Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum
Metodologi penelitian merupakan suatu cara atau prosedur yang dilakukan
agar tujuan dari penelitian dapat tercapai. Dalam praktikum bioteknologi ini
terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:
a. Pemilihan dan perencanaan sistem bioreaktor yang akan digunakan
b. Pengambilan sampel air sungai yang akan dianalisis
c. Pembuatan media nutrient untuk pertumbuhan bakteri
d. Menganalisis parameter awal dan akhir untuk mengetahui efektifitas kinerja
bioreaktor.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dimulai pada Hari Selasa, 19 September 2017 sampai dengan
Hari Selasa, 12 Desember 2017 di Ruang Laboratorium Teknik Lingkungan,
Laboratorium Terintegrasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jalan
A.Yani No. 117 Surabaya.

3.3 Kerangka Pikir Kegiatan Praktikum


Kegiatan praktikum ini akan berjalan terarah dengan cara menyusun
diagram kerangka pikir kegiatan praktikum. Kerangka pikir ini merupakan sebuah
alur yang sistematis/ urut dalam pelaksanaan kegiatan praktikum, Hal ini
dilakukan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan praktikum.
Tahapan kerangka kegiatan praktikum terdiri atas beberapa urutan pekerjaan
yaitu, persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan.
Mulai

Identifikasi Masalah:
Percobaan Fitoteknologi Untuk Menurunkan Parameter
pH, DO, TSS,TDS, VSS Pada Air Sungai Jagir
Tahap Menggunakan Tanaman Hydrilla
Persiapan
Studi literatur

Pelaksanaan Praktikum Bioteknologi


Lingkungan

Percobaan Fitoteknologi Untuk Menurunkan


Parameter pH, DO, TSS,TDS, VSS Pada Air
Sungai Jagir Menggunakan Tanaman Hydrilla
a. Pengumpulan Data Primer
Tahap - Pengambilan sampel air sungai Jagir,
Pelaksanaan Wonokromo
Percobaan - Desain biorektor
- Pembuatan media/ nutrient
- Pengukuran parameter pH, DO, TSS, TDS, Studi
VSS awal dan akhir literatur
- Dokumentasi
b. Pengumpulan Data Sekunder
- jurnal penelitian, laporan penelitian, dan
data lain sebagai data pendukung

Analisa dan Pembahasan


Tahap Pen
Kesimpulan dan Saran

suna
Selesai
n La

oran
3.4 Alat dan Bahan
3.4.1 Alat
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini meliputi :
a. Erlenmeyer i. Cawan porselen q. Kasa Kawat
b. Gelas Beker j. Batang pengaduk r. Galon Plastik
c. Pipet tetes k. pH Meter s. Selang Infus
d. Pipet volume l. Oven t. Gunting
e. Gelasukur m. Vurnace u. Soldier
f. Kertas saring n. Kompor Listrik v. DO Meter
g. Corong gelas o. Desikator
h. Cawan petri p. Shaker
3.4.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Air Limbah (Sampel) f. NaCl
b. CuSO4(0,063 gr) g. Aquades
c. H2O h. Ragi
d. NH4OH i. Gula
e. KHCO j. Tanaman Hydrila

3.5 Jenis Data


3.5.1 Data Primer
Data primer pada penelitian ini yaitu data observasi, yang diperoleh dari
hasil pengukuran parameter air sampel, media/ nutrient di laboratorium, data
desain biorektor yang digunakan untuk penelitian, dan data pengambilan gambar
selama percobaan.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari hasil kajian pustaka yang meliputi, jurnal
penelitian, makalah, dan laporan percobaan terdahulu serta data lain sebagai data
penunjang.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


3.6.1 Teknik Kepustakaan
Menghimpun teori atau kajian pustaka melalui buku, jurnal penelitian,
laporan penelitian, dan data lain sebagai data penunjang.
3.6.2 Kegiatan di Lapangan
a. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati secara langsung objek/keadaan di lokasi penelitian. Dalam
percobaan ini metode observasi dilakukan untuk mengamati keadaan tempat
pengambilan sampel, yaitu Sungai Jagir, Wonokromo.
b. Pengambilan Sampel
1) pengambilan sampel dilakukan pada waktu siang hari menggunakan
botol sampel
2) Mencelupkan botol sampel di titik sampel sampai penuh tidak boleh
terdapat gelembung udara kemudian ditutup dengan rapat.
3) Memasukkan botol ke dalam lemari pendingin untuk mengawetkan
sampel agar tidak terjadi perubahan fisik-kimia pada sampel
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan pencatatan dan pengambilan gambar selama
percobaan berlangsung.
3.6.3 Kegiatan di Laboratorium
Uji laboratorium merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan
hasil pemeriksaan dari laboratorium, dimana peneliti melakukan pembuatan
media/nutrient mikroba, kultur mikroba, desain bioreaktor, dan pengujian sampel
air sungai yang dilakukan perlakukan dan sampel air sungai sebagai kontrol untuk
dilakukan pemeriksaan fisika sampel air Sungai. Berikut tahapan kegiatan di
laboratorium adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan Media Mikroba

Media NA

Disiapkan sesuai dipanaskan hingga larut


Dituang ke dalam tabung reaksi, (5 mL media miring) dan (10 mL media datar).
Di tutup dengan kapas
Di masukkan tabung reaksi dalam wadah
Dibungkus menggunakan kertas
Dibungkus cawan petri dengan kertas untuk pembuatan media NA
Disterilisasi menggunakan autoclave
A
b. Kultur Media Mikroba

A
Dilakukan kultur Pada media baru sebanyak 250 mL dalam erlenmeyer
sebanyak 4 buah (1 liter)
Dishaker atau diberikan aerasi pada kultur mikroba
Di inkubasi pada suhu ruang selama 1 minggu

c. Desain Bioreaktor

wadah air
minum isi ulang

Bentuk sesuai desain sistem batch


Dilubangi bagian bawah
Dimasukkan selang dan direkatkan menggunakan lem
Dipasang jaring kawat sebagai tempat tanaman
Dimasukkan media kultur (B)
Dipasang jaring kawat sebagai tempat tanaman
Diatur debit pengaliran air sampel
Dimasukkan media kultur mikroba (B) dan sampel air sungai

d. Pengukuran Parameter Awal dan Akhir


1. Pengukuran pH
Sampel kontrol dan perlakuan

Di ambil sampel air dan kontrol masing- masing 10 ml

Dicelupkan pada pH meter

Dibaca dan dicatat nilai pH

` Hasil
2. Pengukuran Dissolved Oxygen (DO)
Sampel kontrol dan perlakuan

Di ambil sampel air dan kontrol masing- masing 10 ml

Dicelupkan pada DO meter

Dibaca dan dicatat nilai DO

Hasil

3. Pengukuran TSS
Kertas Saring

Disiapkan dengan ukuran yang sesuai dengan lebar cawan petri`

Diletakkan pada cawan petri

Dioven pada suhu ± 105°C selama 1 jam untuk menghilangkan uap air

Dikeluarkan dari oven dan letakkan di desikator selama 15 menit.

Ditimbang dan dicatat awal kertas saring (a)

Diletakkan didalam corong pemisah


Sampel air
Dituangkan sebanyak 25 ml ke dalam corong pemisah
Kertas saring dan fitrate
Diletakkan didalam corong pemisah

Diletakkan ke cawan petri kemudian di oven kembali selama 1 jam

Dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit


n didalam corong pemisah
Ditimbang dan dihitung nilai TSS (b)
n didalam corong pemisah
Hasil
4. Pengukuran TDS
Cawan petri

Disiapkan
Dioven
` pada suhu ± 105°C selama 1 jam untuk menghilangkan uap
air yang ada di
Dikeluarkan cawan
dari oven petri
Diletakkan di desikator selama 15 menit.
Ditimbang dan dicatat sebagai berat awal (c)
Sampel yang lolos saringan pada
uji TSS
Diletakkan pada cawan petri
Di oven kembali selama 2 jam ( air sampel kering)
Cawan petri dan fitrate

Di desikator selama 15 menit


Ditimbang dan dihitung nilai TDS (d)

Hasil
n didalam corong pemisah

5. Pengukuran VSS

Cawan porselen

Disiapkan
`Dioven pada suhu ± 105°C selama 1 jam untuk menghilangkan uap
air yang ada di
Dikeluarkan cawan
dari oven petri
Diletakkan di desikator selama 15 menit.
Ditimbang dan dicatat sebagai berat awal (c)

Kertas saring yang mengandung fitrate TSS (b)


Diletakkan pada cawan petri
Di furnace 550°C selama 1 jam

Cawan petri dan abu kertas saring

Diletakkan ke dalam oven 105°C selama 10 menit dan desikator


selama 15 menit
Ditimbang dan dihitung nilai FSS dan VSS (d)

Hasil
n didalam corong pemisah
3.4 Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
membandingkan hasil analisis parameter awal dan akhir setelah dilakukan
perlakuan dengan percobaan fitoteknologi menggunakan tanaman hydrilla.
kemudian menghitung efisiensi penurunannya.

Anda mungkin juga menyukai