Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian aliran idealisme:

Aliran idealisme adalah aliran yang berpandangan bahwa substansi dari dunia adalah
lam pikir manusia, alam pikir merupakan dasar dari materi sedangkan jiwa dan ruh
menjadi dasar yang selanjutnya. Aliran ideallisme menganggap akal pikir itu nyata
sedangkan materi adalah akibat yang timbul dari akal pikir tersebut. bahwa idealisme
merupakan suatu aliran filsafat yang mempunyai pandangan bahwa hakekat segala
sesuatu ada pada tataran ide. Realitas yang berwujud sebenarnya lebih dulu ada dalam
realitas ide dan pikiran dan bukan pada hal-hal yang bersifat materi. Meskipun
demikian, idealisme tidak mengingkari adanya materi. Materi merupakan bagian luar
dari apa yang disebut hakekat terdalam, yaitu akal atau ruh, sehingga materi
merupakan bungkus luar dari hakekat, pikiran, akal, budi, ruh atau nilai.

Implementasi aliran idealisme dalam pendidikan:

1. Peserta didik
Kalangan idealisme melihat anak didik sebagai seseorang yang mempunyai potensi
untuk tumbuh, baik secara moral maupun kognitif. Para idealis cenderung melihat
seorang anak didik sebagai individu yang mempunyai nilai-nilai moralitas. Oleh
karena itu, pendidikan berfungsi untuk rnengembangkannya kearah kepribadian yang
sempurna.

Dapat dipahami menurut aliran idealisme bahwa anak didik harus dipandang sebagai
individu yang memiliki potensi akal pikir dan potensi moral. Potensi inteleknya
dikembangkan sehingga memiliki pengetahuan yang benar, dan potensi moralnya
diaktualkan agar ia memiliki kepnibadian yang utama sebagai manusia yang bermoral

2. Pendidik
Bagi aliran idealisme guru sangat menanamkan peran penting dalam pendidikan dan
pengajaran. Dalam mendidik, guru berperan sebagai tokoh sentral dan model di mana
keberadaannya menjadi panutan bagi anak didiknya. Dengannya, anak didik menjadi
punya pegangan. Sebagai model bagi anak didiknya, guru harus menghargai anak
didiknya dan membantunya untuk menyadari kepribadian yang mereka miliki.
Dengan demikian idealisme rupanya menempatkan sosok guru menjadi posisi sentral
yang selalu mengarahkan anak didiknya.
3. Kurikulum pelajaran
Aliran idealisme menganggap kurikulum harus disusun di seputar materi-materi
kajian yang mengantar anak didik bergelut langsung dengan ide dan gagasan. Ide dan
gagasan itu disusun oleh pendidik agar pembelajaran bersifat konseptual.
4. Metode pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, kata-kata tertulis maupun terucap merupakan metode
yang digunakan oleh penganut idealisme. Melalui kata-katalah ide dan gagasan dapat
beralih dari suatu akal pikir menuju akal pikir lainnya. Tujuan dan metode ini dapat
dirumuskan sebagai penyerapan ide dan gagasan. Metodologi guru di ruang kelas
sering kali dilihat dalam bentuk (penyampaian materi) dengan pengertian
pengetahuan ditansfer dari guru ke murid. Guru juga menyelenggarakan diskusi kelas
sehingga ia dan muridnya dapat menangkap ide-ide dan gagasan dari berhagai bacaan
dan pembelajaran.
B. Pengertian aliran realisme

Aliran realisme adalah lawan dari idealisme yang menganggap bahwa materi itu
adalah subtansi dari dunia ini sedangkan akal pikiran dan jiwa adalah sesuatu akibat
dari materi itu karena materi dan akal berbeda apabila digambarkan, apabila materi itu
bersifat nyata sedangkan akal pikiran serta jiwa bersifat relatif. Reaslime dalam
pendidikan mengenggap bahwa peserta didik mampu siap dalam dunia nyata dengan
banyaknya kegiatan belajar mengajar yan bersifat penguatan mental dan fisik serta
pemrktekan. Kenyataan hadir dengan sendirinya tidak tergantung pada pengetahuan
dan gagasan manusia, dan kenyataan dapat diperoleh melalui penginderaan.
Kebenaran pengetahuan dapat dibuktikan dengan memeriksa kesesuaiannya dengan
fakta.

Implementasi reaslime dalam pendidikan

Pendidikan harus bersifat unversal, seragam, dimulai sejak pendidikan yang paling
rendah, dan merupakan suatu kewajiban. Pada pendidikan yang paling rendah anak
akan menerima jenis pendidikan yang sama. Pembawaan dan sifat manusia sama pada
semua orang. Oleh karena itulah metode, isi, dan proses pendidikan harus seragam.
Namun pada penddikan yang paling tinggi tidak boleh hanya ada satu model
pembelajaran melainkan harus beraneka ragam jenis pendidikan. Inisiatif pendidikan
beradaa pada pendidik bukan peserta didik jadi bersifat snetra pendidik. Materi
pelajaran yang baik adalah materi yang mampu doterima baik oleh peserta didik dan
sesuaidengan minat dan bakat peserta didik.

1. Tujuan poendidikan
Tujuan oendidikan diarahkan kepada pendidikan yang alamiah yakni peserta didik
dapat bertahan hidup didunia dengan segala ilmu pengetahuan dan pemagalamannya
dengan baik .
2. Kurikulum pendidikan
Materi pembelajaran yang banyak mengandung akan alam semesta beserta isinyayang
dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang betuk rupa alam semtea
dan cara bertahan hidup dan bagaimana menjalani kehiduoan dengan baik, conohnya
pelajaran sains dan matematika yang banyak pmengajarakan tentang pengetahuan
yang sangat dibutuhkan manusia agarr mengetahui hakekat kehidupan dan
menjalaninya dengan baik.
3. Metode pendidikan
Aliran rwaslime menganggap bahwa pendidikan dapat diberkan melalui pengalama
langsung maupun tidak langsung misalnya membaca buku atau mngetahui sesuatu
dari orang lain. Dalam aliran ini peserta didik diberikan semuanya larena pendidik
disini bersifat otoriter yang mana harus mengetahui segala sesuatu yang belum
diketahui peserta didik.
C. Pengertian aliran empirisme

Aliran empirisme merupakan aliran yang memntingkan stimulasi eksternal dalam


perkembangan manusia. Aliran ini mengatakan bahwa perkembangan anak tergantung
pada lingkungan, sedangkan pembawaan anak sejak lahir dianggap tidak terlalu
penting. Selain itu, aliran ini berpandangan bahwa perkembangan seseorang
tergantung seratus persen kepada pengaruh lingkungan atau pengalaman-pengalaman
yang diperoleh dalam kehidupannya.

Jadi aliran ini berpandngan bahwa seseorang memndapatkan pengetahuan maupun


pengalaman itu dari kehidupan yang dialaminya sehari-hari yang ditangkap melalui
indera baik dari lingkunga keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah api itu panas apabila dipegang, kita
mengetahuinya karena kita pernah merasakannya dengan itu kita memperoleh
pengalaman bahwa api itu ‘panas’, kemudian misalnya adalah bungan melati itu
wangi, kita mengetahuinya karena kita pernah menciumnya secara langsung dan
merasakan wangi, seorang empiris akan mendapatkan pengelaman dari hal tersebut,
karena apabila kita belum mengalaminya maka itu buka disebut pengelaman.

Implementasi aliran empirisme dalam pendidikan

1. Bagi kurikulum pendidikan


Kurikulum pendidikan bagi kaum empiris adalah kurikuum yang banyak pengetahuan
yang diari dari analisis, penelitian , dan praktek langsung dilapangan karena dengan
itu akan bertambah pengetahuan, serta bagi kaum empiris seluruh orang dari latar
belakang yang berbeda dan mempunyai kecerdasan yang berbeda dapt belajar yang
penting diberikan stimlus yang sama dengan lingkungan yang sama, karena setiap
orang daoat dirubah dengan memberikan stimulus sesuai kebutuhan.
2. Pendidik
Pendidik disini memberikan stimulus berupa materi pembelajaran yang mampu
dirasakan oleh speserta didik secara langsung walaupun tidak sesuai minatnya, serta
didudkung oleh lingkungan yang baik pula.
3. Peserta didik
Dalam aliran ini anak dianggaporang yang seperti kertas putih yang perlu stimulu dari
pendidik, stimulus itu dapat berupa pengamala langsung, alnalisi, penelitian, serta
pembelajaran fisik.
D. Pengertian aliran nativisme

Aliran nativisme adalah aliran yang berpandangan bahwa manusia sejak lahir sudah
memiliki pembawaan, potensi, dan bakat sehingga lingkungan dan alam sekita tidak
terlalu penting dalam perkembangan manusia. Alirna nativisme meyakini bahwa
manusia memeiliki potensi sejak lahir dikarenakan faktor gen dari orang tua atau yang
lainnya sehingga apabila nanti beranjak remaja maupun dewaasa anak akan tidak
terlalu jauh dari kebiasaan yang dimiliki orang tuanya dahulu. Contohnya apabila
orang tua memiliki potensi bernyanyi maka anaknya nanti kan memiliki ootensi
bernyanyi juga dikarenakan faktor gen orang tua tadi sehingga akan menular kepada
anaknya. Aliran nativisme ini memiliki tujuan bhawa pembawaan manusia sejak lahir
sangat memiliki potensi yang besar apabila dikembangkan karena apabila potensi
tersebut tidak dikembangkan kepada hal yang baik maka akan menyalahi potensi
aslinya dan ini akan sangat dirugikan bagi keluarga.
Implementasi aliran nativisme dalam pendidikan

1. Peserta didik
Dapat mengetahui dan menyadari potensi anak sejak dini dengan itu orang tua
menyadarinya dan berusaha mendorongnya kepada hal yang baik bagi anak, ini akan
berguna bagi anak dalam tumbuh kembang secara alami dan normal, apabila anak
normal akan tumbuh sesuai dengan potensinya dan anak akan aktif serta responsif
dalam setiap kehidupannya dan apabila anak kurang normal akan sedikit berbeda dari
potensi aslinya dan memiliki kecenderungan untuk bersikap pasif dalam
kehidupannya.
2. Pendidik
Dalam aliran ini pendidik harus bersikap resonsif dan peka terhadap tumbuh kembang
anak, contohnya saja apabila terdapat sekolah yang menerapkan aliran nativisme ini
maka sekolah tersebut akan memilih dan menyeleksi anak-anak yang memang sejak
kecil sudah memiliki kemampuan yang mumpuni sehingga pneididk hanya
merangsangnya kepada hal-hal yang sesuai dengan potensi anak tersebut, apabila para
peserta didik memeiliki potensi yang baik dalam pelajaran berhitung atau matematika
maka akan diarahkan kepada kelas khusu matematika dan apabila anak memiliki
kegemaran sejak kecil terhadap sains maka akan diarahkan kepda kelas yang memiliki
kegemran dengan sains.
3. Tujuan pendidikan
Dalma lairan ini ditujukan agar anak dapat menentukan pilihannya dalam setiap
porgram pelajarannya yang sesuai dengan potensi, bakat, minatnya sejak kecil tanpa
pakdsaan dari pihak manapun atau yang sebelumnya ia telah miliki sejak kecil.
4. Kurikulum pendidikan
Dalam kurikulum pendidikan sekolah maupun pendidik yang menganut aliran ini
akan mekhususkan bagi anak-anak sesuai dengan bakat, minat, dan potesinya seperti
terdapat kelas sains, bahasa, agama dan lain sebagainya sehingga dalam kegiatan
belajar mengajarnya mudah dalam mengarahkannya karena sudah terdapat jurusannya
masing-masing.
E. Pengertian aliran konvergensi

Aliran konvergensi adalah aliran yang menyakin bahwa tumbuh kembang manusia
disebabkan oleh 2 faktor penting yaitu faktor pembawaaan (genetik) dan faktor
lingkungan, aliran ini menggabungkan anatar kedua faktor tersebut sehingga tidak ada
yang dikesampingkan dalam tahap tumbuh kembang manusia karna apabila manusia
sudah memiliki pembawaan sejak lahir maka sangat perlu manusia memiliki
lingkungan yang baik pula.

Aliran ini berpandangan bahwa manusia memiliki pembawaan sebagai modal bagi
masa depannya yang mana akan berjalan baik dan lancar apabila didukung dengan
lingkungan yang baik pula, seperti apabila 2 orang memiliki potensi yang sama dan
keadaaan yang sama pada akhirnya juga akan memiliki keinginan yang berbeda-beda
itu tergntung pada pembawaan yang kuat mana dan lingkungan yang baik atau tidak.

Implikasi daliran konvergensi dalam pendidikan

1. Kurikulum pendidikan
Bagi sekolah yangmenganut aliran ini akan memberikan beraneka ragam program
pendidikan serta lingkungan yang baik pula ini dimaksudkan agar anak bertumbuh
kembang secara maksimal seuai dengan bakat minatnya. Kurikulum yang digunakan
bagi penganut aliran ini adalah sekolah yang memiliki program studi yang banyak
serta pendukungnya seperti ekstrakulikuler dan juga lingkungan yang memadai.
2. Pendidik
Dalam hal ini pendidik memiliki tugas yang sentra yaitu dengan mentarnsfer
pengetahuan kepada anak tapi juga terkdang menjadi fasilitator dalam pembeljaran
sesuai dengan kebutuhan anak sehingga pendidik juga tidak otoriter tetapi juga anak
tidak salah dalam pembelajarannya.
3. Peserta didik
Dalam aliran ini peserta didik memiliki kemampuan yang aktif dalam pembeljaran
terlebih apabila sudah sesuai dengan bakat minatnya maka tinggal didukung dengan
lingkungan yang baik pula, peserta didik memiliki keinginan yang kuat dalam
mengembangkan kemampuannya dengan saling diskusi, analisis, dan meneliti agar
pengetahuan tidak hanya dari pendidik saja.
F. Pengertian aliran progresivisme

Aliran ini adalah adalah filsafat modern yang mana berpandangan bahwa pendidikan
tidak hanya pemberian pengetahuan yang monoton akan tetapi pendidikan yang
berkemajuan pesat serta berbagai aktifitas yang mampu merangsang peserta didik
untuk menghadapi zaman kedepannya dan berbagai rintangannya. Menurut aliran ini
dalam pendidikan dibutuhkan pelatihan dan pembiasaan untuk berpikir secara
komprehensif sehingga dapat berpikir secara sistematis melalui cara yang ilmiah,
konseptual, dan teoritis. Semua hal itu dapat dilaksanakan dengan sistem diskusi aktif,
analisis problem, problem disorving, dan penggunaan teknologi dalama pembeljaran
dengan itu diharapkan para peserta didik mampu berpikir secara menyeluruh tentang
problem pada masa sekarang tetapi juga pada masa mendatang gara terus diperbarui
dan responsif terhadap kemajuan zaman.

Implementasi aliran progresivisme dalam pendidikan

1. Tujuan pendidikan
Aliran ini bertujuan memberikan pengetahuan yang komprehensif dan empiris kepada
peserta didik sehingga terbentuk pribadi yang ingin belajar dan berbuat sesuatu untuk
masa sekarang kedepannya. Maksudanya dapat membeikan kontrbusi bagi kehidupan
sekarang dan peka terhadap masa mendatang. Semua itu didapatkan dengan analisa
dan pengelaman menyelesaikan masalah dan tantangan yang terjadi untuk masa
mendatang dimulai dari pemecahan masalah pada kehidupan sehari-hari dan mencari
solusinya.
2. Kurikulum pendidikan
Menurut aliran ini kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu merangsang
peserta didik kepada pemikiran yang menyeluruh serta pemecahan masalah, seperti
pembelajaran yang mengacu kepada minat anak dan memberikan kebebasan kepada
anak untuk berkreatifitas, berekspresi serta erinisiasi dalam proses pembelajaran.
Menurut aliran ini sekolah hanya dijadikan sarana dalam pembelajaran yang mampu
memberikan segala kebutuhan bagi peserta didik dalam pembelajarannya yang berisi
gagasan dan penelitian yang inovatif.
3. Pendidik
Menurut aliran ini pendidik dalam proses pembelajaran diarahkan kepada pengendali
kegiatan atau fasilitator yang hanya memberikan tugas dan kegiatan akan tetapi
mmemberikan tempat seluas-luasnya bagi peserta didik dalam pembelajaran.
4. Metode pembelajaran
Dalam proses pembelajaran menurut aliran ini adalah perbanyak dalam kegiatan serta
aktifitas yang mampu merangsang anak dalam berpikir seperti diskusi aktif oleh para
peserta didik jadi dituntut seluruh peserta didik untuk aktif dalam proses dikusi, juga
analisis masalah yang ada pada masa kini serta kemungkinan pada masa mendatang
yang semua itu dibimbing oleh pendidik.
G. Pengertian aliran kontruktivisme

Aliran kontruktivisme adalah aliran yang menekankan kepada pembangunan kerangka


dalam menyelesaikan masalah yang semua itu berdasarkan data yang ada dan masalah
yang ada.contohnya dalamproses pembeljaran seorang pendidik memberikan masalah
epda peserta didiknya mengenai sains dimana hukum gravitasi itu kemudian peserta
didik berkelompok melakukan diskusi aktif dan analisi dari berbgai sumber untuk
selanjutnya dipresentasikan dan kemudian kelompok selanjutnya begitu, semua itu
kita tidak boleh menyelahkan apakah ini benar atau tidak karena diharapkan peserta
didik menganilisi dengan bebrgai data dan sumber yang ada, baru kemudian pendidik
lah yang menjadi penengah dari semua hasil dikusi peserta didik.

Implementasi aliran kontruktivisme dalam pendidikan

1. Tujuan pendidikan
Aliran kkontruktivisme bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang mampu
membangun konsep dasar dalam berpiki menyelesaikan masalah yang ada baik itu
masalah yang diberikan pendidik maupun masalah yang ada dalam kehidupan
masyarakat dengan mencari solusi yang sistematis, empiris, dan ilmiah.
2. Pendidik
Dalam hal ini pendidik menurut aliran kontruktivisme menjadikan pendidik sebagai
fasilitator yang mampu memberikan ragsangan awal dalam membenagun konsep
belajar dan konsep pemecahan maslaah serta mampu memberikan opemahaman yang
ilmiah, empiris dan teoritis.
3. Metode pembelajaran
Metode pembelejaran yang menganut aliran ini adalah dengan memperbanyak diskusi
kelompok maupun individu dengan pemberian awal masalah dari pendidik agar
diselesaikan oleh para peserta didik yang akan dicari solusi dan pendapat masing-
masing yang berdasarkan data dan sumber yang valid.

Anda mungkin juga menyukai