Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan śila berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar
1945. Proses terjadinya Pancasila adalah melalui suatu proses kualitas. Artinya,
sebelum disahkan menjadi dasar negara, baik sebagai pandangan hidup maupun
filsafat hidup bangsa Indonesia,penyusunan pancasila didasari oleh pemikiran
yang sangat matang dari para pendiri bangsa ini,melalui beberapa fase jejak
pendapat dan rapat oleh anggota BPUPKI dan panitia sembilan. kemudian
dihasilakanlah piagam jakarta (jakrta charter). Yang didalamnya terdapat rumusan
dasar negara yang kelak akan menjadi dasar NKRI. kemudian Fungsi dari
pancasila adalah sebagai motor penggerak bagi tindakan dan perbuatan dalam
mencapai tujuan. Pancasila merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat Indonesia, yang mempribadi dalam
masyarakat dan merupakan sesuatu yang living reality. Tentunya pancasila ini
juga sebagai jati diri bangsa Indonesia Meskipun terjadi perubahan kandungan
dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama
masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, pada tanggal 1 Juni diperingati
sebagai hari lahirnya Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, pancasila ialah suatu
pandangan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
merupakan kumpulan nilai yang diyakini kebenarannya oleh Bangsa Indonesia
dan digunakan untuk menata kehidupan dalam masyarakat. Seperti
diketahui,selain pancasila memiliki kedudukan sebagai ideologi bangsa dan
sebagai dasar negara pancasila juga memiliki dimensi yang luas yaitu terhadap
masalah ekonomi, masalah sosial,masalah politik dan lain sebagainya.1

1
Heuken, 1988, Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila, edisi 6, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta.
B. Teori
Guna memberikan jawaban dan penjelasan tentang kedudukan pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara terutama dalam peranan
hal-hal sbb:
1. Bagaimanakah kedudukan pancasila sebagai
a. Sebagai ideologi bangsa indonesia ?
b. Sebagai dasar negara bagi bangsa indonesia?
BAB II
PANCASILA DAN REFERENSI DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA BERNEGARA
A. Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Pada hakikatnya ideologi
merupakan hasil refleksi (perenungan pemantuan kembali) manusia
terhadap dunia kehidupannya. Manusia melihat bahwa ada hal-hal yang
buruk dalam kehidupan . keadaan yang demikian mendorong orang untuk
merumuskan hal-hal yang dianggap baik serata bagaimana cara unuk
mewujudkannya apabila hal tersebut dijalankan maka akan terwujud
kehidupan ideal seperti yang dicita-citakan. Ideologi bukan sekedar
pengetahuaan teoritis belaka, tetapi merupakan sesuatu yang dihayati
menjadi suatu keyakinan. Ideologi adalah satu pilihan yang menuntut
suatu komitmen untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran
ideologis seseorang berarti semakin tinggi pula komitmen untuk
melaksanakannya, komitmen tercermin dalam sikap seseorang yang
meyakini ideologi sebagai ketentuan-ketentuan normatif yang harus ditaati
dalam hidup bermasyarakat. Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia
merupakan bagian terpenting dari fungsi dan kedudukannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai Ideologi juga
menjadi pijakan bagi pengembangan pemikiran-pemikiran baru tentang
berbagai kehidupan bangsa. Melaluinya diharapkan bangsa Indonesia
dapat melahirkan dan mengembangkan gagasan, konsep, teori, dan ide-ide
baru tentang kehidupan politik, ekonomi, social, budaya, hokum, hankam
dan semua proses kehidupan berbangsa dalam rangka pembangunan
nasional. Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi negara,
diharapkan mampu menjadi filter dalam menyerap pengaruh perubahan
zaman di era globalisasi ini. Kemudian munculah gagasan mengenai
pancasila sebagai ideologi yang terbuka, pandangan pancasila sebagai
ideologi terbuka didorong oleh tantangan zaman. Sejarah menunjkan
bahwa suatu ideologi yang tidak memiliki dimensi fleksibilitas atau
kelenturan, maka ideologi itu akan mengalami kesulitan bahkan mungkin
kehancuran dalam menghadapi tantangan zaman (contoh : runtuhnya
komunisme di Uni Soviet).2
Sebagi ideologi yang terbuka, pancasila sentiasa mampu
berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai pancasila tidak boleh berubah,
namun pelaksanaanya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan
nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu. Ideologi mencerminkan
cara berfikir masyarakat, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-
cita
2
Notonagoro, 1980, Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9, Pantjoran tujuh, Jakarta
B. Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dasar negara merupakan alas
atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan
kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga
berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila,
dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum
yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh
unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam
kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan
penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik
Indonesia. Oleh karena itu fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar
negara. Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945.
Disini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk
mengatur penerintahn negara atau dengan kata lain Pancasila menjadi
suatu dasar untuk mengatur dan menjadi pedoman dalam rangka
penyelenggaraan suatu negara. Menurut TAP MPRS NO.XX/MPRS/1966,
TAP MPR NO.V/MPR/1973 dan TAP MPR NO.IX/MPR/1978 sebagai
sumber dari segala sumber hukum dan sumber tertib Pancasila hakikatnya
merupakan suatu pandangn hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta
cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak bangsa
Indonesia. Berikut ini adalah dasar hukum yang menjadi alasan mengapa
pancasila menjadi dasar negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara sesuai dengan apa yang tersurat dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 pada alinea yang ke-4 antara lain menegaskan ”…....., maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada; Ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusia yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Di
dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut meskipun tidak tercantum kata
Pancasila, namun bangsa Indonesia sudah bersepakat bahwa lima prinsip
yang menjadi dasar Negara Republik Indonesia disebut Pancasila.
Kesepakatan tersebut, tercantum pula dalam berbagai Ketetapan MPR-RI
diantaranya sebagai berikut :
1) Ketetapan MPR – RI No.XVIII/MPR/1998, pada pasal 1 menyebutkan
bahwa “Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara”.
2) Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, diantaranya menyebutkan :
Sumber Hukum dasar nasional yang tertulis dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa;
kemanusia yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila Memenuhi
Syarat Sebagai Dasar Negara Dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, dasar negara Pancasila perlu difahami konsep, prinsip dan
nilai yang terkandung di dalamnya agar dapat dengan tepat
mengimplementasikannya. Namun sebaiknya perlu diyakini terlebih
dahulu bahwa Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan beragam suku, agama,
ras dan antar golongan yang ada. Pancasila memenuhi syarat sebagai
dasar negara bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan alasan
sebagai berikut.
a) Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik
masyarakat Indonesia yang beraneka ragam suku, agama, ras dan
antar golongan. Pada Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin
kebebasan untuk beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-
masing. Kemudian pada Sila Persatuan Indonesia, mampu
mengikat keanekaragaman dalam satu kesatuan bangsa dengan
tetap menghormati sifat masing-masing sepert apa adanya.
b) Pancasila memberikan jaminan terealisasinya kehidupan yang
pluralistik, dengan menjunjung tinggi dan menghargai manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
secara berkeadilan yang disesuaikan dengan kemampuan dan hasil
usahanya. Hal ini ditunjukkan dengan Sila Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab.
c) Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke,
yang terdiri atas ribuan pulau sesuai dengan Sila Persatuan
Indonesia.3
d) Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan
hak-hak asasi manusia sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini,
selaras dengan Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan.
3
Suhadi, 1995, Pendidikan Pancasila, Diktat Kuliah Fakultas Filasafat, UGM. Jogjakarta.
e) Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan
sejahtera sesuai dengan Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
sebagai acuan dalam mencapai tujuan tersebut. Kedudukan
pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala
sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia
2. Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum
Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijabarkan
dalam empat pokok pikiran
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara baik
hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis.
4. Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD
1945 mengandung isi, yang mewajibkan pemerintah dan
penyelenggara negara termasuk penyelenggara partai
menerapkan nilai pancasila dalam bertindak.

Anda mungkin juga menyukai