Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN ANTENATAL DASAR

Definisi :
Suatu program berkesinambungan selama kehamilan, persalinan, kelahiran dan ,
nifas yang terdiri atas edukasi rehabilitasi yang bertujuan untuk memberikan rasa aman
dan nyaman kepada ibu dan janinnya sehingga kehamilan menjadi suatu pengalaman
yang menyenangkan.

Latar Belakang :
1. Tingginya angka kematian ibu dan bayi
2. Kehamilan adalah suatu proses dimana dalam perjalanannya sampai pada
persalinan dapat terjadi suatu komplikasi-komplikasi yang dapat dideteksi dan
diselesaikan secara dini.

Fisiologi Kehamilan :
Perubahan-perubahan pada kehamilan
a. Trimester I
- Bentuk uterus seperti buah advokat
- Cervix uteri menjadi lunak
- Vulva menjadi merah kebiruan (tanda Cadhwick)
- Ovarium mengeluarkan hormone estrogen progesterone sampai usia
kehamilan 16 minggu
- Mammae mulai membesar dan dipersiapkan untuk terjadinya laktasi
- Volume darah mulai bertambah dan cardiac output meningkat sampai
mencapai kadar puncak pada usia kehamilan 32 minggu
- Eritropoesis meningkat, lekosit dan trombosit juga meningkat sedangkan
jumlah protein, albumin dan gama globulin menurun pada trimester pertama
- Timbul perasaan nausea (enek) karena peningkatan estrogen, tonus otot
menurun sehingga motilitas usus menurun.

1
- Kandung kencing tertekan oleh perbesaran uterus, sehingga muncul keluhan
ingin kencing dan poliuria (disebabkan oleh peningkatan sirkulasi darah di
ginjal dan pada kehamilan)
- Terjadi hiperpigmentasi oleh pengaruh hormone MSH (melanophore
stimulating hormone) dan kadang dijumpai striae gravidarum

b. Trimester II
- Bentuk uterus bulat
- Mammae mulai mengeluarkan kolostrum
- Keluhan pada kandung kencing berkurang karena uterus sudah keluar dari
rongga panggul
- Kenaikan berat badan 6,5- 16,5 kg karena hasil konsepsi (fetus, plasenta dan
liquor amni) dan ibu (uterus , mammae, peningkatan volume darah, lemak
dan protein, retensi air)
- Peningkatan kadar alkali fosfatase

c. Trimester III
- Uterus berbentuk lonjong seperti telur
- Terjadi peningkatan jumlah protein, albumin dan gamma globulin
- Rasa sesak dan pendek nafas karena usus tertekan oleh uterus yang membesar
kea rah diafragma
- Kebutuhan oksigen meningkat lebih banyak
- Keluhan pada kandung kencing mulai muncul lagi karena kandung kencing
mulai tertekan kembali

Diagnosis Kehamilan :
a. Presumptive symptome
- Mual dengan atau tanpa muntah
- Gangguan berkemih
- Fatique (rasa mudah lelah)
- Persepsi gerakan janing (quickening), pada usia kehamilan 16 – 20 minggu

2
b. Presumptive sign
- Berhentinya menstruasi (amenorrhea)
- Perubahan pada payudara (areolae mammae membesar, produksi
colostrum)
- Perubahan warna mukosa vagina, mukosa jadi tampak merah keunguan
(livide) dan mengalami kongesti (tanda Cadhwick)
- Meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae abdomen

c. Probable sign
- Perbesaran abdomen, uterus teraba di dinding abdomen, biasanya dimulai
pada usia 12 minggu, sebagai suatu penonjolan tepat diatas simfisis pubis
- Perubahan bentuk, ukuran dan konsistensi uterus pada minggu ke 6- 8
mulai tampak tanda Hegar, yaitu bila 1 tangan pemeriksa diatas abdomen
dan 2 jari pemeriksa didalam vagina maka akan didapatkan cervix yang
keras dengan corpus uterus yang elastis dan isthmus yang lunak bila
ditekan diantara dua bagian tersebut sehingga kedua bagian tersebut
(cervix dan uterus) seolah-olah teraba terpisah
- Pada minggu ke 6 – 8 , cervix mulai teraba cukup lunak dan canalis
cervikalis mulai melebar
- Uterus mengalami kontraksi yang biasanya dapat diraba tapi tidak nyeri
dengan interval yang irregular yang disebut Braxton’s Hicks
- Teraba ballotement karena adanya tekanan mendadak pada uterus yang
menyebabkan janin tenggelam pada cairan amnion
- Pada trimester kedua, kontur tubuh janin dapat dipalpasi melalui dinding
abdomen ibu
- Peningkatan kadar hormone HCG
d. Tanda pasti kehamilan
- Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan auskultasi menggunakan
stetoskop pada usia 17-19 minggu, dengan Doppler mulai usia kehamilan
10 minggu, echo cardiographi pada usia 48 hari, sonografi real time pada 5
minggu setelah amenorrhea
- Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa
3
Manajemen Asuhan Antenatal WHO :
1. Kunjungan I
a. Mendapatkan riwayat pribadi pasien
b. Riwayat medis
c. Riwayat obstetric
d. Pemeriksaan klinis
e. Pemeriksaan Hb bila tampak anemi
f. Pemeriksaan urine , sifilis dan PMS lainnya,
g. Penentuan golongan darah dan rhesus
h. Memberikan suntikan TT
i. Memberikan suplementasi besi dan asam folat
j. Memberikan konseling mengenai tanda bahaya dan penanganannya

2. Kunjungan II
a. Pemeriksaan klinis anemia
b. Pemeriksaan klinis: tinggi fundus, bunyi jantung janin, perkiraan usia kehamilan
c. Mengukur tekanan darah
d. Mengukur berat badan
e. Pemeriksaan urin
f. Pemberian suplementasi besi dan asam folat
g. Memberikan konseling mengenai tanda bahaya dan penanganannya

3. Kunjungan III
a. Pemeriksaan klinis anemia
b. Pemeriksaan klinis: tinggi fundus, bunyi jantung janin, perkiraan usia kehamilan
c. Mengukur tekanan darah
d. Mengukur berat badan
e. Pemeriksaan urin
f. Pemeriksaan kadar Hb
g. Pemberian suplementasi besi dan asam folat
h. Memberikan suntikan tetanus toxoid

4
i. Memberikan konseling mengenai tanda bahaya dan penanganannya
j. Memberikan konseling mengenai laktasi dan kontrasepsi

4. Kunjungan IV
a. Pemeriksaan klinis anemia
b. Pemeriksaan klinis: tinggi fundus, bunyi jantung janin, perkiraan usia kehamilan
c. Mengukur tekanan darah
d. Mengukur berat badan
e. Pemeriksaan urin
f. Pemeriksaan kadar Hb
g. Pemberian suplementasi besi dan asam folat
h. Memberikan suntikan tetanus toxoid
i. Memberikan konseling mengenai tanda bahaya dan penanganannya
j. Memberikan konseling mengenai laktasi dan kontrasepsi
k. Mendeteksi adanya kelainan letak dan rujukan untuk versi luar

Pemeriksaan Pada Antenatal Dasar


a. Anamnesis
- Keluhan utama
- Riwayat kehamilan sekarang
- Riwayat haid : menarche, HPHT, siklus haid, taksiran persalinan
- Riwayat pernikahan
- Riwayat obstetric
- Riwayat reproduksi
- Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat penyakit dahulu
- Keluhan sistemik

5
b. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan status internus
- Keadaan umum (tinggi badan, berat badan, kesadaran)
- Tanda vital
- Mata
- Thoraks
- Abdomen
- Ekstremitas

2. Pemeriksaan status obstetricus


- Pemeriksaan Leopold :
I : Meraba fundus uteri untuk menentukan bagian janin mana yang terletak
pada fundus uteri dan tinggi fundus dibandingkan dengan usia
kehamilan
II : Meraba batas samping uterus untuk menetukan letak punggung janin
yang membujur dari atas ke bawah yang menghubungkan bokong dan
kepala
III : Menentukan bagian janin mana yang terletak di bagian bawah
IV : Menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas
panggul. Pemeriksaan ini tidak dilakukan pada letak sungsang
- Pemeriksaan denyut jantung janin
- Pemeriksaan anogenitalia
- Pemeriksaan dalam vagina
Indikasi :
a. Ibu hamil yang belum pernah melahirkan bayi aterm
b. Curiga kesempitan panggul
c. Primigravida, hamil 36 minggu kepala belum masuk pintu atas panggul
d. Semua kelainan letak
e. Pada riwayat obstetric jelek
f. Pada saat akan melakukan tindakan

6
c. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium : Hb, Ht, Leukosit, urinalisa rutin, GDS, TPHA-VDRL
- Pemeriksaan dengan Doppler atau fetal phone
- Pemeriksaan USG
- Pemeriksaan FPA
- Pemeriksaan pelvimetri radiologik
- Pemeriksaan MRI

Konseling Dan Edukasi Pada Antenatal


1. Kebersihan dan pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga dan pakaian hendaknya yang longgar dan nyaman
dipakai, celana dalam katun dan menghindari sepatu hak tinggi.

2. Diet dan pengawasan berat badan


Kenaikan berat badan dijaga rata-rata 6,5 sampai 15 kg. wanita hamil memerlukan
tambahan kalori 300 kkal per hari, 1,5 – 2,5 gram kalsium dalam makanan tiap
harinya, dan 30 – 50 mg fe per hari.

3. Perawatan mammae
Karena terjadi pertambahan ukuran mammae, hendaknya menggunakan bra dengan
ukuran yang lebih besar. Mammae hendaknya dipersiapkan agar kelak dapat
menyusui dengan baik

4. Perawatan gigi geligi


Pada triwulan I, wanita hamil mengalami “ morning sickness “, keadaan ini
menyebabkan perawatan gigi geligi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul
karies, gingivitis dan sebagainya. Efek peningkatan hormone estrogen pada awal
kehamilan menimbulkan hipertofi papilla gingival yang kadang menyebabkan
gingivitis.

7
5. Merokok
Wanita hamil yang merokok banyak yang melahirkan anak yang berat badannya
kuran dan mudah mengalami abortus atau partus prematurus

6. Pemberian obat
Sebaiknya bila tidak ada indikasi yang sangat mendesak, jangan mengkonsumsi obat
terutama pada trimester I dan II kehamilan. Konsumsi obat sebaiknya atas saran
dokter.

7. Wanita pekerja
Wanita hamil boleh bekerja, akan tetapi jangan terlalu berat. Hendaknya cuti
melahirkan diambil 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan setelah melahirkan .

8. Senam hamil
Biasanya dimulai pada trimester 2, yang bertujuan untuk mempersiapkan psikologis
dan latihan pernapasan pada saat persalinan.

Anda mungkin juga menyukai