Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat
dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008).Latihan range of
motion(ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakanpersendian
secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot
(Potter & Perry, 2005)
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar,
pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau
pasien dengan paralisis ekstermitas total.
Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap,
dan untuk meningkatkan massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki
klasifikasi ROM, jenis ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM
dan juga prinsip dasar dilakukan ROM. Untuk dapat mengetahui hal tersebut
lebih lanjut maka dapat meninjau pembahasan pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pembahasan mengenai Range of Motion (ROM) ?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui tentang klasifikasi ROM.
2) Untuk mengetahui tentang prinsip dasar ROM.
3) Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dilakukan ROM.
4) Untuk mengetahui tentang indikasi dan kontraindikasi dilakukan
ROM.
5) Untuk mengetahui tentang jenis ROM.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang


diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit,
diabilitas, atau trauma. Range of motion adalah gerakan dalam keadaan normal
dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. Latihan range of motion (ROM)
merupakan istilah baku untuk menyatakan batas atau batasan gerakan sendi
yang normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun
untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal.

Ketika mengkaji rentang gerak, perawat menanyakan pertanyaan dan


mengobservasi dalam mengumpulkan data tentang kekakuan sendi,
pembengkakan, nyeri, keterbatasan gerak, dan gerakan yang tidak sama. Klien
yang memiliki keterbatasan mobilisasi sendi karena penyakit,
ketidakmampuan, atau trauma membutuhkan latihan sendi untuk mengurangi
bahaya imobilisasi. Latihan tersebut dilakukan oleh perawat yaitu latihan
rentang gerak pasif. Perawat menggunakan setiap sendi yang sakit melalui
rentang gerak penuh.

Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya
eksternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian. Bila terjadi gerakan,
maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh,
yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf.
Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-
masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).

2.2 Klasifikasi ROM

Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien dengan
bantuan perawat pada setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan pasif adalah pasien
semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu
melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien
tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk,
2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM
pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu
dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.

Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan


membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai
dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan
kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif .
Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala
sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.

2.3 Prinsip Dasar Latihan Dasar ROM

1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher,
jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.

2.4 Tujuan ROM

1. Mempertahankan atau memelihara fleksibilitas dan kekuatan otot


2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
5. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan

2.5 Mafaat ROM

1. Memperbaiki tonus otot


2. Meningkatkan mobilisasi sendi
3. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
4. Meningkatkan massa otot
5. Mengurangi kehilangan tulang

2.6 Indikasi ROM

1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran


2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama

2.7 Kontra Indikasi

1. Trombus/emboli dan keradangan pada pembuluh darah


2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
4. Trauma baru dengan kemunginan ada fraktur yang tersembunyi atau luka
dalam
5. Nyeri berat
6. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak

2.8 Jenis ROM

1. Leher, spina, serfikal

Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°


Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45
Hiperektasi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-
45°
Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin
kearah setiap bahu, rentang 40-45°
Rotasi :Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,
rentang 180°
Gambar 1.1 Leher

2. Bahu

Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi


di atas kepala, rentang 180°
Ekstensi :Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°
Hiperektensi :Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-
60°
Abduksi :Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan
telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180°
Adduksi :Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh
mungkin, rentang 320°
Rotasi dalam :Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan
sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90°
Rotasi luar :Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas
dan samping kepala, rentang 90°
Sirkumduksi :Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°

Gambar 1.2. Bahu

3. Siku

Fleksi :Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan


sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
Ektensi :Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°

Gambar 1.3. Siku

4. Lengan bawah

Supinasi :Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan


menghadap ke atas, rentang 70-90°
Pronasi :Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah, rentang 70-90°

5. Pergelangan tangan

Fleksi :Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,


rentang 80-90°
Ekstensi :Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan
bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°
Hiperekstensi:Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin,
rentang 89-90°
Abduksi :Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°
Adduksi :Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-
50°

Gambar 1.4 Pergelangan tangan

6. Jari- jari tangan

Fleksi :Membuat genggaman, rentang 90°


Ekstensi :Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
Hiperekstensi:Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang
30-60°
Abduksi :Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,
rentang 30°
Adduksi :Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

7. Ibu jari

Fleksi :Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,


rentang 90°
Ekstensi :Menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°
Abduksi :Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi :Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
Oposisi :Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang
sama

8. Pinggul

Fleksi :Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°


Ekstensi :Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-
120°
Hiperekstensi:Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°
Abduksi :Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50°
Adduksi :Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang 30-50°
Rotasi dalam :Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°
Rotasi luar :Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90°
Sirkumduksi :Menggerakan tungkai melingkar

9. Lutut

Fleksi :Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°


Ekstensi :Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

Gambar 1.6 Lutut

10. Mata kaki

Dorsifleksi :Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,


rentang 20-30°
Plantarfleksi :Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah,
rentang 45-50°

Gambar 2.6 Mata kaki

11. Kaki

Inversi :Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°

Eversi :Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°


Gambar 1. 8. Kaki

12. Jari-Jari Kaki

Fleksi :Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°


Ekstensi :Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi :Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°
Adduksi :Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15
BAB III

SOP (Standard Operational Procedure) ROM

ROM EXERCISE
PENGERTIAN Luas rentang gerak yang mampu dilakukan oleh setiap sendi
yang normal.
TUJUAN Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa keperawatan yang
akan melaksanakan praktik klinik di rumah sakit:
1. Mempertahankan atau memelihara rentang gerak sendi,
sesuai dengan rentang normalnya.
2. Mencapai kebugaran fisik yang dapat mempengaruhi
fungsional dan individu.
PROSEDUR A. Persiapan Alat
1) Sarung tangan jika perlu.
2) Tempat tidur.
3) Bedrail.
B. Persiapan Perawat dan Lingkungan
1) Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.
2) Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan.
3) Menyiapkan lingkungan yang aman dan
nyaman.
C. Pelaksanaan Prosedur
1) Cuci tangan.
2) Gunakan sarung tangan, jika memungkinkan
kontak dengan cairan tubuh.
3) Mengatur tempat tidur untuk kenyamanan dan
keamanan yang baik saat pelaksanaan ROM.
4) Mulailah dari bagian tubuh kepala hingga
bagian bawah dari tubuh.
5) Ulangi beberapa bagian dari kegiatan ROM
terhadap pasien maksimal 5x.
6) Dukung semua perpindahan tanpa adanya nyeri,
resisten, dan kelelahan.
7) Gerakan kepala saat pasien pada posisi duduk,
jika memungkinkan.
a. Rotasi: Putar kepala dari samping ke
samping.
b. Fleksi dan ekstensi: Tekuk kepala ke arah
dada dan naikkan perlahan.
c. Lateral fleksi: Miringkan kepala sampai
telinga dan mengenai bahu.
8) Gerakan untuk leher saat pasien pada posisi
duduk, jika memungkinkan.
a. Rotasi: Putar leher dengan gerakan sirkuler
dan didukung oleh kepala.
9) Gerakan untuk batang tubuh saat pasien pada
posisi duduk, jika memungkinkan.
a. Fleksi dan ekstensi: Tekuk batang tubuh ke
arah depan hingga punggung rendah dan
luruskan batang tubuh.
b. Rotasi: Dorong bahu ke arah depan dan
kembalikan lagi ke posisi semula.
c. Lateral fleksi: Ujung batang tubuh ke arah
kiri dan luruskan batang tubuh. Lalu, ujung
batang tubuh ke arah kanan dan luruskan
kembali.
10) Gerakan untuk lengan saat pasien dalam posisi
duduk, jika memungkinkan.
a. Fleksi: Menaikkan lengan dari posisi di
samping tubuh ke depan dan ke posisi di
atas kepala (180°).
b. Ekstensi: Mengembalikan tangan ke posisi
di samping tubuh (180°).
c. Abduksi: Menaikkan lengan ke posisi
samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala (180°).
d. Adduksi: Menurunkan lengan ke samping
dan menyilang tubuh sejauh mungkin
(320°).
11) Gerakan untuk bahu.
a. Internal dan eksternal rotasi: Tekuk siku
90° dengan lengan atas sejajar bahu. Lalu,
rotasi bahu dengan menggerakkan lengan
atas dan bawah.
12) Gerakan untuk siku.
a. Fleksi: Menekuk siku, sehingga lengan
bawah bergerak ke depan sendi dan
tangan sejajar bahu (150°).
b. Ekstensi: Meluruskan siku dengan
menurunkan tangan (150°).
c. Supinasi: Memutar lengan bawah dan
tangan, sehingga telapak tangan
menghadap ke atas (70-90°).
d. Pronasi: Memutar lengan bawah, sehingga
telapak tangan menghadap ke bawah (70-
90°).
13) Gerakan untuk telapak tangan.
a. Fleksi: Menggerakkan telapak tangan ke
sisi bagian dalam lengan bawah (80-90°).
b. Ekstensi: Menggerakkan jari-jari,
sehingga jari-jari tangan dan lengan
bawah berada dalam arah yang sama (80-
90°).
c. Abduksi (fleksi radia): Menekuk
pergelangan tangan miring (medial) ke ibu
jari (30-50°).
d. Adduksi (fleksi ulnar): Menekuk
pergelangan tangan miring (lateral) ke
arah 5 jari (30-50°).
14) Gerakan untuk tangan.
a. Fleksi: Menggerakkan ibu jari menyilang
permukaan telapak tangan (90°).
b. Ekstensi: Menggerakkan ibu jari lurus
menjauh dari tangan (90°).
c. Abduksi: Menjauhkan ibu jari ke samping
(biasa dilakukan ketika jari-jari tangan
berada abduksi dan adduksi (30°).
15) Gerakan untuk tungkai.
a. Abduksi: Menggerakkan tungkai ke
samping menjauhi tubuh (30-50°).
b. Adduksi: Menggerakkan tungkai kembali
ke posisi medial dan melebihi jika
mungkin (30-50°).
c. Rotasi dalam: Memutar kaki dan tungkai
ke arah tungkai lain (90°).
d. Rotasi luar: Memutar kaki dan tungkai
menjauhi tungkai (90°).
16) Gerakan untuk lutut.
a. Fleksi: Menggerakkan tumit ke arah
belakang paha (120-130°).
b. Ekstensi: Mengembalikan tungkai ke
lantai (120-130°).
17) Gerakan untuk mata kaki.
a. Dorsofleksi: Menggerakkan kaki,
sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas
(20-30°).
b. Plantarfleksi: Menggerakkan kaki,
sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah
(40-50°).
18) Gerakan untuk kaki.
a. Fleksi: Melengkung jari-jari kaki ke
bawah (30-60°).
b. Ekstensi: Meluruskan jari-jari kaki (30-
60°).
c. Abduksi: Merenggangkan jari-jari kaki,
sehingga 1 dengan yang lain (15° atau
kurang).
d. Adduksi: Merapatkan kembali bersama-
sama (15° atau kurang).
19) Observasi sendi dan wajah pasien untuk
mengetahui tanda-tanda kesungguhan, rasa
sakit, atau rasa cemas selama pergerakan.
20) Pindahkan pelindung dan posisi pasien dalam
posisi yang nyaman.
21) Kembalikan posisi side rails.
22) Cuci tangan.
23) Dokumentasi: Identitas pasien, tindakan yang
sudah dilakukan, respon pasien, rencana
tindak lanjut, nama, dan tanda tangan
perawat.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
ROM harus dilaksanakan secara berulang, perlahan dan hati-hati

sehingga tidak melelahkan. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan

ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.

ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian

yang di curigai mengalami proses penyakit serta harus sesuai waktunya.

Selain daripada yang telah disebutkan diatas, ROM dilakukan juga harus

memperhatikan tujuan, manfaat, indikasi, serta kontraindikasinya agar tidak

terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada kita lebih lanjut

4.2 Saran

Mahasiswa harus dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang


ROM beserta semua prinsip, indikasi dan kontraindikasinya agar dapat
mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Jainurakhma Janes, M. Kep. Mudika Laitul.2015. Panduan Praktis Laboratorium


System 4 (Praktik Keperawatan) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen.
Malang.

Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis .
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lampiran 6
    Lampiran 6
    Dokumen10 halaman
    Lampiran 6
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan GEA
    Laporan Pendahuluan GEA
    Dokumen7 halaman
    Laporan Pendahuluan GEA
    Anonymous UMqClkQI
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan GEA
    Laporan Pendahuluan GEA
    Dokumen7 halaman
    Laporan Pendahuluan GEA
    Anonymous UMqClkQI
    Belum ada peringkat
  • RESIGN
    RESIGN
    Dokumen4 halaman
    RESIGN
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Tak Sosial
    Tak Sosial
    Dokumen31 halaman
    Tak Sosial
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • DM Map Patofis
    DM Map Patofis
    Dokumen1 halaman
    DM Map Patofis
    Li N Da
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman XBHHHGFGH
    Rangkuman XBHHHGFGH
    Dokumen5 halaman
    Rangkuman XBHHHGFGH
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Makalah Seminarjhbjb
    Makalah Seminarjhbjb
    Dokumen45 halaman
    Makalah Seminarjhbjb
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Makalah KMB Asuhan Keparawatan Pada BPH
    Makalah KMB Asuhan Keparawatan Pada BPH
    Dokumen18 halaman
    Makalah KMB Asuhan Keparawatan Pada BPH
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Makalah Observasi Salon Kecantikan
    Makalah Observasi Salon Kecantikan
    Dokumen12 halaman
    Makalah Observasi Salon Kecantikan
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Askep Pasien Curiga
    Askep Pasien Curiga
    Dokumen4 halaman
    Askep Pasien Curiga
    Ima Latief
    Belum ada peringkat
  • Askep Delireum
    Askep Delireum
    Dokumen13 halaman
    Askep Delireum
    Eka Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Bu Janes Jadi
    Bu Janes Jadi
    Dokumen18 halaman
    Bu Janes Jadi
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Rom
    Kata Pengantar Rom
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Rom
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Sumber Data: ..................
    Sumber Data: ..................
    Dokumen10 halaman
    Sumber Data: ..................
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Tugas Louise
    Tugas Louise
    Dokumen2 halaman
    Tugas Louise
    DewiChan
    Belum ada peringkat
  • Prostatitis Dina
    Prostatitis Dina
    Dokumen6 halaman
    Prostatitis Dina
    DewiChan
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Bedah 2011
    Ilmu Bedah 2011
    Dokumen10 halaman
    Ilmu Bedah 2011
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Vandud
    Vandud
    Dokumen2 halaman
    Vandud
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Kista Ovarium
    Kista Ovarium
    Dokumen10 halaman
    Kista Ovarium
    Rasid Sang Lades
    Belum ada peringkat
  • LP Pnemonikuuuu
    LP Pnemonikuuuu
    Dokumen33 halaman
    LP Pnemonikuuuu
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Kista Ovarium
    Kista Ovarium
    Dokumen10 halaman
    Kista Ovarium
    Rasid Sang Lades
    Belum ada peringkat
  • Health Education LITHIUM
    Health Education LITHIUM
    Dokumen1 halaman
    Health Education LITHIUM
    Anoegrah Ştreetşŕad ArZa
    Belum ada peringkat
  • Sap Personal Hygiene
    Sap Personal Hygiene
    Dokumen8 halaman
    Sap Personal Hygiene
    clarazettira
    Belum ada peringkat