karena uang. Ketulusan melayani
tanpa membeda-bedakan satu sama lain merupakan salah satu implementasi dari sila yang
terkandung dalam pancasila. Dari hasil pengamatan yang dibahas didepan, maka alangkah sangat
baik apabila nilai – nilai yang terkandung didalam Pancasila diimplementasikan oleh perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan maupun dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sila pancasila mengandung nilai yang sangat baik,
diantaranya yaitu sila pancasila mengajarkan kita akan pentingnya berbudi pekerti yang luhur
karena akan bermanfaat bagi diri perawat dan pasien yang dirawatnya, serta mengajarkan kepada
perawat rasa moralitas dan rasa kemanusiaan yang tinggi.

8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan uraian yang telah penulis lakukan diatas dapat menarik beberapa
kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penerapan nilai - nilai pancasila dapat dilakukan dalam kehidupan sehari hari di
manapun dan kapan pun, akan tetapi tidak dapat semua sila dapat diterapkan dengan
porsi yang sama
2. Implementasi sila pancasila yang paling banyak diterapkan di IGD RSGS Temanggung
adalah sila pertama “ KETUHANAN YANG MAHA ESA”
3. Sedangkan sila pancasila yang jarang diterapkan adalah sila ke 3 PERSATUAN
INDONESIA
4. Seluruh sila pancasila sudah diimplementasikan di dalam memberikan pelayanan
kesehatan di IGD RSGS Temanggung

B. Saran
Dari kesimpulan diatas maka penulis dapat memberi sedikit saran. Saran ini penulis tujukan
kepada diri penulis sendiri sebagai pelaku pemberi layanan kesehatan, perawat maupun
calon perawat, seluruh karyawan Rumah Sakit, serta kepada para pembaca bahwasannya
penerapan nilai pancasila dalam pelayanan kesehatan yang berbasis nilai pancasila haruslah
dioptimalkan agar membawa banyak manfaat kepada perawat dan pasien. Menjadi seorang
perawat yang pertama harus mencintai pekerjaannya. Perawat harus mempunyai kepribadian
yang baik dan sebisa mungkin menjalin komunikasi dengan pasien, sehingga bisa terjalin
hubungan yang akrab diantara keduanya serta harus bisa membawa atau menempatkan diri
dimana ia berada. Maka dari itu kita semua harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-
sila dari pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.

9
Lampiran

Contoh konkrit pelaksaan sila pancasila dalam pelayanan di IGD RSU. Gunung Sawo
Temanggung
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
a. Percaya dan taqwa kepada ALLAH SWT
b. Sholat tepat waktu dan berjamaah di masjid ( bagi laki laki )
c. Adanya pelayanan rohaniawan islam
d. Membaca Bismillah sebelum melakukan tindakan apapun
e. Ikut mendoakan kesembuhan pasien
f. Ikut aktif dalam pelaksanaan akreditasi rumah sakit islami
g. Melakukakn ibadah sunah ( puasa sunah sholat dhuha tadarus Al Quran ) dll
h. Menambah ilmu dengan mengikuti kajian kajian islam
i. Menghargai pemeluk agama lain untuk berdoa sesuai dengan keyakinannya

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB


a. Menjaga kesopanan
b. Melayani pasien dan keluarga tanpa membedakan ras suku agama dan golongan
c. Membantu keluarga pasien untuk proses administrasi
d. Mengantarkan pasien ke ruangan rawat inap
e. Melakukan kewajiban seorang perawat
f. Menjaga hak pasien
g. Melakukan kerja bhakti ruangan setiap 1 bulan sekali
h. Membantu teman yang sedang dalam kesulitan
i. Menghargai hak asasi orang lain

3. PERSATUAN INDONESIA
a. Menjaga persatuan dan kesatuan dengan rekan kerja satu ruangan
b. Memakai obat dan alat kesehatan buatan dalam negeri
c. Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSAAN DALAM


PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
a. Melakukan pertemuan rutin bulanan
b. Mengikuti rapat manajerial
c. Meghargai pedapat orang lain dalam musyawarah
d. Melaksanakan hasil keputusan musyawarah
e. Bermusyawarah dengan tim kesehatan lain dalam rangka pemberian pelayanan kepada
pasien

10
5. KEADILAN SISOAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
a. Menghormati hak orang lain
b. Bergotong royong dalam bekerja
c. Tidak bersikap boros
d. Sederhana
e. Menghagai hasil pekerjaan orang lain

11

Anda mungkin juga menyukai