Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dwi Putri Fitriyani

No.Peserta : 19016402710122
Kelas : B/UNJ

Pertanyaan :

Pembelajaran pada abad 21 memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran


abad sebelumnya. Pada Abad 21, pembelajaran diselenggarakan dengan berfokus pada
keterampilan karir, keterampilan hidup, keterampilan media, keterampilan belajar,
keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi. Teori belajar apa yang relevan untuk
pembelajaran abad 21? jelaskan!

Jawab :

Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan generasi abad


21 dimana kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berkembang begitu
cepat memiliki pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk pada proses belajar
mengajar. Salah satu contoh kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki
pengaruh terhadap proses pembelajaran ialah peserta didik diberi kesempatan dan
dituntut untuk mampu mengembangkan kecakapannya dalam menguasai teknologi
informasi dan komunikasi.
Selain itu, sistem pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan pembelajaran
dimana kurikulum yang dikembangkan saat ini menuntut sekolah untuk merubah
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik (teacher-centered learning) menjadi
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-centered
learning). Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik berbeda dengan pembelajaran
yang berpusat pada pendidik, berikut karakter pembelajaran abad 21 yang sering disebut
sebagai 4 C, yaitu:
Communication (Komunikasi)
Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk
mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya
maupun ketika menyelesaikan masalah yang diberikan oleh pendidik.
Collaboration (Kerjasama)
Pada karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama
berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati
pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda.
Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah)
Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk
akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi
antara sistem. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta
didik juga memiliki kemampuan untuk menyusun, mengungkapkan, menganalisa,
dan menyelesaikan masalah.
Creativity and Innovation (Daya cipta dan Inovasi)
Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan,
melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap
terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh peserta didik apabila pendidik mampu
mengembangkan rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang
peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong
peserta didik untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana
pembelajaran yang dibuatnya.

Menurut saya teori belajar apa yang relevan untuk pembelajaran abad 21, adalah teori
aliran konstruktivisme dan kognitivisme.

1) Teori belajar aliran konstruktivisme


adalah teori belajar yang memandang bahwa belajar merupakan proses dimana
pembelajar secara aktif mengkonstruksi atau membangun pengetahuan, gagasan-
gagasan, atau konsep-konsep baru didasarkan atas pengetahuan awal yang telah
dimilikinya.

Tahapan pembelajaran berdasarkan teori belajar konstruktivisme terdiri dari empat


tahap yaitu:
Tahap eksplorasi pengetahuan awal siswa
Pada tahap ini siswa didorong untuk mengungkapkan pengetahuan awal
tentang konsep yang akan dipelajari. Bila perlu guru memancing dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan problematis tentang fenomena yang sering
ditemui sehari-hari dengan mengaitkan konsep yang akan dibahas. Siswa diberi
kesempatan untuk mengkomunikasikan, mengilustrasikan pemahaman tentang
konsep tersebut.

Tahap pemberian pengalaman langsung

Pada tahap ini siswa diajak untuk menemukan konsep melalui penyelidikan,
pengumpulan data, dan penginterpretasian data melalui suatu kegiatan yang
telah dirancang oleh guru. Pemberian pengalaman langsung dapat berupa
pengamatan, melakukan percobaan, demonstrasi, mencari informasi melalui
buku atau surfing di internet secara berkelompok. Pada tahap ini dirancang agar
rasa ingin tahu siswa tentang fenomena alam di sekelilingnya dapat terpenuhi
secara keseluruhan. Pada tahap ini guru memberi kebebasan pada siswa untuk
mengeksplorasi rasa keingintahuannya melalui pengalaman dan kegiatan belajar
siswa.

Tahap pengaktifan interaksi sosial


Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi sosial dengan guru
maupun temannya secara berkelompok untuk melakukan tanya jawab maupun
diskusi hasil observasi atau temuannya dalam kegiatan pembelajaran atau
pengalamannya.

Tahap pencapaian kepahaman


Pada tahap ini guru memberikan penguatan bukan memberi informasi. Dengan
demikian siswa sendiri yang membangun pemahaman baru tentang konsep yang
sedang dipelajari. Bila konsepsinya/ pengetahuan awalnya benar, maka siswa
menjadi tidak ragu-ragu lagi tentang konsepsinya. Bila pengetahuan awalnya
salah, maka eksplorasi akan merupakan jembatan antara konsepsi siswa dengan
konsep baru. Dengan demikian diharapkan konsep yang dipelajarinya akan
menjadi bermakna.

Contoh implementasi teori belajar konstruktivisme ini berupa langkah-langkah


dalam pembelajaran di sekolah dasar sebagai berikut:
a. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal siswa melalui
bertanya menggunakan pertanyaan-pertanyaan eksploratif dikaitkan dengan materi
yang akan dipelajari
b. Guru mengelompokkan siswa secara heterogen terdiri dari 4 s.d. 6 orang
c. Guru membagikan LKS, alat dan bahan kepada setiap kelompok dan menjelaskan
langkah kerja pada LKS serta alat dan bahan yang tersedia
d. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja pada
LKS dengan bimbingan guru
e. Siswa secara berkelompok mendiskusikan temuan-temuan pada saat percobaan
berlangsung dan menuliskannya pada LKS
f. Siswa secara berkelompok menyimpulkan hasil percobaannya dan menuliskan
kesimpulannya pada LKS dengan bimbingan guru
g. Wakil dari setiap kelompok mempresentasikan proses dan hasil kerja kelompoknya
dan guru memberikan penguatan
h. Guru memberikan evaluasi
i. Guru menutup pembelajaran
2) Teori aliran Kognitivisme

Pada teori aliran kognitivisme seorang peserta didik dilatih untuk berpikir secara
cerdik untuk menyelelesaikan masalahnya. Peserta didik harus dapat menggali
pengetahuannya sendiri. Menurut tokoh psikologi Pendidikan Jean Piaget menyatakan
bahwa, teori belajar kognitivisme adalah suatu proses belajar melalui interaksi antara
individu dengan lingkungannya dengan melibatkan proses berpikir/bernalar. Jadi dalam
teori ini lebih menekankan pada pemaknaan dalam belajar, sehingga belajar tidak hanya
menghafal tetapi yang lebih penting adalah seorang peserta didik harus menangkap
makna dari proses belajar yang dia lakukan. Tokoh dalam aliran kognitivisme ini adalah
teori belajar Piaget.

Contoh implementasi teori belajar Piaget dalam pembelajaran di sekolah dasar


dengan menerapkan ketiga fase di atas adalah sebagai berikut:

1) Tahap eksplorasi
a. Guru memberikan apersepsi dengan menayangkan video tentang suatu
fenomena
b. Siswa mengamati tayangan video tentang fenomena di atas
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang halhal yang
belum dan ingin dipahaminya tentang fenomena yang terdapat pada tayangan
video

2) Tahap pengenalan konsep


a. Guru menjelaskan materi ajar yang akan dipelajari
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi ajar
yang tidak dipahaminya
c. Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang materi yang
sedang dipelajari
d. Setiap siswa mempresentasikan hasil pengumpulan informasinya
e. Guru memberikan penguatan terhadap presentasi siswa

3) Tahap aplikasi konsep


a. Guru memberikan evaluasi untuk menguji pemahaman siswa
b. Guru menyampaikan materi ajar dan rencana kegiatan belajar pada pertemuan
berikutnya dengan mengaitkannya dengan materi ajar yang telah dipelajari siswa

Anda mungkin juga menyukai