Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II

“EQUILIBRIUM STILL”
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM

OPERASI TEKNIK KIMIA II

“EQUILIBRIUM STILL”

GRUP T

Indah Nur Laila (1531010115)


Churotul Uyun Mandasari (1531010130)
Dwi Kirana Ika Candra Dewi (1531010132)

Kepala Laboraturium OTK Dosen Pembimbing

(Ir. Caecilia Pujiastuti, MT) (Ir.Kindriari Nurma, MT)


NIP. 19630305 198803 2 00 1 NIP. 19600228 198803 2 001

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II Page II


LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
“EQUILIBRIUM STILL”
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga Laporan Praktikum Operasi
Teknik Kimia II “Equilibrium Still” ini dapat selesai pada waktunya.

Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa tanpa adanya dukungan dan


bantuan dari berbagai pihak, maka tidaklah mungkin Laporan Praktikum Operasi
Teknik Kimia II “Equilibrium Still” ini dapat terwujud. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penyusun tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :

1. Orang tua kami tercinta, yang telah banyak memberikan doa dan dukungan baik
secara moril maupun materiil.
2. Ibu Ir. Caecilia Pujiastuti, MT selaku Kepala Laboratorium Riset dan Operasi
Teknik Kimia.
3. Ibu Ir. Kindriari Nurma, MT selaku Dosen Pembibing Percobaan Equilibrium
Still.
4. Teman-teman dan semua rekan – rekan yang terkait.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktikum
Operasi Teknik Kimia II “Equilibrium Still” ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu atas kerja samanya yang baik penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dalam rangka menyempurnakan Laporan Praktikum
Operasi Teknik Kimia II “Equilibrium Still” ini.

Akhir kata penyusun berharap agar Laporan Praktikum Operasi Teknik


Kimia II “Equilibrium Still” ini dapat memberikan manfaat dan tambahan
pengetahuan kepada para pembaca dan khususnya bagi penyusun.

Surabaya, 28 September 2017

Penyusun

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II Page III


LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
“EQUILIBRIUM STILL”
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ II
KATA PENGANTAR……..…………………………………………….. III
DAFTAR ISI.…………………………………………………………….. IV
INTISARI….…………………………………………………………….. V
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang…….…………………………………………….. 1
I.2 Tujuan Percobaan……………………………………………….. 2
I.3 Manfaat Percobaan.……………………………………………… 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum…………………………………………………… 3

II. 2 Sifat Bahan……………………………………………………… 10

II.3 Hipotesa..........................................................................................11

II.4 Diagram Alir...................................................................................12

BAB III. PERCOBAAN

III.1 Bahan-bahan yang Digunakan….…………………………….. 13

III.2 Alat-alat yang Digunakan.…………………………………….. 13

III.3 Gambar dan Susunan Alat …………………………………….. 13

III.4 Rangkaian Alat........................................................................... 15

III.5 Prosedur Percobaan……..…………………………………….. 15

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Hasil Pengamatan……………………………………….. 16

IV.2 Tabel Hasil Perhitungan……………………………………….. 16

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II Page IV


LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
“EQUILIBRIUM STILL”
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

IV.3 Grafik………………………………………………………….. 17

IV.4 Pembahasan…….……………………………………………… 20

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 21

V.2 Saran……..……………………………………………………… 21

DAFTAR PUSTAKA ……..……………………………………………… 22

APPENDIX….…………………………………………………………….. 23

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II Page V


LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
“EQUILIBRIUM STILL”
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

INTISARI

Operasi pemisahan fasa liquid – liquid ada beberapa macam yaitu distilasi,
ekstrasi dan absorbsi. Seperti halnya pemisahan komponen – komponen campuran
ethanol – air yang dilakukan dengan proses distilasi. Distilasi adalah proses yang
digunakan untuk memisahkan campuran fluida berdasarkan titik didih yang diikuti
oleh kondensasi. Dua fasa dikatakan berada dalam kesetimbangan jika temperatur,
tekanan, dan potensial kimia dari masing-masing komponen yang terlibat di kedua
fasa bernilai sama. Salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data
kesetimbangan antara fase liquida dan fase gas adalah Glass Othmer Still. Adapun
hal – hal yang berpengaruh dalam sistem ksetimbangannya yaitu : Tekanan (P),
Suhu (T), Konsentrasi komponen A dalam fase liquid (x) dan Konsentrasi
komponen A dalam fase uap (y).

Dalam percobaan “Equilibrium Still” terdapat beberapa prosedur yang harus


dilakukan pertama, labu distilasi diisi dengan larutan biner (air-asam asetat) pada
konsentrasi tertentu. Kedua, panaskan larutan hingga mencapai titik didihnya dan
terbentuk distilat, selanjutnya biarkan beberapa menit sampai keadaan steady (catat
suhu dalam keadaan konstan ini). Ketiga, Ambil sample dari bagian atas (distilat)
yang keluar melewati kondensor dan sample dari labu (residu) pada saat yang
bersamaan sekitar 15 cc, biarkan dingin dan kemudian ambil 5 cc untuk penentuan
konsentrasinya (titrasi dengan NaOH 1 N). Ke-empat, percobaan diulang dengan
variasi konsentrasi umpan.
Dilihat dari grafik yang terbentuk, hubungan temperatur (T) terhadap fraksi
mol asam asetat (XA), berbanding lurus, yaitu semakin lama semakin tinggi T dan
semakin banyak pula fraksi mol asam asetat pada residu. Sedangkan hubungan
temperatur (T) terhadap fraksi mol air (XB) berbanding terbalik, yaitu semakin
lama, semakin tinggi temperatur dan semakin sedikit fraksi mol air pada residu.
Untuk hubungan Temperatur (T) terhadap fraksi mol asam asetat fase uap (YA),
berbanding lurus, semakin lama semakin tinggi temperatur, fraksi mol asam asetat

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II Page VI


LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
“EQUILIBRIUM STILL”
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

fase uap semakin banyak. Sedangkan hubungan temperatur (T) dengan fraksi mol
air fase uap (YB) pada awalnya naik kemudian turun. Apabila suhu dijaga konstan,
maka akan lebih banyak air yang berubah fase menjadi fase uap, dan asam asetat
sebagai residu akan semakin murni. Semakin lama, asam asetat pada residu akan
ikut menguap seperti air karena kandungan air dalam residu semakin sedikit dan
temperatur semakin naik. Dapat dilihat pada grafik XA vs YA berbanding lurus, yaitu
semakin tinggi fraksi mol asam asetat pada fase cair (XA), semakin tinggi pula fraksi
mol asam asetat pada fase uap (YA). Sedangkan grafik XB vs YB berbanding
terbalik, yaitu fraksi mol air pada fase cair (XB) terus menurun, sedangkan fraksi
mol air pada fase uap (YB) pada awalnya naik namun kelamaan akan turun. Hal ini
disebabkan karena semakin lama temperatur akan terus naik, residu akan menuju
asam asetat murni dan temperatur akan melebihi titik didih air sehingga asam asetat
akan ikut teruapkan meskipun sedikit. Dari grafik yang kami dapatkan banyak yang
tidak sesuai dengan literatur dikarenakan pada saat pengukuran suhu tidak akurat,
pada saat penimbangan densitas tidak maximal dan pada saat melakukan titrasi
larutan NaOH banyak yang netes sia-sia. Serta dalam percobaan ini didapat nilai
relative volatility dari masing-masing titik, yaitu 0,228; 0,2477; 0,2461; 0,2878.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II Page VII

Anda mungkin juga menyukai