Oleh :
Kelompok II
1. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini
sering terjadi ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi
ini juga remaja sedang mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali
dalam pencarian jati diri ini remaja cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak
melakukan hal yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masayarakat.
Seperti perkelahian dan minum-minuman keras, pencurian, perampokan,
perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan narkoba. Perilaku menyimpang remaja
tersebut dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja (Amin, M. 2009).
Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi
dibanggakan. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering
kita dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan
remaja diantaranya kebiasaan merokok, tawuran , pemerkosaan yang dilakukan
oleh pelajar, pemakain narkoba dan lain-lain (Amin, M. 2009).
Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam
masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah
kekerasan dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau
memiliki masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang
tidak stabil atau mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah
dalam pergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua
agar mereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba.
Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan (Suryani, 2007).
Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi
salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran
narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial. Untuk
jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan
sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat
internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang. Remaja yang
seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi
jaminan untuk kemajuan bangsa dan negara. Bahkan perilaku mereka cenderung
merosot.
Berdasarkan data penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama
dengan Puslitkes UI pada tahun 2016, menunjukkan angka prevalensi
penyalahguna narkoba nasional adalah 2,3 % setara dengan 4 juta orang penduduk
Indonesia. Tingkat penyalahgunaan narkoba semakin meningkat tiap tahunnya dan
diprediksi pada tahun 2018 ini akan mencapa 5,1 juta orang. Berdasarkan angka
tersebut, maka bisa diperkirakan bahwa setiap harinya 40-50 orang penduduk
Indonesia meninggal sia-sia karena penyalahgunaan narkoba ini. Sebagian besar
diantaranya adalah anak-anak usia remaja.
Daerah Sumatera Barat salah satu tujuan dan merupakan salah satu jalur
peredaran narkotika tidak heran kota Padang menjadi tujuan dari peredaran
narkotika itu sendiri. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Barat
(Sumbar) Kombes Polisi Arnowo, menyebutkan bahwa beberapa provinsi saat ini
berada dalam kondisi rawan narkoba. Sumbar telah menjadi tempat peredaran,
transit dan wilayah produsen Narkoba, ujarnya dalam Kegiatan Rapat Koordinasi
Peningkatan Peranan dan Partisipasi Pemerintah Daerah Dalam Upaya Pencegahan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Perendaran Gelap Narkoba (P4GN) di
Provinsi Sumatera Barat dengan tema Sinkronisasi Tindak Lanjut Program
Rehabilitasi 100.000 Penyalahgunaan dan Pecandu Narkoba. Ia menyebutkan, di
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pernah ditemukan sabu-sabu seberat
2,8 dan 2,6 kilo gram dan Dari penelitian dari BNN dan Universitas Indonesia
tahun 2010, jumlah penyalahgunaan narkoba di Sumbar terdata 63.873 orang dan
2015 pecandu melalui Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) terdata 1080 orang.
Berdasarkan data yang kelompok dapat kan di Kelurahan Batang Kabung
Ganting Padang Jumlah Remaja Pada RW 13/RT 05 dari umur 14-17 tahun yaitu
sebanyak 14 orang sedangkan jumlah remaja Pada RW 07/RT 03 dari umur 14-
tahun yaitu sebanyak 17 orang. Sedangkan berdasarkan hasil observasi kelompok
didapatkan cukup banyak nya remaja yang perokok di Kelurahan Batang Kabung
Ganting Padang.
Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas kelompok tertarik
memberikan penyuluhan kesehatan pada remaja tentang “Pencegahan Penggunaan
Narkoba” yang terfokus pada pengetahuan tentang narkoba dan akibatnyan bagi
remaja.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan remaja mampu memahami tentang Narkoba
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan penggunaan narkoba di
Surau Bandarasah Kelurahan Batang Kabung Ganting Padang diharapkan :
1) Peserta dapat mengetahui tentang pengertian Narkoba
2) Peserta dapat mengetahui tentang ciri-ciri penyalahgunaan Narkoba
3) Peserta dapat mengetahui tentang dampak penyalahgunaan Narkoba
4) Peserta dapat mengetahui tentang pencegahan penyalahgunaan Narkoba
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Pokok bahasan : Pencegahan Penggunaan Narkoba
b. Sasaran dan Target: Remaja
c. Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
d. Media dan alat : infokus, leaflet dan wireless
e. Waktu dan tempat : 08.00-08.45 WIB, Surau Bandarasah
f. Seting tempat
Keterangan: : Observer
: Moderator
: Penyaji
: Pembimbing
: Audiens Klien
: Fasilitator
g. Pengorganisasian
1) Moderator : Nor Azima
Tugas : - Membuka acara
a) Memperkenalkan diri, pembimbing akademik,
pembimbing klinik dan anggota kelompok
b) Membuat kontrak waktu dengan audiens
c) Kontrak bahasa dengan audiens
d) Menjelaskan tujuan kegiatan
e) Mengevaluasi validasi
f) Menutup acara
2) Penyaji : Ghina Fitriyah
Tugas : - Menggali pengetahuan audiens tentang materi yang akan
disampaikan
- Menyampaikan materi penyuluhan,
- Menjawab pertanyaan
3) Observer : Pratiwi Dwi Wulandari
Tugas : - Mengevaluasi jalannya penyuluhan
a) Menjawab pertanyaan
b) Mendokumentasikan kegiatan
4) Fasilitator : Novika Sari, Sinta Silvina Safitri, Eka Riska Mardiyelisa,
Nadya Dwidiastuti, Okpur Starta Yunus, Sofyan
Tugas : - Mempersiapkan alat yag di butuhkan dalam penyuluhan
a) Membagikan leaflet
b) Memotivasi audiens dalam kegiatan penyuluhan
c) Menjawab pertanyaa
h. Penatalaksanaan
2) Saran
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan
penyalahgunaan narkoba diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami dan
menghindari penggunaan narkoba
Lampiran
Materi Penyuluhan
Narkoba
1. Pengertian Narkoba.
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku yang masuk kedalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik dan lain sebagainya
(Kurniawan, 2014).
Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.