PENDAHULUAN
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Fungsi
Insulin adalah zat utama yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula
darah yang tepat. Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa
yang serius, suatu keadaan darurat yang harus segera diatasi. KAD memerlukan
pengelolaan yang cepat dan tepat, mengingat angka kematiannya yang tinggi.
metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama
disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif. Akibat diuresis osmotik, KAD
Faktor pencetus yang berperan untuk terjadinya KAD adalah infeksi, infark
1
Pada pasien KAD dijumpai pernafasan cepat dan dalam (kussmaul), berbagai
derajat dehidrasi (turgor kulit berkurang, lidah dan bibir kering, mata cekung),
kadang-kadang disertai hipovolemia sampai syok dan terdapat bau aseton dari napas
penderita.
Pengobatan utama terhadap kondisi ini adalah rehidrasi awal (dengan menggunakan
isotonic saline) dengan pergantian potassium serta terapi insulin dosis rendah. 5,6
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis, dan ketosis, terutama
B. Epidemiologi
ketoasidosis diabetik sebesar 8 per 1000 pasien DM per tahun untuk semua kelompok
umur, sedangkan untuk kelompok umur kurang dari 30 tahun sebesar 13,4 per 1000
pasien DM per tahun. Sumber lain menyebutkan insiden ketoasidosis diabetik sebesar
jawab untuk lebih dari 100.000 pasien yang dirawat per tahun di Amerika Serikat.
umumnya berasal dari data rumah sakit dan terutama pada pasien DM tipe 2. Angka
kematian pasien dengan ketoasidosis diabetik di negara maju kurang dari 5% pada
banyak senter, beberapa sumber lain menyebutkan 5-10%, 2-10%, atau 9-10%.
3
C. Etiologi
insulin disebabkan oleh destruksi sel B pulau langerhans akibat proses autoimun.
Sedangkan non insulin dependen diabetik melitus (NIDDM) atau diabetes melitus
tidak tergantung insulin disebabkan kegagalan relatif sel B dan resistensi insulin.
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa
oleh hati. Sel B tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya. Artinya
sekresi insulin pada perangsangan sekresi insulin, berarti sel B pankreas mengalami
- Infeksi
4
- Penyakit lainnya yang mendorong stress dan katabolic seperti : infark
gigi.
- Idiopatik
D. Patofisiologi,9,10,11
jaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton. Bila
hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan tubuh
akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya terjadi karena tidak mematuhi
perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya
sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya seperti kematian
diabetik (KAD) adalah infeksi, infark miokardial, trauma, ataupun kehilangan insulin.
(KAD) adalah tergolong konsekuensi langsung atau tidak langsung dari kekurangan
insulin.
akan menyebabkan kelebihan produksi asam asam lemak, yang sebagian diantaranya
5
akan dikonversi (diubah) menjadi keton, menimbulkan ketonaemia, asidosis
magnesium, fosfat dan klorida. Dehidrsi terjadi bila terjadi secara hebat, akan
menimbulkan uremia pra renal dan dapat menimbulkan syok hipovolemik. Asidodis
6
E. Manifestasi Klinis12
(turgor kulit berkurang, lidah dan bibir kering), ketoasidosis diabetic yang disertai
hipovolemia sampai syok. Bau aseton dari hawa napas tidak terlalu mudah
tercium.
keluhan poliuri dan polidipsi sering kali mendahului ketoasidosis diabetik serta
muntah merupakan gejala yang sering dijumpai pada ketoasidosis diabetik anak.
depresi sampai koma. Bila dijumpai kesadaran koma perlu dipikirkan penyebab
Infeksi merupakan factor pencetus yang paling sering. Infeksi yang paling sering
7
iskemia usus, appendicitis, diverticulitis, ayau perforasi usus. Bila pasien tidak
perirectal).
F. Diagnosis12,13
terdiri dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cepat dan teliti terutama
biasanya tampak dalam jangka waktu pendek (< 24 jam). Umumnya penampakan
seluruh gejala dapat tampak atau berkembang lebih akut dan pasien dapat tampak
sebelumnya.
sensoria, dan akhirnya koma. Pemeriksaan klinis termasuk turgor kulit yang
syok, dan koma. Lebih dari 25% pasien ketoasidosis diabetik menjadi muntah-
8
muntah yang tampak seperti kopi. Perhatian lebih harus diberikan untuk pasien
pula pasien dengan abdominal pain, karena gejala ini dapat merupakan akibat
atau sebuah indikasi dari pencetusnya, khususnya pada pasien muda. Evaluasi
lebih lanjut diperlukan jika gejala ini tidak membaik dengan koreksi dehidrasi dan
asidosis metabolic.
G. Pemeriksaan penunjang2,5,6
Laboratorium
Glukosa: > 250 mg / dL. Klinisi dapat melakukan tes glukosa dengan
tingkat natrium serum diturunkan oleh sekitar 1,6 mEq / L. Bila kadar glukosa
Kalium: kalium perlu diperiksa secara berkala, ketika asidosis kadar kalium
normal atau sedikit meningkat (3-5 mmol per liter). Ketika diberi pemberian
insulin maka kalium akan menurun. Insulin dapat diberikan jika kadar kalium
9
Sel darah lengkap (CBC) menghitung: sel darah putih (> 15 X 10 9
/ L),
Gas darah arteri (analisa gas darah): pH <7,3. Vena pH dapat digunakan untuk
mengulang pengukuran pH. pH vena pada pasien dengan DKA adalah 0,03
lebih rendah dari pH arteri. Karena perbedaan ini relatif dapat diandalkan dan
tidak signifikansi klinis, maka hampir tidak ada alasan untuk melakukan ABG
lebih menyakitkan.
Keton: positif
untuk mengikuti tanggapan terhadap pengobatan. Tingkat lebih besar dari 0,5
ketoasidosis diabetikum.
Urinalysis: Cari ketosis glycosuria dan urin. Gunakan ini untuk mendeteksi
osmolalitas kurang dari ini pada pasien yang koma, mencari penyebab lain.
BUN meningkat.
10
kesenjangan Anion lebih tinggi dari normal.
Perlu diketahui bahwa tingkat glukosa serum yang tinggi dapat menyebabkan
kadar gula buatan rendah dan tingkat tinggi badan keton dapat menyebabkan
Studi imaging
CT scan: ambang harus rendah untuk memperoleh CT scan kepala pada anak
dengan diabetes ketoasidosis (DKA) yang telah berubah status mental, karena
hal ini dapat disebabkan oleh edema serebral. Banyak perubahan dapat dilihat
terlambat pada pencitraan kepala dan tidak harus menunda pemberian salin
11
hipertonik atau manitol dalam kasus-kasus anak di mana edema serebral
dicurigai.
Tes lainnya
atau hiperkalemia .
asidosis mendalam.
H. Diagnosis Banding
12
Gambar 2. Diagnosis banding KAD
Hiperosmolar non ketotik (HONK)8
Hiperosmolar non ketotik adalah salah satu dari dua keadaan akut yang
disebabkan oleh gangguan metabolisme serius yang terjadi pada pasien dengan
diabetes mellitus dan bisa menjadi darurat yang mengancam nyawa. Kondisi ini
signifikan. Hiperosmolar non ketotik biasanya menyajikan pada pasien tua dengan
diabetes mellitus tipe 2 dan membawa tingkat kematian lebih tinggi daripada DKA,
13
neurologik fokal. Pada satu dari tiga kasus, fitur klinis KAD dan HONK saling
Pada tahun 1940, Dillon dan rekan pertama kali menjelaskan ketoasidosis akibat
alkohol sebagai sindrom yang berbeda. Ketoasidosis akibat alkohol ditandai dengan
asidosis metabolik dengan anion gap tinggi, peningkatan keton serum, dan
konsentrasi glukosa rendah atau normal. Gangguan ini biasanya terjadi pada orang
yang kronis penyalahgunaan alkohol dan dari pesta minuman keras, sedikit atau tidak
ada asupan makanan, dan muntah terus menerus. Patogenesis ketoasidosis akibat
14
ini adalah 3 acara predisposisi utama:
metabolisme alkohol
- Deplesi volume akibat muntah dan asupan cairan mulut yang buruk
Hasil ini peristiwa menghasut dalam akumulasi cepat dari metabolisme asam asam
Muntah-muntah juga biasanya sering terjadi dan akan mempercepat kehilangan air
dan elektrolit. Sehingga, perkembangan KAD adalah merupakan rangkaian dari siklus
Apabila jumlah insulin berkurang, jumlah glukosa yang memasuki sel akan
berkurang juga . Disamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali.
kalium). Diuresis osmotik yang ditandai oleh urinasi yang berlebihan (poliuri) akan
15
yang berat dapat kehilangan kira-kira 6,5 L air dan sampai 400 hingga 500 mEq
Akibat defisiensi insulin yang lain adlah pemecahan lemak (lipolisis) menjadi
asam-asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah menjadi badan
keton oleh hati. Pada ketoasidosis diabetik terjadi produksi badan keton yang
berlebihan sebagai akibat dari kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah
timbulnya keadaan tersebut. Badan keton bersifat asam, dan bila bertumpuk dalam
I. Penatalaksanaan1,6,7
b. Menekan lipolisis sel lemak dan menekan glukoneogenesis sel hati dengan
pemberian insulin.
16
d. Mengembalikan keadaan fisiologis normal dan menyadari pentingnya
Cairan
perkiraan hilangnya cairan pada KAD mencapai 100 ml per kg berat badan,
maka pada jam pertama diberikan 1 sampai 2 liter, jam kedua diberikan 1
liter. Ada dua keuntungan rehidrasi pada KAD: memperbaiki perfusi jaringan
dari 200 mg% maka perlu diberikan larutan mengandung glukosa (dekstrosa 5
% atau 10 %).
Insulin
insulin di sebagian besar pusat pelayanan medis. Panduan terapi insulin pada
17
Tabel 2. Terapi insulin pada KAD
jarang dibandingkan dengan cara terapi insulin dengan dosis besar secara
Pada mayoritas pasien, terapi insulin diberikan secara simultan dengan cairan
intravena. Apabila pasien dalam keadaan syok atau kadar kalium awal kurang
dari 3,3 mEq/L, resusitasi dengan cairan intravena atau suplemen kalium
18
harus diberikan lebih dahulu sebelum infus insulin dimulai. Insulin infus
penurunan kadar glukosa darah, antara lain rehidrasi yang kurang adekuat dan
Bila kadar glukosa darah sudah turun < 250 mg/dL, dosis insulin infus harus
makan. Pada tahap ini, insulin subkutan dapat mulai diberikan, sementara
infus insulin harus dilanjutkan paling sedikit 1–2 jam setelah insulin subkutan
kerja pendek diberikan. Pasien KAD dan SHH ringan dapat diterapi dengan
intravena, subkutan, dan intravena intermiten pada pasien KAD dan SHH
Kalium
19
Pada awalnya KAD biasanya kadar ion K serum meningkat hiperkalemia
yang fatal sangat jarang dan bila terjdi harus segera diataasi dengan pemberian
tersebut.
KAD, ion K bergerak ke luar sel dan selanjutnya dikeluarkan melalui urine.
Total defisit K yang terjadi selama KAD diperkirakan mencapai 3-5 mEq/kg
dalam batas normal., perlu pemberian kalium. Pada pasien tanpa gagal ginjal
cukup adekuat.
Bikarbonat
tahun. Pemberian bikarbonat hanya dianjurkan pada KAD yang berat. Adapun
20
- Hipertonis dan kelebihan natrium
Saat ini bikarbonat hanya diberikan bila pH kurang dari 7,1 walaupun
Pengobatan Umum
Di samping hal tersebut di atas pengobatan umum yang tak kalah penting.
Pemantauan
21
- kadar glukosa darah tiap jam dengan glukometer
- Analisis gas darah, bila pH <7 waktu masuk periksa setiap 6 jam sampai
22
J.
Ko
mpl
ikas
i2,5
Cerebral edema merupakan komplikasi serius, yang dapat muncul selama pengobatan diabetic ke
men
gko
nfir
mas
diag
nosi
s.
Ede
ma
sere
bral
langka dan membawa angka kematian tertinggi. Meskipun manitol dan deksametason
sering digunakan dalam situasi ini, namun tidak ada pengobatan khusus yang terbukti
23
bermanfaat dalam kasus tersebut.
asidosis baik awalnya atau sebagai akibat dari terapi. Biasanya, koreksi
pemantauan jantung pada pasien dengan KAD selama koreksi elektrolit selalu
disarankan.
Edema paru dapat terjadi karena alasan yang sama seperti edema serebral.
Meskipun jarang, namun perlu berhati-hati. Edema paru terjadi karena koreksi
yang berlebihan untuk terapi kehilangan cairan. Diuretik dan terapi oksigen
Cedera miokard nonspesifik dapat terjadi pada DKA berat, yang berhubungan
perubahan EKG dengan infark miokard (MI). Asidosis dan asam lemak bebas
K. Prognosis2,5
24
Prognosis pasien diobati dengan ketoasidosis diabetes sangat baik, terutama
pada pasien yang lebih muda jika infeksi intercurrent tidak ada. Prognosis
terburuk adalah biasanya diamati pada pasien yang lebih tua dengan penyakit
BAB III
KESIMPULAN
hiperglikemia yang berat, dehidrasi, asidosis metabolik. KAD terjadi bila kekurangan
insulin yang berat tidak saja menimbulkan hiperglikemia dan dehidrasi yang berat tapi
25
Diagnosis KAD ditegakkan bila ditemukan hiperglikemia (≥ 250 mg/dL),
ketosis darah atau urin, dan asidemia (pH < 7.3)., HCO3 rendah (<15 meq/L), anion
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, kadar glukosa darah, gangguan asam
basa, serta mengobati faktor pencetus. Prinsip terapi KAD terdiri dari pemberian
penghentian obat insulin atau OHO. Perlunya upaya pencegahan merupakan hal
menekankan pada cara-cara mengatasi saat sakit akut, meliputi informasi mengenai
pemberian insulin kerja cepat, target kadar glukosa darah pada saat sakit, mengatasi
demam dan infeksi, memulai pemberian makanan cair yang mengandung karbohidrat
garam yang mudah dicerna. Yang paling penting ialah agar tidak menghentikan
pemberian insulin atau OHO dan sebaiknya segera mencari pertolongan atau nasehat
26
Pasien DM harus didorong untuk perawatan mandiri terutama saat mengalmi
masa-masa sakit, dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah dan keton urine
sendiri. Di sinilah pentingnya edukaror diabetes yang dapat membantu pasien dan
DAFTAR PUSTAKA
1. Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, et
http://emedicine.medscape.com/article/118361-overview. .
27
3. Umpierrez GE. Diabetic ketoacidosis and hyperglycemic hyperosmolar
http://emedicine.medscape.com/article/766275-overview. 2014.
Physician. 2012;71(9):p1705-1714.
7. Kitabchi AE, Umpierrez GE, Murphy MB, Malone JI, Wall BM, Barret EJ, et
http://emedicine.medscape.com/article/765856-overview. 2010.
2006;513-540.
28
12. Soewondo P, 2006, Ketoasidosis Diabetik, Dalam: Buku Ajar Penyakit
29-76.
29