Anda di halaman 1dari 11

MENYEDERHANAKAN BENTUK

PENERAPAN BILANGAN BERPANGKAT DAN AKAR


BILANGAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK


NAMA KELOMPOK :
- FATIMAH ZUHRA
- SRI PUTRI MAHARANI
- NUR AZIZAH
- INTAN ZAIBADURI
- BUNGA SYAKIRA
- RIZKA MUTIA
- NAILA RABIATUL SANI

MTS N 1 LANGSA
TAHUN AJARAN
2019/2020
Menyederhanakan Bentuk
Penerapan Bilangan Berpangkat dan Akar Bilangan

Pengertian Bentuk Akar


Tentunya kalian sudah paham bahwa bentuk pangkat merupakan perkalian
bilangan-bilangan yang sama atau bentuk perkalian berulang. Nah kalau bentuk
akar merupakan kebalikan dari bentuk perkalian tersebut. Secara matematis,
bentuk akan didefinisikan sebagai berikut.

Bentuk Akar adalah akar dari bilangan rasional yang hasilnya bilangan
irasional.

Bilangan rasional merupanan suatu bilangan yang dapat dinyatakan dalam


betuk a/b (pecahan) dimana a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0. Contohnya
bilangan 3 dapat dinyatakan dalam bentuk 6/2, 9/3, 18/6 dan sebagainya.

Bilangan irasional adalah suatu bilangan yang tidak dapat dapat diubah dalam
bentuk pecahan a/b dengan a dan b adalah bilangan bulat. Contohnya adalah nilai
dari π = 3, 14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971 69399
37510…, karena tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan maka nilai dari π
termasuk bilangan irasional.

Berdasarkan definisi tentang akar, sekarang timbul suatu pertanyaan, apakah


dengan adanya tanda √xy pada sebuah bilangan akan menjamin bahwa bilangan itu
merupakan bentuk akar? Jawabannya adalah tidak. Karena ada bilangan yang
dituliskan dengan tanda akar, tetapi hasilnya merupakan bilangan rasional.
Contoh:

■ √9 bukan merupakan bentuk akar, sebab √9 = 3 (bilangan rasional)


■ √0,25 bukan merupakan bentuk akar, sebab √0,25 = 0,5 (bilangan rasional)

■ √9 merupakan bentuk akar


Contoh Soal Bentuk Akar
Diantara bilangan-bilangan berikut ini, manakah yang termasuk bentuk akar? Jika
termasuk bentuk akar, berikan alasannya.
● √7
Jawab: √7merupakan bentuk akar.
● √1/16
Jawab: √1/16 bukan bentuk akar sebab √1/16 = 1/4 (bilangan rasional).
● 3√27
Jawab: 3√27 bukan bentuk akar sebab 3√27 = 3 (bilangan rasional).
● √53
Jawab: √53 merupakan bentuk akar.
● 3√0,125
Jawab: 3√0,125 bukan merupakan bentuk akar sebab 3√0,125 = 0,5 (bilangan
rasional).
● 5√49
Jawab: 5√49 merupakan bentuk akar

Cara Menyederhanakan Bentuk Akar


Beberapa bentuk akar dapat disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana. Untuk
setiap a dan b bilangan bulat positif, maka berlaku rumus atau persamaan berikut:

Dengan a atau b harus dapat dinyatakan dalam bentuk kuadrat murni.


Contoh:

■ √108 = √36 × √3 = 6 √3
■ √1/8 = √(1/16 × 2) = √1/16 × √2 = 1/4 √2

Contoh Soal Cara Menyederhanakan Bentuk Akar


Nyatakan bilangan-bilangan berikut ini dalam bentuk akar yang paling sederhana
● √27
Jawab: √27 = √9 × √3 = 3 √3
● √99
Jawab: √99 = √9 × √11 = 3 √11
● √50
Jawab: √50 = √25 × √2 = 5 √2
● √96
Jawab: √96 = √16 × √6 = 4 √3
● 4 √44
Jawab: 4 √44 = 4 × √4 × √11 = 4 × 2 × √11 = 8 √11
● 2 √500
Jawab: 2 √500 = 2 × √5 × √100= 2 × 18 × √5 = 20 √5

Operasi Aljabar pada Bentuk Akar


1. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
Untuk setiap a, b dan c bilangan rasional positif, maka berlaku rumus atau
persamaan berikut:
Rumus operasi penjumlahan bentuk akar

Rumus operasi pengurangan bentuk akar

Contoh Soal Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk


Akar
Sederhanakanlah bentuk-bentuk berikut ini:
● 3 √7 + 5 √7 − √7
Jawab: 3 √7 + 5 √7 − √7 = (3 + 5 −1) √7 = 7 √7
● 5 √2 − 2 √8 + 4 √18
Jawab:
⇒ 5 √2 − 2 √8 + 4 √18
⇒ 5 √2 − 2 (√4 × √2) + 4 (√9 × √2)
⇒ 5 √2 − 2 (2 × √2) + 4 (3 × √2)
⇒ 5 √2 − 4 √2) + 12 √2
⇒ (5 − 4 + 12) √2
⇒ 13 √2

2. Operasi Perkalian Bentuk Akar


Untuk setiap a, b dan c bilangan rasional positif, maka berlaku rumus atau
persamaan berikut:

Contoh:

■ √4 × √8 = √4 × 8
⇒ √32
⇒ √16 × 2
⇒ 4 √2

■ √4 (4 √4 − √2) = (√4 × 4 √4) − (√4 × √2)


⇒ (4 × √16) − √8
⇒ (4 × 4) − (√4 × √2)
⇒ 16 − 2 √2

Contoh Soal Operasi Perkalian Bentuk Akar


Sederhanakanlah bentuk-bentuk di bawah ini!
● (√7 − √5) (√7 + √5)
Jawab: Apabila angka yang dikalikan sama, hanya berbeda operasi plus (+) dan
minus (-), maka kita gunakan rumus depan kali depan, belakang kali belakang yaitu
sebagai berikut.

(a + b) (a − b) =
a2 − b2
Sehingga:
(√7 − √5) (√7 + √5) = (√7 × √7) + (−√5 × √5)
⇒ √49 − √25
⇒7−5
⇒ 12

● (√3 − √2)2
Jawab: Kita gunakan rumus sebagai berikut.

(a − b) (a − b) = a2 − 2ab
+ b2
Sehingga:
(√3 − √2)2 = (√3 − √2) (√3 − √2)
⇒ (√3 × √3) + (√3 × − √2) + (−√2 × √3) + {−√2 × (−√2)}
⇒ √9 − √6 − √6 − √4
⇒ 3 − 2 √6 + 2
⇒ 5 − 2 √6

● 3 √3 × 5 √3 × 2 √3
Jawab: Kita gunakan rumus sebagai berikut.

a √b × c √b × d √b = (a × c × d) (√b × √b × √b) =
(a × c × d × b) √b
Sehingga:
⇒ 3 √3 × 5 √3 × 2 √3 = (3 × 5 × 2 × 3) √3 = 90 √3
BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR
BILANGAN
1. Bilangan Berpangkat Sederhana

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui perkalian bilangan-bilangan dengan faktor-
faktor yang sama. Misalkan kita temui perkalian bilangan-bilangan sebagai berikut.

Perkalian bilangan-bilangan dengan faktor-faktor yang sama seperti di atas, disebut sebagai
perkalian berulang. Setiap perkalian berulang dapat dituliskan secara ringkas dengan
menggunakan notasi bilangan berpangkat. Perkalian bilanganbilangan di atas dapat kita
tuliskan dengan:

Bilangan 23, 35, 66 disebut bilangan berpangkat sebenarnya karena bilangan-bilangan tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian berulang. Bilangan berpangkat an dengan n bilangan
bulat positif didefinisikan sebagai berikut.

2. Bilangan Berpangkat Negatif

Apa yang terjadi jika m = 0? Dari pembahasan di atas jika dipilih m = 0, maka:
B. Bilangan Pecahan Berpangkat

Untuk menentukan hasil pemangkatan bilangan pecahan berpangkat dapat di gunakan definisi
bilangan berpangkat. Jika a, b∈ B, b ≠ 0, n adalah bilangan bulat positif maka:
C. Bentuk Akar

Dalam matematika kita mengenal berbagai jenis bilangan. Beberapa contoh jenis bilangan
diantaranya adalah bilangan rasional dan irrasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang
dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan m, n ∈ B dan n ≠ 0. Contoh bilangan rasional
seperti: , 5, 3 dan seterusnya. Sedangkan bilangan irrasional adalah bilangan riil yang tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan m, n ∈ B dan n ≠ 0. Bilangan-bilangan seperti
termasuk bilangan irrasional, karena hasil akar dari bilangan tersebut bukan merupakan
bilangan rasional.

Bilangan-bilangan semacam itu disebut bentuk akar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
bentuk akar adalah akar-akar dari suatu bilangan riil positif, yang hasilnya merupakan
bilangan irrasional.

1. Operasi Hitung Bentuk Akar

Dua bilangan bentuk akar atau lebih dapat dijumlahkan, dikurangkan, maupun dikalikan.

a. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar


Untuk memahami cara menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam
bentuk akar, perhatikan contoh – contoh berikut.

Dari contoh di atas, maka untuk menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam
bentuk akar dapat dirumuskan sebagai berikut. Untuk setiap a, b, dan c bilangan rasional
positif, berlaku hubungan:
b. Perkalian Bentuk Akar
Untuk sembarang bilangan bulat positif a dan b berlaku sifat perkalian berikut.

Sifat di atas sekaligus dapat digunakan untuk menyederhanakan bentuk akar.


c. Pemangkatan Bilangan Bentuk Akar
Bentuk akar juga dapat dipangkatkan. Adapun pemangtkatan bentuk akar akar didapat
beberapa sifat.

Anda mungkin juga menyukai