Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG PENCEGAHAN PENGGUNAAN NARKOBA


DI WILAYAH PUSKESMAS RAWANG
PADANG 2019

Oleh :
Kelompok II

Eka Riska Mardiyelisa S,Kep Okpur Starta Yunus S.Kep


Ghina Fitriyah S.Kep Pratiwi Dwi Wulandari S.Kep
Nadya Dwidiastuti S.Kep Sinta Silvina Safitri S.Kep
Nor Azima S.Kep Sofyan S.Kep
Novika Sari S.Kep

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( Ns. Edo Gusdiansyah, M. Kep ) (Ns. Lusina Novita, S. Kep)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


ALIFAH PADANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sasaran : Keluarga di wilayah puskesmas rawang


Hari/Tanggal : Senin, 27 Mei 2019
Waktu : 08.00-08.45 wib
Tempat : Puskesmas Rawang
Topik :Pencegahan Penggunaan Narkoba

1. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini
sering terjadi ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi
ini juga remaja sedang mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali
dalam pencarian jati diri ini remaja cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak
melakukan hal yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masayarakat.
Seperti perkelahian dan minum-minuman keras, pencurian, perampokan,
perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan narkoba. Perilaku menyimpang remaja
tersebut dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja (Amin, M. 2009).
Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi
dibanggakan. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering
kita dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan
remaja diantaranya kebiasaan merokok, tawuran , pemerkosaan yang dilakukan
oleh pelajar, pemakain narkoba dan lain-lain (Amin, M. 2009).
Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam
masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah
kekerasan dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau
memiliki masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang
tidak stabil atau mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah
dalam pergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua
agar mereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba.
Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan (Suryani, 2007).
Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi
salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran
narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial. Untuk
jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan
sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat
internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang. Remaja yang
seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi
jaminan untuk kemajuan bangsa dan negara. Bahkan perilaku mereka cenderung
merosot.
Berdasarkan data penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama
dengan Puslitkes UI pada tahun 2016, menunjukkan angka prevalensi
penyalahguna narkoba nasional adalah 2,3 % setara dengan 4 juta orang penduduk
Indonesia. Tingkat penyalahgunaan narkoba semakin meningkat tiap tahunnya dan
diprediksi pada tahun 2018 ini akan mencapa 5,1 juta orang. Berdasarkan angka
tersebut, maka bisa diperkirakan bahwa setiap harinya 40-50 orang penduduk
Indonesia meninggal sia-sia karena penyalahgunaan narkoba ini. Sebagian besar
diantaranya adalah anak-anak usia remaja.
Daerah Sumatera Barat salah satu tujuan dan merupakan salah satu jalur
peredaran narkotika tidak heran kota Padang menjadi tujuan dari peredaran
narkotika itu sendiri. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Barat
(Sumbar) Kombes Polisi Arnowo, menyebutkan bahwa beberapa provinsi saat ini
berada dalam kondisi rawan narkoba. Sumbar telah menjadi tempat peredaran,
transit dan wilayah produsen Narkoba, ujarnya dalam Kegiatan Rapat Koordinasi
Peningkatan Peranan dan Partisipasi Pemerintah Daerah Dalam Upaya Pencegahan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Perendaran Gelap Narkoba (P4GN) di
Provinsi Sumatera Barat dengan tema Sinkronisasi Tindak Lanjut Program
Rehabilitasi 100.000 Penyalahgunaan dan Pecandu Narkoba. Ia menyebutkan, di
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pernah ditemukan sabu-sabu seberat
2,8 dan 2,6 kilo gram dan Dari penelitian dari BNN dan Universitas Indonesia
tahun 2010, jumlah penyalahgunaan narkoba di Sumbar terdata 63.873 orang dan
2015 pecandu melalui Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) terdata 1080 orang.
Berdasarkan data yang kelompok dapat kan di Kelurahan Batang Kabung
Ganting Padang Jumlah Remaja Pada RW 13/RT 05 dari umur 14-17 tahun yaitu
sebanyak 14 orang sedangkan jumlah remaja Pada RW 07/RT 03 dari umur 14-
tahun yaitu sebanyak 17 orang. Sedangkan berdasarkan hasil observasi kelompok
didapatkan cukup banyak nya remaja yang perokok di Kelurahan Batang Kabung
Ganting Padang.
Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas kelompok tertarik
memberikan penyuluhan kesehatan pada remaja tentang “Pencegahan Penggunaan
Narkoba” yang terfokus pada pengetahuan tentang narkoba dan akibatnyan bagi
remaja.

2. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan remaja mampu memahami tentang Narkoba
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan penggunaan narkoba di
Surau Bandarasah Kelurahan Batang Kabung Ganting Padang diharapkan :
1) Peserta dapat mengetahui tentang pengertian Narkoba
2) Peserta dapat mengetahui tentang ciri-ciri penyalahgunaan Narkoba
3) Peserta dapat mengetahui tentang dampak penyalahgunaan Narkoba
4) Peserta dapat mengetahui tentang pencegahan penyalahgunaan Narkoba
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Pokok bahasan : Pencegahan Penggunaan Narkoba
b. Sasaran dan Target: Remaja
c. Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
d. Media dan alat : infokus, leaflet dan wireless
e. Waktu dan tempat : 08.00-08.45 WIB, Surau Bandarasah
f. Seting tempat

Keterangan: : Observer
: Moderator
: Penyaji
: Pembimbing
: Audiens Klien
: Fasilitator
g. Pengorganisasian
1) Moderator : Nor Azima
Tugas : - Membuka acara
a) Memperkenalkan diri, pembimbing akademik,
pembimbing klinik dan anggota kelompok
b) Membuat kontrak waktu dengan audiens
c) Kontrak bahasa dengan audiens
d) Menjelaskan tujuan kegiatan
e) Mengevaluasi validasi
f) Menutup acara
2) Penyaji : Ghina Fitriyah
Tugas : - Menggali pengetahuan audiens tentang materi yang akan
disampaikan
- Menyampaikan materi penyuluhan,
- Menjawab pertanyaan
3) Observer : Pratiwi Dwi Wulandari
Tugas : - Mengevaluasi jalannya penyuluhan
a) Menjawab pertanyaan
b) Mendokumentasikan kegiatan
4) Fasilitator : Novika Sari, Sinta Silvina Safitri, Eka Riska Mardiyelisa,
Nadya Dwidiastuti, Okpur Starta Yunus, Sofyan
Tugas : - Mempersiapkan alat yag di butuhkan dalam penyuluhan
a) Membagikan leaflet
b) Memotivasi audiens dalam kegiatan penyuluhan
c) Menjawab pertanyaa
h. Penatalaksanaan

NO Kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Waktu


1. Pembukaan Tahap pembukaan 5 menit
 Membuka acara dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam
 Moderator  Mendengarkan dan
memperkenalkan diri memperhatikan
pembimbing akademik,
pembimbing klinik dan
anggota kelompok
 Moderator membuat  Mendengarkan dan
kontrak waktu menyetujui
 Moderator mengontrak  Mendengarkan dan
bahasa memperhatikan
 Moderator menjelaskan  Mendengarkan dan
tujuan kegiatan memperhatikan
2. Penyampaia  Menggali pengetahuan  Mengemungkakan 25 menit
n materi/ isi peserta tentang pengertian pendapat
narkoba
 Memberi reinforcement  Mendengarkan dan
positif memperhatikan
 Menjelaskan pengertian  Mendengarkan dan
narkoba memperhatikan
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
peserta tentang ciri-ciri pendapat
penyalahgunaan narkoba
 Memberikan  Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan tentang ciri-  Mendengaarkan dan
ciri penyalahgunaan memperhatikan
narkoba
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
peserta tentang dampak pendapat
penyalahgunaan narkoba
 Memberikan
 Mendengarkan dan
reinforcement positif
memeperhatikan
 Menjelaskan tentang
 Mendengarkan dan
dampak penyalahgunaan
memperhatikan
narkoba
 Menggali pengetahuan
 Mengemukakan
peserta tentang
pendapat
pencegahan penggunaan
narkoba
 Memberikan
 Mendengarkandan
reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan tentang cara  Mendengarkan dan
pencegahan penggunaan memperhatikan .
narkoba

3. Penutup  Memberi  Mengajukan 15 menit


kesempatan orang pertanyaan
tua untuk bertanya  Mendengarkan dan
 Menjawab memperhatikan
pertanyaan  Bersama-sama
 Mengevaluasi dan menyimpulkan hasil
validasi penyuluhan
 Memberikan  Mendengarkan dan
inforcement positif memperhatikan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
i. Kriteria hasil
1) Evaluasi Struktur
a) Infokus telah disiapkan 1 hari sebelum acara
b) Meinformasikan Remaja tentang penyuluhan yang akan diadakan
c) Leaflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum penyuluhan dilakukan
d) Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan 1 hari sebelum kegiatan
dilakukan
e) Infokus telah disiapkan 1 hari sebelum acara
f) Remaja menghadiri kegiatan yang dilakukan
g) Mahasiswa selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran sesuai
2) Evaluasi proses
a) Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapkan
b) Undangan datang tepat waktu
c) Peserta terlibat dan aktif (mampu mengemukakan pendapatnya, mampu
mengemukakan pertanyaan dan memahami tentang penyalah gunaan
narkoba) dalam kegiatan penyuluhan.
d) Peserta mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai penyuluhan
e) Panitia melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan
f) Memotifasi audiens dalam kegiatan penyuluhan
g) Kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan
3) Evaluasi Hasil
a) Peserta dapat menyebutkan pengertian Narkoba
b) Peserta dapat menyebutkan ciri-ciri penyalah gunaan narkoba
c) Peserta dapat menyebutkan dampak dari narkoba
d) Peserta dapat menyebutkan Pencegahan penggunaan narkoba
J. Penutup
1) Kesimpulan
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya
merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya
penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama
multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang
dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Penggunaan
narkoba ini berdampak besar terhadap kesehatan, tidak terkecuali kesehatan
reproduksi. Penggunaan narkoba terutama jarum suntik dapat menyebarkan
penyakit menular seksual seperti hepatitis B dan HIV/AIDS yang nantinya bisa
berdampak terhadap kualitas hidup penyalahguna itu sendiri, selain itu masih
banyak lagi dampak narkoba pada kesehatan reproduksi. Kualitas hidup yang
buruk akan menimbulkan banyak kerugian dalam kesehatan masyarakat. Kuali
tashidup yang buruk dapat menurunkan tingkat produktifitas masyarakat dan
berakibat buruk terhadap pertumbuhan perekonomi suatu bangsa.

2) Saran
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan
penyalahgunaan narkoba diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami dan
menghindari penggunaan narkoba
Lampiran

Materi Penyuluhan
Narkoba

1. Pengertian Narkoba.
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku yang masuk kedalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik dan lain sebagainya
(Kurniawan, 2014).
Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

2. Ciri-ciri Penyalahgunaan Narkoba


a. Adanya perubahan tingkah laku yang tiba-tiba terhadap kegiatan sekolah,
keluarga, dan teman-teman.
b. Sensitif, cepat bosan, malas, sering lupa pada tanggung jawab.
c. Mencuri uang di rumah, sekolah, atau toko untuk membeli narkoba dan
minuman keras.
d. Sering menipu karena kehabisan uang jajan.
e. Berat badan turun derastis, karena nafsu makan yang tidak menentu
f. Sering menyendiri ke tempat sepi.

3. Dampak Penyalahgunaan Narkoba:


Kondisi fisik
a. Muka pucat dan pandangan kosong
b. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan
hati dan sulit tidur
c. Tubuh kurus dan nafsu makan hilang.
d. Daya tahan tubuh menurun, sering batuk, pilek dan kedinginan.
e. Pada otak, dapat menyebabkan pendarahan otak.
f. Pada paru dapat menyebabkan asma dan gagal nafas
g. Pada ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal.
h. Dampak terhadap kesehatan reproduksi remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi
i. Gangguan pada system saraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi
j. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi
akut otot jantung, gangguan peredaran darah
Kondisi mental.
1. Menjadi tertutup
2. Tidak dapat mengontrol emosi.
3. Hilang kepercayaan diri, penghayal, penuh curiga
4. Menjadi ganas dan tingkah laku brutal
5. Kasar dan tidak sopan
6. Acuh dan jorok
7. Bicara tidak jelas
8. Penurunan prestasi belajar
9. Gelisah

4. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.


Langkah-langkah yang paling tepat untuk mencegah peredaran dan
penyalah gunaan narkoba yaitu :
a. Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa mengantarkan kita
pada penyalahgunaan narkotika.
b. Memiliki kegiatan-kegiatan yang positif, berolahraga atau pun mengikuti
kegiatan kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh positif baik kepada
kita.
c. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam.
Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak
bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
d. Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan jangan jadikan
narkoba sebagai jalan pelarian.
e. Selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta agar terjauh dari hal-hal yang
tidak diinginkan.
f. Saling memberi dukungan dan kasih sayang sesama teman, sahabat dan
keluarga.
g. Selalu waspada dari modus-modus pengedar narkoba.
h. Menciptakan rasa takut untuk mencoba narkoba.
Daftar Pustaka

Amin, M. 2009. Pengalaman Remaja Dalam Menghadapi Krisis Maturasi.


Jatinangor. Skripsi

BNN. 2016. Modul pelatihan bagi fasilitator penyuluh Pencegahan Penyalahgunaan


Narkoba. Jakarta : Pusat Dukungan Pencegahan

BNN Provinsi sumatra barat. 2015. Gerakan Nasional Rehabilitasi 100.000


Penyalahgunaan dan pecandu narkoba. Padang : BNN Provisi Sumatra
Barat

Hawari, D. 2012. Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA. Jakarta: Balai


Penerbit FKUI.

KPA Nasional. 2010. Mengenal dan Menanggulangi HIV/AIDS. Jakarta: Media


Acetion

Kurniawan. 2014. Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta : EGC

Prinantyo. 2014. Komitmen Pemerintah Baru Perangi NARKOBA. KOMPAS, Rabu,


15 Desember

Suryani. 2007. Persepsi Remaja Tentang Pelaksanaan Penyuluhan Narkoba di


Jatinangor. Jurnal Keperawatan UNPAD

Anda mungkin juga menyukai