Anda di halaman 1dari 33

Akademi Kebidanan Helvetia

Medan

LAPORAN PRAKTEK KERJA KLINIK II MANAJEMEN ASUHAN


KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN PATOLOGI DENGAN LETAK
BOKONG DI KLINIK DINA KARYA

PERIODE 21 APRIL S/D 11 MEI 2019

OLEH :

DEBI RAHILMA

DINA MIFTAH LARASATI

KRYES DEBORA NEHE

NURUL LAILA BANUN

DOSEN PEMBIMBING: RAPIDA SARAGIH SKM M.Kes

AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA

MEDAN

2019

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

LEMBAR PENGESAHAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktek Belajar Lapangan Kebidanan


Komunitas (PKK II) di Klinik Dina Karya

Periode 21 April s/d 11 Mei 2019

Penyusunan Laporan ini di bawah Bimbingan

Dosen Pembimbing Koordinator Lapangan

(Rapida Saragih, SKM, M.Kes ) (Debby Pratiwi, SST, M.Kes)

Direktur Akbid Helvetia Medan

(Hj. Mey Elisa Safitri, M.Kes)

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karuniaNyalah, laporan yang berjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Bersalin Dengan Letak Bokong”

Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Dosen yang telah memberikan tugas untuk menulis laporan ini.

2. Ibu klinik yang telah bersedia membimbing kami.

3. Teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam proses penulisan laporan ini.

Akhirnya, harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.


Penulis telah berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan laporan ini, namun
penulis menyadari makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
laporan ini.

Medan, 28 April 2019

Penyusun

Kelompok

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Letak Bokong


2.2.Tanda-Tanda permulaan Persalinan
2.3.Mekanisme Persalinan
2.4.Etiologi Letak Bokong
2.5.Patogenesis
2.6.Penatalaksanaan
2.7.Komplikasi Letak Bokong
2.8.Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Letak Bokong

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3-
4% dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (>37
minggu), presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering
dijumpai. Sebelum umur kehamilan 28 minggu kejadian presentasi bokong
bekisar antara 25-30% dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi
kepala setelah umur kehamilan 34 minggu. Penyebab terjadinya presentasi
bokong tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor resiko selain
prematuritas, yaitu abnormalitas struktural uterus, polihidramnion, plasenta
previa, multiparitas, mioma uteri, kehamilan multipel, anomali janin
(anesefali, hidrosefalus) dan riwayat presentasi bokong sebelumnya
(Prawirohardjo, 2010).
Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin
pervaginam, persalinan pervaginam dibagi menjadi 3 yaitu
a. Persalinan spontan (spontaneous breech).
b. Manual aid (partial breench extraction; assisted breench
delivery).
c. Ekstrasi sungsang (total breench extraxtion) (Wiknjosastro, H.
2005)

Pada akhir kehamilan, janin memiliki karakteristik letak dalam


rahim, terbagi menjadi empat karakteristik diantaranya :
a. Situs/letak : hubungan antara sumbu panjang janin dengan
sumbu panjang ibu.

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

b. Habitus : hubungan antara bagian janin satu dengan yang


lainnya.
c. Posisi : hubungan anatara satu bagian janin dengan bagian
ibu
d. Presentasi : bagian terbawah janin dalam jalan lahir

Banyak sekali macam kelainan letak janin dalam rahim pada bab
ini hanya membahas sebagian kelainan yaitu presentasi bokong dan jenis
persalinannya adalah spontaneous breech dan manual aid

Bidan sebagai provider dimasyarakat harus mempunyai kompetensi


atau kemampuan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dalam hal
mengidentifikasi ibu hamil yang mengalami kelainan dan komplikasi, serta
penyulit kehamilan sehingga cepat mengambil keputusan sesuai standar
(Feryanto, FA. 2013).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari presentasi sungsang?
2. Apa saja diagnosis dari persalinan sungsang?
3. Apa saja etiologi dari persalinan sungsang?
4. Apa indikasi dari persalinan presentasi bokong?
5. Apa saja kontrainsikasi dari persalinan sungsang?
6. Apa saja penyulit yang menyertai persalinan sungsang?
7. Bagaimana mekanisme dari persalinan presentasi sungsang?
8. Bagaimana teknik atau penatalaksanaan dari persalinan presentasi
bokong dengan teknik spontan brach dan manual aid?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari persalinan sungsang
2. Untuk mengetahui diagnosis dari persalinan sungsang
3. Untuk mengetahui etiologi dari persalinan sungsang
4. Untuk mengetahui indikasi dari persalinan presentasi sungsang

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

5. Untuk mengetahui kontraindikasi dari persalinan sungsang


6. Untuk mengetahui penyulit yang menyertai persalinan sungsang
7. Untuk mengetahui mekanisme dari persalinan presentasi bokong
8. Untuk mengetahui teknik atau penatalaksanaan dari persalinan
presentasi bokong dengan teknik spontan brach dan manual aid?

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian letak bokong


Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3-
4% dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (>37
minggu) (Prawirohardjo, 2010).
Presentasi bokong adalah letak memanjang dengan kelainan dalam
polaritas. Panggul janin merupakan kutub bawah. Penunjuknya adalah
sacrum. Sacrum kanan depan (RSA= Right Sacrum Anterior) adalah
presentasibokong dengan sacrum janin ada dikuadran kanan depan panggul
ibu dan diameter bitrochanterica janin berada pada diameter obliqua dextra
panggul ibu (Oxorn, H & William, RF. 2010).
Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin
pervaginam, persalinan pervaginam dibagi menjadi 3 yaitu
a. Persalinan spontan (spontaneous breech). Janin dilahirkan dengan
kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut dengan
Brecht.
b. Manual aid (partial breench extraction; assisted breench delivery).
Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan
sebagian lagi dengan tenaga penolong.
c. Ekstrasi sungsang (total breench extraxtion). Janin dilahirkan
seluruhnya dengan memakai tenaga penolong (Wiknjosastro, H.
2005)

2.2.Klasifikasi
1) Letak bokong (Frank Breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas. (75%)
2) Letak sungsang sempurna (Complete Breech)

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

3) Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong
kaki sempurna (lipat kejang))
4) Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Breech)
Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga
kaki atau lutut, terdiri dari:
 Kedua kaki = letak kaki sempurna (24%)
 Satu kaki = letak kaki tidak sempurna
 Kedua lutut = letak lutut sempurna (1%)
 Satu lutut = letak lutut tidak sempurna
Klasifikasi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi:
1) Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
2) Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
3) Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
4) Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)

2.3.Etiologi

Penyebab dari letak bokong sering merupakan kombinasi dari berbagai faktor,
sering pula penyebabnya tetap merupakan suatu misteri. Penyebab utama Letak
bokong adalah :

a. Fiksasi kepala pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada,misalnya
pada panggul sempit hidrosefalus,anensefali,plasenta brevia, tumor-
tumor pelvis
b. Janin mudah bergerak,seoerti pada hidromnion, multipara,janin kecil
c. Gemeli (kehamilan ganda)
d. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatur, bikornis,miorna uteri
e. Janin sudah lama mati
f. Sebab yang tidak diketahui (Norma, N & Mustika, DS. 2013)

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

2.4. Diagnosis
a. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong dan punggung dikiri atau
dikanan.
b. Auskultasi
DJJ paling kjelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
c. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os sacrum, tuber ischii, dan anus kadang-kadang kaki
(Norma, N & Mustika, DS. 2013).

2.5.Indikasi

Indikasi:presentasi bokong (letak sungsang), presentasi bahu (letak lintang).


Syarat: umur kehamilan setua mungkin; nulipara: kehamilan lebih dari 36 Minggu,
Multipara: umur kehamilan lebih dari 38 minggu (pendapat lain: dapat dimulai pada
kehamilan lebih dari 28 minggu atau lakukan kapan saja). Ketuban utuh, tidak ada
disproporsi kepala panggung, janin (pembukaan kurang dari 3cm, pembukaaan
lengkap (versi luar dalam keadaan steril, jika ketuban pecah lakukan tindakan)
(Feryanto, FA. 2013).

2.6. Kontraindikasi

Ketuban sudah pecah, hipertensi dalam kehamilan, pembukaan sama atau


lebih dari 3cm, ruptur uteri iminens, cacat rahim (sikatriks uterus), disproporsi
kepala panggung tumor jalan lahir, perdarahan anterpartum, hamil ganda, gawat
janin,hidramnion hidrosefalus/ anensefalus (Feryanto, FA. 2013).

2.7.Penyulit

Ketuban sudah pecah, hipertensi dalam kehamilan, pembukaan sama atau


lebih dari 3cm, ruptur uteri iminens, cacat rahim (sikatriks uterus), disproporsi
kepala panggung tumor jalan lahir, perdarahan anterpartum, hamil ganda, gawat
janin,hidramnion hidrosefalus/ anensefalus (Feryanto, FA. 2013).

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

2.8.Mekanisme Persalinan

Persalinan hampir sama dengan letak kepala, hanya saja disini yang
memasuki pintu atas panggul (PAP) adalah bokong. Persalinan berlangsung agak
lama karena bokong dibandingkan dengan kepala agak lembek yang kurang kuat
menekan, sehingga pembukaan agak lama. Bokong masuk PAP dengan garis
pangkal paha melintang atau miring. Dengan turunnya bokong, terjadi putar paksi
sehingga didasar panggul garis pangkal paha letaknya menjadi muka belakang
dengan trochanter depan sebagai hipomoklion (disamping shympisis), terjadi
laterofleksi tubuh janin (punggung), sehingga trochanter belakang melewati
perineum. Setelah bokong lahir, diikuti kedua kaki,kemudia terjadi sedikit rotasi
untuk memungkinkan bahu masuk (PAP) dalam posisi melintang atau miring. Lalu
bahu depan dibawah syhmpisis dan bahu belakang lahir, kemudian kepala
dilahirkan (Aminin, F. 2013).

2.9.Penatalaksanaan
a. Spontan branch
1) Pertolongan dimulai setelah bokong nampak di vulva dengan
penampang sekitar 5 cm.
2) Suntikkan 5 unit oksitosin i.m dengan tujuan bahwa dengan 1–2 his
berikutnya fase cepat dalam persalinan sungsang spontan
pervaginam akan terselesaikan.
3) Dengan menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain setengah
basah, bokong janin dipegang sedemikian rupa sehingga kedua ibu
jari penolong berada pada bagian belakang pangkal paha dan empat
jari-jari lain berada pada bokong janin (gambar 1)

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

Gambar 1 : Pegangan panggul anak pada persalinan spontan


Bracht

4) Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung


anak ke perut ibu ( gerak hiperlordosis )sampai kedua kaki anak lahir
.
5) Setelah kaki lahir, pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga
kedua ibu jari sekarang berada pada lipatan paha bagian belakang
dan ke empat jari-jari berada pada pinggang janin(gambar 2)

Gambar 2 Pegangan bokong anak pada persalinan spontan Bracht


6) Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis
dilanjutkan ( gerak mendekatkan bokong anak pada perut ibu )
sedikit kearah kiri atau kearah kanan sesuai dengan posisi punggung
anak.

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

7) Gerakan hiperlordosis tersebut terus dilakukan sampai akhirnya


lahir mulut-hidung-dahi dan seluruh kepala anak.
8) Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan
suprasimfisis searah jalan lahir dengan tujuan untuk
mempertahankan posisi fleksi kepala janin
9) Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan
seperti pada persalinan spontan pervaginam pada presentasi
belakang kepala

b. Manual aid
Terdiri dari 3 tahapan :
Bokong sampai umbilikus lahir secara spontan (pada frank breech).
Persalinan bahu dan lengan dibantu oleh penolong.
Persalinan kepala dibantu oleh penolong.
1) Persalinan bahu dan lengan

Gambar 3 Pegangan “Femuro Pelvic” pada pertolongan


persalinan sungsang pervaginam
i. Pegangan pada panggul anak sedemikian rupa sehingga ibu jari
penolong berdampingan pada os sacrum dengan kedua jari
telunjuk pada krista iliaka anterior superior ; ibu jari pada

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

sakrum sedangkan jari-jari lain berada didepan pangkal paha


(gambar 3) .
ii. Dilakukan traksi curam kebawah sampai menemui rintangan
(hambatan) jalan lahir.
iii. Selanjutnya bahu dapat dilahirkan dengan menggunakan salah
satu dari cara-cara berikut:
A. Lovset.
B. Klasik.
C. Mueller

A. Persalinan bahu dengan cara LOVSET.

Gambar 4 Tubuh janin dipegang dengan pegangan


femuropelvik.Dilakukan pemutaran 1800 sambil melakukan
traksi curam kebawah sehingga bahu belakang menjadi
bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan

Gambar 5 Sambil dilakukan traksi curam


bawah, tubuh janin diputar 1800 kearah yang

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

berlawanan sehingga bahu depan menjadi bahu


depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan

Gambar 6 Tubuh janin diputar kembali


1800 kearah yang berlawanan sehingga bahu
belakang kembali menjadi bahu depan dibawah
arcus pubis dan dapat dilahirkan

B. Persalinan bahu dengan cara KLASIK

Gambar 7 Melahirkan lengan belakang pada tehnik


melahirkan bahu cara KLASIK

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

Gambar 8 Melahirkan lengan depan pada tehnik melahirkan


bahu cara KLASIK

1. Kedua pergelangan kaki dipegang dengan ujung jari


tangan kanan penolong berada diantara kedua
pergelangan kaki anak , kemudian di elevasi sejauh
mungkin dengan gerakan mendekatkan perut anak pada
perut ibu.
2. Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam jalan lahir,
jari tengan dan telunjuk tangan kiri menyelusuri bahu
sampai menemukan fosa cubiti dan kemudian dengan
gerakan “mengusap mukajanin ”, lengan posterior
bawah bagian anak dilahirkan.
3. Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada
pergelangan kaki janin diubah.Dengan tangan kanan
penolong, pergelangan kaki janin dipegang dan sambil
dilakukan traksi curam bawah melakukan gerakan seolah
“mendekatkan punggung janin pada punggung ibu” dan
kemudian lengan depan dilahirkan dengan cara yang
sama.

C. Persalinan bahu dengan cara Mueller

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dibawah


simfisis melalui ekstraksi ; disusul melahirkan lengan
belakang di belakang ( depan sacrum )
Dipilih bila bahu tersangkut di Pintu Bawah Panggul

Gambar 9 (atas) Melahirkan bahu depan dengan


ekstraksi pada bokong dan bila perlu dibantu dengan
telunjuk jari tangan kanan untuk mengeluarkan lengan
depan

Gambar 10 (bawah) Melahirkan lengan belakang (inset :


mengait lengan atas dengan telunjuk jari tangan kiri penolong)

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

Tehnik pertolongan persalinan bahu cara Muller

1. Bokong dipegang dengan pegangan “femuropelvik”.


2. Dengan cara pegangan tersebut, dilakukan traksi curam bawah
pada tubuh janin sampai bahu depan lahir (gambar 9 ) dibawah
arcus pubis dan selanjutnya lengan depan dilahirkan dengan
mengait lengan depan bagian bawah.
3. Setelah bahu dan lengan depan lahir, pergelangan kaki dicekap
dengan tangan kanan dan dilakukan elevasi serta traksi keatas
(gambar 10),, traksi dan elevasi sesuai arah tanda panah) sampai
bahu belakang lahir dengan sendirinya. Bila tidak dapat lahir
dengan sendirinya, dilakukan kaitan untuk melahirkan lengan
belakang anak (inset pada gambar 10)

MELAHIRKAN KEPALA
Pertolongan untuk melahirkan kepala pada presentasi sungsang
dapat dilakukan dengan berbagai cara :
1. Cara MOURICEAU ( Viet – Smellie)

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

Gambar 11 Tehnik Mouriceau

Dengan tangan penolong yang sesuai dengan arah


menghadapnya muka janin, jari tengah dimasukkan kedalam mulut
janin dan jari telunjuk serta jari manis diletakkan pada fosa canina.

1. Tubuh anak diletakkan diatas lengan anak, seolah anak


“menunggang kuda”.
2. Belakang leher anak dicekap diantara jari telunjuk dan jari
tengah tangan yang lain
3. Assisten membantu dengan melakukan tekanan pada daerah
suprasimfisis untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin
4. Traksi curam bawah terutama dilakukan oleh tangan yang
dileher.

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

BAB III
TINJAUAN KASUS

AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA MEDAN


FORMAT PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN PATOLOGI

NO. REGISTRASI :
MASUK RS TANGGAL/JAM : 6 MEI 2019/ 17.30 WIB
DIRAWAT DIRUANG : BERSALIN/VK

Biodata
Nama : Ny. S Tn. M
Umur : 37 Tahun 37 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa :Melayu /Indonesia Melayu/Indonesia
Pendidikan :SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Jln. Karya Gang Maruto Jln. Karya Gang Maruto
No. Telepon/HP :- -

I. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan masuk kamar bersalin
Ibu ingin bersalin

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan nyeri pada perut yang menjalar kepinggang dan keluar lendir
bercampur darah dari jalan lahir.

3. Tanda- tanda persalinan


a. Kontraksi uterus sejak tanggal 6 MEI 2019 jam 13.00 WIB
frekuensi : 2 kali dalam 10 menit
Durasi : 20 detik
Kekuatan : sedang
b. Pengeluaran Per vaginam
Lendir darah : ya
Air ketuban : tidak
Darah : tidak
Lokasi ketidak nyamanan di sekitar perut dan pinggang

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

4. Riwayat sebelum masuk ruang bersalin


5. Riwayat kehamilan sekarang
HPM 29-07-2018 HPL 06-05-2019
Manarche umur 13 tahun, siklus 28 hari, lama 5 hari,
Banyaknya 3 kali ganti doek/hari
ANC teratur, frekuensi 4 kali, di klinik
Keluhan/komplikasi selama kehamilan
Ibu mengatakan bahwa pada kehamilan trisemester II –III sering BAK dan
sesak napas jika ibu tidur terlentang.
Riwayat merokok/minum-minuman keras/minum jamu
Imunisasi TT I : ya/tidak, tanggal
Imunisasi TT II : ya/tidak, tanggal
6. Pergerakkan janin dalam 24 jam terakhir 20 kali
7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Persalinan Nifas
Komplikasi
Hami Umur Jenis Jenis
Tgl Penolo Ibu Bayi BB Lakta
l Kehamila Persalina Kelami Komplikasi
Lahir ng Lahir si
n n n

1 28/07 38 Sponta Bida Tidak Tidak L 3.00 Ya Tidak ada


/2010 minggu n n ada ada 0 gr
2 12/10 38 Sponta Bida Tidak Tidak L 3.20 Ya Tidak ada
/2012 minggu n n ada ada 0 gr

8. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


Jenis Mulai Memakai Berhenti/Ganti Cara
No
kontrasepsi Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan
T I D A K A D A

9. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita
Tidak ada
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Tidak Ada
c. Riwayat keturunan kembar
Tidak ada
10. Makan terakhir tangga 6-05-2019 jam 16.00 jenis nasi, sayur, ikan
11. Minum terakhir tanggal 6-05-2019 jam 17.00 jenis air putih
12. Buang air besar terakhir tanggal 3-05-2017 jam 06.30

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

13. Buang air kecil terakhir tanggal 6-05-2017 jam 17.00


14. Istrahat/tidur dalam satu hari terakhir 6-8 jam
15. Keadaan psiko sosio Spiritual/kesiapan menghadapi proses persalinan
a. Pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan dan proses persalinan
Ibu mengatakan mengetahui tanda-tanda persalinan yaitu perut mules
menjalar ke pinggang dan keluar lendir bercampur darah.
b. Persiapan persalinan yang telah dilakukan (pendamping, Ibu, biaya, dll)
Keluarga telah mempersiapkan biaya untuk persalinan dan telah
mempersiapkan perlengkapan bayi dan suami akan mendampingi istri.
c. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi
Ibu merasa cemas dalam persalinan yang akan segera dihadapi.

II. DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : compos menthis
b. Status emosional : Stabil
c. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 70 kali per menit
Pernafasan : 24 kali per menit
Suhu : 36,5oC
d. TB : 160 cm
BB : sebelum hamil 40 kg, BB sekarang 50 kg
LILA : 24 cm
e. Kepala dan leher
Edema wajah : Tidak ada
Cloasma gravidarum : +
Mata : Simetris, kongjutiva merah muda, sklera putih.
Mulut : Bersih, stomatitis (-) dan caries (-).
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
f. Payudara
Bentuk : Simetris
Aerola Mammae : Hiperpigmentasi
Putting susu : Menonjol
Colostrum : Tidak ada
Abdomen : Simetris
Bekas luka : Tidak ada
Striae gravidarum : Tidak ada
g. Palpasi Leopold

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

Bentuk : Simetris
Leopold I : 32 cm
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Bokong
Leopold IV : Divergen
Osborn test : Tidak dilakukan
TBJ : 3,225 gr
Aukultasi DJJ : Punctum maksimum Kuadran kanan atas pusat
Frekuensi : 150 kali per menit
His : Frekuensi : 2 kali dalam 10 menit
Durasi : 20 detik
Kekuatan : kuat/sedang/lemah

h. Punggung : Melengkung
i. Pinggang : Nyeri
j. Ekstremitas
Kekuatan otot dan sendi : bergerak aktif
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflek patela : Kanan (+), kiri (+)
Kuku : Pendek dan bersih
k. Genetalia luar
Tanda chadwich : Ada
Varices : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar bartholini : Tidak ada
Pengeluaran : Lendir bercampur darah
2. Anus
Haemoroid : Tidak ada
3. Pemeriksaan dalam, tanggal 06-05-2019 , oleh bidan dengan pembukaan 3
cm, teraba bokong, Porsio lunak, ketuban utuh.
4. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada dilakukan

III. ASSESSMENT
1. Diagnosis Kebidanan

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

Ny.S umur 37 tahun G3P2Ab0Ah2, usia kehamilan 40 minggu 11 hari,


intrauterin, TFU cm37,7cm, Puka, Presentasi bokong, Divergen, Janin tunggal,
Janin hidup, k/u ibu dan janin baik inpartu kala I pembukaan 3 cm.
2. Masalah
- Ibu merasa khawatir dalam menghadapi persalinan
- Takut dengan gambaran rasa sakit selama persalinan
3. Kebutuhan
- Memberikan dukungan emosional
- Memberikan informasi tentang kemajuan persalinan
- Membantu ibu memilih posisi persalinan yang nyaman
4. Diagnosa potensial
Asfiksia
5. Masalah potensial
Perdarahan
6. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
a. Mandiri
Mengobservasi keadaan ibu dan janin, memantau TTV ibu, memenuhi
nutrisi
b. Kolaborasi
Tidak ada
c. Merujuk
Tidak ada
IV. PLANNING
Tanggal : 6 Mei 2019 Jam : 17.30
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan, seperti :
TD : 120/80 mmhg VT : 3 cm, portio teraba lunak,letak bokong
HR : 80 x/i Tfu : 37,7 cm
Temp : 36,5 0c Djj : 120 x/i
- Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Melakukan informed consent untuk melakukan tindakan medis kepada ibu.
- Informed consend telah di lakukan
3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dimana pada saat ada nyeri hebat, ibu bisa
menarik napas dari hidung dan dikeluarkan dari mulut serta ibu jangan dalam
keadaan tegang.
- Ibu dapat melakukan teknik relaksasi
4. Mengosongkan kandung kemih ibu setiap 2 jam dan bila kandung kemih ibu
penuh.
- Kandung kemih ibu sudah kosong
5. Mengatur posisi yang nyaman pada ibu saat bersalin sesuai dengan pilihan ibu.
- Ibu dalam posisi dalam litotomi

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

6. Mengobservasi TD, suhu, pembukaan setiap 4 jam dan djj, his, nadi dalam 30
menit.
- Ibu sudah diobservasi setiap 30 menit dan 4 jam.
7. Mengajarkan ibu teknik mengedan yang baik dengan cara menarik napas
panjang, kemudian tahan napas dan meneran seperti BAB tanpa menahan napas
pada leher, saat meneran pandangan mata melihat perut, gigi di rapatkan tanpa
keluar suara atau teriakan, tangan ibu dua-duanya berada pada lipatan kaki dan
posisi ibu dalam keadaan litotomi.
- Ibu sudah mengerti cara mengedan yang baik.
8. Mempersiapan alat dan bahan
1. Saf I
- Bak instrumen berisi partus set
a. handscoon 3 pasang
b. kain segitiga ( penahan perineum )
c. arteri klem 2 buah
d. gunting tali pusat 1 buah
e. ½ kocher 1 buah
f. benang pengikat tali pusat
g. kassa 5 buah
- nierbeken
- kom tertutup berisi air DTT
- kom tertutup berisi kacep
- stetoskop monoral
- obat-obatan
a. oksitosin 10 unit 3 buah
b. ergometrin 0,2 mg
c. lidokain 10%
d. vit K
e. aquabides
f. spuit 3 ml 2 buah
g. spuit 5 ml 1 buah
- korentang
- jam tangan
- tempat sampah tajam dan tumpul
- spray klorin dan DTT
- handuk good morning1buah
- termometer dan stetoskop
- pita cm

2. Saf II

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

- Bak instrumen berisi hecting set


a. nald hecting
b. nald fowder
c. pinset anatomis dan sirugis
d. gunting benang
e. handscoon 1 pasang
- Benang catgut dan kronik
- spigmomammometer
- persiapan infus
a. Infus set
b. abocut
c. gunting perban
d. perban
e. cairan infus
- Bak intrumen kecil berisi sepasang handscoon untuk perawatan BBL
- Bak instrumen berisi emergesi set( metal kateter dan gunting epesiotomi )
- kom berisi delee

3. Saf III
- piring plasenta berplastik
- Handscoon rumah tangga
- Waskom berisi DTT
- Waskom berisi air klorin 0,5%
- 2 buah waslap
- Di bawah tempat tidur
a. tong sampah basah dan kering
b. tempat kain tenun
c. sepatu both
- satu bauh ember berisi deterjen
- satu buah ember berisi air klorin 0,5%
- Box pakaian tenun berisi
a. perlak
b. kain 3 helai ( untuk resusitasi )
c. APD
d. handuk good morning
e. underpaid
f. kain bedung
g. kain MAK 3
h. topi bayi
i. handuk ibu

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

j. sarung ibu
k. sarung ibu
l. doek
m. celana dalam
n. pakaian ibu
o. pakaian bayi
- partograf
- Alat dan bahan sudah disiapkan

CATATAN PERKEMBANGAN

KALA I
Tanggal : 6 April 2019 jam : 19.30

Pengumpulan data
Data Subjektif
Ibu merasakan nyeri yang semakin lama semakin meningkat dan tersa sakit
menjalar sampai kepinggang serta ada cairan yang keluar daru vagina

Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 120/80 mmhg
Nadi : 70 x/i
Pernapasan : 20 x/i
Suhu : 36,50c
Pembukaan : 5 cm
Presentasi : Letak bokong
Portio : Lunak
Ketuban : Utuh
His : 4x/10 menit dengan durasi > 20 detik

Assasment
Ibu G3P2Ab0Ah2 inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal

Planning
1. menginformasikan hasil pemeriksaan, seperti TD : 120/80 mmhg, Nadi : 70x/i,
pernapasan 20 x/i, suhu : 36,50c dan pembukaan 5 cm.
- Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Berikan ibu makan dan minuman untuk mengurangi dehidrasi dan kurangnya
tenaga ibu selama proses persalinan.

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

- Ibu sudah di berikan makan dan minum di sela-sela kontraksi berheti.


3. Memasang infus + oxcytocyn 10 U/IV
- Infus sudah dipasang
4. Memberikan suport mental pada ibu dengan cara menghadirkan orang terdekat
ibu seperti suami dan sahabat, dan menanamkan rasa percaya diri pada ibu
bahwa persalinan akan berjalan dengan normal.
- Ibu sudah tenang menghadapi persalinannya saat ini

Tanggal : 7 Mei 2019 Jam : 05.30 WIB


Bidan melakukan VT dan pembukaan 10 cm
1. Bidan melakukan amniotomi
- Amniotomi sudah dilakukan
2. Mengatur posisi pasien
Posisi pasien dalam keadaan lithothomi

KALA II
Tanggal : 07 Mei 2019 Jam : 06.30 WIB

Data Subjektif
Ibu merasa mulas semakin kuat dan ingin meneran seperti BAB.

Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Terlihat tanda-tanda gejala kala II : Adanya dorongan yang kuat dan meneran,
tekanan pada rektum dan vagina meningkat, perineum menonjol, Vulva dan
spingter ani membuka, kontraksi 5x/10 menit lama > 40 detik, djj 150x/i.

Assesment
Ibu P3AboAh1 inpartu kala II dengan letak bokong

Planning
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan, seperti TD 110/70 mmhg, nadi
64x/i, pernapasan 20x/I, temperatur 36,5 0c.
- Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Membersihkan vulva dan perineum dengan menggunakan kassa yang dibasahi
air DTT, jika ada tinja. Bersihkan dari depan kebelakang
- Vulva dan perineum sudah dibersihkan
3. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap, bila
ketuban masih utuh saat pembukaa sudah lengkap maka lakukan amniotomi.

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

- Sudah dilakukan PD dan pembukaan sudah lengkap 10 cm


4. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap
dan ibu akan segera bersalin.
- Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan
5.Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran seperti posisi
setengah duduk, jongkok ataupun litotomi
- Ibu sudah dalam posisi litotomi dan ibu sudah merasa nyaman.
6. Membimbing ibu meneran pada ada his, kontraksi yang kuat dan perasaan ingi
BAB serta beri dukungan dan semangat pada ibu untuk proses persalinan ini.
- Ibu akan meneran saat ada his dan kontraksi yang kuat
7. Menyiapkan pertolongan kelahiran bayi, seperti letakkan handuk diperut ibu
untuk mengeringkan bayi, letakan kain bersih untuk alas bokong ibu
- Pertolongan kelahiran bayi sudah disiapkan
8. Menggunakan sarung tangan DTT/steril untuk menolong kelairan bayi
- Sarung tangan DTT/steril sudah di gunakan
9. Melakukan pertolongan persalinan sesuai prosuder persalinan dengan letak
bokong
- Sudah di lakukan pertolongan persalinan sesuai prosuder persalinan dengan
letak bokong
Bayi lahir spontan pukul 06.30 WIB, neonatus cukup bulan, bayi menangis
lemah, tubuh berwarna kemerahan ekstremitas kebiruan jenis kelamin
perempuan , bayi lahir tidak ada cacat bawaan, BB 3200 gram, PB 50 cm, LK
33 cm, LD 35q cm.
10.Mengeringkan tubuh bayi dan menggantikan pakaian dengan kain kering supaya
tidak terjadi hipotermi
- Bayi sudah dikeringkan
11. Menghisap lendir dari mulut bayi dan memasang oksigen pada bayi
-lendir sudah di keluarkan dan oksigen sudah terpasang

KALA III
Tanggal : 07 Mei 2019 jam : 07.00 WIB

Data Subjektif
Ibu mengatakan masih merasa mulas-mulas dan senang bayinya sudah lahir

Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

Bayi lahir pukul 06.30 WIB, TFU setinggi pusat, kandung kemih kosong, tali pusat
tampak divulva, adanya tanda-tanda pelepasan plasenta, uterus globular, semburan
darah tiba-tiba dan tali pusat memanjang, perdarahan 100 cc.

Assesment
Ibu P3Ab0Ah3 parturient kala III

Planning
1. Menginformasikan kepada ibu bahwa plasenta belum lahir
- Ibu sudah mengetahuinya.
2. Memastikan tidak ada janin ke-2 dengan cara palpasi abdomen ibu
- Tidak ada janin ke-2
3. Memberitahukan kepada ibu bahwa akan diberi oksitosin 10 unit secara IV
- Ibu sudah diberi oksitosin
4. Pemotongan tali pusat dengan cara urut tali pusat kearah bayi 5 cm dan klem 3
cm dari arah bayi. Kemudian urut 5 cm kearah ibu dan klem 2 cm kearah ibu.
Lalu potong tali pusat diantara 2 klem kemudian ikat tali pusat menggunkan
umbilical cord.
- Sudah dilakukan pemotongan tali pusat
5. Melakukan PTT dengan cara menegangkan tali dengan tangan kanan, tangan
yang lain menekan kearah dorso kranial dan sambil menilai tanda-tanda
pelepasan plasenta.
- PTT sudah dilakukan dan plasenta sudah keluar
9. Mengecek kelengkapan plasenta, meliputi selaput plasenta dan jumlah kotiledon
- Plasenta lengkap,selaput utuh, jumlah kotiledon 18 pasang
10. Membersihkan ibu dari paparan darah dan air ketuban
- Ibu sudah di bersihkan
11. Memakaikan doek dan mengganti pakaian ibu
- Doek telah dipakaikan dan pakaian ibu telah diganti

KALA IV
Tanggal: 7 April 2019 jam: 07:20

Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa telah melahirkan bayinya dengan selamat. Ibu mengatakan
bahwa perutnya masih sedikit mules-mules.

Data Objektif
Plasenta lahir spontan lengkap pada pukul 06.30 WIB.

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

Keadaan umum baik, TD 120/70 mmHg, nadi 88 kali/menit, respirasi 24 kali/menit,


suhu 37ºC. TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi kuat, jumlah perdarahan kala III
50 cc.

Assasment
Ibu P3Ab0Ah3 parturient kala IV

Planning
1. Bersihkan dan rapikan ibu, tempat, dan alat
- ibu, tempat dan alat sudah bersih dan rapi.
2. melakukan pengawasan TTV
- TTV telah dilakukan
3. Anjurkan ibu untuk beristirahat
- ibu bersedia untuk istirahat
4. Anjurkan ibu makan dan minum
- ibu bersedia makan dan minum

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

BAB IV
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian


terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3-4% dari
seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (>37 minggu).

Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin pervaginam,


persalinan pervaginam dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Persalinan spontan (spontaneous breech).


2. Manual aid (partial breench extraction; assisted breench delivery).
3. Ekstrasi sungsang (total breench extraxtion)

3.2 Saran

Setelah penulis menyimpulkan hasil kegiatan ini, maka ada beberapa hal
yang ingin penulis sampaikan, yaitu saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat
dalam usaha peningakatan mutu pelayanan kesehatan, adapun saran tersebut
sebagai berikut :

1. Perawatan yang dilakukan dengan baik, cermat dan teliti agar lebih
ditingkatkan.
2. Agar pembaca dapat lebih memahami apa yang di maksud dengan kelainan
letak sungsang serta dapat menanggulangi kejadian letak sungsang yang dapat
berakibat kematian pada ibu dan bayi.

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Nugroho, Taufan. 2010. Buku Ajar Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan.


Yogyakarta : Nuha Medika.

Pudiastuti, Ratna Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Patologi.
Yogyakarta : Nuha Medika.

Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono prawirohardjo

https://aniksensasi.wordpress.com/2015/06/10/makalah-askeb-gadar-retensio-
plasenta/

Laporan PKK II
Di Klinik Dina Karya
Gelombang I Periode 21 April s/d 11 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai