”A” DENGAN
KASUS IUFD DI RSUD Dr PIRNGADI
Persalinan nifas
Jenis Komplikasi Jenis BB
Umur kehamilan penolong laktasi komplikasi
persalinan Ibu bayi kelamin lahir
H A M I L I N I
7. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah/sedang diderita : Tidak ada
Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga : Tidak Ada
Riwayat keturunan kembar : Tidak ada
Kebiasaan-kebiasaan
Merokok : tidak ada
Minum jamu jamuan : tidak ada
Minum-minuman keras : tidak ada
Makan/minum pantang : tidak ada
Perubahan pola makan : tidak ada
b. Data objektif
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran : compos menthis
Status emosional : Stabil
Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 kali per menit
Pernafasan : 22 kali per menit
Suhu : 36,7oC
TB : 158 cm
BB : sebelum hamil 40 kg, BB sekarang 50 kg
LILA : 24 cm
Kepala dan leher
Edema wajah : Tidak ada
Cloasma gravidarum : +
Mata : Simetris, kongjutiva pucat, sklera tidak ikterik.
Mulut : Bersih, stomatitis (-) dan caries (-).
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Payudara
Bentuk : Simetris
Aerola Mammae : Hiperpigmentasi
Putting susu : Menonjol
Colostrum : Tidak ada
Abdomen : Asimetris
Bekas luka : Tidak ada
Striae gravidarum : Tidak ada
Palpasi Leopold
Bentuk : Simetris
Leopold I : 37,7 cm
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Divergen
Osborn test : Tidak dilakukan
TBJ : 4138,5 gr
Aukultasi DJJ : tidak ada
Ekstremitas
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflek patela : Kanan (+), kiri (+)
Kuku : Pendek dan bersih
Genetalia luar
Tanda chadwich : Ada
Varices : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar bartholini : Tidak ada
Anus
Haemoroid : Tidak ada
Pemeriksaan penunjang
Ultraspnpgrafi : DJJ dan gerakan janin tidak ada
Hemoglobin : 8,2 gr%
Fibrinogen : 6140 ng/gl
V. RENCANA ASUHAN
1. Lakukan pendekatan pada klien, agar pasien lebih kooperatif, dan memudahkan dalam
menjalankan tindakan dengan memperkenalkan diri, memberitahu maksud dan tujuan tindakan
yang akan dilakukan pada ibu.
2. Jelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan, supaya ibu mengetahui akan keadaannya, yaitu
bahwa janin dalam kandungan ibu telah meninggal yang ditandai dengan tidak adanya gerakan
janin yang dirasakan oleh ibu dan tidak tedengarnya DJJ saat pemeriksaan berlangsung.
3. Beritahu pada ibu dan keluarga agar segera mengambil keputusan untuk segera melahirkan
janin agar nantinya tidak mengganggu kondisi kesehatan ibu dan tidak menjadikan racun /
toksin ditubuh ibu.
4. Beritahu ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan agar janin sesegera mungkin
dilahirkan yaitu bidan berkolaborasi dengan dokter ahli kandungan yang nantinya ibu akan
dilakukan pemberian misoprostol 200 mg per oral / 12 jam (tindakan induksi persalinan).
5. Beri dukungan mental kepada ibu dan keluarga agar ibu dan keluarga sabar dan dapat menerima
keadaan yang terjadi. Memberi dukungan dan pendampingan pada ibu untuk tetap tabah dan
menyerahkan segalanya pada yang lebih berkuasa, yaitu Tuhan.
6. Anjurkan pada ibu dan suami untuk memikirkan tentang pemeriksaan kesehatan secara
keseluruhan guna mempersiapkan kehamilan yang berikutnya agar penyebab kematian bayinya
dapat diketahui dan kejadian yang sama tidak akan terulang kembali.
VI. PELAKSANAAN RENCANA/IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan pada klien, agar pasien lebih kooperatif, dan memudahkan dalam
menjalankan tindakan dengan memperkenalkan diri, memberitahu maksud dan tujuan tindakan
yang akan dilakukan pada ibu,
2. Menjelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan, supaya ibu mengetahui akan keadaannya,
yaitu bahwa janin dalam kandungan ibu telah meninggal yang ditandai dengan tidak adanya
gerakan janin yang dirasakan oleh ibu dan tidak tedengarnya DJJ saat pemeriksaan berlangsung,
ibu mengerti mengenai penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu pada ibu dan keluarga agar segera mengambil keputusan untuk segera melahirkan
janin agar nantinya tidak mengganggu kondisi kesehatan ibu dan tidak menjadikan racun /
toksin ditubuh ibu, ibu dan keluarga mengerti.
4. Memberitahu ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan agar janin sesegera
mungkin dilahirkan yaitu bidan berkolaborasi dengan dokter ahli kandungan yang nantinya ibu
akan dilakukan pemberian misoprostol 200 mg per oral / 12 jam (tindakan induksi persalinan),
ibu mengerti mengenai penjelasan yang diberikan.
5. Memberi dukungan mental kepada ibu dan keluarga agar ibu dan keluarga sabar dan dapat
menerima keadaan yang terjadi. Memberi dukungan dan pendampingan pada ibu untuk tetap
tabah dan menyerahkan segalanya pada yang lebih berkuasa, yaitu Tuhan, ibu mengatakan
sudah dapat menerima kematian bayinya dan mengatakan ikhlas atas hal tersebut.
6. Menganjurkan pada ibu dan suami untuk memikirkan tentang pemeriksaan kesehatan secara
keseluruhan guna mempersiapkan kehamilan yang berikutnya agar penyebab kematian bayinya
dapat diketahui dan kejadian yang sama tidak akan terulang kembali, ibu mengerti mengenai
penjelasan yang diberikan.
VII. EVALUASI
1. Keluarga ibu mengerti pentingnya memberi dukungan kepada ibu
2. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilan sekarang ini dan berkata akan mengikuti segala
prosedur dari dokter
3. Ibu mengatakan bersedia mengikuti pengobatan yang di berikan oleh tenaga medis