Anda di halaman 1dari 7

NUR ALAMAH _G2A218095

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),


Volume 2, Nomor 1, Januari 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Analisa Komitmen Manajemen Rumah Sakit (RS) Terhadap Keselamatan Dan


Kesehatan Kerja (K3) Pada RS Prima Medika Pemalang

Azza Ivana*), Baju Widjasena**), Siswi Jayanti**)


*)
Mahasiswa Bagian Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
**)
Staf Pengajar Bagian Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro

ABSTRAK
Rumah sakit (RS) Prima Medika Pemalang merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Potensi bahaya di RS disebabkan oleh faktor biologi, faktor
kimia, faktor ergonomi, faktor fisik, faktor psikososial, serta bahaya mekanik, bahaya listrik, limbah
RS yang dapat mengakibatkan penyakit, dan kecelakaan akibat kerja. Berdasarkan potensi bahaya di
RS dan untuk mencegah dan mengurangi resiko bahaya tersebut, maka perlu ditetapkan standar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di RS (K3RS) sedangkan pada RS Prima Medika bagian yang
menangani masalah K3 secara khusus belum terbentuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis komitmen manajemen RS terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada RS Prima
Medika Pemalang. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode observasi dan
wawancara mendalam. Informan pada penelitian ini yaitu direktur RS, kepala sub bagian umum RS,
seksi keperawatan RS, kepala ruangan keperawatan (IGD dan bangsal) dan kepala ruangan farmasi.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa RS Prima Medika Pemalang sudah memiliki komitmen awal
yang diungkapkan secara lisan untuk membentuk struktur K3RS akan tetapi belum diwujudkan dalam
bentuk kebijakan secara tertulis dan struktur organisasi yang khusus untuk K3RS, namun RS sudah
memiliki dana yang digunakan untuk keperluan K3RS seperti pengadaan Alat Pelindung Diri,
pembelian APAR dan alat – alat keselamatan lainnya.
Kata Kunci : Rumah sakit , Keselamatan dan Kesehatan Kerja, SMK3

35
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 1, Januari 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN ditetapkan standar K3 di RS. Perlunya


Era globalisasi merupakan salah satu pelaksanaan K3RS mengenai kebijakan
tuntutan dari perkembangan zaman yang dimana pemerintah tentang RS di Indonesia adalah untuk
berbagai persaingan bisnis menjadi semakin ketat meningkatkan akses, keterjangkauan, dan
dan kebutuhan manusia juga semakin meningkat, kualitas pelayanan kesehatan yang aman diRS.
termasuk kebutuhan akan layanan kesehatan. RS Perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan
Umum adalah RS yang memberikan pelayanan evaluasi K3 RS serta tindak lanjut, yang merujuk
kesehatan pada semua bidang dan jenis pada SK Menkes No. 432/ Menkes/ SK/ IV/
penyakit.1 Pelayanan RS merupakan bagian yang 2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di RS dan
tidak terpisah dari sistem pelayanan kesehatan OHSAS 18001 tentang Standar Sistem
pada umumnya.2 Dalam pemberian pelayanan Manajemen K3. Sistem manajemen K3RS adalah
kesehatan, RS diharapkan dapat memberikan bagian dari sistem manajemen RS.
pelayanan yang berkualitas.3 Potensi bahaya di Pelaksanaan K3, berkaitan dengan citra dan
RS dapat disebabkan oleh faktor biologi, faktor kelangsungan hidup RS.4 Manajemen adalah
kimia, faktor ergonomi, faktor fisik, faktor proses perencanaan, pengorganisasian,
psikososial, bahaya mekanik , bahaya listrik, pengarahan dan pengawasan usaha para anggota
limbah RS yang dapat mengancam jiwa dan organisasi dan pengguanaan sumber daya
kehidupan bagi para karyawan RS, pasien organisasi lainnya agar mencapai tujuan
maupun para pengunjung yang ada dilingkungan organisasi yang telah ditetapkan.9 Kementerian
RS yang mengakibatkan penyakit dan kecelakaan Kesehatan Republik Indonesia mewajibkan
akibat kerja.4,5 dilaksanakannya akreditasi RS dengan tujuan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk meningkatkan pelayanan RS di
merupakan suatu upaya perlindungan kepada Indonesia.10 Standar akreditasi yang digunakan
tenaga kerja dan orang lain yang memasuki saat ini akan menekankan pada pelayanan
tempat kerja terhadap bahaya dari akibat berfokus pada pasien serta kesinambungan
kecelakaan kerja.6 Tujuan K3 adalah mencegah, pelayanan dan menjadikan keselamatan pasien
megurangi, bahkan menihilkan resiko penyakit sebagai standar utama serta melibatkan seluruh
dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta petugas dalam proses akreditasi.
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja Rumah sakit Prima Medika merupakan salah
sehingga produktivitas kerja meningkat.7 Dalam satu RS swata yang berada di kota pemalang. RS
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 ini yang tergolong baru di Pemalang. Bedasarkan
Tahun 2009 Tentang Kesehatan, upaya kesehatan survey awal yang telah dilakukan di RS Prima
kerja ditunjukkan untuk melindungi pekerja agar Medika Pemalang, melalui proses wawancara
hidup sehat dan terbebas dari gangguan dengan 3 orang tenaga medis, diperoleh informasi
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan tentang diantaranya bagian K3 belum terbentuk,
oleh pekerjaan sehingga sudah seharusnya pihak semua masalah tentang K3 masih diatasi oleh HRD
pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3 di maupun direktur dari RS tersebut. Sebagai RS baru,
RS.8 K3 termasuk sebagai salah satu standar RS Prima Medika belum mendapat akreditasi RS,
pelayanan yang dinilai di dalam akreditasi RS,
disamping standar pelayanan lainnya. sehingga RS Prima Medika sedang
Pekerja RS mempunyai risiko lebih tinggi mempersiapkan untuk mendapat akreditasi RS
dibanding pekerja industri lain untuk terjadinya sebagai pengakuan bahwa RS itu memenuhi
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan KAK, sehingga standar pelayanan RS.
perlu dibuat standar perlindungan bagi pekerja Rumusan Masalah
yang ada di RS.4 Untuk mencegah dan Keselamatan dan kesehatan kerja RS
mengurangi resiko bahaya tersebut maka perlu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

36
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 1, Januari 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

mutu pelayanan RS, khususnya dalam hal METODE PENELITIAN


kesehatan dan keselamatan bagi sumber daya Jenis Penelitian ini adalah penelitian
manusia (SDM) RS, pasien, kualitatif dengan pendekatan observasional dan
pengunjung/pengantar pasien, dan masyarakat wawancara mendalam.11 Penelitian kualitatif
sekitar RS. K3 termasuk sebagai salah satu bermaksud untuk memahami fenomena tentang
standar pelayanan yang dinilai di dalam apa yang dialami oleh subyek penelitian
akreditasi RS, disamping standar pelayanan misalnya perilaku, persepsi, motifasi, tindakan,
lainnya.4 dan lain-lain. Penelitian kualitatif adalah
Pada RS Prima Medika, bagian K3 di RS penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk
tersebut belum terbentuk, semua masalah tentang kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
K3 kerja yang berada di RS tersebut masih di yang alamiah dan dengan memanfaatkan
atasi oleh HRD maupun direktur RS. Beberapa berbagai metode alamiah.12 Tujuannya adalah
perawat dan bidan juga belum mengetahui ingin mendapatkan gambaran tentang komitmen
tentang arti dan fungsi K3 di RS. Sebagai RS manajemen RS terhadap K3 di RS Prima
baru, RS Prima Medika belum mendapat Medika. Informan pada penelitian ini ada dua
akreditasi RS, memenuhi standar pelayanan RS yaitu informan utama dan informan triangulasi
sehingga RS Prima Medika sedang Wawancara dibagi menjadi dua yaitu wawancara
mempersiapkan untuk mendapat akreditasi RS. kepada informan utama dan wawancara informan
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan triangulasi. Wawancara dilakukan kepada semua
dengan pertanyaan penelitian, bagaimana responden atau dapat dihentikan apabila data
komitmen manajemen RS Terhadap K3 pada RS sudah jenuh. Triangulasi merupakan teknik
Prima Medika Pemalang? pemeriksaaan keabsahan data yang
Tujuan Penelitian memanfaatkan sesuatu yang diluar data itu untuk
1. Mendeskripsikan manajemen K3 di RS keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
Prima Medika Pemalang terhadap data itu.
2. Mendeskripsikan komitmen K3 di RS Prima
Medika Pemalang HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Menganalisis Komitmen Manajemen RS Deskripsi Manajemen K3 di RS Prima
terhadap K3 Pada RS Prima Medika Medika Pemalang
Pemalang Seorang manajer senior atau direktur
Manfaat Penelitian bertanggung jawab untuk menjalankan RS dan
1. Bagi Manajemen RS sebagai bahan mematuhi Undang-Undang dan peraturan yang
masukan terhadap RS terkait pentingnya K3 berlaku. Para pimpinan RS ditetapkan dan secara
RS dan sarana informasi tentang langkah kolekif bertanggung jawab untuk menentukan
awal dalam pembentukan K3RS. misi RS dan membuat rencana dan kebijakan.
2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Tanggung jawab dan akuntabilitas (badan)
sebagai bahan literature dalam pengelola digambarkan di dalam peraturan
mengembangan ilmu kesehatan masyarakat internal (bylaws), kebijakan dan prosedur, atau
terutama dalam bidang K3. dokumen serupa yang menjadi pedoman
3. Bagi peneliti sebagai pengalaman untuk bagaimana tanggung jawab dan akuntabilitas
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dilaksanakan.13 Dalam pengaturan RS satu atau
diperkuliahan dan menambah wawasan lebih individu yang kompeten mengatur tiap
pengetahuan khususnya di bidang K3. departemen / unit atau pelayanan di RS. Hal ini
4. Bagi peneliti lain sebagai bahan referensi dapat digambarkan pada struktur organisasi,
untuk melakukan penelitian selanjutnya. kebijakan, maupun prosedur yang berada di RS
tersebut. Oleh karena itu para manajer memiliki

37
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 1, Januari 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kaitan langsung dengan kesehatan dan Komitmen harus dimulai dari direktur utama /
keselamatan kerja karena mereka memiliki direktur RS (manajemen puncak). Komitmen
kendali dan boleh memberikan instruksi. diwujudkan dalam bentuk kebijakan tertulis, jelas
Instruksi kerja pada RS ini terdapat dua dan mudah dimengerti serta diketahui oleh
instruksi yaitu instruksi tertulis yang berupa seluruh karyawan RS.4 Komitmen yang ada di
jobdesk di masing-masing unit yang berada di RS RS yang berkaitan dengan K3RS sudah ada
dan lembar disposisi mapun surat tugas keluar, komitmen awal yaitu diungkapkan secara lisan,
sedangkan untuk instruksi kerja tidak tertulisnya akan tetapi komitmen belum diwujudkan dalam
berupa perintah secara langsung maupun bentuk kebijakan tertulis sehingga belum ada
instruksi yang dikirimkan dengan menggunakan sosialisasi yang berkaitan dengan kebijakan yang
handphone. RS dalam kegiatannya menyediakan secara khusus menangani masalah K3. Kebijakan
fasilitas yang aman, berfungsi dan suportif bagi tentang K3 akan dibuat dan disosialisasikan
pasien, keluarga, staf, dan pengunjung. Secara bersamaan dengan terbentuknya struktur
fasilitas yang terkait tentang K3 yang diberikan organisasi K3RS.
RS sudah baik, akan tetapi fasilitas yang Kebijakan yang berada di RS hanya baru
diberikan belum lengkap, fasilitas diberikan kebijakan secara umum, sedangkan untuk
sesuai dengan anggaran RS tentang K3. kebijakan yang khusus untuk K3RS belum ada,
Pengetahuan karyawan RS tentang akan tetapi secara pendanaan dari pihak
pengertian serta manfaat K3RS sudah cukup baik manajemen sudah menyediakan anggaran untuk
hal ini diungkapkan oleh karyawan RS saat keperluan yang berkaitan dengan K3RS,dan
dilakukan wawancara. Semua karyawan fasilitas RS yang berkaitan dengan K3 sudah ada
mengetahui tentang pengertian dan manfaat K3, seperti : safety sign, APAR, dan APD. Untuk
akan tetapi pengetahuan karyawan RS tentang sistem keamanan tanggap darurat RS belum
peraturan atau standar yang harus digunakan menggunakan alarm, alarm akan direalisasikan
untuk RS belum semuanya mengetahui. bersamaan dengan adanya K3RS. Hal ini
Karyawan RS hanya mengetahui standar yang di dikarenakan RS masih baru sehingga dari
tetapkan oleh kementrian kesehatan tentang manajemen RS masih berfokus pada penetapan
akreditasi RS, sedangkan untuk standar yang kelas untuk RS. Fasilitas RS terkait K3 yang
ditetapkan oleh pemerintah mengenai SMK3 diberikan belum lengkap, fasilitas akan
belum mengetahui. Padahal peraturan atau dilengkapi sesuai anggaran yang sudah
standar yang digunakan RS harus mengacu pada dianggarkan untuk kegiatan yang berhubungan
peratuan pemerintahan yaitu tentang SMK3 dan dengan K3.
peraturan kementerian kesehatan yaitu standar Analisa Komitmen Manajemen RS Terhadap
akreditasi RS dan Standar K3RS. Dilihat dari Keselamatan Dan Kesehatan Pada RS Prima
struktur organisasi yang berada di RS, struktur Medika Pemalang
organisasi K3 belum ada karena belum terbentuk. Komitmen manajemen RS yang berkaitan
Akan tetapi pihak manajemen RS sudah dengan K3RS sudah ada komitmen awal yaitu
mempunyai orang yang menangani masalah itu diungkapkan secara lisan, akan tetapi komitmen
yaitu HRD RS dan Direktur RS. Struktur belum diwujudkan dalam bentuk kebijakan
organisasi tentang K3 akan dibuat pada tahun ke tertulis yang secara khusus tentang K3. Akan
dua dari awal RS beroperasi atau memberikan tetapi secara pendanaan terkait K3RS dan
jasa pelayanannya. fasilitas K3RS sudah ada, meskipun fasilitas
Deskripsi Komitmen K3 di RS Prima Medika yang diberikan belum lengkap. Kebijakan
Pemalang tentang K3 akan dibuat dan disosialisasikan
Komitmen sebagai tahap kekuatan bersamaan dengan terbentuknya struktur
14 organisasi K3RS. Sumber daya manusia yang
identifikasi dan penglibatan seseorang.

38
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 1, Januari 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

menangani K3RS pada RS tersebut belum sumber daya manusia untuk K3 dan struktur
memiliki keahlian khusus dibidang K3, sumber organisasi K3 di RS.
daya yang sudah ada perlu diikutkan dalam Sumber Daya Manusia / Tenaga Kerja
pelatihan K3 sehingga RS memiliki sumber daya Karyawan RS Prima Medika Pemalang
yang berkompeten yang akan diwujudkan dalam harus mempunyai surat izin kerja maupun
bentuk wadah organisasi K3RS. Manajemen RS sertifikat kompetensi khususnya bagi tenaga
mengindentifikasi dan menyediakan semua daya kesehatan atau medis, surat izin ini diperiksa
esensial seperti:4 pada tahap administrasi pelamaran kerja. Untuk
Kebijakan meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh
Kebijakan K3 dibuat secara terlulis, karyawannya RS mengadakan pelatihan
tertanggal, ditandatangani oleh pengusaha atau penggunaan APAR serta alat pemadam api
pengurus RS, secara jelas menyatakan tujuan dan tradisional dengan mendatangkan pemadam
sasaran K3 serta komitmen terhadap peningkatan kebakaran unit pemalang dan diikuti oleh semua
K3.15 Kebijakan K3 menjadi landasan utama karyawan RS, pelatihan BLS (Basic Life
yang diharapkan mampu menggerakkan semua Support) untuk perawat, bidan, driver dan
elemen didalam perusahaan sehingga dapat security dan pelatihan service excellent dan
terwujudnya program K3 dan program tersebut beauty class.
dapat dilaksanakan dengan baik. Pada RS Prima Sarana Prasarana
Medika belum terdapat kebijakan yang khusus Sarana prasarana atau fasilitas RS terkait K3
untuk K3 sehingga belum ada sosialisasi yang diberikan belum lengkap, fasilitas yang
mengenai kebijakan tentang K3 karena RS lagi sudah disediakan oleh rumah sakit berupa Alat
fokus mengenai penetapan kelas. Komunikasi ini Pelindung Diri, pegelolaan limbah cair,
dilakukan agar seluruh karyawan dan pihak yang pemisahan limbah medis dan non medis, sistem
terlibat di RS mengetahui komitmen RS untuk komunikasi menggunakan line telf, safety sign,
menerapkan K3RS sehingga dapat pengawasan terhadap peralatan yang digunakan,
terintergrasinya SMK3 didalam melaksanakan format pelaporan insiden, ketidaksesuaian dan
semua pekerjaannya. Hal ini tidak sejalan dengan identifikasi sumber bahaya tetapi dalam
penelitian Izzatul Milla Amiri yang menyebutkan pelaksanaannya masih belum efektif karena
bahwa RS sudah mempunyai ketentuan tertulis masih belum ada unit yang menangani masalah
tentang K3 yang dibuktikan dengan adanya khusus K3.Sedangkan untuk fasilitas yang belum
kebijakan Direktur RS.16 terpenuhi yaitu berkaitan dengan struktur
Pendanaan organisasi K3 yang rencanya akan dibuat pada
RS Prima Medika Pemalang sudah memiliki tahun ke dua, sistem komunikasi tanggap darurat
anggaran yang khusus dialokasikan untuk secara dengan menggunakan alarm juga belum
keperluan atau masalah yang berkaitan dengan terpasang dan rencananya akan dipasang
K3 seperti anggaran untuk pengadaan APD, bersaman dengan adanya Tim K3RS, sedangkan
pengadaan alat-alat yang menunjang untuk untuk prosedur informasi K3 pada RS belum ada
keselamatan kerja (APAR, safety sign), dan rencananya akan dibuat tentang K3RS
pengobatan untuk karyawan RS yang sudah bersamaan dengan Tim K3RS. Fasilitas akan
kontrak. Namun dana yang sudah disediakan dilengkapi sesuai anggaran yang sudah
manajemen untuk keperluan K3 sudah cukup, dianggarkan untuk kegiatan yang berhubungan
dana sangat diperlukan untuk kelangsungan dengan K3.
program K3 yang sudah direncanakan oleh RS
Prima Medika sehingga pelaksanaan K3 dapat KESIMPULAN
berjalan. Akan tetapi selain pendanaan, hal Pengetahuan karyawan RS tentang
terpenting lainnya dalam pelaksanaan K3 adalah pengertian serta manfaat K3RS sudah cukup

39
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 1, Januari 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

baik, akan tetapi pengetahuan karyawan RS 2. RS diharapkan membuat struktur organisasi


belum mengetahui semua peraturan yang yang khusus menangani masalah K3RS agar
digunakan RS, struktur organisasi K3 belum ada tugas dari masing – masing unit lebih optimal.
karena belum terbentuk, namun pihak 3. RS diharapkan mengadakan sumber daya
manajemen RS sudah mempunyai orang yang manusia untuk K3 baik itu merekruitmen
menangani masalah itu yaitu HRD dan Direktur karyawan baru maupun mengikutkan
RS. Namun pihak manajemen sudah pelatihan K3 kepada karyawan yang sudah
menyediakan fasilitas yang terkait tentang K3, ditunjuk untuk menangani masalah K3RS.
akan tetapi fasilitas yang diberikan belum 4. Bagi peneliti perlu adanya penelitian lanjutan
lengkap, fasilitas diberikan sesuai dengan mengenai pembuatan P2K3 RS dan
anggaran RS tentang K3. pembuatan perencanaan program K3RS.
RS Prima Medika Pemalang sudah memiliki
komitmen awal yang diungkapkan secara lisan DAFTAR PUSTAKA
untuk membentuk K3RS akan tetapi belum 1. Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri
diwujudkan dalam bentuk kebijakan secara Kesehatan Republik Indonesia Nomor
tertulis dan struktur organisasi yang khusus untuk 147/MENKES/PER/I/2010 Tentang
K3RS, Kebijakan tentang K3 akan dibuat Perizinan Rumah Sakit. Jakarta. 2010.
dan disosialisasikan bersamaan dengan (Online),
terbentuknya struktur organisasi K3RS. (http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_pe
Sarana prasarana atau fasilitas RS terkait K3 rmenkes/PMK%20No.%20147%20ttg%20P
yang diberikan belum lengkap, fasilitas yang erizinan%20Rumah%20Sakit.pdf, diakses
sudah disediakan oleh rumah sakit berupa Alat tanggal 4 Juli 2013).
Pelindung Diri, pegelolaan limbah cair, 2. Azwar, A. Pengantar Administrasi
pemisahan limbah medis dan non medis, sistem Kesehatan Edisi Kedua. Jakarta : Binarupa
komunikasi menggunakan line telf, safety sign, Aksara. 1998.
pengawasan terhadap peralatan yang digunakan, 3. Departemen Kesehatan RI Direktorat
format pelaporan insiden, ketidaksesuaian dan Jendral Pelayanan Medic. Pedoman
identifikasi sumber bahaya. Sedangkan untuk Pengelolalaan Rekam Medis Rumah Sakit
fasilitas yang belum terpenuhi yaitu berkaitan Di Indonesia, revisi 1. Jakarta. 1997.
dengan struktur organisasi K3 yang rencanya 4. Kementerian Kesehatan. Keputusan Menteri
akan dibuat pada tahun ke dua, sistem Kesehatan Republik Indosnesia Nomor
komunikasi tanggap darurat secara dengan 1087/MENKES/SK/VII /2010 tentang
menggunakan alarm juga belum terpasang dan standar kesehatan dan keselamatan kerja di
rencananya akan dipasang bersaman dengan rumah sakit. 2010.(Online)
adanya Tim K3RS, sedangkan untuk prosedur (http://buk.depkes.go.id/, diakses tanggal 13
informasi K3 pada RS belum ada dan rencananya Juni 2013).
akan dibuat tentang K3RS bersamaan dengan 5. Kementerian Kesehatan. Keputusan Menteri
Tim K3RS. Fasilitas akan dilengkapi sesuai Kesehatan Republik Indonesia Nomor
anggaran yang sudah dianggarkan untuk kegiatan 432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang
yang berhubungan dengan K3. Pedoman Manajemen Kesehatan Dan
Saran Keselamatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit.
1. Bagi manajemen RS diharapkan membuat Jakarta, 2007. (Online),
langkah awal menerapkan Sistem Manajemen (http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_ke
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu pmenkes/KMK%20No.%20432%20ttg%20
menyatakan komitmen dan kebijakan tentang Pedoman%20Manajemen%20Kesehatan%2
K3 secara tertulis. 0dan%20Keselamatan%20Kerja%20(K3)%

40
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 1, Januari 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

20di%20Rumah%20Sakit.pdf, diakses /postgraduate/psychology/Artikel_94104015 .pdf,


tanggal 4 Juli 2013 diakses tanggal 8 Juni 2013).
6. Tarwaka. Keselamatan Dan Kesehatan 15. Pemerintah. Peraturan Pemerintah Republik
Kerja (Manajemen Dan Implementasi K3 Di Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Tempat Kerja). Surakarta : Harapan Press. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
2008. dan Kesehatan Kerja. 2012. (Online),
7. Suardi Rudi. Sistem Manajemen (http://datahukum.pnri.go.id/index.php?opti
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : on=com_phocadownload&view=category&
PPM. 2007. download=1814:ppno50th2012&id=32:tahu
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor n-2012&Itemid=28&start=40, diakses
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. (Online), tanggal 16 Agustus 2013).
(http://www.dikti.go.id, diakses tanggal 4 16. Amiri Izzatul, Milla. Analisis Pelaksanaan
Juli 2013). Sistem Manajemen Keselamatan Dan
9. Handoko H. Tani. Manajemen Edisi Kedua. Kesehatan Kerja Menggunakan Instrument
Yogyakarta: BPFE. 2003. Akreditasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Dr.
10. Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kariadi Semarang. Skripsi tidak diterbitkan.
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012 Semarang: Universitas Diponegoro. 2003.
Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit. Jakarta, 2012. (Online),
(http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_pe
rmenkes/PMK%20No.%20012%20ttg%20A
kreditasi%20Rumah%20Sakit.pdf, diakses
tanggal 4 Juli 2013).
11. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi
Penelitian Kesehanatan (Edisi
Revisi).Jakarta: Rineka Cipta. 2005.
12. Moleong Lexy J. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset. 2007.
13. Kerjasama Direktorat Jendral Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Dengan Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS). Standar Akreditasi
Rumah Sakit. 2011. (Online),
(http://buk.depkes.go.id/index.php?option=c
om_docman&task=doc_download&gid=828
&Itemid=142, diakses tanggal 4 Juli 2013)
14. Lieke E.M. Pengaruh Kompensasi Dan
Motivasi Kerja Terhadap Komitmen
Organisasi Di Organisasi Pendidikan Islam
X. Depok: Universitas Gunadarma. (Online),
(http://www.gunadarma.ac.id/library/articles

41

Anda mungkin juga menyukai