PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang klasifikasi ROM.
Untuk mengetahui tentang prinsip dasar ROM.
Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dilakukan ROM.
Untuk mengetahui tentang indikasi dan kontraindikasi dilakukan ROM.
Untuk mengetahui tentang jenis ROM.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien dengan
bantuan perawat pada setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan pasif adalah pasien
semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu
melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien
tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk,
2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM
pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang
terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.
Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai
dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan
kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif .
Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala
sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher,
jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.
2. Bahu
3. Siku
Fleksi :Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke
depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
Ektensi :Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°
4. Lengan bawah
5. Pergelangan tangan
7. Ibu jari
8. Pinggul
9. Lutut
11. Kaki
ROM EXERCISE
Luas rentang gerak yang mampu dilakukan oleh setiap sendi
PENGERTIAN yang normal
A. PERSIAPAN ALAT
1. Sarung tangan jika perlu.
2. Tempat tidur.
3. Bedrail
B. PERSIAPAN PERAWAT DAN LINGKUNGAN
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.
2. Menyiapkan posisi pasien sesuia kebutuhan.
3. Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman.
PROSEDUR C. PELAKSANAAN PROSEDUR
1. Cuci tangan.
2. Gunakan sarung tangan jika memungkinkan kontak
dengan cairan tubuh.
3. Ataurkan tempat tidur dengan kenyamanan dan
keamanan yang baik saat pelaksanaan ROM.
4. Mulailah dari bagian tubuh kepala hingga bagian
bawah tubuh.
5. Ulangi beberapa bagian dari kegiatan ROM
terhadap klien maksimal 5x.
6. Dukung semua perpindahan tanpa adanya nyeri,
resisten, kelelahan.
7. Gerakan untuk kepala saat klien pada posisi duduk,
jika memungkinkan :
a. Rotasi : putar kepala dari samping ke samping
b. Fleksi dan ekstensi : tekuk kepala ke arah dada
dan naikan perlahan.
c. Lateral fleksi : miringkan kepala sampai
telinga mengenai bahu.
8. Gerakan untuk leher saat klien pada posisi duduk,
jika memungkinkan :
a. Rotasi : putar keher dengan gerakan sirkuler
dan didukung oleh kepala.
9. Gerakan untuk batang tubuh saat klien pada posisi
duduk, jika memungkinkan :
a. Fleksi dan ekstensi : tekuk batang tubuh ke
arah depan hingga punggung rendah, luruskan
batang tubuh kembali.
b. Rotasi : dorong bahu ke arah depan dan
kembalikan lagi ke posisi semula.
c. Lateral fleksi : ujung batang tubuh ke arah kiri,
luruskan batang tubuh, dan ujung batang tubuh
ke arah kanan , luruskan kembali.
10. Gerakan untuk lengan saat klien dalam posisi
duduk jika memungkinkan :
a. Fleksi : naikan lengan dari posisi samping
tubuh ke depan ke posisi di atas kepala (180)
b. Ekstensi : mengembalikan tangan ke posisi
disamping tubuh (180)
c. Abduksi : menaikan lengan keposisi samping
di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari
kepala (180)
d. Adduksi : menaruh lengan ke samping dan
menyilangkan tubuh sejauh mungkin ( 320)
11. Gerakan untuk bahu
a. Internal dan eksternal rotasi : tekuk siku 90
dengan menggerakkan lengan atas dan bawah
12. Gerakan untuk siku
a. Fleksi : menekuk siku sehingga lengan bawah
bergerak ke depan sendi bahu dan tangan
sejajar bahu (150)
b. Ekstensi : meluruskan siku dengan
menurunkan tangan (150)
c. Supinasi : memutar lengan bawah dan tangan
sehingga telapak tangan menghadap ke atas
(70-90)
d. Pronasi :memutar lengan bawah sehingga
telapak tangan menghadap ke bawah (70-90)
13. Gerakan untuk telapak tangan
a. Fleksi : menggerakan telapak tangan ke sisi
delam lengan bawah ( 80- 90 )
b. Ektensi : menggerakan jari – jari sehingga jari
– jari tangan dan lengan bawah berada dalam
arah yang sama ( 80 – 90 )
c. Abduksi ( fleksi radial ) : menekuk
pergelangan tangan miring ( medial ) ke ibu
jari ( 30 – 50 )
d. Adduksi ( fleksi ulnar ) : menekuk pergelangan
tangan miring ( leteral ) ke arah lima jari ( 30 –
50 )
14. Gerakan untuk tangan
a. Fleksi : menggerakan ibu jari menyilang
permukaan telapak tangan ( 90 )
b. Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh
dari tangan ( 90 )
c. Abduksi : menjauhi ibu jari ke samping ( biasa
dilakukan ketiga jari – jari tangan berada
abduksi dan aduksi ( 30 )
15. Gerakan untuk tungkai
a. Abduksi : menggerakan tungkai ke samping
menjauhi tubuh ( 30 -50 )
b. Aduksi :menggerkan tungkai kembali ke posisi
medial dan melebihi jika mungkin ( 30 -50 )
c. Rotasi dalam : memutar kaki dan tungkai ke
tungkai lain ( 90 )
d. Rotasi luar : memutar kaki dan tungkai
menjahui tungkai ( 90)
16. Gerakan untuk lutut
a. Fleksi : menggerkan tumit ke arah belakang
paha ( 120 -130 )
b. Ektensi : mengembalikan tungkai ke lantai (
120- 130 )
17. Gerakan untuk mata kaki
a. Dorso fleksi : menggerkan kaki sehingga jari-
jari kaki menekuk ke atas ( 20- 30 )
b. Plantar fleksi : menggerkan sehingga jari – jari
kaki menekuk ke bawah ( 40- 50 )
18. Gerakan untuk kaki
a. Fleksi : melengkung jari- jari kaki ke bawah (
30 – 60 )
b. Ekstensi : meluruskan jari – jari kaki ( 30 – 60
)
c. Abduksi : merenggakan jari – jari kaki
sehingga satu dengan yang lain ( 15 atau
kurang )
d. Adduksi : merepatkan kembali bersama- sama
( 15 atau kurang )
19. Observasi sendi dan wajah klien untuk mengetahui
tanda- tanda kesengguhan, rasa sakit atau rasa
cemas selama pergerakan.
20. Pindahkan pelindung dan posisi klien dalam posisi
yang nyaman.
21. Kembalikan posisi side rails.
22. Cuci tangan.
23. Dokumentasi : identitas pasien, rencana tindak
lanjut, nama dan tanda tangan perawat.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ROM harus dilaksanakan secara berulang, perlahan dan hati-hati
latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan
agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada kita lebih lanjut
3.2 Saran
Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi
Medis . Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.