Anda di halaman 1dari 13

STUDI HIDROSFER: Hidrosfer dan Pencemaran Air oleh Fosfat serta

Penanggulangannya Menggunakan Adsorpsi Ion Multivalen


Zamakhsyari dan Mai Lisa Yani
Pacsasarjana Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang 5, Malang 65145

Abstrak
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari
hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Siklus Hidrosfer merupakan
sirkulasi air dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan tranpirasi. persoalan penyediaan air yang memenuhi syarat
menjadi masalah seluruh umat manusia. Dari segi kualitas dan kuantitas air telah berkurang
yang disebabkan oleh pencemaran. Salah satu penyebab pencemaran terjadi apabila
terdapat kandungan fosfat pada air secara berlebih, fosfat pada badan air dapat
menyebabkan eutrofikasi dan menurunkan kualitas air karena itu, penghilangan fosfat saat
pengolahan air limbah asngat penting sebelum masuk ke badan air.Teknologi yang telah
tersedia untuk penghilangan fosfat salah satunya yaitu pertukaran ion Multivalen Fe (III), Al
(III).

PENDAHULUAN tindakan manusia dalam pemenuhan


Air merupakan komponen lingkungan kebutuhan sehari-hari secara tidak sengaja
yang penting bagi kehidupan. Makhluk telah menambah bahan anorganik pada
hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas perairan dan mencemari air, misalnya
dari kebutuhan akan air. Air merupakan pembuangan detergen ke perairan dapat
kebutuhan utama bagi proses kehidupan di berakibat buruk terhadap organisme yang
bumi, sehingga tidak ada kehidupan ada diperairan. Dewasa ini, air menjadi
seandainya di bumi tidak ada air. Namun masalah yang perlu mendapat perhatian
demikian, air dapat menjadi malapetaka yang serius. Untuk mendapat air yang baik
bilamana tidak tersedia dalam kondisi sesuai dengan standar tertentu, saat ini
yang benar, baik kualitas maupun menjadi barang yang mahal, karena air
kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat sudah banyak tercemar oleh bermacam-
didambakan oleh manusia, baik untuk macam limbah dari berbagai hasil kegiatan
keperluan hidup sehari-hari, keperluan manusia. Sehingga secara kualitas,
industri, kebersihan sanitasi kota, maupun sumberdaya air telah mengalami
untuk keperluan pertanian dan bidang penurunan. Demikian pula secara
kehidupan sebagainya. kuantitas, yang sudah tidak mampu
Air digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan yang terus
memenuhi beberapa kebutuhannya, meningkat.
Pencemaran air di banyak wilayah di Karakteristik fisika air meliputi:
Indonesia telah mengakibatkan terjadinya kekeruhan, suhu, warna, zat padat terlarut,
krisis air bersih. Lemahnya pengawasan bau dan rasa. Penyebab terjadinya
pemerintah serta keengganannya untuk kekeruhan dapat berupa bahan organik
melakukan penegakan hukum secara benar maupun anorganik, seperti lumpur dan
menjadikan problem pencemaran air limbah industri. Suhu air mempengaruhi
menjadi hal yang kronis yang makin lama jumlah oksigen terlarut. Makin tinggi suhu
makin parah. air, jumlah oksigen terlarut makin rendah.
Pengelolaan kualitas air merupakan Warna air dapat dipengaruhi oleh adanya
salah satu prioritas dalam pengelolaan organisme, bahan berwarna yang
lingkungan. Air mempunyai karakteristik tersuspensi dan senyawa-senyawa organik.
fisik dan kimiawi yang sangat Bau dan rasa dapat disebabkan oleh
mempengaruhi kehidupan organisme di adanya organisme dalam air seperti alga,
dalamnya. Apabila terjadi perubahan juga oleh adanya gas H2S hasil peruraian
kualitas perairan, terutama oleh bahan senyawa organik yang berlangsung secara
pencemaran lingkungan, maka anaerobik.
keseimbangan hidup organisme yang ada Secara alamiah air tidak pernah
di perairan tersebut bahkan kehidupan dijumpai dalam keadaan murni. Ketika air
manusia pada khususnya dapat terganggu. mengembun diudara dan jatuh
Pengolahan air limbah adalah kunci dalam dipermukaan bumi, air tersebut menyerap
memelihara kelestarian lingkungan. debu atau melarutkan oksigen, karbon
Apapun macam teknologi pengolahan air dioksida dan berbagai jenis gas lainnya.
limbah domestik maupun industri yang Kemudian air tersebut mengalir menuju ke
dibangun harus dapat dioperasikan dan berbagai tempat yang letaknya lebih
dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi rendah letaknya, melarutkan berbagai jenis
teknologi pengolahan yang dipilih harus batuan yang dilalui atau zat-zat organik
sesuai dengan kemampuan masyarakat lainnya.
yang bersangkutan. Sejumlah kecil hasil uraian zat organik
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah seperti nitrit, nitrat amoniak dan karbon
untuk mempelajari tentang karakteristik air dioksida akan larut kedalam aliran air.
di lingkungan, pencemaran badan air Oleh karena itu terdapat kesukaran dalam
akibat limbah fosfat di dalam deterjen, menjelaskan sifat-sifat kimia dari perairan
beserta penanggulangannya. secara alamiah. Sebagai sebuah sistem
KARAKTERISTIK AIR yang terbuka perairan mempunyai
berbagai variable input dan output dari CO2(g) + OH-(aq) → HCO3-(aq)
energi dan materi. Maka dari itu gambaran H2S(g) + OH-(aq) → H2S(g) + H2O(l)
yang tepat dari sifat-sifat kimia perairan Air di lingkungan (siklus hidrologi)
didasarkan pada alkalinitas atau asiditas, Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di
kelarutan, konstanta, potensial redoks dan permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal
pH. dari hidros yang berarti air dan sphere
- Alkalinitas yang berarti lapisan. Hidrosfer di
Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air permukaan bumi meliputi danau, sungai,
untuk menetralkan asam, atau dikenal laut, salju atau gletser, air tanah dan uap
dengan sebutan acid-netralizing capacity air yang terdapat di lapisan udara.
(ANC) atau kuantitas anion didalam air Keterdapatan air di bumi berkisar antara
yang dapat menetralkan kation hidrogen. 1,3 – 1,4 milyard km3. Air tersebut terdiri
Alkalinitas juga diartikan sebagai kapasitas atas air laut (97,5 %), salju dan es (1,75
penyangga (buffer capacity) terhadap %), air tawar 0,73 % dan air meteorit
perubahan pH di perairan. Penyusun (0,001 %). Air di bumi yang jumlahnya
alkalinitas perairan adalah anion tetap ini senantiasa bergerak dalam suatu
bikarbonat, karbonat, dan hidroksida, lingkaran peredaran yang disebut siklus
borat, silika, fosfat, sulfida dan ammonia. hidrologi / daur hidrologi dengan bantuan
Pembentuk alkalinitas yang utama adalah sinar matahari.
bikarbonat, karbonat, dan hidroksida. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air dari
CO32-(aq) + H+ (aq) → HCO3-(aq) atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke
OH- (aq) + H+ (aq) → H2O(l) atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
HCO3-(aq) + H+ (aq) → CO2(g) + H2O(l) evaporasi dan tranpirasi. Pemanasan air
- Asiditas laut oleh sinar matahari merupakan kunci
Pada sistem perairan alami asiditas adalah proses siklus hidrologi yang dapat berjalan
kapasitas air untuk menetralkan OH-. secara terus-menerus. Air menguap,
Penyebab dari asiditas umumnya adalah kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam
asam-asam lemah seperti HPO42-, H2PO4-, bentuk hujan, salju, hujan gerimis atau
CO2, HCO3-, protein dan ion-ion logam kabut. Pada perjalanan menuju bumi, air
yang bersifat asam terutama Fe3+ . dapat berevaporasi kembali ke atas atau
Penentuan asiditas ditentukan oleh adanya langsung jatuh yang kemudian diintersepsi
dua zat utama yaitu CO2 dan H2S yang oleh tanaman sebelum mencapai tanah.
keduanya mudah menguap dan mudah Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi
hilang dari sampel yang diukur. terus terjadi secara terus menerus. Proses
siklus hidrologi dapat dilihat pada gambar mencair lalu sebagian meresap ke dalam
berikut: tanah dan sebagian masuk ke aliran sungai
lalu kembali ke laut.
Terjadinya siklus tersebut disebabkan oleh
proses-proses yang meliputi:
1. Evaporasi, yaitu penguapan benda-
benda abiotik dan merupakan proses
perubahan wujud air menjadi gas,
80% berasal dari penguapan air laut.
2. Transpirasi, yaitu proses pelepasan
Gambar 1: Siklus Hidrologi uap air dari tumbuh- tumbuhan
Siklus hidrologi di bedakan menjadi: melalui stomata atau mulut daun.
- Siklus Pendek 3. Evapotranspirasi, yaitu proses
Siklus hidrologi “pendek” terjadi sebagai gabungan antara evaporasi dan
berikut: air laut menguap, mengalami transpirasi.
kondensasi lalu membentuk awan di atas 4. Kondensasi, yaitu proses perubahan
permukaan air laut kemudian terjadi hujan wujud uap air menjadi air akibat
di atas permukaan air laut. pendinginan.
- Siklus Sedang 5. Adveksi, yaitu transportasi air pada
Siklus hidrologi “sedang” terjadi sebagai gerakan horizontal seperti transportasi
berikut: Air di laut dan darat menguap panas dan uap air dari satu lokasi ke
kemudian mengalami kondensasi dan lokasi yang lain oleh gerakan udara
membentuk awan. Akibat konveksi atau mendatar.
adveksi maka terjadilah hujan di daratan. 6. Presipitasi, yaitu segala bentuk
Air kemudian meresap ke dalam tanah dan curahan atau hujan dari atmosfer ke
mengalir di permukaan tanah melewati bumi yang meliputi hujan air, hujan
sungai yang akhirnya ke laut. es, dan hujan salju.
- Siklus Panjang 7. Run off (aliran permukaan), yaitu
Siklus hidrologi “panjang” terjadi sebagai pergerakan aliran air di permukaan
berikut: Air laut menguap menjadi gas, tanah melalui sungai dan anak sungai.
membentuk kristal-kristal es di atas 8. Infiltrasi, yaitu perembesan atau
permukaan air laut. Kemudian dibawa pergerakan air ke dalam tanah melalui
angin ke daratan (pegunungan tinggi), pori tanah.
jatuh sebagai salju, membentuk gletser,
Berdasarkan data dapat dilihat bahwa ultraviolet kedalaman tertentu
Bobot jenis Air beku (es)
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
tertinggi dalam mengapung,
Mei- September yang mana proses bentuk cairan pada sirkulasi vertical
40C menghambat
hidrologi membantu pertumbuhan biomasa
sertifikasi badan air
berlangsung dengan cepat pada bulan Panas penguapan Menentukan
tersebut. lebih tinggi dari transfer panas dan
material lainnya molekul air antara
Kegunaan air atmosfer dan badan
Air merupakan senyawa kimia yang air
Kapasitas kalor Stabilitas
terdiri dari atom H dan atom O. sebuah lebih tinggi temperatur
molekul air terdiri dari satu atom O yang dibandingkan organisme dan
dengan cairan lain wilayah geografis
berikatan kovalen dengan dua atom H. kecuali ammonia
molekul air yang satu dengan molekul- Panas laten dan Temperatur stabil
peleburan lebih pada titik beku
molekul air lainnya bergabung dengan satu tinggi daripada
ikatan hidrogen antara atom H dan atom O cairan lain kecuali
ammonia
dari molekul air yang lain. Adanya ikatan
hidrogen inilah yang menyebabkan air Air merupakan pelarut yang sangat baik
mempunyai sifat-sifat yang khas seperti bagi bahan, sehingga air merupakan
pada tabel berikut: transport utama bagi zat-zat makanan dan
Tabel: Sifat-sifat Penting Air produk buangan yang dihasilkan proses
Sifat Kegunaan kehidupan. Oleh karena itu air yang ada
Pelarut yang sangat Transport zat-zat
baik makanan dan bahan dibumi tidak pernah terdapat dalam
buangan yang keadaan murni, tetapi selalu ada senyawa
dihasilkan proses
biologi atau mineral/unsur lain yang terdapat
Konstanta dielektrik Kelarutan dan didalamnya. Air juga mempunyai sifat
paling tinggi ionisasi dari
diantara cairan senyawa ini tinggi alamiah yang dapat mencegah perubahan
murni lainnya dalam larutannya suhu secara tiba-tiba dalam badan air yang
Tegangan Faktor pengendali
permukaan lebih dalam fisiologi, cukup luas dan akan melindungi
tinggi daripada membentuk kehidupan akuatik dari adanya kejutan
cairan lainnya fenomena tetes dan
permukaan perubahan suhu. Akhir-akhir ini, persoalan
Transparan terhadap Tidak berwarna, penyediaan air yang memenuhi syarat
cahaya tampak dan mengakibatkan
menjadi masalah seluruh umat manusia.
sinar yang cahaya yang
mempunyai panjang dibutuhkan untuk Dari segi kualitas dan kuantitas air telah
gelombang lebih fotosintesis
besar dari mencapai
berkurang yang disebabkan oleh Peraturan menteri kesehatan RI Nomor :
pencemaran. 416/MENKES/PER/IX/1990, menyatakan
Kebutuhan manusia akan air sangat bahwa air yang layak dikonsumsi dan
kompleks antara lain untuk minum, masak, digunakan dalam kehidupan sehari-hari
mandi, mencuci dan sebagainya. Menurut adalah air yang mempunyai kualitas yang
perhitungan WHO di negara – negara maju baik sebagai sumber air minum maupun air
tiap orang memerlukan air antara 60 – 120 baku (air bersih), antara lain harus
liter per hari. Sedangkan di negara – memenuhi persyaratan secara fisik, tidak
negara berkembang, termasuk Indonesia berbau, tidak berasa, tidak keruh, serta
tiap orang memerlukan air antara 30 – 60 tidak berwarna. Sedangkan, kandungan zat
liter per hari (Notoatmodjo, 2003). kimia dalam air bersih yang digunakan
PECEMARAN AIR sehari-hari hendaknya tidak melebihi kadar
Dalam PP No. 82/2001 tentang maksimum yang diperbolehkan seperti
Pengendalian Pencemaran Air, tercantum dalam PP. No. 82 Tahun 2001.
pencemaran air didefinisikan sebagai 1. pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen
masuknya atau dimasukkannya mahluk Air normal yang memenuhi syarat
hidup, zat, energi dan atau komponen lain untuk suatu kehidupan mempunyai pH
ke dalam air oleh kegiatan manusia sekitar 6,5 - 7,5. Air akan bersifat asam
sehingga kualitas air turun sampai ke atau basa tergantung besar kecilnya pH.
tingkat tertentu yang menyebabkan air Bila pH di bawah pH normal, maka air
tidak berfungsi lagi sesuai dengan tersebut bersifat asam, sedangkan air
peruntukannya. Pencemaran air sudah yang mempunyai pH di atas pH normal
tentu menjadi sarana berkembangnya bersifat basa. Air limbah dan bahan
berbagai macam virus dan bakteri buangan industri akan mengubah pH air
pathogen penyebab penyakit. Agar air yang akhirnya akan mengganggu
tidak menyebabkan penyakit, maka air kehidupan organisme di dalam air
tersebut hendaknya diusahakan memenuhi (Wardhana, 2004).
persyaratan-persyaratan kesehatan, 2. Oksigen terlarut (DO)
setidak-tidaknya diusahakan mendekati Tanpa adanya oksigen terlarut,
persyaratan tersebut yang tercantum dalam banyak mikroorganisme dalam air tidak
Permenkes RI No 416 tahun 1990 dan PP. dapat hidup karena oksigen terlarut
No. 82 Tahun 2001. Air yang sehat harus digunakan untuk proses degradasi
mempunyai persyaratan secara fisik, kimia senyawa organik dalam air. Oksigen
dan bakteriologis (Notoatmodjo, 2003). dapat dihasilkan dari atmosfir atau dari
reaksi fotosintesa algae. Oksigen yang yang sukar didegradasi. Bahan buangan
dihasilkan dari reaksi fotosintesa algae organik tersebut akan dioksidasi oleh
tidak efisien, karena oksigen yang kalium bichromat yang digunakan
terbentuk akan digunakan kembali oleh sebagai sumber oksigen (oxidizing
algae untuk proses metabolisme pada agent) menjadi gas CO2 dan gas H2O
saat tidak ada cahaya. serta sejumlah ion chrom (Warlina,
3. Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD) 2004). Seperti pada BOD, perairan
BOD adalah banyaknya oksigen dengan nilai COD tinggi tidak
yang dibutuhkan oleh mikroorganisme diinginkan bagi kepentingan perikanan
dalam lingkungan air untuk memecah dan pertanian. Nilai COD pada perairan
(mendegradasi) bahan buangan organik yang tidak tercemar biasanya kurang
yang ada di dalam air lingkungan dari 20 mg/L, sedangkan pada perairan
tersebut. Pada dasarnya, proses oksidasi tercemar dapat lebih dari 200 mg/L dan
bahan organik berlangsung cukup lama pada limbah industri dapat mencapai
(Wardhana, 2004). Semakin besar kadar 60.000 mg/L.
BOD, maka merupakan indikasi bahwa 5. Nitrat
perairan tersebut telah tercemar, sebagai Nitrogen merupakan salah satu unsur
contoh adalah kadar maksimum BOD 5 penting bagi pertumbuhan organisme
yang diperkenankan untuk kepentingan dan proses pembentukan protoplasma,
air minum dan menopang kehidupan serta merupakan salah satu unsur utama
organisme akuatik adalah 3,0 – 6,0 pembentukan protein. Di perairan,
mg/L berdasarkan nitrogen biasanya ditemukan dalam
UNESCO/WHO/UNEP, 1992. bentuk amonia, amonium, nitrit (NO2)
Sedangkan berdasarkan dan nitrat (NO3) serta beberapa
Kep.51/MENKLH/10/1995 nilai BOD5 senyawa nitrogen organik lainnya
untuk baku mutu limbah cair bagi (Anonim, 2010). Sumber nitrogen
kegiatan industri golongan I adalah 50 organik di perairan berasal dari proses
mg/L dan golongan II adalah 150 mg/L. pembusukan makhluk hidup yang telah
4. Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) mati, karena protein dan polipeptida
COD adalah jumlah oksigen yang terdapat pada semua organisme hidup.
diperlukan agar bahan buangan yang Sumber antropogenik nitrogen organik
ada dalam air dapat teroksidasi melalui adalah limbah industri dan limpasan
reaksi kimia baik yang dapat dari daerah pertanian, terutama urea.
didegradasi secara biologis maupun Urea juga digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan plastik dan obat- 1-5 mg/l, dan perairan eutrofik
obatan, serta sebagai pelarut selulosa memiliki kadar nitrat yang berkisar
pada industri kertas. antara 5-50 mg/l (Wetzel, 1975 dalam
Nitrat biasanya ada di air permukaan Effendi, 2003)
dalam konsentrasi kecil, dan Kadar maksimum NO3 sebagai N 6.
kemungkinan mencapai konsentrasi Fosfat dalam air bersih yamg masih
tinggi pada air tanah. Nitrat adalah diperbolehkan 10 mg/L (PP. No. 82
unsur penting dalam proses Tahun 2001).
protosyntesis tanaman air. Adanya NO3 6. Fosfat
dalam air adalah berkaitan erat dengan Fosfat banyak terdapat diperairan
siklus Nitrogen dalam alam. Dalam dalam bentuk inorganik dan organik
siklus tersebut dapat diketahui bahwa sebagai larutan, debu, dan tubuh
Nitrat dapat terjadi baik dari N2 organisme. Sumber utama fosfat
atmosfir maupun dari pupuk-pupuk inorganik dari penggunaan detergen,
(fertilizer) yang digunakan dan dari dan pupuk pertanian. Fosfat organik
oksidasi NO2 - Nitrat dapat digunakan berasal dari makanan dan buangan
untuk mengelompokkan tingkat rumah tangga. Semua fosfat mengalami
keseburan perairan. Perairan oligotrofik proses perubahan biologis menjadi
memiliki kadar nitrat antara 0-1 mg/l, fosfat iorganik yang selanjutnya
perairan mesotrofik memiliki kadar digunakan oleh tanaman untuk
nitrat antara 1-5 mg/l, dan perairan membuat energi (Sutrisno, 2006).
eutrofik memiliki kadar nitrat yang Fosfat merupakan bentuk fosfor
berkisar antara 5-50 mg/l (Wetzel, 1975 yang dapat dimanfaatkan oleh
dalam Effendi, 2003) oleh bakteri dari tumbuhan. Karakteristik fosfor sangat
kelompok Nitrobacter. Asam yang berbeda dengan unsur-unsur utama lain
dibentuk dari nitrat dapat bereaksi yang merupakan penyusun biosfer
membentuk nitrosamines yang karena unsur ini tidak terdapat di
kebanyakan diketahui potensi atmosfer. Pada kerak bumi, keberadaan
carcinogen (Sutrisno, 2006). fosfor relatif sedikit dan mudah
Nitrat dapat digunakan untuk mengendap. Fosfor juga merupakan
mengelompokkan tingkat keseburan unsur yang esensial bagi tumbuhan
perairan. Perairan oligotrofik memiliki tingkat tinggi dan algae, sehingga unsur
kadar nitrat antara 0-1 mg/l, perairan ini menjadi faktor pembatas bagi
mesotrofik memiliki kadar nitrat antara tumbuhan dan alga akuatik serta sangat
mempengaruhi tingkat produktivitas fosfat total 0,021-0,05 mg/liter; dan
perairan (Anonim, 2010). perairan dengan tingkat kesuburan
Kadar fosfor yang diperkenankan tinggi, yang memiliki kadar fosfat total
bagi kepentingan air minum adalah 0,2 0,051-0,1 mg/liter. Fosfat merupakan
mg/liter dalam bentuk fosfat (PO4). parameter untuk mendeteksi
Kadar fosfor pada perairan alami pencemaran air. Kadar maksimum
berkisar sekitar 0,02 mg/liter P-PO4 fosfat sbg P dalam air minum yang
(UNESCO/WHO/UNICEP, 1992). masih diperbolehkan 0,2 mg/L (PP. No.
Kadar fosfor dalam ortofosfat (P-PO4 82 Tahun 2001).
Berdasarkan kadar ortofosfat, perairan Eutrofikasi
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu : Eutrofikasi merupakan istilah sains yang
perairan oligotrofik yang memiliki digunakan untuk menjelaskan berbagai
kadar ortofosfat 0,003 – 0,01 mg/liter; masalah yang terkait masuknya nutrien ke
perairan ) jarang melebihi 0,1 mg/liter, dalam lingkungan air secara berlebih,
meskipun pada perairan eutrof. Kadar sehingga menyebabkan munculnya respon
fosfor total pada perairan alami jarang dari air secara alami, terutama berupa
melebihi 1 mg/liter (Boyd dalam meledaknya ekosistem alga yang dikenal
Effendi, 2003). dengan alga bloom. Istilah eutrofik,
Berdasarkan kadar ortofosfat, berasal dari istilah Yunani, yang berarti
perairan diklasifikasikan menjadi tiga, kaya akan makanan. Istilah ini pertama
yaitu : perairan oligotrofik yang kali diperkenalkan oleh Einar Naumann di
memiliki kadar ortofosfat 0,003 – 0,01 awal abad ke 21, ketika menjelaskan
mg/liter; perairan mesotrofik yang proses semakin kayanya nutrien pada
memiliki kadar ortofosfat 0,011 – 0,03 danau, yang terjadi secara alami akibat
mg/liter; dan perairan eutrofik yang semakin banyaknya sedimen pada danau,
memiliki kadar ortofosfat 0,031 – 0,1 sehingga nutrien semakin bertambah
mg/liter (Wetzel, 1975 dalam Effendi, seiring berkurangnya jumlah air.
2003). Berdasarkan kadar fosfor total, Sebelum pertengahan abad ke 20,
perairan diklasifikasikan menjadi tiga, penyebab terjadinya percepatan eutrofikasi
yaitu : perairan dengan tingkat masih merupakan misteri. Namun setelah
kesuburan rendah, yang memiliki kadar itu mulai semakin banyak studi
fosfat total berkisar antara 0-0,02 menunjukkan aktivitas manusia sebagai
mg/liter; perairan dengan tingkat faktor utama penyebab proses eutrofikasi
kesuburan sedang, yang memiliki kadar menjadi semakin cepat terjadi. Pada danau
yang dekat dengan aktivitas manusia, Teknologi yang telah tersedia untuk
terjadi eutrofikasi dengan laju yang jauh penghilangan fosfat antara lain : (i)
lebih cepat daripada danau yang jauh dari perlakuan biologis, (ii) presipitasi kimia,
aktivitas manusia, di mana proses (iii) kristalisasi, (iv) filtrasi tersier, (v)
eutrofikasi berjalan secara alami. pertukaran ion, dan (vi) adsorpsi. Sebagian
Dengan membandingkan komposisi kimia besar pendekatan tersebut dapat digunakan
alga dengan kimia air, limnologis dapat untuk penghilangan fosfat dengan
menyimpulkan bahwa masalahnya konsentrasi tinggi. Penghilangan fosfat
berhubungan dengan semakin kayanya berkonentrasi rendah relatif lebih sulit.
nutrien. Nutrien dengan rasio konsentrasi Adsorpsi merupakan metode yang paling
tertinggi pada alga dibandingkan dengan memungkinkan dalam penghilangan fosfat
rasio konsentrasi pada air danau diduga berkadar rendah. Beberapa adsorben yang
sebagai penyebab eutrofikasi, dan deduksi telah diteliti antara lain aluminium oksida
ini mengarah pada senyawaan fosfor, hidroksida, aluminium oksida, polimer
nitrogen dan karbon. Pada tahun 1970an, penukar ligan, besi oksida, garam alumina,
reduksi senyawaan fosfor telah banyak dolomit, zeolit, gas konkret, dan
dilakukan sebagai solusi dalam sebagainya (Tian, et al, 2009).
mengurangi laju eutrofikasi di danau besar Sumber fosfat di perairan antara lain:
di amerika utara dan eropa. (Schindler, et 1. Pertanian; jutaan ton pupuk yang
al, 2016) mengandung fosfor digunakan setiap
Fosfat dan Sumbernya tahunnya di seluruh dunia untuk
Sebagai nutrien utama, fosfat merupakan menyuburkan tanah. Fosfat kemudian
faktor terpenting dalam pertumbuhan masuk ke badan air lewat tiga cara,
organisme di hampir semua ekosistem. yaitu saluran irigasi, tanah yang
Namun, dalam jumlah yang sangat besar, tererosi, dan ekskresi hewan yang
fosfat pada badan air dapat menyebabkan mengkonsumsi tumbuhan yang ditanam
eutrofikasi dan menurunkan kualitas air. menggunakan pupuk.
Bahkan sedikit saja fosfat dalam air 2. Deterjen dan limbah pembuangan;
(kurang dari 1 mg/L) dapat menyebabkan fosfat banyak digunakan dalam deterjen
eutrofikasi pada badan air. Karena itu, karena beberapa hal berikut:
penghilanngan fosfat saat pengolahan air a. Melembutkan air bilasan dengan
limbah sangat penting sebelum masuk ke membentuk kompleks dengan
badan air (Zhang, et al, 2009). magnesim dan kalsium
b. Membentuk kompleks dengan Proses pengolahan kimia yang dilakukan
logam-logam yang dapat adalah proses koagulasi flokulasi yang
memudarkan warna dilanjutkan dengan proses pengendapan.
c. Mendispersikan kotoran yang Bahan multivalen metal ions digunakan
tersuspensi sebagai bahan pengikat fosfat sehingga
d. Membentuk misel membentuk flok – flok dan akhirnya
e. Emulsifikasi minyak mengalami proses pengendapan. Filtrat
f. Sebagai buffer untuk menjaga pH yang didapat akan dianalisa untuk
optimum deterjen mengetahui keefektifan kedua multivalen
Dalam sebuah penelitian pada tahun 1970 metal ions tersebut dalam menurunkan
di Inggris, sekitar 40% fosfat yang berada konsentrasi fosfat.
di limbah buangan berasal dari
penggunaan deterjen. Karena itu,
menetralisir fosfat yang berasal dari
deterjen akan sangat berdampak terhadap
pengurangan jumlah fosfat pada limbah
pembuangan (Golterman, 1973)
Penanggulangan Pencemaran Fosfat
Meningkatnya jasa pencucian pakaian
(laundry) saat ini, memungkinkan air
limbah deterjen yang mengandung fosfat Gambar 2. Grafik konsentrasi koagulan
sebagai bahan pembentuknya mempunyai terhadap % removal fosfar
kontribusi yang besar sebagai pencemar Persen removal pada grafik di atas
lingkungan. Penelitian yang dilakukan ini menunjukkan bahwa variasi konsentrasi
merupakan salah satu cara untuk Al2O3 dari mulai konsentrasi terkecil yaitu
menurunkan konsentrasi fosfat yang ada 10 mg/l hingga konsentrasi terbesar 130
pada air limbah hasil laundry dengan mg/l, mampu menurunkan konsentrasi
pengolahan secara kimia yaitu fosfat hingga mencapai 66,49 %. Hal ini
penambahan multivalen metal ions antara merupakan penurunan yang signifikan,
lain : Fe (III), Al (III). Bahan multivalen karena penambahan Al2O3 tepat pada pipa
metal ions tersebut merupakan bahan effluent proses laundry, sehingga belum
pengendap fosfat yang effektif. (Fair, adanya proses yang lain saat air limbah ini
geyer, Okun. 1971) langsung di buang pada saluran drainase.
Keefektifan Al2O3 ini diakibatkan hidup, zat, energi dan atau komponen
kemampuan Al secara maksimal dapat lain ke dalam air oleh kegiatan manusia
menempel pada permukaan koloid dan sehingga kualitas air turun sampai ke
mengubah muatan elektrisnya. Karena tingkat tertentu yang menyebabkan air
molekul Al bermuatan positif sedangkan tidak berfungsi lagi sesuai dengan
koloid bermuatan negatif, hal ini terjadi peruntukannya.
pada range pH 5 hingga 8. (G.Alaerts, Sri 5. Kadar fosfor yang diperkenankan bagi
Sumestri, 1987). kepentingan air minum adalah 0,2
Pengukuran pH saat penambahan koagulan mg/liter dalam bentuk fosfat (PO4).
Al2O3 pada air limbah laundry di lakukan 6. Salah satu cara untuk menurunkan
sebelum proses jar test dilakukan, mulai konsentrasi fosfat yang ada pada air
dari konsentrasi terendah yaitu 10 mg/l limbah hasil laundry dengan
hingga konsentrasi tertinggi 130 mg/l pengolahan secara kimia yaitu
adalah antara 7,5 hingga 7,2. Menurut G. penambahan multivalen metal ions
Alaerts dan Sri Sumestri, kondisi pH ini antara lain : Fe (III), Al (III)
mendukung terbentuknya flok pada proses DAFTAR PUSTAKA
flokulasi secara optimal sehingga Schindler, D. W., Carpenter, S. R., Chapra,
pengendapan flok juga terjadi optimal S. C., Hecky, R. E., & Orihel, D. M.
yang akhirnya mengakibatkan penurunan (2016). Reducing phosphorus to curb
konsentrasi fosfat yang signifikan. lake eutrophication is a success.
KESIMPULAN Environ. Sci. Technol. 8923-8929
1. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air dari Zhang, G., Liu, H., Liu, R., & Qu, J.
atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke (2009). Removal of fosfate from water
atmosfer melalui kondensasi, by a Fe–Mn binary oxide
presipitasi, evaporasi dan tranpirasi. adsorbent. Journal of colloid and
2. Air merupakan senyawa kimia yang interface science, 335(2), 168-174.
terdiri dari atom H dan atom O. sebuah Tian, S., Jiang, P., Ning, P., & Su, Y.
molekul air terdiri dari satu atom O (2009). Enhanced adsorption removal
yang berikatan kovalen dengan dua of fosfate from water by mixed
atom H. lanthanum/aluminum pillared
3. Sifat unik pada air terdapat pada sifat montmorillonite. Chemical
fisik dan sifat kimia air. Engineering Journal, 151(1-3), 141-
4. pencemaran air didefinisikan sebagai 148.
masuknya atau dimasukkannya mahluk
Golterman, H. L. (1973). Natural fosfate
sources in relation to fosfate budgets: a
contribution to the understanding of
eutrophication. Phosphorus in Fresh
Water and the Marine Environment.
Progress in Water Technology, 2, 3-17

Anda mungkin juga menyukai