Anda di halaman 1dari 3

Tanya:

Assalamu’alikumwrwb. Pengasuh Konkes Lazismu Surabaya yang dirahmati Allah. Tetangga saya,
baru-baru ini meninggal dunia secara mendadak dan Dokter di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surabaya menjelaskan bahwa yang bersangkutan terkena Angin Duduk. Dalam
bayangan saya, saat duduk saja berbahaya, apalagi saat berdiri. Mohon penjelasannya. Terima
kasih.
habibi@gmail.com

Jawab:
Dalam dunia medis, istilah angin duduk mengarah pada penyakit jantung yang disebut
Sindroma Koroner Akut (SKA). SKA adalah salah satu manifestasi klinis dari Penyakit Jantung
Koroner (PJK) yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian.
Angin duduk atau Angina Pectoris, termasuk penyakit sangat berbahaya, hanya dalam waktu 15
menit sampai 30 menit orang yang terserang penyakit ini, bisa meninggal. Oleh karena itu kita
harus waspada dengan penyakit ini, karena pada awalnya penderita akan terlihat sehat.
Serangan angin duduk selalu datang secara tiba-tiba dan penderita akan meninggal paling lama
15 menit setelah merasakan rasa nyeri di dada.
Sebaiknya pasien segera mendapatkan pertolongan tidak lewat dari 15 menit setelah serangan
nyeri pertama. Variasi rasa nyerinya adalah dada seperti ditekan, diremas-remas yang rasanya
menjalar ke leher dan lengan, atau merasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
Keluhan dapat merambat ke kedua rahang gigi, bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga
yang disertai kembung pada ulu hati seperti maag.
Sumber masalah sesungguhnya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung
(vasokonstriksi) akibat proses pembentukan lemak (Aterosclerosis). Penyempitan tersebut
menyebabkan sebagian jantung tidak mendapat oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga
pasokan darah ke jantung pun tidak seimbang. Kondisi ini akhirnya mengakibatkan kerusakan
pada otot jantung yang dapat menyebabkan kematian.
Rasa nyeri akibat kekurangan oksigen dapat terjadi karena dua penyebab. Pertama, karena
adanya penyumbatan pada pembuluh darah di sekitar jantung yang membawa oksigen. Akibat
dari penyempitan ini adalah kurangnya oksigen dari yang jumlah yang dibutuhkan. Penyebab
kedua adalah adanya aktivitas berat yang mengakibatkan terjadinya lonjakan oksigen yang lebih
daripada biasanya. Aktivitas yang dapat menyebabkan lonjakan kebutuhan oksigen misalnya
saat berolahraga, mendaki, atau saat mengalami stres.
Gejala Angina
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, merupakan gejala yang paling dapat dirasakan ketika
terkena angina. Angina dapat menjadi peringatan bagi setengah dari mereka yang menderita
serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal atau kelelahan dan perasaan
lunglai sebagai gejalanya. Hal ini mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup
oksigen karena penyumbatan koroner. Jika sering mengalami hal tersebut, segeralah ke dokter
untuk memeriksa jantung. Meskipun demikian, setelah angina diberi perawatan, tidak ada
jaminan bahwa serangan jantung dapat dicegah. Namun perawatan tersebut akan menurunkan
risiko terjadinya serangan jantung dalam waktu dekat.
Menghindari Angina
Perhatikan juga angka sehat tubuh yang cukup penting untuk tubuh, misalnya dengan menjaga:
 Tekanan darah
Tekanan darah dapat menyebabkan serangan angina pectoris karena tekanan darah yang
tinggi dapat membuat kebutuhan tubuh terhadap oksigen meningkat.
 Kadar Gula
Tingkat kadar gula yang tinggi akan menghambat proses masuknya oksigen ke jantung.
 Kolesterol
Tingkat kolesterol harus dipantau karena penyumbat yang umum ditemukan pada
pembuluh darah adalah lemak atau plak kolesterol.
Melakukan pemeriksaan darah yang sederhana sering kali mengindikasikan bahaya yang
menanti lama sebelum seseorang mengalami gejala yang terlihat seperti angina. Maka, penting
untuk memeriksakan tingkat kolesterol darah, kadar gula darah, dan juga tekanan darah Anda.
Menjaga agar hal tersebut dalam batas yang normal menjadi hal yang penting untuk
menghindari angina.
Mengatasi Angina
Satu-satunya pencegahan yang dapat dilakukan hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi,
yaitu dengan memberikan obat antiplatelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau
mengantisipasi ketidakseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen ke jantung dengan
nitat, betabloker, dan kalsium antagonis. Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang
adalah Aspirin. Selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri, obat ini juga
untuk melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat.
Jika berdasarkan hasil diagnosa dokter, kita menderita gangguan jantung, sebaiknya membawa
tablet antiplatelet ke manapun pergi, sebagai pertolongan awal sebelum ke rumah sakit.
Berikutnya, ikuti semua saran dokter dalam hal pengobatan medis dan pola hidup sehat.
Kesembuhan penyakit ini tergantung pada kepatuhan pada dokter yang menangani. Segeralah
ubah pola hidup untuk menjalankan pola hidup yang sehat. Jangan lupa untuk berolahraga
secara teratur dan jika pernah terkena serangan angina atau angin duduk atau pernah memiliki
penyakit jantung sebaiknya pilih olahraga yang jangan terlalu berat. Demikian jawaban yang bisa
kami sampaikan. Semoga bermanfaat. Aamiin. Wassalam

Anda mungkin juga menyukai