Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIAL

SPIRITUAL (KULTUM)

DI UPT PSTW WLINGI BLITAR JAWA TIMUR

A. Latar Belakang

Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian


periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia atau lansia
(Nugroho, 2008). Masa lansia adalah suatu perkembangan terakhir yang dialami oleh
manusia. Undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia menyatakan
bahwa lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas. Seiring dengan
pertambahan usia maka permasalahan pada lansia mulai muncul. Darmojo (2004)
menyatakan bahwa permasalahan yang timbul pada lansia ada dua yaitu dari aspek fisologi
dan psikologi. UPT PSTW Wlingi Blitar adalah suatu institusi hunian bersama dari para
lansia yang secara fisik atau kesehatan membutuhkan bantuan sepenuhnya dan masih
mandiri, akan tetapi mempunyai keterbatasan di bidang sosial-ekonomi tidak hanya itu
beberapa lansia juga memiliki masalah tentang spiritualnya. Kebutuhan harian dari para
penghuni biasanya disediakan oleh pengurus panti dan diselenggarakan oleh pemerintah
atau swasta (Darmojo, 2010).
Untuk menjawab segala tantangan dan kemajuan zaman yang semakin modern,
pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan pula
manusia dapat mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan manusia akan sempurna jika
kebahagiaan lahir dan batin terpenuhi dengan seimbang. Kebahagiaan batin akan terpenuhi
karena adanya sebuah kepercayaan terhadap Tuhan atau agama. Dalam beragama
diperlukan suatu peribadatan dengan cara-cara tertentu. Untuk mengetahui cara beribadah
kepada Tuhan, manusia memerlukan sebuah pendidikan agama.
Agama Islam adalah agama yang dirahmati Allah. Segala tata cara peribadatan
kepada Allah hanya akan diketahui melalui pendidikan agama Islam. Dalam Islam telah
dikenal pendidikan seumur hidup (Long Life Education), bahwa pendidikan itu dimulai
dari sejak lahir sampai meninggal dunia. Pendidikan agama Islam secara continue perlu
diadakan sebuah pembinaan. Pembinaan agama Islam dimaksudkan untuk membentuk
pribadi muslim yang kembali kepada Sang Pencipta dengan Khusnul Khotimah.
Pendidikan agama Islam yang telah ditanamkan sejak dari kecil akan mengakar kuat pada
diri pribadi seseorang, sehingga dalam menapaki hari tua atau usia lanjut dapat merasakan
ketentraman batin meskipun kondisi fisik maupun psikis mereka telah menurun. Dengan
beribadah kepada Allah, lanjut usia akan tenang dan berserah diri pada Allah dalam
menanti ajalnya.
Banyak lanjut usia yang mengalami penurunan kesehatan baik secara fisik maupun secara
mental sehingga jiwanya goncang. Kecemasan. rasa putus asa, emosi, mudah marah, sedih
dan lain sebagainya adalah gejala dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi para
lanjut usia. Keadaan tersebut hanya dapat ditangani melalui pembinaan rohani agar dapat
merasakan ketentraman dan kebahagiaan.
Gejala dengan segala permasalahan yang dihadapi lanjut usia perlu kita kaji usaha
penangananya agar mereka dapat merasakan ketentraman dan kebahagiaan. Salah satu
usaha yang dilakukan Panti Wredha Budi Dharma adalah pembangunan rohani untuk lebih
membangkitkan perasaan dekat dengan Tuhannya, sehingga dalam batin mereka lebih
tenang dan tentram.
Latar belakang diadakan pembinaan agama Islam bagi lanjut usia adalah untuk
mengatasi latar belakang para lanjut usia yang erat kaitanya dengan asal kehidupan mereka,
yang sebagian berpendidikan rendah (buta huruf), rendahnya keyakinan agama,
pengetahuan pemahaman serta pengamalan agama mereka.

B. Topik
Terapi Aktivitas Kelompok spiritual/ kultum dengan tema kesiapan menghadapi
kematian yang sejahtera & rahasia jaya di usia senja

C. Tujuan
1. Umum
Tujuan dari terapi aktivitas kelompok ini adalah untuk menambah pegetahuan/
wawasan tentang agama pada lansia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya
beribadah.
2. Khusus
a. Lansia mampu menambah wawasan tentang agama
b. Lansia dapat merenungkan masa tuanya
c. Lansia dapat sadar dan meningkatkan keimanannya dan mengikuti/ melakukan
kegiatan ibadah secara rutin

D. Kriteria Peserta
Kriteria peserta dalam TAK ini antara lain :
a. Merupakan lansia penghuni UPT PSTW Wlingi Blitar.
b. Mau dan mampu mengikuti TAK.
c. Beragama Islam

E. Proses Seleksi Peserta


Proses seleksi peserta dilakukan dengan :
a. Memberi tahu penghuni UPT PSTW Wlingi sehari sebelum dilakukan TAK.
b. Menjelaskan tujuan TAK kepada penghuni wisma.
c. Menanyakan kesediaan masing-masing lansia untuk mengikuti TAK.
d. Melakukan terapi antar kelompok kepada seluruh peserta TAK.

F. Uraian Struktur Kegiatan


1. Tempat Pertemuan
Kegiatan dilaksanakan di mushola UPT PSTW wlingi Blitar
2. Struktur Anggota
a. Leader : Luki Aprilani
b. Co Leader : Ihda Nurus Shofa
c. Observer : Erni Utami
d. Dokumentator : Fathul Rizqi
e. Fasilitator :
1. Elok Astuti Kusumawardhani
2. Eko Dian P
3. Mei Windarti
4. Dwi Puri Ita Nugraha Sari
5. Dwi Retnosari
6. Mentari putri
7. Juna
8. Azizan Mu’arif
9. Rika Dwi Retno W.
10. Ingga Rahasti
11. Eka Nurul Hidayati
12. Firman
3. Hari/Tanggal
Hari : Kamis
Tanggal : 5 Juli 2018
4. Waktu
Kegiatan TAK dilaksanakan pukul 18.15 (setelah maghrib) – 18.45 WIB
5. Jumlah Peserta
Jumlah lansia 8 peserta.
Setting Tempat

Keterangan :

: Leader : Peserta

: Co Leader : Observer

: Dokumentator
1. Perilaku yang Ditampilkan
a. Para lansia dapat menyimak dan mengikuti kegiatan dari awal sampi akhir
b. Para lansia dapat memberikan umpan balik
c. Para lansia dapat mengerti tentang materi yang disampaikan
2. Metode TAK
Metode TAK berupa ceramah
3. Pengorganisasian (Pembagian tugas dan uraian tugas : Leader, Co Leader,
fasilitator, Observer)
a. Leader
1. Bertugas memimpin jalannya terapi
2. Bertugas menyampaikan materi ceramah
b. Co Leader
1. Siap sedia mengganti leader apabila leader berhalangan atau sudah
lelah.
2. Membantu leader dalam memimpin jalannya TAK.
3. Memanagement waktu ceramah
c. Fasilitator
1. Bertugas membantu jalannya TAK
2. Memfasilitasi lansia khususnya yang mengalami penurunan
pendengaran agar dapat memahami proses TAK.
d. Observer
1. Mengawasi jalannya proses TAK
2. Menyimpulkan hasil TAK setelah TAK berakhir
G. Alat yang akan Digunakan
1. Microphone ( Alat pengeras suara )
H. Tahap Pelaksanaan TAK
1. Tahap Orientasi (5 menit)
a. Leader mengucapkan salam terapeutik.
b. Menanyakan perasaan para klien hari ini.
c. Leader memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dilakukannya TAK.
d. Leader membuat kontrak waktu lama kegiatan berlangsung.
e. Leader menjelaskan aturan selama kegiatan

2. Tahap Kerja (15 menit)


a. Leader sebagai pemimpin sekaligus pemateri yang menyampaikan materi
kultum/ ceramah dibantu dengan Co-Leader
b. Klien sebagai peserta TAK mendengarkan dengan hikmat ceramah yang
disampaikan oleh pemateri
c. Saat ceramah berlangsung para fasilitator/ leader/ co leader memancing
peserta dalam mengungkapkan perasaannya saat kegiatan berlangsung.
d. Para fasilitator membantu peserta dalam mengungkapkan perasaannya.

3. Tahap Hasil (10 menit)


a. Terapis menanyakan perasaan para lansia setelah mengikuti TAK
b. Observer membuat kesimpulan mengenai TAK yang sudah dilakukan
c. Observer mendiskusikan rencana tindak lanjut yang dapat dilalukan oleh
para lansia, seperti menganjurkan para lansia untuk meningkatkan
komunikasi yang efektif dan bersahabat antara satu dengan yang lain.
d. Observer mengucapkan salam penutup.

I. Evaluasi
1. Struktur
a. Pre planning dibuat sesuai dengan masalah keperawatan yang ada di PSTW
Wlingi, Blitar.
b. Topik dan tujuan TAK sesuai dengan masalah yang ada di PSTW Wlingi, Blitar.
c. Kontrak waktu dan tempat sehari sebelum pelaksanaan pada peserta.
d. Media alat sesuai dengan kondisi para peserta.
e. Materi TAK dipersiapkan dua hari sebelum TAK dilakukan.
2. Proses
a. Peserta TAK yang berjumlah 8 orang lansia hadir dan duduk pada kursi sesuai
setting yang ditentukan.
b. Pelakasanaan TAK berjalan sesuai tempat dan waktu yang telah ditentukan.
c. Peserta TAK yang berjumlah 8 orang, 7 orang mengikuti kegiatan hingga
selesai, 1 orang meninggalkan tempat saat kegiatan berlangsung
d. Peralatan lengkap tersedia.
e. Ada evaluasi dan kontrak lebih lanjut untuk para peserta.
f. Leader, Co Leader, Fasilitator, Observer, dan Dokumentator menjalankan
masing-masing tugasnya.
3. Hasil
a. TAK dilakukan ± 30 menit.
b. Semua peserta TAK yang berjumlah 8 orang lansia
c. Peserta berjabat tangan setelah TAK selesai.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai