(SAP)
a. Definisi HIV-AIDS
b. Pathogenesis
f. Pencegahan HIV-AIDS
h. Pemeriksaan/tes HIV-AIDS
i. Pengobatan HIV-AIDS
4. Waktu : 55 Menit
8. Media :
a. Papan tulis atau White Board
d. Buku tulis
e. Bulpoin.
langkah
tujuan
pengetahuan
HIV-AIDS.
3. Masing-masing
buzz group
mendiskusikan
masalah tersebut.
4. Selanjutnya
kesimpulan tiap
kelompok
didiskusikan
kembali dan
dicari kesimpulan
keseluruhannya.
2. Menanyakan kembali
3. Mengisi kuesioner
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang HIV-AIDS pada siswa siswi sasaran dapat :
penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh , bukan penyakit bawaan tetapi didapat dari
hasil penularan. Penyakit ini disebabkan oleh human immunodeficien virus (HIV).
Penyakit ini telah menjadi masalah internasional karen dalam waktu yang relatif singkat
terjadi peningkatan jumlah pasien dan semakin melanda banyak negara. Sampai saat ini
belum ditemukan vaksin atau obat yang realtif efektif untuk AIDS sehingga
Virus, dalam bahasa Indonesia berarti Virus penyebab menurunnya kekebalan tuhuh
manusia. Virus adalah jasad renik hidup yang amat kecil sehingga dapat lolos melalui
jaringan yang teramat halus atau ultrafilter. Jadi, HIV adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. Virus HIV
ditemukan dalam darah, cairan vagina, cairan sperma dan ASI. Penemu virus HIV ini
adalah Prof.Luc Montagnier dari Lembaga Pasteur di Paris Perancis pada bulan Mei
tahun 1983.
berarti didapat, bukan keturunan. Immune terkait dengan sistem kekebalan tubuh kita.
kumpulan gejala, bukan gejala tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat
kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah lahir.
Jelasnya, AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya
sistem kekebalan tubuh manusia yang didapat (bukan karena turunan), tetapi
2. Mengerti pathogenesis
HIV menempel pada limfosit sel induk melalui gp120, sehingga akan terjadi fusi
membran HIV dengan sel induk. Inti HIV kemudian masuk ke dalam sitoplasma sel
induk. Di dalam sel induk, HIV akan membentuk DNA HIV dari RNA HIV melalui
enzim polimerase. Enzim integrasi kemudian akan membantu DNA HIV untuk
DNA virus yang dianggap oleh tubuh sebagai DNA sel induk akan membentuk
RNA dengan fasilitas sel induk, sedangkan mRNA dalam sitoplasma akan diubah oleh
enzim protease menjadi partikel HIV. Partikel itu sealanjutnya mengambil selubung
dari bahan sel induk untuk dilepas sebagai virus HIV lainnya. Mekanisme penekanan
1) Stadium klinis I
a. Asimtomatik
b. Limfadenitis generalisata
2) Stadium klinis II
c. Toxoplasmosis otak
e. Kriptokokosis ekstraparu
f. Penyakit sitomegalovirus pada satu organ selain hati, limpa, atau kelenjar
getah bening
k. Mikobakteriosis atipik
m. Tuberkulosis ekstraparu
n. Limfoma
o. Sarkoma Kaposi
p. Ensefalopati HIV
c. Seseorang dengan HIV dapat bertahan sampai dengan 5 tahun. jika tidak diobati,
1. Diare kronis
3. Pneumocystis carinii
5. Ensefalopati kronik
(Widoyono, 2011)
Penyakit ini menular melalui berbagai cara, antara lain melalui cairan tubuh
seperti darah, cairan genetalia, dan ASI. Virus juga terdapat dalam saliva, air mata,
dan urin (sangat rendah). HIV tidak dilaporkan terdapat dalam air mata dan keringat.
a. Ibu hamil
kelompok ibu, yaitu kelompok ibu yang menyusui sejak awal kelahiran
bayi dan kelompok ibu yang menyusui setelah beberapa waktu usia
bayinya, melaporkan bahwa angka penularan HIV pada bayi yang belum
disusui adalah 14% (yang diperoleh dari penularan melalui mekanisme
29% setelah bayinya disusui. Bayi normal dengan ibu HIV bisa
b. Jarum suntik
1) Prevalensi 5-10%
2) Penularan HIV pada anak dan remaja biasanya melalui jarum suntik
c. Transfusi darah
2) Prevalensi 3-5%
d. Hubungan seksual
1) Prevalensi 70-80%
3) Model penularan ini adalah yang tersering di dunia. Akhir-akhir ini dengan
penderita AIDS.
b. Mencegah hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti atau
memerlukan
Semua orang dapat tertular virus HIV apabila perilakunya sehari-hari tidak
melakukan hubungan seks sebelum menikah dan seks bebas. Yang ditekankan disini
yaitu, dalam melakukan hubungan seks tidak aman dan berisiko IMS memperbesar
risiko untuk tertularnya penyakit HIV-AIDS. Mencari sumber informasi yang benar
terbuka permasalahan yang sering dialamin oleh remaja saat ini dengan perilaku
seksual baik dengan orang tua, guru,teman sekitar memang paham dengan hal seperti
ini. Menghindari dalam menggunakan obat-obat an yang terlarang dan jarum suntik,
tato, dan tindik digunakan secara bersamaan. Tidak melakukan kontak langsung
dengan darah orang yang sudah terpapar oleh virus HIV. Dalam menghindari
berperilaku yang dapat mengarah pada perilaku seseorang yang tidak sehat dan tidak
Sensitifitasnya tinggi yaitu sebesar 98,1 – 100 %. Biasanyan tes ini memberikan
a. Tes HIV pada bayi, karena zat antimateral masih ada pada bayi yang dapat
HIV akan membentuk zat kekebalan untuk melawan penyakit tersebut. Zat
kekebalan itulah yang diturunkan pada bayi melalui plasenta yang akan
tersebut. (Catatan: pemeriksaan HIV sering merupakan deteksi dari zat anti-
tinggi.
untuk HIV-2.
a. Pengobatan suportif