Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN

CAIRAN INTRAVENA
No.Dokumen :449.3/026.5/I/2019
No.Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 08 Januari 2019
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS
SUKMA IHSAN RASYID
PURUK CAHU
NIP.198702132015031001
SEBERANG

1. Pengertian Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara


memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan spuit.
2. Tujuan 1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi dari pada
dengan injeksi parenteral lain.
2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang No. 026.4
Tentang Kebijakan Penggunaan Dan Pemberian Obat Dan/ Atau
Cairan Intravena.
4. Referensi Buku Pedoman Perawatan Dasar Departemen Kesehatan
Republik Indonesi tahun 2005.
5. Prosedur / 1. Alat
Langkah-langkah a. Abocath
b. Torniquet
c. Infus set
d. Nierbekken (bengkok)
e. Standar infus
f. Gunting plester
2. Bahan
a. Sarung tangan steril
b. Kapas alkohol
c. Cairan infus
d. Plester
e. Kassa steril
3. Langkah- langkah
a. Cuci tangan.
b. Siapkan obat.
c. Identifikasi pasien.
d. Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
e. Atur klien pada posisi yang nyaman.
f. Pasang perlak pengalas.
g. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja.
h. Letakkan pembendung.
i. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan
absorbs obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan.
j. Pakai sarung tangan.
k. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas
alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar
dengan diameter sekitar 5cm. Tunggu sampai kering.
l. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit
yang mengandung mikroorganisme.
m. Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan
non dominan.
n. Buka tutup jarum, tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5cm
dibawaharea penusukan dengan tangan non dominan.
Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak
bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena yang
akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi
30.
o. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum
kedalam vena.
p. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan
barel dari spuit dan tangan dominan menarik plunger.
q. Observasi adanya darah pada spuit.
r. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat
perlahan-lahan.
s. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alcohol pada area penusukan.
t. Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril
yang diberikan betadine.
u. Kembalikan posisi klien.
v. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan kedalam
bengkok.
w. Buka sarung tangan.
x. Cuci tangan.
6. Unit Terkait 1. UKM
2. UKP
7. Rekam Historis No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai