Anda di halaman 1dari 5

Tugas Miniriset

MK. Bahasa Indonesia

Skor Nilai:

KEHIDUPAN ANAK PENGAMEN JALANAN DI SIMPANG POS JL. JAMIN GINTING


KELURAHAN KWALA BEKALA MEDAN

Nama : Anisa Stepani br Ginting


Nim : 3173322006
Kelas : C Reguler 2017
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ANTROPOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KEHIDUPAN ANAK PENGAMEN JALANAN DI SIMPANG POS JL. JAMIN GINTING
KELURAHAN KWALA BEKALA MEDAN

Penulis : Ridawati Bangun

Abstrak

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi anak bekerja
sebagai pengamen, interaksi sosial antara sesama anak-anak pengamen serta kondisi ekonomi
keluarga anak bekerja sebagai pengamen Simpang Pos JI. Jamin Ginting Kelurahan Kwala
Bekala Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan deksriptif. Teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan
yang dipilíh dalam penelitian ini adalah anak-anak pengamen berjumlah tujuh orang yaitu David
Eben, Lovandro, Andri, Dani, Boy dan Jhon dan semua informan masih sckolah, tinggal bersama
orang tua dan bekerja sebagai pengamen di Simpang Pos J Jamin Ginting Medan. pengumpulan
data yang digunakan adalah Berdasarkan metode penelitian yang digunakan maka diperoleh hasil
penelitian yaitu anak-anak yang bekerja sebagai pengamen jalanan dilatarbelakangi oleh
beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu masalah kemiskinan yang disebabkan
oleh rendahnya pendapatan orang tua sehingga anak juga ikut bekerja, sebagaian anak-anak
jalanan bekerja atas kemauan diri sendiri karena meyadari penghasilan orang tua yang tidak
mampu mencukupi kebutuhan keluarga bekerja di jalanan disebabkan oleh faktor ikut-ikutan
dengan teman sebabnya serta faktor budaya. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa anak-anak
yang bekerja sebagai pengamen disebabkan oleh penghasilan orang tua tidak mampu mencukupi
kebutuhan keluarga karena, orang tua pada umumnya bekerja di sektor informal sehingga agar
tetap dapat bertahan hidup maka keluarga miskin memanfaatkan segala sumber daya yang ada
dengan cara menjadikan anak-anak dibawah umur ikut terlibat dalam mencari nafkah.
Latar Belakang

Banyak permasalahan yang muncul di perkotaan salah satunya yaitu, munculnya


fenomena anak-anak yang berkerja di jalanan yang semakin meningkat jumlahnya dengan
membawa bentuk permasalahan baik di lingkungan anak jalanan itu sendiri maupun
permasalahan dengan masyarakat sekitarnya (Kristian, 2009:1).

Salah satu permasalah sosial yang ada di Indonesia yaitu semakin meningkatnya jumlah
masyarakat miskin di Negara ini. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya jumlah
pengamen jalanan, terutama di kota Medan. Pengamen jalanan timbul akibat adanya kemiskinan
dan kesenjangan pendapatan di kota ini. Anak-anak pengamen jalanan juga terdapat di Simpang
Pos JI. Jamin Ginting Medan. Bicara tentang anak jalanan pada umumnya mereka berasal dari
keluarga yang ekonominya rendah atau dapat dikatakan hidup mereka berada di bawah garis
kemiskinan.

Pembahasan

Anak adalah generasi penerus bangsa yang akan menjamin kelangsungan eksistensi
negara di masa depan sehingga potensi anak perlu dikembangkan secara maksimal. Anak perlu
dilindungi dari berbagai tindak kekerasan dan diskriminasi agar hak-hak anak untuk hidup,
tumbuh, berkembang dan memperoleh pendidikan dapat terpenuhi dengan baik. Anak perlu
dilindungi karena sangat rentan serta potensial menjadi korban kekerasan dan kesewenangan
orang dewasa. Perlindungan diberikan agar mereka dapat tunbuh menjadi anak yang sejahtera,
bahkan mereka perlu diberikan perlindungan khusus agar terhindar dari berbagai tindakan dan
situs yang tidak menyenangkan.

Fenomena anak pengamen jalanan ini merupakan dampak dari disorganisasi keluarga.
Menurut Soerjono Soekanto (1990) disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai
suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai
dengan peranan sosialnya. Disorganisasi keluarga terjadi pada masyarakat-masyarakat
sederhana, karena sebagian besar suami sebagai kepala keluarga gagal memenuhi kebutuhan-
kebutuhan primer keluarganya.
Anak-anak bekerja sebagai pengamen disebabkan oleh banyak faktor yaitu seperti faktor
dari orang tua yang mewajibkan anak-anak ikut bekerja mencari nafkah untuk keluarga hal ini
disebabkan karena mereka merupakan keluarga yang serba kekurangan atau miskin dan dalam
pemenuhan kebutuhan maka anak- anak juga dilibatkan menjadi tulang punggung keluarga,
selain itu faktor lain yang mengakibatkan anak bekerja sebagai pengamen karena adanya
kesadaran dari diri anak itu sendiri bahwa jika ia menunggu dan mengharapkan penghasilan
orang tua saja maka mereka tidak akan bisa bertahan hidup, selain itu ada faktor budaya dan
ikut-ikutan dengan teman sebaya.

Karena kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan maka kehidupan dan interaksi
sosial anak yang bekerja sebagai pengamen berbeda dengan anak pada umumnya karena di usia
mereka yang belum sepantasnya untuk dipekerjakan namun karena himpitan ekonomi anak- anak
ini harus bekerja. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul " KehidupanAnak Pengamen Jalanan Di Simpang Pos Jl. Jamin Ginting
Kelurahan Kwala Bekala Medan".

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Adanya anak yang bekerja sebagai pengamen di Simpang Pos Jalan J Ginting disebabkan oleh
faktor ekonomi, faktor dari orang tua dan faktor budaya, kesadaran sendiri dan ikut-ikutan
dengan teman. Faktor ekonomi mengacu pada tindakan mereka untuk mengamen berdasarkan
faktor kemiskinan, faktor orang tua yaitu adanya perintah dari orang yang mengharuskan anak-
anak untuk bekerja sebagai pengamen di jalanan dan faktor budaya adalah persepsi kebanyakan
orang tua bahwa anak harus membantu orang tua. Anak-anak atas dasar kesadaran sendiri bahwa
ia terlahir dalam keluarga miskin sehingga mereka merasa harus ikut bekerja mencari uang dan
faktor lain yang membuat anak bekerja sebagai pengamen karena ikut-ikutan dengan teman
mereka yang juga bekerja sebagai pengamen.
Anak-anak yang bekerja sebagai pengamen memiliki interaksi sosial yang terjalin baik antara
mereka sesama pengamen dan juga dengan orang- orang jalanan lainnya seperti pedagang
asongan dan orang-orang lainnya yang juga bekerja di jalanan. Tidak ada istilah rebutan dan
bersaing antar mereka sesama anak pengamen namun komunikasi yang baik terjalin antar
mereka.

Kondisi sosial ekonomi keluarga anak yang bekerja sebagai pengamen mengalami himpitan
ekonomi sehingga orang tua memaksa anak untuk ikut bekerja guna memenuhi kebutuhan
pribadi mereka dan kebutuhan keluarga. Kemiskinan merupakan penyebab utama terjadinya
eksploitasi terhadap anak, akibat kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan orang tua
memaksa sejumlah anak masuk dalam situasi eksploitasi anak.

SARAN

Kepada orang tua agar belajar memahami peran dan tanggung jawab sesusi dengan
kedudukan mereka. Mencari uang bukanlah tugas anak-anak melainkan tugas orang tua sendiri
lah yang memenuhi segala kebutuhan hidup dan pendidikan anak. Kondisi jalanan tidak baik
untuk anak-anak di bawah umur karena selain mengganggu keschatan karena keadaan jalanan
kotor maka yang terpenting adalah lingkungan sangat berperan penting dalam pembentukan
kepribadian anak, Jika anak-anak berada di jalanan dalam kurun waktu yang lama maka anak
akan memiliki kepribadian sama seperti orang jalanan yang kasar, menyalahgunakan narkoba
dan terbiasa melakukan tindakan kriminal.

Saran bagi pemerintah agar lebih memperjelas dan menegaskan kembali tentang Undang-
Undang perlindungan hak-hak anak dan menegaskan sanksi yang diberikan kepada para pelaku
eksploitasi anak serta memperhatikan pendidikan anak-anak yang berasal dari keluarga miskin
karena anak adalah generasi penerus bangsa sehingga mereka berhak mendapat perlindungan dan
perlakuan yang baik serta pendidikan yang tinggi karena tangan merekalah yang akan membawa
kemana masa depan bangsa ini.

Anda mungkin juga menyukai