Farmasi
Farmasi
SKRIPSI
Untuk M emenuhi Persy aratan
M emperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
G0004050
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERS ITAS S EBELAS MARET
S urakarta
2009
PERS ETUJUAN
Tim Skripsi
i
PENGES AHAN S KRIPSI
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji S kripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas M aret Surakarta
Pada Hari Jumat, 14 Desember 2007
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Penguji Utama
Nama : Makmuroch,Dra.MS.
NIP : 130 818 774 .........................................
Anggota Penguji
Surakarta,
ii
ABS TRACT
Anxiety describe about unrest, fear, and not feel safe that usually related to threaten
with danger from inner as well as outer individu with somatic, fisiologic, autonomic,
biochemical, hormonal and specific behavior. Anxiety can happened in students.
This examination to know the differences of anxiety in International school students
and regular in SM UN 1 Surakarta.
The result of examination with TM AS show that anxiety of SNBI are 24 student and
not anxiety are 6 student. Although the anxiety of regular are 26 student and not
anxiety are 4 student.
2 2
Analitic statistic show that X count less than X table on signification 0,05. It means
that Ho accepted and H1 not accepted so the conclusion is there is no differences of
anxiety in International school students and regular in SM UN 1 Surakarta.
iii
ABS TRAK
Kecemasan melukiskan kegelisahan, ketakutan dan rasa tidak tenteram yang biasanya
dihubungkan dengan ancaman dan bahaya baik dari dalam maupun dari luar individu
disertai dengan komponen somatik, fisiologis, otonomik, biokimiawi, hormonal dan
perilaku yang sp esifik. Kecemasan dapat terjadi pada siswa sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kecemasan
antara siswa sekolah berbasis Internasional dengan reguler di SM UN 1 Surakarta.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji sy ukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
karunia, rahmat, dan hidayah yang dilimpahkan-Ny a sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul Perbedaan Kecemasan Pada Siswa Sekolah Berbasis
Internasional Dengan Reguler di SM UN 1 Surakarta ini disusun sebagai salah satu
sy arat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
M aret Surakarta.
Skripsi ini yang menjelaskan perbedaan kecemasan pada siswa kelas reguler
dan kelas SNBI. SNBI merupakan suatu program dimana baru dilakukan pada
beberapa sekolah terpilih (sebagai pilot project) untuk melaksanakan proses layanan
pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan lulusan yang diakui secara nasional
maupun internasional. SNBI di SM UN 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah dari
10 sekolah di Jawa Tengah yang ditunjuk oleh Dirjen Dikdasmen. M aka dari itu
muncul keinginan penulis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kecemasan
antara siswa kelas SNBI dengan reguler.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan
terima kasih kepada : Dr. A.A. Subiyanto, dr., M S, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas M aret Surakarta, Sri Wahjono, dr., M Kes selaku
Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas M aret Surakarta, Djoko
Suwito, dr., SpKJ dan Yusvick M Hadin, dr., SpKJ selaku Pembimbing Utama dan
Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan
kepada penulis dengan penuh kesabaran, M akmuroch, Dra., M S dan Bambang
Suratman, dr., Sp THT, KL (K) selaku Penguji Utama dan Anggota Penguji yang
telah memberikan masukan, nasihat, dan memberikan koreksi untuk perbaikan dan
selesainya skripsi ini, Bhisma M urti, dr., M PH, M Sc, PhD selaku pembimbing
kepakaran yang telah memberikan bimbingan tentang statistik kepada penulis dan
semua pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangan dan masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun untuk
peningkatan dan perkembangan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bisa bermanfaat bagi pihak yang
membacanya.
Novarina Kurniawati
v
DAFTAR IS I
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 17
BAB V PEMBAHASAN .................................................................................... 19
BAB VI KESIM PULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 21
B. Saran .................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
2. Lampiran B. L-MM PI
3. Lampiran C. TM AS
x
PERS ETUJUAN
S ri Wahjono,dr.,Mkes.
NIP : 030 134 646
xi
xii
PENGES AHAN S KRIPSI
S kripsi dengan judul : Hubungan antara nyeri dan fleksibilitas sendi lutut dengan
kecepatan berjalan pada penderita osteoartritis lutut
Ardhita Resiani Kusuma Wardhani, NIM : G0004050, Tahun: 2009
2. Pembimbing Pendamping
Anik Lestari,dr.,M Kes ( ……………………. )
NIP.132 297 281
3. Penguji Utama
M argono,dr.,M KK
NIP.131 569 267 (.................)
4. Anggota Penguji
Siswarni,dr.,SpRM
NIP.140 147 128 ( ……………………. )
Surakarta,
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
ii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dalam daftar
pustaka.
Surakarta, 2009
Ardhita Resiani K.
NIM G0004050
iii
ABS TRAK
Ardhita Resiani Kusuma Wardhani, G0004050, 2009. Hubungan antara nyeri dan
fleksibilitas sendi lutut dengan kecepatan berjalan pada penderita Osteoartritis Lutut,
Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas M aret Surakarta.
iv
ABS TRACT
Ardhita Resiani, G0004050, 2009. Relation between joint paint and fleksibility of knee
joint with walking velocity at the Knee Osteoartritis p atients, M edical Faculty of Sebelas
M aret University .
v
PRAKATA
Segala Puji kepada Allah SWT sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Hubungan antara nyeri dan fleksibilitas sendi lutut dengan kecepatan
berjalan pada penderita osteoartritis lutut”.
Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu sy arat dalam
proses untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dalam bidang kedokteran di Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas M aret Surakarta. Penelitian dan penulisan skripsi ini
dapat terwujud dengan baik atas bantuan dan dukungan moril maupun materiil dari
berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis secara pribadi mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, yaitu:
1. Prof. Dr. A.A. Subiyanto, dr., M S. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas M aret Surakarta.
2. Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas M aret Surakarta.
3. Dr. Noer Rachma dr., SpRM ., selaku Pembimbing Utama atas segala bimbingan dan
pengarahan materi serta waktunya yang sangat berharga yang telah beliau berikan
selama penulisan skripsi.
4. Anik Lestari, dr., M Kes., selaku Pembimbing Pendamping yang telah berkenan
meluangkan waktu, pengarahan dan motivasi.
5. M argono, dr., M kk., selaku penguji utama yang telah berkenan meluangkan waktu
untuk menguji dan memberikan masukan-masukan yang berharga dalam penulisan
skripsi.
6. Siswarni, dr., SpRM ., selaku penguji pendamping yang telah berkenan meluangkan
waktu untuk menguji dan memberikan masukan-masukan yang berharga bagi
penulisan skripsi.
7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat p enulis sebutkan satu-p ersatu.
M enyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, penulis sangat
mengharapkan kritik membangun, saran, pengarahan dan masukan-masukan yang
berguna bagi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat menjadi
sumbangan pemikiran dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya
bagi dunia kedokteran.
Ardhita Resiani K
vi
DAFTAR IS I
BAB I PENDAHULUAN
C.Hipotesis........................................................................................ ............ 24
vii
BAB IV. HASIL PENELITIAN........................................................................ ............ 32
B. Saran.............................................................................................. ............. 38
LAM PIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
halaman
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. Distribusi penderita menurut sisi lutut yang terkena .......................... .......... 33
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Data Penelitian yang memuat nyeri, fleksibilitas sendi, dan walking velocity
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
antara penyakit sendi lainnya, dikenal dengan singkatan OA. Pada OA primer, sendi
lutut adalah yang paling sering terkena dibanding sendi yang lain, dimana gangguan
sendi merupakan keluhan utama yang sering dirasakan sehingga membawa penderita
berobat ke dokter atau rumah sakit. M ula-mula nyeri dirasakan setelah melakukan
aktivitas, akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari-hari serta tidur penderita pada
stadium lanjut. Keluhan keterbatasan gerak sendi terutama dalam gerakan fleksi dan
ekstensi maksimal acapkali dirasakan oleh penderita OA lutut. Hal ini dapat
pemeliharaan serta pemulihan lingkup gerak sendi dan kekuatan otot, pengurangan
kesegarisan sendi. Seperti kita ketahui bahwa tujuan utama dari program Rehabilitasi
tingkat y ang setinggi mungkin, diantaranya dalam hal pola berjalan ( Soeroso,2008 ).
2
Evaluasi pola berjalan dipakai secara luas karena pengukuran klinis dari
kekuatan otot, lingkup gerak sendi dan kesegarisan postural saja kurang dapat
maka perlu diketahui faktor-faktor pengaruh tersebut di antaranya : nyeri lutut, dan
fleksibilitas lutut. Untuk itu ingin dicari hubungan antara nyeri lutut, fleksibilitas
lutut, dan pola berjalan dalam hal ini kecepatan berjalan pada penderita OA lutut.
dipakai sebegai arah dan ketepatan terapi Rehabilitasi M edik pada penderita OA
lutut.
B. Perumusan Masalah
Ap akah ada hubungan antara nyeri dan fleksibilitas sendi lutut dengan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
LANDAS AN TEORI
A. Tinjauan pustaka
darah maupun saraf. Kartilago ini menerima nutrisi dari cairan sendi yang
1) Bursa prepatellar relatif besar terletak pada aspek anterior lutut dan
2) Bursa infrapatellar sup erficial terletak antara kulit dan bagian proksimal
ligamentum patella.
tendon otot popliteus dari condylus lateral femur, perluasan dari membran
5) Bursa gastrocnemius terletak pada aspek posterior dan medial sendi antara
caput. M edial otot gastrocnemius dan capsula articular. Secara klinis dianggap
penting, bursa juga berhubungan dengan sendi lutut, dan dengan bursa
dan organ-organ interna. Selain itu, juga mempunyai peran utama dalam
(1) menyalurkan nutrisi dan produk sisa dan (2) proses peradangan dan
1998)
c. Otot
menutupi patella, dan insersi pada tuberositas tibial. Fleksi tungkai oleh
Rotasi eksternal tibia dan fibula adalah fungsi dari otot biceps femoris,
dan rotasi internal adalah fungsi dari otot popliteus dan semitendinosus.
7
2. Osteoartritis
a. Pengertian
lebih dari 50% populasi usia 65 tahun menderita kelainan OA p ada sendi
lutut dan semua populasi pada usia > 75 tahun mempunyai kelainan pada
sendi lututnya, walaupun demikian sebagian besar dari populasi ini tidak
menunjukkan gejala OA. Oleh karena itu OA tidak dapat disebut sebagai
lebih dari 80% menunjukkan adanya OA. Akan tetapi tidak semua
keterbatasan gerak pada sendi yang terkena. Faktor resiko utama pada
8
masy arakat Indonesia, maka populasi segmen ini akan bertambah dan
fibrasi, kemudian terjadi celah dan akhirnya rawan sendi akan menipis
Pada awal terjadinya OA, dapat ditemukan sel-sel inflamasi akan tetapi
keadaan ini hanya ditemukan dalam waktu yang singkat, kecuali OA pada
b. Faktor resiko
ini masih belum pasti. Tetapi ada beberapa faktor resiko yang
1) Umur
2) Jenis Kelamin
ujung proximal tibia daerah permukaan sendi lebih besar pada wanita.
Hal ini menunjukkan bahwa lutut wanita lebih besar daya tumpu per
3) Kesegarisan tungkai
180 derajat.
4) Kegemukan
5) Genetik
sendi.
lutut yang berat mempunyai kaitan yang kuat dengan OA lutut satu
sisi.
1) Ny eri sendi
dan terutama menaiki atau menuruni tangga. Rasa sakit yang timbul
2) Kaku sendi
osteoartritis lutut, di mana kaku ini berlangsung tidak lebih dari 15-30
menit dan timbul setelah beberapa saat istirahat misalnya sehabis duduk
lama dan bangun pagi. Secara bertahap dan perlu waktu lama kaku sendi
sendi.
12
3) Keterbatasan gerak
disabilitas.
ekstensi lutut dan lingkup gerak sendi lutut. Dan pada suby ek
sendi lutut.
4) Krepitasi
Krepitasi ini timbul akibat hilangnya rawan sendi dan permukaan sendi
5) Pembengkaan sendi
Ini disebabkan oleh sinovitis dan proliferasi di daerah tepi rawan sendi
dan tulang.
13
e. Pemeriksaan Radiografi :
Telah dibuat juga kriteria diagnosis untuk OA. Pada OA lutut yang
Tahap Kriteria
0 Normal
kemungkinan deformitas
nyata
3. Pola Berjalan
a. Siklus gait, satu siklus gait terdiri dari aktivitas yang terjadi antara saat
tumit menyentuh lantai (heel strike) dari satu tungkai sampai ke heel strike
berikutnya dari tungkai yang sama. Satu siklus gait dapat dibagi atas 60%
b. Stance phase, yaitu suatu gerakan yang dimulai dari saat heel strike dan
berakhir saat ibu jari kaki tungkai yang sama terangkat dari lantai (toe-off).
1) Heel strike, yaitu saat tumit mulai menyentuh lantai. Ada penulis lain
2) Foot flat, yaitu saat segera setelah heel strike, di mana telapak kaki
double support, dan berat badan secara cepat bergerak ke bagian depan.
3) Mid Stance, yaitu saat di mana seluruh berat badan berada tepat di atas
4) Push Off, yaitu saat antara heel off dan toe off dari tungkai yang sama.
yaitu dimulai saat toe off dan berakhir saat heel strike
16
1) Akselerasi , yaitu saat kaki mulai lepas landas dari lantai, pada saat ini
2) Mid Swing , yaitu terjadi ketika tungkai menyusul ke depan dan tepat
berada di bawah badan. Pada saat ini tungkai harus cukup memendek
Double Support yaitu suatu periode kedua kaki kontak dengan lantai secara
bersama-sama. Terjadi saat heel off dan toe off sisi yang satu serta heel strike
Double Support hanya terjadi pada saat berjalan, sedangkan pada saat berlari
Fungsi lutut dalam berdiri dan pola berjalan manusia harus diketahui
sebelum melakukan evaluasi pola berjalan. Semua aspek dari tubuh dan
17
a. Koordinasi neuromuskuler
f. Sistim proprioseptif
4. Kecepatan Berjalan
menempuh suatu jarak tertentu, diukur dengan satuan panjang per waktu
(meter per detik). Kecepatan berjalan sangat bervariasi, pada umumnya untuk
5. Cadence
6. S tride Length
7. Nyeri
kecacatan.
Ny eri dapat bersifat akut atau kronik. Nyeri akut dengan semua resp on
oleh rangsangan noksius (tidak enak) akibat cedera dan atau penyakit kulit,
nyeri akut namun nyeri akut (dengan kekecualian langka) bukan secara primer
19
nyeri kronik yang menetap berbulan-bulan atau tahunan setelah penyakit atau
patologik kronik pada struktur somatik atau visera, atau oleh disfungsi bagian
sistem saraf perifer atau pusat, serta faktor psikopatologi dan lingkungan yang
taksonomi nyeri. Salah satu jenis klasifikasi adalah menurut sistem yang
Ny eri M uskuloskeletal
b) Ny eri kronik
a) Makrotrauma c) Ekstrinsik
b) M ikrotrauma d) Intrinsik
3) Sifat nyeri
a) Mengurangi
b) M enambah kekakuan
a) Menambah
6) Bengkak
8) Kelemahan
9) Atrofi
21
Pemeriksaan fisik dilakukan juga pada waktu istirahat dan pemeriksaan gerak
dalam rentang secara volunter maupun pasif. Pemeriksaan gaya jalan (gait)
adalah penting dan membantu diagnosis. Pemeriksaan sendi dan otot secara
8. Flexibilitas
efisien (tepat sasaran & tepat waktu). Yang pertama adalah fleksibilitas otot,
dengan kebutuhan dari mobilitas sendi yang diinginkan dalam kegiatan sehari-
gerak sendinya. Struktur sendi harus dapat bekerja sesuai dengan gerakan yang
dan bentuk gerakan yang dihasilkan, sehingga dengan fleksibilitas yang baik
dari jaringan maka akan menghasilkan gerakan yang efektif dan efisien. (Paget
et al., 2000)
22
Dari fleksibilitas jaringan yang dijelaskan di atas maka ada 2 hal yang
fleksibilitas dinamis menunujukkan tahanan pada sendi dari gerakan aktif yang
pada usia 5 sampai 8 tahun, dan mulai mengalami penurunan secara perlahan
tahun dan mengalami peningkatan pada sampai usia 14 tahun. Setelah itu
B. Kerangka Pemikiran
Pekerjaan
Umur Jenis Kelamin
Kegemukan
Kesegarisan
OA Lutut Tungkai
Genetik
Pola Berjalan
Kecepatan Berjalan ↓
C. Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sectional, yaitu penelitian di mana variabel bebas dan variabel terikat / tergantung di
B Lokasi Penelitian
dilaksanakan pada bulan Februari 2009 sampai dengan bulan M aret 2009.
C. S ubyek Penelitian
Pop ulasi dalam penelitian ini adalah pasien Osteoartritis di Rumah Sakit
Prof. DR. R. Soeharso Surakarta mulai bulan Februari 2009 sampai bulan M aret
sasaran dengan cara paling aksesibel, yaitu dengan cara insidental atau ”mencomot”
3. Kriteria Inklusi
a. Perempuan penderita OA, usia 40 -70 tahun yang telah didiagnosa oleh dokter
4. Kriteria Eksklusi
D.Rancangan Penelitian
Pop ulasi
Sampel
Odds Ratio
3. Variabel luar
1. Variabel Bebas
a. Nyeri
1) Cara mengukur : Visual Analog Scale merupakan salah satu penilaian derajat
nyeri dari berbagai metode. Penilaian VAS berdasar penilaian ekspresi wajah
M enurut berat ringannya nyeri dapat dikategorikan sebagai nyeri ringan, sedang
tumit ke arah pantat dengan kaki tetap kontak di meja pemeriksaan. Goniometer
ditempatkan disebelah lateral dengan satu tangkai di garis yang lurus dengan
maleolus lateralis dan tangkai yang lain di garis lurus dengan trochanter mayor.
Ini untuk memeriksa fleksi penuh lutut. Dari posisi fleksi, lutut di ekstensikan
2. Variabel Terikat
a. Kecepatan Berjalan
1) Cara mengukur :
Walking Velocity
dengan stop watch. Pencatatan dilakukan dalam jarak 6m sebanyak 3 kali dan
3. Variabel Luar
30
Ada tidaknya hubungan antara nyeri dan fleksibilitas sendi dengan kecepatan
berjalan pada OA lutut diuji dengan Odds Ratio. Pada penelitian ini akan digunakan
Odds Ratio Analisis Regresi Logistik Ganda yaitu suatu ilmu yang mempelajari
distribusi dan determinan penyakit pada populasi manusia. Sebagian besar riset
sebagai berikut :
31
p
Ln = a + b1X1 + b2X2
1−p
Ln = natural logaritma
↓ ↓
a = konstanta
Data akan dihitung menggunakan perangkat lunak SPSS for windows 13.0. Nilai p
BAB IV
HAS IL PENELITIAN
wanita dengan umur 40-70 tahun, terdapat keluhan nyeri sewaktu berjalan, dan masih
mampu berjalan tanpa alat bantu. Dari penderita OA lutut yang berobat ke poliklinik
RM RSOP Prof. DR. R. Soeharso, selama Februari sampai M aret 2009, penderita
yang memenuhi kriteria untuk bahan penelitian, sebanyak 30 orang. Diambil jumlah
1. Umur
Tabel 1
40 - 49 5 16,7
50 - 59 13 43,3
60 – 70 12 40,0
Total 30 100,0
33
umur terbanyak adalah 50-59 tahun, yaitu sebanyak 13 orang (43,3%), umur
Tabel 2
Total 30 100,0
orang (63,3%). Keluhan dua sisi (bilateral) 11 orang (36,7%). Keluhan nyeri
3. Derajat ny eri
Tabel 3
Total 30 100,0
(VAS 5,5 – 10) dan 9 orang (30%) dengan nyeri < mean (VAS 1 – 5,4).
4. Fleksibilitas lutut
Tabel 4
Total 30 100,0
35
bermakna (p < 0,05) dengan p= 0,035. Hal ini berarti nyeri berpengaruh terhadap
kecepatan berjalan.
VELOCITY
bermakna (p < 0,05) dengan p=0,039. Hal ini berarti fleksibilitas sendi
sebesar 48,1 %.
36
BAB V
PEMBAHAS AN
Subjek dalam penelitian ini secara khusus dipilih wanita dengan umur
primer 2 x lebih banyak terjadi pada wanita, jarang terjadi pada umur dibawah 40
Dalam penelitian ini subjek terbanyak pada kelompok umur 50-59 tahun
Derajat nyeri pada golongan nyeri ≥ mean (VAS 5,5 – 10) lebih banyak
daripada golongan nyeri < mean (VAS 1-5,4),yaitu 70% dan 30%.
gerak sendi pada penderita OA lutut. Kenyataan bahwa pada penelitian ini
bahwa sebagian besar dari subjek penelitian terganggu kelenturan sendi lututnya.
M enurut Paul Dippe adanya gangguan fleksibilitas ini tergantung pada berat
WALKING VELOCITY
Dengan Odds Ratio, antara intensitas nyeri lutut (VAS) dengan walking
velocity terdapat korelasi yang sangat bermakna (p< 0,05). Hasil penelitian ini
mendukung teori dari Paul Dippe, juga konsep penurunan fungsi, disabilitas,
VELOCITY
OA lutut merupakan hal yang sering terjadi. Ini sering dihubungkan oleh adanya
lipping dari khondrosit dan osteofit, juga oleh karena remodeling dari sendi,
fleksibilitas sendi lutut dengan kecepatan berjalan (Walking velocity) p< 0,05.
A. S impulan
1. Terdapat korelasi hubungan yang sangat bermakna (p < 0,05) antara intensitas
B. S aran
kegemukannya.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan alat pengukur yang lebih akurat dan
38
39
Adnan Z.A. 2008. Penatalaksanaan Nyeri Sebagai Tantangan Pelayanan Terbaik, dalam
: Rheumatology, Osteoporosis & Phy topharmaca Update I. Yogyakarta.
Braddom, R.L. 2000. Physical Medicine and Rehabilitation. 2nd ed. Philadelphia : WB
Saunders.
nd
Brandt, K.D. 2000. Diagnosis and Nonsurgical Management of Osteoartritis. 2 ed. Inc :
Profesional Communication.
Calliet R. 1992. Knee Pain and Disability. Philadelphia : F.A. Davis Company, pp : 190-
202 and 263-275.
Dippe P. 2008. Osteoartritis C. Clinical Features, In : Klippel JH, Stone JH, Crofford LJ.
th
Eds : Primer on The Rheumatic Diseases. 13 ed. Atlanta : Arthritis
Foundation.
Guccione AA, M inor M A. 2007. Arthritis. In : O’Sullivan SB, Schmitz TJ, eds. Physical
th
Rehabilitation. 5 ed. Philadelphia : F.A. Davis Company, pp : 1066-68.
Isbagio H. 2001. Sendi, Membran Sinovial, Rawan Sendi, dan Otot skelet, dalam : Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. 3th ed. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
Kalim H. 2001. Osteoartritis , dalam : Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. 3 thed.
Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
th
Klippel , et al. 2008. Primer on The Rheumatic Diseases. 13 ed. Atlanta : Arthritis
Foundation.
M urti, Bhisma. 1994. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-ilmu
Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah M ada University Press.
M urti, Bhisma. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah M ada University
Press.
Norkin CC. 2001. Gait Analysis dalam : O’ Sullivan SB, Schmitz TJ. Physical
th
Rehabilitation Assessment and Treatment. 4 ed, pp : 257-294.
41
O’ Sullivan SB. 2001. Physical Rehabilitation Assessment and Treatment. 4th ed.
Philadelphia : F.A. Davis Company.
Pramudiyo, Riardi. 2008. Efektivitas dan Keamanan Nasha pada Osteoartritis, dalam :
Rheumatology, Osteoporosis & Phy topharmaca Update I. Yogyakarta.
nd
Reider B. 2005. The Orthopaedic Physical Examination. 2 ed. Phy ladelphia,
Pennsy lvania.
nd
Sterling G. West, et all. 2002. Rheumatology Secrets. 2 ed. Philadelphia : Hanley &
Belfus.